Jenisdan Rancangan Penelitian Definisi Operasional Status Gizi Perilaku Diet Menurunkan Berat Badan

33 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenisdan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik deskriftip dengan rancangan cross sectional, yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pola makan dan status gizi remaja putri yang melakukan diet untuk menurunkan berat badan dalam waktu yang bersamaan.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMAN 7 Medan. Lokasi penelitian ini dipilih karena berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti di beberapa sekolah, SMAN 7 Medan mewakili dari hal yang terkait dalam penelitian ini yaitu beberapa siswi melakukan diet dengan pola makan yang salah dan mereka merasa lemas dengan diet menurunkan berat badan yang mereka lakukan.

3.2.2 WaktuPenelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Agustus 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi penilitian ini adalah seluruh siswi SMA Negeri 7 Medan kelas X dan XI berjumlah 442 siswi yang memenuhi kriteria yang telah di tetapkan yaitu siswi yang melakukan diet menurunkan berat badan. Dalam penelitian ini kelas XII tidak diikutsertakan karena pihak sekolah tidak mengizinkan kelas XII untuk terlibat dalam Universitas Sumatera Utara penelitian ini dengan alasan harus mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian akhir, agar mereka dapat lebih fokus untuk belajar.

3.3.2. Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu penentuan sampel dengan mengambil seluruh populasi sebagai responden atau sampel. Maka peneliti mengambil sampel dari seluruh jumlah populasi yang memenuhi kriteria inklusi.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dari wawancara langsung pada responden yang terdiri dari atas frekuensi, jumlah, dan jeni makanan yang dikonsumsi selama diet dengan menggunakan food recall 24 jam yang dilakukan dua kali, yaitu satu hari libur dan satu hari aktivitas. Untuk konsumsi recall yang diperoleh dikonversikan dari ukuran rumah tangga ke satuan gram dengan menggunakan Daftar konsumsi bahan makanan DKBM. Frekuensi makanan dan minuman yang dikonsumsi, diukur dengan menggunakan FFQ Food frequency questionaires.

3.4.2 Data sekunder

Data sekunder meliputi jumlah siswi SMA Negeri 7 Medan.

3.5 Definisi Operasional

1. Pengetahuan tentang diet adalah informasi yang diketahui oleh remaja putri tentang diet atau pengaturan pola makan. Universitas Sumatera Utara 2. Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah, jenis dan frekuensi makanan. 3. Jumlah makanan dan minuman adalah banyaknya makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh siswi SMA Negeri 7 Medan 4. Jenis makanan dan minuman adalah macam makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh siswi SMA Negeri 7 Medan. 5. Frekuensi makanan dan minuman adalah keacapan atau keseringan mengonsumsi makanan dan minuman oleh siswi SMA Negeri 7 Medan 6. Status gizi adalah hasil keseimbangan antara zat-zat gizi yang masuk dalam tubuh dan penggunaannya 7. Diet menurunkan berat badan adalah pengaturan pola makan yang dilakukan dengan tujuan menurunkan berat badan. 3.6 Aspek pengukuran 3.6.1 Pengetahuan tentang diet Pengetahuan responden dinilai berdasarkan hasil yang diperoleh dari kuesioner pengetahuan yang berjumlah 10 soal multiple choice. Setiap jawaban responden yang benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0, kemudian dijumlah untuk memperoleh nilai total setiap responden. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka pengetahuan responden dapat dikategorikan sebagai berikut Arikunto, 2006: 1. Pengetahuan baik, jika skor jawaban responden yang dicapai 76-100 dari total skor. Universitas Sumatera Utara 2. Pengetahuan sedang, jika skor jawaban responden yang dicapai 56-75 dari total skor. 3. Pengetahuan kurang, jika skor jawaban responden yang dicapai 55 dari total skor.

3.6.2 Pola Makan

Jenis makanan dan jumlah energi yang dikonsumsi diperoleh berdasarkan metode food recall 24 jam dan food frequency. Bahan makanan yang dikonsumsi dari menu makanan siswi dianalisis menggunakan DKBM. 1. Data energi diperoleh dari menu makanan, kemudian di hitung AKG dari siswi dengan menggunakan rumus : AKG = Berat badan aktualXenergi kalori Berat badan standar Keterangan : BB aktual :berat badan aktual berdasarkan hasil penimbangan kg BB standar :berat badan acuan yang tertera pada tabel angka kecukupan gizi kg AKG : angka kecukupan gizi yang dianjurkan Energikalori : energi standar berdasarkan angka kecukupan gizi 2. Setelah data AKG siswi diperoleh, selanjutnya data tersebut dibandingkan dengan pancapaian AKG yang dianjurkan, dengan klasifikasi sebagai berikut : Baik : ≥100 AKG Sedang : 80-99 Kurang : 70-80 Defisit : 70 Universitas Sumatera Utara

3.7 Status Gizi

Status gizi diperoleh berdasarkan perhitungan IMT atau BMIU. Kategori status gizi dikategorikan menjadi : - Gizi lebih : Kegemukanobesitas terletak 30- 40 Gemukkelebihan BB terletak 25-29,9 - Gizi baik : BB ideal-BB normal terletak ≥18,5-25,0 - Gizi kurang : Kurus terletak 17-18,4 Kurus sekali terletak 16-16,9

3.7 Perilaku Diet Menurunkan Berat Badan

Diet menurunkan berat badan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu diet sehat dan diet tidak sehat. Alat ukur yang digunakan untuk perilaku diet adalah perilaku diet yang dirancang dan dikembangkan sendiri oleh peneliti yang disusun berdasarkan metode-metode penurunan berat badan yang dikemukan French dalam Elga, 2007. Alat ukur ini menampilkan daftar-daftar metode penurunan berat badan yang terdiridari: a. Metode penurunan berat badan yang sehat yang mencerminkan pola makan sehat dan olahraga. Metode ini terdiri dari pengurangan kalori, memperbanyak olahraga, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, mengurangi cemilan, mengurangi asupan lemak, mengurangi makanan manis, mengurangi porsi makan yang dikonsumsi, mengurangi makanan yang berkarbohidrat tinggi, dan mengkonsumsi makanan yang rendah kalori. b. Metode penurunan berat badan yang tidak sehat yang mencerminkan usaha menurunkan berat badan yang tidak sehat. Metode ini terdiri dari puasa diluar Universitas Sumatera Utara ibadah, sengaja melewatkan waktu makan sarapan, makan siang, dan makan malam, memperbanyak merokok, menggunakan obat pencahar pelancar buang air besar, menggunakan penahan nafsu makan atau pil diet, memuntahkan makanan dengan sengaja, tidak makan daging sama sekali, tidak makan makanan yang mengandung karbohidrat sama sekali, dan hanya memakan satu jenis makanan dalam sehari.

3.7 Analisis Data