Prosedur Penelitian 1.Tahap persiapan penelitian

Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan kemampuan peneliti pada kompleksitas fenomena yang diteliti. F. Prosedur Penelitian F.1.Tahap persiapan penelitian Pada tahap persiapan penelitian, peneliti melakukan sejumlah hal yang diperlukan untuk melakukan penelitian : a. Mengumpulkan data Peneliti mengumpulkan berbagai informasi, teori-teori dan resensi yang berhubungan dengan dukungan sosial keluarga pada pernikahan beda etnis, kemudian menguraikan faktor-faktor yang berhubungan dengan fenomena tersebut berdasarkan teori yang relevan. b. Menyiapkan Pedoman wawancara Peneliti menyusun butir-butir pertanyaan berdasarkan kerangka teori dan dimensi yang ada untuk menjadi pedoman wawancara agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. c. Persiapan untuk mengumpulkan data Peneliti mencari beberapa orang partisipan yang sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan, meminta kesediannya untuk menjadi partisipan dan mengumpulkan informasi tentang calon partisipan tersebut. d. Membangun Rapport dan menentukan Jadwal Wawancara Setelah memperoleh kesediaan dari partisipan penelitian, peneliti meminta kesediaan untuk bertemu dan membangun rapport sekaligus melakukan informed consent dimana peneliti menjelaskan penelitian secara umum meliputi tujuan dan manfaat penelitian serta aktivitas dan peran partisipan dalam penelitian ini, apa yang diharapkan dari partisipan dan disampaikan bahwa informasi yang mereka berikan hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian serta dujamin kerahasiaannya. Setelah itu, peneliti dan partisipan mengadakan kesepakatan tentang pelaksaan penelitian yang meliputi waktu dan lokasi wawancara. F.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Setelah tahap persiapan penelitian dilakukan, maka peneliti memasuki tahap pelaksanaan penelitian antara lain : a. Mengkonfirmasi ulang waktu dan tempat wawancara Sebelum wawancara dilakukan peneliti mengkonfirmasikan ulang waktu dan tempat wawancara yang sebelumnya telah disepakati bersama dengan subjek. Konfirmasi ulang ini dilakukan sehari sebelum wawancara dilakukan dengan tujuan agar memastikan subjek dalam keadaan sehat dan tidak berhalangan dalam melakukan wawancara. Setelah ada kesepakatan waktu dan tempat, peneliti melakukan wawancara. Penelitian secara umum bersifat saling kerja sama antara peneliti dan subjek. Mereka meluangkan waktu dan bersedia menjawab semua pertanyaan peneliti sehingga berjalan dengan lancar. b. Melakukan wawancara berdasarkan pedoman wawancara Sebelum melakukan wawancara peneliti meminta subjek untuk menandatangani Lembar Persetujuan Wawancara yang menyatakan bahwa subjek mengerti tujuan wawancara, bersedia menjawab pertanyaan yang diajukan, mempunyai hak untuk mengundurkan diri dari penelitian sewaktu- waktu, serta memahami bahwa hasil wawancara adalah rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Dalam melakukan wawancara, peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap subjek. c. Memindahkan rekaman hasil wawancara ke dalam bentuk transkrip verbatim Setelah hasil wawancara diperoleh, peneliti menindahkan hasil wawancara ke dalam verbatim tertulis. Pada tahap ini, peneliti melakukan koding yaitu membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasi dan mensistematisasi data secara lengkap dan mendetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari Poerwandari, 2001. d. Melakukan analisa data Bentuk transkrip verbatim yang sudah selesai kemudian dibuatkan salinannya dan diserahkan kepada pembimbing. Pembimbing membaca verbatim berulang-ulang untuk mendapat gambaran yang lebih jelas. Setelah itu verbatim wawancara disortir untuk memperoleh hasil yang relevan dengan tujuan dan diberi kode. e. Menarik kesimpulan, membuat diskusi dan saran Setelah analisa data selesai, peneliti menarik kesimpulan untuk menjawab permasalahan, kemudian peneliti menuliskan diskusi terhadap kesimpulan dan seluruh hasil penelitian. Dengan memperhatikan hasil penelitian, kesimpulan data dan diskusi yang telah dilakukan, peneliti mengajukan saran bagi penelitian selanjutnya. F.3. Tahap Pencatatan Data Sebelum wawancara dimulai, peneliti meminta izin kepada subjek untuk merekam wawancara yang akan dilakukan. Peneliti menggunakan alat perekam sebagai alat bantu agar data yang diperoleh dapat lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah wawancara yang dilakukan lalu peneliti membuat verbatim dari wawancara tersebut yang dapat dilihat dalam lampiran. F.4. Teknik dan Proses Pengolahan Data Data akan dianilisis menurut prosedur penelitian kualitatif, dengan mengumpulkan verbatim wawancara dan mengolah data dengan metode kualitatif. Menurut Poerwandari 2001 proses analisa data adalah sebagai berikut : a. Organisasi Data Pengolahan dan analisis sesungguhnya dimulai dengan mengorganisasikan data. Dengan data kualitatif yang sangat beragam dan banyak, peneliti berkewajiban untuk mengorganisasikan datanya dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin. Hal-hal yang penting untuk diorganisasikan diantaranya adalah data mentah catatan lapangan, kaset hasil rekaman, data yang sudah diproses sebagian transkrip wawancara, catatan refleksi peneliti, data yang sudah dibubuhi kode-kode dan dokumentasi umum yang kronologis mengenai pengumpulan pengumpulan data dan analisis. b. Koding dan analisis Langkah penting pertama sebelum analisis dilakukan adalah membubuhkan kode-kode pada materi yang diperoleh. Koding dimaksudkan untuk dapat mengorganisasikan dan mensistematisasikan data secara lengkap dan medetail sehingga data dapat memunculkan gambaran tentang topik yang dipelajari. Dengan demikian peneliti akan dapat menemukan makna dari data yang dikumpulkannya. Peneliti berhak memilih cara melakukan koding yang dianggapnya paling efektif bagi data yang diperolehnya. c. Pengujian terhadap dugaan Dugaan adalah kesimpulan sementara. Begitu tema-tema dan pola-pola muncul dari data, untuk meyakini temuannya, selain mencoba untuk terus menajamkan tema dan pola yang ditemukan, peneliti juga perlu mencari data yang memberikan gambaran atau fenomena berbeda dari pola-pola yang muncul tersebut. d. Strategi analisis Analisis terhadap data pengamatan sangat dipengaruhi oleh kejelasan mengenai apa yang dilakukan. Patton dalam Poerwandari, 2001 menjelaskan bahwa proses analisis dapat melibatkan konsep-konsep yang muncul dari jawaban atau kata-kata subjek sendiri maupun konsep yang dkembangkan oleh peneliti untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis. Analisa yang dilakukan adalah dengan cara menganalisa setiap subjek terlebih dahulu yang kemudian diikuti dengan analisa keseluruhan subjek. e. Interpretasi Menurut Kvale dalam Poerwandari, 2001, interpretasi mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Peneliti memiliki perspektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui perspektif tersebut.

