e. Latar Belakang Kebudayaan Pendidikan Tingkat pendidikan dan kebiasaan anggota keluarga mempengaruhi
sikap anak dalam belajar. Anak sedini mungkin perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk
belajar.
c. Lingkungan Sekolah
Pendidikan disekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan pentingnya pendidikan. Sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja, melainkan sarana
dan prasaran lain yang dapat menunjang pendidikan. Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh
karena itu, perlu diciptakan lingkungnan sekolah yang dapat mendukung anak untuk belajar.
Menurut Muhibbin Syah 1995;137, guru, para staf administrasi, dan teman- teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar
seorang siswa. Para guru yang menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan suritauladan yang baik dan rajin khusunya dalam hal
belajar, misalnya rajin belajar dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif dalam kegiatan belajar siswa.
Menurut Roestiyah 1982:159-161, faktor- faktor yang mempengaruhi belajar siswa yang datang dari sekolah yaitu:
a. Interaksi Guru dan Murid Guru yang kurang berinteraksi dengan para murid secara dekat,
menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Juga siswa akan merasa jauh dari guru, maka segan untuk berpartisipasi secara
aktif dalam belajar.
b. Cara Penyajian Guru yang lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa
menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Tetapi jika guru yang progresif dengan berani menggunakan metode- metode baru
akan dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan mampu meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
c. Hubungan Antar Murid Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak
akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Hubungan dalam kelas tidak terbina, bahkan
hubungan masing- masing individu tidak tampak. Suasana kelas semacam ini tentu tidak diharapkan. Guru harus mampu membina
jiwahubungan kelas, agar dapat hidup gotong- royong, saling kebersamaan dalam belajar bersama.
d. Standar Pelajaran diatas Ukuran Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi
pelajaran diatas ukuran standar. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil
dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat
perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam penyampaian materi haruslah
sesuai dengan kemampuan siswa masing- masing.
e. Media Pendidikan Saat ini banyak sekali jumlah anak yang masuk sekolah, maka
memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam
memiliki media dilihat dari jumlah dan kualitasnya.
f. Kurikulum Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar- mengajar
yang mementingkan kebutuhan siswa. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar
dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.
g. Keadaan Gedung Keadaan dan jumlah gedung sekolah idealnya sesuai dengan jumlah
siswa agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan nyaman. h. Waktu Sekolah
Akibat meningkatnya jumlah anak yang masuk sekolah dan penambahan gedung yang belum seimbang, banyak siswa yang
terpaksa masuk sekolah di sore hari. Hal mana kurang dipertanggung jawabkan, anak seharusnya dapat istirahat, tetapi terpaksa untuk masuk
sekolah. Mereka mendengarkan pelajaran sambil mengantuk, loyo dan sebagainya. Sebaiknya anak belajar di pagi hari, dimana pikiran masih
segar, jasmani dalam kondisi yang baik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i. Pelaksanaan Disiplin Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan proses belajar kurang
disiplin, sehingga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Kurang bertanggung jawab, karena tidak melaksanakan tugas, toh tidak ada
sangsi. Untuk itu proses belajar perlu disiplin, guna mengembangkan motivasi belajar yang kuat.
j. Metode Belajar Banyak siswa yang melaksanakan cara belajar yang salah. Untuk itu
perlu pembinaan dari guru. Guru dapat mengambil metode pengajaran yang tepat dalam mengajar agar bisa efektif dan memperoleh hasil
yang tepat.
k. Tugas Rumah Waktu belajar adalah di sekolah, waktu dirumah biarlah digunakan
untuk kegiatan-kegiatan lain. Maka guru jangan terlalu banyak memberikan tugas yang harus dikerjakan rumah, sehingga anak tidak
mempunyai waktu lain untuk kegiatan lain.
Selain itu yang perlu diperhatikan oleh pihak sekolah yaitu kebersihan lingkungan sekolah pada umumnya dan kebersihan kelas pada khususnya turut
mempengaruhi proses belajar siswa.
d. Lingkungan Masyarakat