Metode Peranan dan Majelis Ta’lim
Dari uraian di atas jelaslah bahwa sikap merupakan kesediaan bertindak atau bertingkah laku seseorang individu yang berdasarkan pendirian
dan pendapat terhadap suatu hal atau objek tertentu . tidak ada satu sikappun yang tanpa objek. Misalnya: sikap seseorang muslim terhadap gading babi
yang dianggapnya sebagai makanan yang haram dan kotor. Dengan demikian sikap adalah konsep yang membantu kita untuk memahami tingkah laku.
Sejumlah perbedaan perbedaan tingkah laku dapat merupakan pencerminan
atau manifestasi dari sikap yang sama. A. Aspek-aspek sikap
Bila kita membicarkan tentang sikap keagamaan seseorang berarti kita secara langsung membicarakan pengalaman ajaaran agamanya, karena ajaran
agaama seseorang merupakan perwujudan dari sikap keagamaannya. Sikap merupakan predisposisi unutk bertindak senang atau tidak terhadap
objek tertentu yang mencakup komponen kognisi, afektif, dan konasi yang merupakan evaluasi yang bersifat personal, yang membentuk kecenderungan
untuk bertindak.
17
Jika keagamaan adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap
agama. Merunjuk kepada rumusan di atas terlihat bahwa ada tiga aspek sikap keagamaan, yaitu:
1. Aspek kognisi, adalah segala hal yang berhubungan dengan intelek jiwa manusia, dimana akal pikiran merupakan potensi manusia yang dapat
dikembangkan untuk mendorong melakukan perbuatan yang baik dan menghindarkan perbuatan yang buruk. Dengan adanya manusia berfikir
dan memahami perbuatan-perbuatan maka manusia membutuhkan pegangan hidup yang disebut agama, sehingga dalam jiwa manusia
mengakui adanya zat yang maha kuasa tempat berlindung dan memohon pertolongan.
17
Jujun Suniassumantri, Hindarkan Indoktrinasi, Jakarta: Panjimas, 1989, cet. I.
2. Aspek afektif, adalah segala hal yang berhubungan dengan gejala perasaan emosional seperti senang, tidak senang, setuju tidak setuju . bila
seseorang percaya bahwa agama itu adalah suatu yang baik dan benar maka akan timbul perasaan suka terhadap agama sehingga menimbulkan
sikap batin yang seimbang dalam menghayati kebenaran ajaran agama. 3. Aspek konasi, adalah segala hal yang berhubungan dengan prilaku
keagamaan. Aspek ini berfungsi untuk mendorong timbulnya perasaan doktrin suatu ajaran agama untuk mengamalkan ajaran agama dengan
penuh keikhlaasan dalam hidupnya. Dengan demikian ketiga aspek ini saling berkaitan antara satu dengan
yang lainnya dalam pelaksanaan pengalaman ajaran agama. Aspek kognisi berperan menentukan benar atau tidaknya ajaran berdasarkan pertimbangan
intelektual seseorang, aspek afektif berperan menimbulkan sikap batin yang seimbang dan positif dalam menghayati kebenaran ajaran agama sedangkan aspek
konasi berperan menimbulkan amalan-amalan atau doktrin keagamaan yang benar.