BAB IV HASIL ANALISIS DATA

Pada bab ini akan diuraikan analisa hasil wawancara dengan para responden penelitian dalam bentuk narasi. Pada bab ini juga akan dikemukakan deskripsi data responden, data wawancara, dan interpretasi data. Data akan dijabarkan dan dianalisa tiap responden untuk mempermudah pembaca dalam memahami gambaran dukungan sosial keluarga pada pasangan pernikahan beda etnis Batak Toba-Tamil. Selanjutnya pada bab ini akan terdapat kutipan dalam setiap bagian analisa yang akan diberikan kode-kode tertentu karena satu kutipan dapat saja diinterpretasikan beberapa kali. Contoh kode yang digunakan adalah RA. W.1b.27-29hal.5, maksud kode ini adalah kutipan pada responden A, wawancara pertama, baris 27 sampai 29, verbatim halaman 5.

A. Deskripsi Data Tabel 2. Gambaran Umum Responden Penelitian

Keterangan Pasangan Pertama Pasangan Kedua Nama bukan sebenarnya Harry Merry Roy Selly Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Usia 39 tahun 39 tahun 31 tahun 23 tahun Suku Tamil Batak Toba Tamil Batak Toba Agama Kristen Kristen Hindu Hindu Status Pendidikan S-1 teologi S-1 Ilmu Komunikasi SMA SMA Pekerjaan Pendeta Ibu rumahtangga Wiraswasta Ibu rumahtangga Usia pernikahan 14 tahun 14 tahun 2 tahun 2 tahun Jumlah anak 2 orang 2 orang 1 orang 1 Orang