c. Dokumentasi
Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang berhubungan dengan data-data tentang
berbagai hal yang berhubungan dengan komunikasi intra dan antarbudaya masyarakat muslim Kei di Kota Tual. Misalnya peta wilayah dan struktur
pemerintahan yang penulis peroleh dari arsip Pemerintah Daerah Kota Tual. Teknik dokumentasi ini juga digunakan untuk mendapatkan informasi dan
data-data sekunder yang berhubungan dengan fokus penelitian.
7. Analisis dan Interpretasi Data
Data yang terkumpul dalam wawancara mendalam dan dokumen- dokumen diklasifikasikan ke dalam kategori-kategori tertentu.
Dalam analisis data, penulis menggunakan analisis deskriptif, yaitu dengan menganalisis setiap data atau fakta yang diperoleh dari lapangan
secara mendalam dan menyeluruh kemudian data atau fakta tersebut diinterpretasikan dan dilaporkan, diterangkan serta disimpulkan secara luas.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini, penulis juga mengadakan tinjauan pustaka. Dengan mengadakan studi pustaka ke Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Penulis melakukan studi pustaka ini guna memastikan apakah
ada kesamaan judul atau tema penelitian terdahulu dengan penelitian yang penulis lakukan. Penulis kemudian menemukan beberapa skripsi yaitu:
1 Ahmad Syukri, menulis: “Komunikasi Antarbudaya: Studi pada Pola
Komunikasi masyarakat suku Betawi dengan Madura di Kelurahan Condet Batu Ampar”.
Penelitian ini membahas tentang pola komunikasi yang terjadi antara suku budaya Betawi dan Madura lebih banyak menggunakan
pola komunikasi antarpribadi dan kelompok, dalam kegiatan sehari- hari, sedangkan komunikasi kelompok digunakan jika ada acara-acara
tertentu. Adapun perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh
penulis adalah terletak pada subjek penelitian. Yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian Ahmad adalah warga suku Betawi dan
Madura di Kelurahan Condet Batu Ampar. Sedangkan subjek penelitian penulis adalah warga masyarakat muslim Kei dengan
masyarakat non-muslim Kei dan masyarakat non-Kei muslim di Kota Tual. Namun objek penelitian dari keduanya yaitu sama-sama
membahas tentang kajian komunikasi antarbudaya. 2
Raden Dimas Anugrah Dwi Satria, menulis “Komunikasi Antar- budaya Masyarakat Adat Baduy Luar dengan Masyarakat Luar Adat
Baduy di Banten”. Penelitian ini membahas tentang pola komunikasi yang
berlangsung antara suku adat Baduy dan suku luar adat Baduy seperti dalam pergaulan sehari-hari, dan acara-acara ritual tertentu baik
komunikasi verbal maupun non-verbalnya.
Adapun perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah terletak pada subjek penelitian. Yang menjadi subjek
penelitian dalam penelitian Dimas adalah masyarakat perkampungan Kaduketug Baduy Luar dan masyarakat luar Baduy. Sedangkan subjek
penelitian penulis adalah warga masyarakat muslim Kei dengan masyarakat non-muslim Kei dan masyarakat non-Kei muslim di Kota
Tual. Namun objek penelitian dari keduanya yaitu sama-sama membahas tentang kajian komunikasi antarbudaya, nilai-nilai
komunikasi dan budaya yang terkandung di dalamnya. 3
Siti Asiyah, menulis: “Pola Komunikasi Antar Umat Beragama: Studi Komunikasi Antarbudaya Tionghoa dengan Muslim Pribumi di Rw 04
Kelurahan Mekarsari Tangerang”. Penelitian ini membahas tentang pola komunikasi antarbudaya
yang terjadi antara warga etnis Tionghoa dengan Muslim Pribumi di kelurahan Mekarsari Tangerang dalam kegiatan sehari-hari dan acara-
acara tertentu. Adapun perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan oleh
penulis adalah terletak pada subjek penelitian. Yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian Siti adalah warga etnis Tionghoa dengan
Muslim Pribumi di kelurahan Mekarsari Tangerang. Sedangkan subjek penelitian penulis adalah warga masyarakat muslim Kei
dengan masyarakat non-muslim Kei dan masyarakat non-Kei muslim