Pengertian Spiritual Bimbingan Mental Spiritual

menyeluruh ar-raqabah al muhithah. 23 Firman Allah dalam Surat al- Qalam ayat 4:      Artinya: “Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. ” 24 Keterkaitan penjelasan di atas dengan penelitian ini yaitu bimbingan mental diharapkan bisa menstabilkan emosi warga binaan sosial WBS sehingga dengan demikian mereka mampu mengatasi stres, bersikap lapang dada, tulus dan sabar serta mampu mentaati segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

3. Pengertian Spiritual

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia spiritual adalah sesuatu yang berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan rohani, batin. 25 W. H. Thomas mengemukakan pendapatnya melalui teori “The Four Wishes”, “bahwa yang menjadi sumber kejiwaan agama spiritual adalah enam macam keinginan dasar yang ada dalam jiwa manusia yaitu: 1. Keinginan untuk keselamatan security 2. Keinginan untuk mendapat penghargaan recognition 3. Keinginan untuk ditanggapi response 23 Notosoedirjo, Moeljono Latipun, Kesehatan Mental: Konsep dan Penerapan, Malang: UMM Press, 2001, cet. Ke-2. 24 Abu Ja’far Muhammad bin Jarir Ath-Thabari, Tafsir Ath-Thabari Jakarta: Pustaka Azzam, 2009, h. 321 25 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Jakarta: Balai Pustaka, 2007, h. 1087. 4. Keinginan akan pengetahuan atau pengalaman baru new experience. 26 Bimbingan spiritual diartikan oleh Yusuf sebagai proses pemberian bantuan kepada individu agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan fitrahnya sebagai makhluk beragama homo religions, berperilaku sesuai dengan nilai-nilai agama berakhlak mulia, dan mengatasi masalah-masalah kehidupan melalui pemahaman, keyakinan, dan praktik-praktik ibadah ritual agama yang dianutnya. Selanjutnya, tujuan umjum bimbingan spiritual adalah kesadaran spiritualitasnya dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya. Noor berpendapat bahwa tujuan utama intervensi spiritual kerohanianagama dalam bimbingan adalah untuk meningkatkan proses penyesuaian dan pertumbuhan spiritual bimbingan. Hal ini terjadi karena bimbingan yang sehat spiritualnya akan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupannya. Kategori intervensi tersebut meliputi kognitif, afektif, tingkah laku dan interpersonal dengan sang pencipta. Berdasarkan uraian di atas dapat penulis simpulkan bimbingan mental spiritual yaitu proses pemberian bantuan kepada individu untuk senantiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai agama berakhlak mulia, dan mampu menstabilkan emosi sehingga dengan demikian individu tersebut mampu menjalani kehidupan secara normal. 26 Dr. Jalaluddin dan Dr. Ramayulis, Pengantar Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Kalam Mulia, 1993, cet. Ke-2, h. 25.

C. Keberagamaan