Teknik Pengambilan Sampel Teknik

b. Sampel Tanpa Sengaja Accidental Sampling. Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Jumlah sampel yang dikehendaki tidak berdasarkan pertimbangan yang dapat dipertanggung-jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja. c. Sampel Berjatah Quota Sampling. Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun.

2.8.3 Cara Pengambilan Sampel

Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu sebagai berikut: 1. Sampel Random Sederhana Simple Random Sampling. Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu: a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi Cointoss. b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label Random Numbers. 2. Sampel Random Sistematik Systematic Random Sampling Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke tertentu dari titik awal yang dipilih secara random. Cara ini dipergunakan bila ada sedikit stratifikasi pada populasi. Cara ini memiliki keuntungan yaitu perencanan dan penggunaannya mudah, sampel tersebar di daerah populasi. Kerugian cara ini yaitu membutuhkan daftar populasi. 3. Sampel Random Berstrata Stratified Random Sampling Populasi dibagi strata-strata sub populasi, kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random sampling. Keuntungan yaitu taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat. Kerugian yaitu daftar populasi setiap strata diperlukan, jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi. 4. Sampel Random Berkelompok Cluster Sampling Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unit terdiri dari satu kelompok cluster. Tiap individu di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Keuntungan yaitu tidak memerlukan daftar populasi, biaya transportasi kurang. Sedangkan kerugiannya yaitu prosedur estimasi sulit. 5. Sampel Bertingkat Multi Stage Sampling Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih. Cara ini dipergunakan bila populasinya cukup homogen, jumlah populasi sangat besar, populasi menempati daerah yang sangat luas, biaya penelitian kecil. Keuntungan cara ini yaitu biaya transportasi kurang, sedangkan kerugiannya yaitu prosedur estimasi sulit serta prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih cermat. Sedangkan untuk menentukan ukuran sampel mengacu pada Taro Yamane seperti yang dikutip dalam Metode Penelitian Komunikasi Rakhmat, 2004 merumuskan perhitungan untuk menentukan ukuran sampel sebagai berikut : Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi yang diketahui d = tingkat presisi yang ditetapkan Dalam penelitian ini diketahui jumlah populasi yaitu jumlah anggota PKK RW 01 Kelurahan Pondok Pinang sebanyak 55 orang serta tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 10 atau menjadi 0,1. Perhitungan jumlah sample menjadi :

2.9 Perangkat Lunak Pengembangan Aplikasi

Dalam pengembangan aplikasi ini, perangkat lunak yang digunakan yaitu:

2.9.1 3D Studio Max

3D Studio Max adalah software visualisasi modelling dan animasi tiga dimensi yang popular dan serbaguna. Hasil yang dibuat di 3D Studio Max sering n = N = 55 = 35,4 = 35 Orang Nd 2 +1 55 x 0,1 2 + 1