Sifat Fisik Mi Basah Daya Terima Konsumen terhadap Mi Basah Berdasarkan Rasa

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Sifat Fisik Mi Basah

1. Mi basah dengan tepung ubi jalar orange sebanyak 25 dan tepung terigu 75. Sifat fisik mi basah : − Tekstur mi lebih halus − Lebih kenyal − Warnanya kuning kecoklatan 2. Mi basah dengan tepung ubi jalar halus a coklat muda ora nge sebanyak 75 dan tepung terigu 25. lat tua h dan kasar orange sebanyak 50 dan tepung terigu 50. Sifat fisik mi basah : − Tekstur mi kurang − Kenyal − Warnany 3. Mi basah dengan tepung ubi jalar Sifat fisik mi basah : − Tidak kenyal − Warnanya cok − Lembaran pecah-peca − Mudah patah Universitas Sumatera Utara Semakin sedikit konsentrasi penambahan tepung ubi jalar orange, maka keken

5.2. Daya Terima Konsumen terhadap Mi Basah Berdasarkan Rasa

n konsumen terhada ar suatu senyawa dapat d t mempengaruhi rasa mi adalah kualitas dan ukuran partikel tepung yalan produk akan semakin berkurang. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik kekenyalan produk mi sangat ditentukan oleh konsentrasi tepung terigu. Dimana tepung ubi jalar orange tidak mengandung gluten. Gluten adalah senyawa protein pada terigu yang memberikan elastisitas pada mi. Hal ini mengakibatkan mi yang dibuat dari tepung ubi jalar orange kurang kuat dan kurang elastis. Begitu juga dengan warna mi basah yang dihasilkan, semakin tinggi konsentrasi tepung ubi jalar orange yang ditambahkan, maka warna semakin lebih gelap. Menurut Padaga, dkk 2005, rasa sangat mempengaruhi kesukaa p makanan, bahkan dapat dikatakan merupakan faktor penentu utama. Saat ini, rasa mi di pasaran sudah sangat beragam sehingga diperlukan kejelian dan kreatifitas untuk memadupadankan rasa yang menjadi kegemaran konsumen. Rasa lebih banyak melibatkan pancaindera yaitu lidah, ag ikenali rasanya, senyawa tersebut harus dapat mengadakan hubungan dengan mikrovilus dan impuls yang terbentuk yang dikirim melalui syaraf ke pusat susunan syaraf Winarno, 1992. Faktor yang dapa . Ukuran partikel tepung yang masih relatif besar akan memberikan rasa berpasir pada mi. Oleh karenanya perlu dilakukan pengayakan sampai ukuran tepung lebih kecil. Hal ini sesuai dengan komposisi mi itu sendiri, dimana tepung adalah komponen utama yang digunakan dalam pembuatan mi basah. Penambahan tepung Universitas Sumatera Utara ubi jalar orange dalam pembuatan mi basah akan memberikan rasa dari ubi jalar itu sendiri, sehingga pada aplikasinya mi yang dihasilkan dapat menimbulkan rasa ubi jalar. Hasil penilaian panelis seperti yang terlihat pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jalar orange mi basah dengan penambahan tepung ubi jalar orange 50 dan 75 memberikan tingkat kesukaan yang sama yaitu kurang suka sampai cukup suka, namun jumlah skor pada penambahan tepung ubi jalar orange 50 lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan tepung ubi jalar orange 75. Tampaknya panelis lebih menyukai mi basah dengan penambahan tepung ubi jalar orange 25, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-ratanya lebih tinggi dibanding dengan yang lainnya. Kesukaan panelis terhadap mi basah dengan penambahan tepung ubi 25 dikarenakan rasa khas dari ubi jalar orange tidak terlalu menonjol, dimana bila jumlah tepung ubi jalar orange semakin banyak dari jumlah tepung terigu, maka dapat mempengaruhi tingkat kesukaan panelis terhadap mi, yaitu cenderung semakin berkurang, panelis lebih menyukai aroma dari mi basah yang biasa panelis konsumsi, yaitu mi yang berbahan dasar tepung terigu dan bahan-bahan tambahan lainnya yang merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan mi pada umumnya, sehingga apabila dicampur dengan tepung ubi jalar orange maka kesukaan panelis semakin berkurang. Universitas Sumatera Utara

5.3. Daya Terima Konsumen terhadap Mi Basah Berdasarkan Aroma

Dokumen yang terkait

Uji Daya Terima Mi Kering Kombinasi Tepung Ubi Jalar Putih (Lpomea Batatas) Dan Daunnya Dengan Kacang Kedelai (Glycine Soja) Sebagai Pangan Tambahan Bagi Ibu Hamil

4 82 94

Pengaruh Pemberian Ekstrak Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) terhadap Aktivitas Glutation Peroksidase (Gpx) dan Histopatologi Hepar Mencit (Mus musculus L.) yang Diberi Perlakuan Latihan Fisik Maksimal

0 59 147

Pembuatan Bihun Instan Dari Pati Empat Varietas Ubi Jalar Yang Dimodifikasi Dengan Heat Moisture Treatment (HMT)

4 65 106

Uji Suhu Penggorengan Keripik Ubi Jalar pada Alat Penggorengan Vakum (Vacuum Frying) Tipe Vacuum Pump

10 66 49

Respons Pertumbuhan dan Produksi Ubi Jalar Terhadap Pemberian Berbagai Kombinasi Dosis Pupuk Organik dan Anorganik.

7 45 72

Karakteristik Umbi Dan Pati Dua Varietas Ubi Jalar Pada Berbagai Dosis Pupuk Kalium

1 36 166

Uji Daya Terima Nasi Dengan Penambahan Tepung Ubi Jalar Ungu (Nabilar)

8 95 65

Pemanfaatan Ubi Jalar Orange Sebagai Bahan Pembuat Biskuit Untuk Alternatif Makanan Tambahan Anak Sekolah Dasar Di Desa Ujung Bawang Kecamatan Dolok Silau Kabupaten Simalungun

13 96 63

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR AIR DAN JUMLAH MIKROBIA PADA MI BASAH DARI KOMPOSIT TEPUNG UBI JALAR UNGU DAN TEPUNG Pengaruh Lama Penyimpanan Terhadap Kadar Air Dan Jumlah Mikrobia Pada Mi Basah Dari Komposit Tepung Ubi Jalar Ungu Dan Tepung Ta

0 5 14

Pengaruh Konsentrasi Penambahan Tepung Ikan Banjar (Rastrelliger sp) dalam Tepung Ubi Jalar pada Pembuatan Biskuit PMT Terhadap Kadar Protein dan Daya Terimanya,.

0 0 1