Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
2.7. Proses Produksi Pembuatan Profil Aluminium
Tahapan-tahapan proses pembuatan profil dimulai dari bahan baku billet sampai menjadi prpfil aluminium dapat diuraikan dibawah ini:
1. Ekstrusi terdiri dari :
a. Pemotongan Billet
b. Pemanasan Billet
c. Ekstruding
d. Aging
2. Anodizing
a. Degreasing
b. Etching
c. Desmutting
d. Anodizing
e. Colouring
f. Cool Sealing
3. Powder Coating terdiri dari :
a. Pre Treatment
b. Pengecatan
4. Packing
Adapun uraian prose produksi pembuatan profil aluminium adalah sebagai berikut :
Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
1. Ekstrusi
a. Pemotongan Billet
Billet dipootng terlebih dahulu sebelum dibawa ke mesin ekstrusi dengan menggunakan cut of machine sesuai dengan keperluan proses.
Biasanya billet dipotong dengan ukuran panjang 42 atau 52 cm. b.
Pemanasan Billet Dalam oven dilakukan pemanasan billet dengan suhu 460-530 C. Dari
pintu belakang yang dirancang sedemikian rupa bilet dimasukkan ke dalam dan meluncur tepat di tengah-tengah oven dan setelah mencapai
suhu 460-530 C billet dikeluarkan dari pintu depan menggunakan pengait yang dibawa ke mesin ekstrusi.
c. Pemanasan Cetakan
Cetakan dimasukkan ke dalam oven. Cetakan yang dimasukkan diperoleh dari stasiun pembuatan cetakan yang terdapat pada billet plan.
Cetakan yang dimasukkan tersebut akan dikeluarkan sesuai dengan suhu yang sudah diatur sebelumnya.
d. Ekstruding
Ekstruding adalah suatu proses yang terjadi di dalam mesin ekstrusi yaitu proses pengerjaan terhadap billet yang telah dipanaskan dimana
billet ditekan dan keluar dari cetakan menuju run of table sehingga di peroleh bentuk sesuai dengan lubang yang ada pada cetakan. Profil yang
keluar dari cetakan diatur sedemikian rupa pada run of table sehingga
Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
hasil yang dikeluakan tersebut tidak bengkok. Profil kemudian didinginkan selam 15 menit kemudian dilakukan stretching dengan
tujuan meluruskan profil tersebut. Proses selanjutnya adalah pemotongan sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
d. Aging Agingharding yaitu suatu proses heat treatment yang betujuan
mengeraskan dan menghilangkan tegangan sisa akibat gaya dan temperatur pada proses ekstusi yang bertujuan untuk menjadikan profil
tidak mudah bengkok. Temperatur pada proses aging ini sebesar 185- 190
o
C. Setelah proses aging selesai maka profil diuji kekerasan SI:11- 12 HRC dan kehalusan permukaannya. Selanjutnya profil didinginkan,
untuk profil yang tidak diberi warna langsung kirim ke bagian anodizing. 2.
Anodizing Proses ini terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Degreasing
Hal yang dilakukan disini adalah : 1.
Profil aluminium hasil ekstrusi terlebih dahulu diikat kedua ujungnya pada dua buah jig dan ditarik dengan electric carine hoist, kemudian
dicelup ke dalam bak degreasing untuk menghilangkan mingak yang ada permukaan aluminium ekstrusi.
2. Selanjutnya profil tersbut dicuci dengan air bersih sebanyak 2 kali
dan seterusnya ke etching tank.
Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
b. Etching Proses Etching ini melalui tahap :
1. Profil aluminium dicelupkan ke dalam etching tank yang berisi
bahan di atas dengan tujuan untuk menghaluskan dan mengkilatkan profil aluminium.
2. Profil dicuci dengan air bersih sebanyak 2 kali dan diteruskan ke
desmutting tank. c. Desmutting
Proses ini dilakukan dengan : 1.
