2.1.3.1 Gambaran Citra Tubuh pada Remaja yang Obesitas
Obesitas atau kegemukan merupakan suatu masalah yang ditakuti oleh para remaja. Remaja obesitas yang dijauhi oleh teman-temannya memiliki kecenderungan
untuk mengalami rasa putus asa yang besar. Hubungan antara obesitas dengan gejala psiko logismerupakan suatu lingkaran yang tidak terputus. Masalah psikologisyang
paling umum didapatkan adalah cemas, ganggguan makan. Depresi pada obesitas dapat muncul karena pertentangan batin antara keinginan untuk memperoleh bentuk
tubuh yang ideal dan kenyataan yang ada. Bagi remaja putri yang mengalami obesitas, masalah yang sering kali muncul adalah kepercayaan diri yang rendah dan
kondisi ini berbeda jika dibandingkan dengan remaja putra yang lebih mengutamakan prestasi dari pada mengurus bentuk tubuh yang ideal Dewi, 2004.
Banyak usaha yang dilakukan para remaja putri untuk membentuk tubuh yang ideal agar menjadi kurus. Pada umumnya mereka melakukan diet, berolahraga,
melakukan perawatan tubuh, mengkonsumsi obat pelangsing dan lain-lain. Sejauh ini remaja putri lebih menyukai diet untuk menurunkan berat badan.Tidak berbeda
dengan remaja putri, remaja putra pun sebagian mengalami masalah berat badan. Bagi mereka yang memiliki bobot yang berlebihan dianggap akan memiliki
permasalahan yang cukup berat untuk mendapatkan perhatian dari lawan jenis. Banyak remaja putera yang berharap dapat membuat tubuh mereka sedikit kekar atau
berotot dan keinginan itu pada sebagian remaja putra disalurkan melalui kegiatan olahraga. Namun sayang bagi remaja yang kegemukan, olahraga merupakan kegiatan
yang menyiksa Dacey dan Kenny, 2001
Universitas Sumatera Utara
Pada umunya remaja lebih mementingkan penampilan fisik. Bila penampilan fisik bagus cantik dan tidak gemuk akan meningkatkan kepercayaan diri pada
remaja, terlebih-lebih remaja putri, maka penampilan fisik yang terlalu gemuk obesitas adalah hal yang sangat ditakuti Dewi, 2004.
Hasil penelitian dari Pope, Philips, Olivardia 2000 menunjukkan bahwa wanita lebih memperhatikan penampilan fisik dibandingkan pria. Penjelasan ini
bukan berarti penampilan fisik yang menarik hanya pada wanita saja tetapi para pria pun terkadang memperhatikan penampilan mereka.
Santrock 2003 mengatakan bahwa perhatian terhadap citra tubuh seseorang sangat kuat terjadi pada remaja yang berusia 12 hingga 18 tahun, baik pada remaja
putri maupun remaja putra.
2.2 Diet
Diet adalah pengaturan makanan yang harus dimakan oleh seseorang atau sekelompok orang. Pada dasarnya, pengaturan makanan yang dianjurkan adalah
membatasi jumlah asupan makanan jauh dibawah kebutuhan tubuh yang bersangkutan, sehingga terjadi keseimbangan energi negatif yang disebut sebagai
defisit kalori. Dalam keadaan demikian, tubuh terpaksa memakai cadangan energi berupa cadangan glikogen maupun cadangan lemak Wirakusumah, 2001.
Saat ini diet merupakan salah satu cara yang paling populer untuk menurunkan berat badan, karena diet dapat dilakukan hampir semua orang, tidak
mahal, dan diterima secara sosial, dan tidak mendatangkan efek yang langsung terasa Hill dalam Elga, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian Kurnianingsih 2009, menunjukkan sebanyak 37,4 remaja putri melakukan diet penurunan berat badan. Faktor yang
mempengaruhi yaitu, status gizi, pengetahuan gizi, pengaruh keluarga, teman sebaya, media massa, dan tokoh idola yang menunjukkan bahwa ada nya hubungan terhadap
penurunan diet untuk menurunkan berat badan. Diet sebagai upaya untuk mengatur asupan zat gizi di bagi dalam beberapa
jenis, yaitu: -
Menurunkan berat massa badan; Misalnya bagi model dan aktris yang ingin menjaga penampilannya.
- Meningkatkan berat massa badan.
Misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang ingin meningkatkan massa otot.
- Pantang terhadap makanan tertentu, misalnya bagi penderita diabetes rendah
karbohidrat dan gula.
2.2.1 Jenis Perilaku Diet