Upacara Khatam Al Quran

Abdur Razzaq Pahlevi : Analisis Perbandingan Pandangan Daur Hidup Tsukagirei Dalam Masyarakat Jepang Dan Betawi, 2009. USU Repository © 2009 mengunjungi omiya atau ujigami. Pada hatsumiya mairi ini biasanya bayi digendong oleh neneknya, atau yang membantu melahirkan datang ke kuil. Pada saat hatsumiya mairi ini si bayi mendapat kiriman dari keluarga ibu yang disebut Inuhariko, yaitu berupa barang-barang mainan si bayi. Pada zaman dahulu inu hariko mempunyai nilai magis yaitu untuk menangkal penyakit atau sebagai sasaran penyakit yang datang untuk mengganggu si bayi.

3.3. Masa Anak-Anak

Masa anak-anak merupakan masa peralihan dari masa bayi untuk menjadi dewasa dan menikah. Upacara daur hidup pada masa anak-anak dalam masyarakat Jepang melalui beberapa tahap. Begitu juga upacara daur hidup pada masa anak-anak dalam masyarakat Betawi dilakukan melalui beberapa tahapan.

3.3.1. Masa Anak-Anak Dalam Masyarakat Betawi

Masa anak-anak dalam masyarakat Betawi di antaranya yaitu upacara khatam Al Quran dan upacara sunatankhitanan.

A. Upacara Khatam Al Quran

Dalam ajaran agama Islam ada kebiasaan untuk melakukan upacara khusus bagi anak-anak yang sedang menjelang dewasa, yaitu upacara “khatam Al Quran”, yakni upacara menyambut tamatnya seorang anak mempelajari cara-cara membaca Al Quran dengan selamat. Demikian pula halnya dengan masyarakat betawi Soimon, 1993 : 36-40. Abdur Razzaq Pahlevi : Analisis Perbandingan Pandangan Daur Hidup Tsukagirei Dalam Masyarakat Jepang Dan Betawi, 2009. USU Repository © 2009 Khatam Al Quran yang biasa juga disebut “Tamat Al Quran”, adalah upacara yang diselenggarakan untuk menandai selesainya seorang anak belajar mengaji. Dalam upacara ini pesertanya terdiri dari anak-anak yang telah menyelesaikan Juz Amma. Upacara ini berlangsung dengan dilengkapi serangkaian acara yang sifatnya tradisional. Upacara Khataman Al Quran diselenggarakan dengan maksud menunjukkan rasa syukur ke Hadirat Illahi serta rasa bangga dan bahagia, karena anak-anak telah berhasil menyelesaikan pelajaran membaca kitab Juz Amma. Pemberitahuan disampaikan oleh guru mengaji kepada orang tuanya, lalu diteruskan ke masyarakat melalui upacara. Dengan diadakannya upacara ini, diharapkan anak-anak bias mengubah sikap dan sifat dari kanak-kanak menjadi dewasa, berbuat baik dan mengamalkan ilmu yang dimilikinya, menjadi suri tauladan di masyarakatnya. Upacara ini diselenggarakan sebagai tanda hormat dan kepatuhan masyarakat terhadap ajaran Islam. Penyelenggaraan Khatam Al Quran biasanya diselenggarakan semenjak sore hari hingga malam hari. Acara ini biasa juga diselingi ceramah oleh seorang ulama, misalnya tentang sejarah Al Quran yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW, atau kadang-kadang diisi acara Qasidah. Sesuai dengan sifatnya, yaitu upacara keagamaan, maka upacara Khatam Al Quran selain diselenggarakan di masjid, juga bisa diselenggarakan di rumah si anak yang bersangkutan. Dalam penyelenggaraan upacara Khataman AlQuran tidak banyak pantangan yang berlaku khusus. Hanya saja sebagaimana halnya penganut agama Islam, dan oleh karena upacara ini berkaitan dengan keagamaan, maka yang patut diketahui sebagai suatu yang dipantangkan adalah: memakan segala jenis Abdur Razzaq Pahlevi : Analisis Perbandingan Pandangan Daur Hidup Tsukagirei Dalam Masyarakat Jepang Dan Betawi, 2009. USU Repository © 2009 makanan yang dilarang dan diharamkan oleh agama islam, seperti makan daging babi, dan segala jenis makanan yang diragukan haram tidaknya. Demikian pula halnya dengan perbuatan dan ucapan yang bertolak belakang dengan hokum agama Islam.

B. Upacara SunatKhitanan Menurut Soimon 1993 : 40-43 bagi orang Betawi seorang anak laki-