Ke dalam bak ini diisikan dimasukkan bahan di atas yang berguna untuk membersihkan sisa NaOH.
2. Profil selanjutnya dicuci dengan air bersih sebanyak 2 kali dan
dilanjutkan ke anodizing tank. e.
Anodizing Proses ini dilakukan dengan :
1. Ke dalam bak ini diisikan asam sulfat H
2
SO
4
yang berguna untuk membentuk lapisan film aluminium agar tahan terhadap perubahan
udara dan tahan terhadap karat serta keindahan dari profil tersebut. Lamannya pencelupan profil aluminium tergantung pada berapa
mikron ketebalan film oksida yang diminta konsumen 1 mikron lamanya 3 menit. Semakin nesar ketebalan mikronya semakin tahan
terhadap perubahan udara.
Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
2. Profil keudian dicusi dengan air bersih sebanyak 2 kali. Untuk profil
yang disebut dengan warna Natural Anodizing NA setelah proses anodizing dilanjutkan ke prose sealing sedang untuk profil Medium
3. Bonze MB, Drak Bonze, dan Black BL dilanjutkan dengan proses
colouring. f.
Colouring Proses ini dilkaukan dengan cara :
1. Bak Colouring ini berisi zat stanal sulfat SnSO
4
sebanyak 15-18 grl, nikrl sulfat NiSO
4
sebanyak 10 ge l , H
2
SO
4
sebanyak 20 grl, serta zat additive stana starter sebanyak 20 grl yang berguna untuk
pemberian warna. Jenis warna yang dibuat terdir dari warna light bronze LB, Medium Bonze MB, Drak Bonze DB, dan Black BL.
Semakin gelap warna yang diinginkan maka waktu yang dibutuhkan akan semakin lama.
2. Profil yang telah diwarnai kemudian dicuci dengan air bersih
sebanyak dua kai dan dilanjutkan dengan proses cool Sealing. g.
Cool Sealing Proses ini dilakukan :
1. Profil yang tidak berwarna natural anodizing dan Profil yang
berwarna LB, MB, DB, BL dicelupkan ke dalam bak ynag berisi bahan kimia nikel fluoride 5-8 grl, fluoride 500-900 mgl dengan
suhu 25
o
C dan pH 5,5-6. Proses ini bertujuan untuk mengeraskan
Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
film oksida dengan menutupi pori-pori hasil proses anodizing, yang lamanya tergantung pada julah micron 1 micron lamanya 1 menit.
2. Profil kemudian dicuci dengan air sebanyak 2 kali.
3. Terakhir profil idicelupkan ke dalam bak air yang suhunnya 60
C. Keasaman dari air bak ini dipertahankan pada pH 5,5 -6. Setelah itu
profil dikeringkan dan dikirim ke bagian penyortiran. 3.
Powder Coating Proses powder Coating adalah proses pelapisan permukaan aluminium
dengan menggunakan cat cair Silicone polyter- PVDF, dimana dengan ketebalan lapisan oksida film 50-80 mikron. Adapun pengerjaannya dapat
diuraikan sebagai berikut : a.
Pre Treatment Sebelum dilakukan proses pre treatment profil dimasukkan ke dalam
basket yang kemudian digerakkan electric crraine hoist. Pre Treatment ini terdiri dari tiga proses yaitu :
1. Picking
Proses picking ini bertujuan untuk membersihkan kotoran-kotoran serat membentuk poro-pori pada permukaan aumiium. Proses ini
dilakukan dengan cara memasukkan profil ke dalam bak yang berisi larutan alfinal 270, alfisia 18 pada suhu 60
C. Kemudian dilaukan pencucian dengan air bersih sebanyakdua kali.
2. Degreasing
Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
Proses ini sama dengan yang dilakukan pada anodizing hanya saja larutan yang digunakan berbeda yaiut alfipas 731. Kemudian
dilakukan pencelupan dalam bak yang berisi air murni. 3.
