Terbentuknya Budaya Kerja Manfaat Budaya Kerja

dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota- anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.

4. Terbentuknya Budaya Kerja

Robbins 2008 : 78, menyatakan bahwa budaya kerja dibangun dan dipertahankan filsafat pendiri atau pimpinannya. Budaya ini sangat dipengaruhi oleh kriteria yang digunakan dalam memperkerjakan pekerjaannya. Tindakan pimpinan akan sangat berpengaruh terhadap karakteristik yang dapat diterima, baik dan yang tidak baik. Bentuk sosialisasi akan tergantung kesuksesan yang dicapai dalam menetapkan nilai-nilai dalam proses seleksi. Namun secara perlahan nilai-nilai tersebut dengan sendirinya akan terseleksi untuk mrlakukan penyesuaian terhadap perubahan yang pada akhirnya akan muncul budaya kerja yang dinginkan. Sumber : Robbins 2005:78 Gambar 2.1 Proses Terbentuknya Budaya Kerja

5. Manfaat Budaya Kerja

Menurut dan Athos dalam Tika 2006 : 14 fungsi utama manfaat organisasi adalah sebagai berikut : a. Sebagai mekanisme control dalam memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan. Dengan dilebarkannya mekanisme control, didatarkannya struktur, duperkenalkannya tim-tim dan diberi kuasanya Filsafat dari pimpinan Kriteria seleksi Pimpinan Puncak Sosialisasi Budaya Kerja Universitas Sumatera Utara karyawan oleh organisasi, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat memastukan bahwa semua orang diarahkan kearah yang sama. b. Membentuk perilaku bagi para karyawan Fungsi seperti ini dimaksudkan agar para karyawan dapat memahami bagaimana mencapai tujuan organisasi. c. Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-masalah organisasi pokok organisasi. Masalah utamanya yang sering dihadapi organisasi dalah masalah adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan masalah integrasi internal. d. Sebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan. Fungsi organisasi atau perusahaan adalah sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pemasaran, segmentasi pasar, menentukan positioning yang akan dikuasai perusahaan tersebut. e. Sebagai alat komunikasi Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai alat komunikasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya serta antara anggota organisasi. d. Sebagai penghambat berinovasi. Budaya organisasi dapat juga sebgai penghambat dalam berinovasi. Hal ini terjadi apabila budaya organisasi tidak mampu mengatasi masalah-masalah yang menyangkut lingkungan eksternal dan integrasi internal. Universitas Sumatera Utara

C. Komitmen 1.