Pengeringan Pengeringan dilakukan di dalam dry off oven yang bersuhu 51-69
C. b.
Pengecatan Setelah proses pre treatment selesai maka langkah selanjutnya adalah
proses pengecatan. Profil aluminium yang telah dikeringkan kemudian diikat pada hanging bar untuk selanjutnya dilakukan pengecatan secara
komputerisasi dengan bantuan operator. Setelah pengecatan selesai maka profil tersebut secara otomatis dimasukkan ke dalam oven yang berada
di bagian atas ruangan pengecatan dengan temperatur 240 C. Hal ini
dilakukan selain untuk mempercepat proses pengeringan juga untuk memperkuat daya lekat cat tersebut. Setelah keluar dari profil aluminium
yang telah dicat tersebut akan didinginkan secara alamiah dan kemudian siap untuk proses selanjutnya.
4. Pengepakan
Hal-hal yang dilakukan di bagian pengepakan adalah sebagai berikut : 1.
Profil aluminum diberi minyak supaya permukaannya licin dan tidak mudah lecet alibat goresan.
2. Kedua ujungnya diberi kertas untuk menghindari lecetnya profil akibat
selotip yang dibuka.
Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
3. Kedua ujungnya juga diberi busa untuk menghindari gesekan selama
transportasi . 4.
Kedua ujung diikat dengan selotip dan ditempel stiker kode dan terakhir dibungkus dengan plastik dan siap diangkut ke gudang.
Utilitas Pengadaan air
Air adalah bahan yang sangat penting dalam suatu produksi, disamping keperluan domestik maupun keperluan lainnya. Pada PT Cakra Compact
Aluminium Industries air yang digunakan berasal dari tanah yaitu sumur bor dengan kapasitas 5,6 literdetik.
Pengadaan Listrik
Pengadaan listrik pada PT Cakra Compact Aluminium Industries berasal dari PLN dengan kebutuhan 938 Kwh. Selain itu tersedia 3 buah generator dengan
daya 435 Kwh yang digunakan di bagian billet pada saat casting.
Maintenance
Untuk menunjang kelancaran produksi perlu adanya pemeliharaan dan perbaikan terhadap mesin-mesin dan peralatan yang mengalami kerusakan. Untuk
menangani hal ini pabrik dilengkapi dengan unit maintenance. Perawatan terhadap mesin dibagi atas dua tindakan :
a. Tindakan Preventif
Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
Tindakan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencengah timbulnya kerusakan yang tak terduga, menemukan kondisi dan keadaan yang
menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu proses berlangsung. Tindakan preventif pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan dilakukan perhari, perbulan, pertahun, dan setiap lima tahun.
b. Tindakan Corrective atau Breakdown Maintenance
Kegiatan pemeliharaan adan perawatan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan atau kelainan pada fasilitas ini disebut dengan tindakan perbaikan
atau reperasi. Tindakan corrective di perusahaan ini dilaukan oleh dealer yang ditunjuk oleh perusahaan untuk bagian billet jika kerusakan sudah
tidak dapat ditanggunglangi lagi maka tenaga maintenance didatangkan dari luar negeri Australia. Block diagram pada pengerjaaan ekstrusi dapat
dilihat pada Gambar.2.1.
Anggiat H.O. Siregar : Analisis Perbandingan Kinerja Antara Algoritma Heuristic Pour Dan Algoritma Nawaz, Enscore Dan Ham NEH Dalam Menyelesaikan Penjadwalan Flowshop Pada PT Cakra Compact Aluminium
Industries Medan, 2009. USU Repository © 2009
Pemotongan Billet Pemanasan Billet
Ekstruding Milleng Finishing
Packing
Pretreatment Degreasing
Desmutting
Anodizing Ecthing
Sealing Colouring
Packing Pengecatan
Packing Pemanasan Cetakan
Gambar 2.1. Block Diagram Proses Pembuatan Aluminium Ekstrusi
BAB III LANDASAN TEORI