C. Pelaksanaan Pengumpulan Data atau Kegiatan di Lapangan
1. Deskripsi dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini untuk melihat bagaimana aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMK Sanjaya Pakem melalui model pembelajaran
kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga untuk pokok bahasan operasi pada matriks. Peneliti
melaksanakan penelitian dalam dua pertemuan, pada tanggal 6 Maret 2017, 7 Maret 2017, dan 10 Maret 2017. Waktu dalam setiap
pertemuan adalah menit. Penelitian dilaksanakan di kelas X
Akuntansi dan X Administrasi Perkantoran dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 30 siswa. Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti
berperan sebagai guru. Berikut ini tabel 4.2 jadwal pelaksanaan penelitian di SMK Sanjaya Pakem.
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Waktu
Kegiatan
1. Senin, 6 Maret 2017
Pertemuan pertama pembelajaran
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga di kelas X Akuntansi dan X
Administrasi Perkantoran. Kegiatan yang dilakukan, antara lain:
a.
Review
materi operasi pada matriks. b.
Penjelasan tentang
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
c. Penjelasan tentang alat peraga dan
cara menggunakan alat peraga. d.
Belajar kelompok
teams
e. Pembagian kelompok
games
untuk pertemuan kedua.
2. Selasa, 7 Maret 2017
Pertemuan kedua pembelajaran
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga di kelas X Administrasi
Perkantoran. Kegiatan yang dilakukan, antara lain:
a. Pelaksanaan
games.
b. Pembagian kelompok
tournaments.
No. Waktu
Kegiatan
c. Pengisian kuesioner angket.
3. Jumat, 10 Maret 2017
Pertemuan kedua pembelajaran
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga di kelas X Akuntansi.
Kegiatan yang dilakukan, antara lain: a.
Pelaksanaan
games
. b.
Pembagian kelompok
tournaments
. c.
Pengisian kuesioner angket. 4.
Jumat, 24 Maret 2017 Wawancara dan penyerahan penghargaan
kepada siswa terbaik
2. Observasi Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP
Observasi keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dilakukan selama proses pembelajaran matematika dengan
model pembelajaran
Teams Games Tournaments
TGT berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang
observer
dengan masing-masing
observer
membawa lembar observasi keterlaksanaan RPP dan memberikan tanda
pada kolom „Ya’ untuk kegiatan yang terlaksana dan memberikan tanda
– pada kolom „Tidak’ untuk kegiatan yang tidak terlaksana.
Berikut tabel 4.3 data hasil pengamatan keterlaksanaan RPP yang dirangkum dari 3
observer
pada tiap pertemuannya.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Keterlaksanaan RPP
Indikator Pertemuan
ke-1 Indikator
Pertemuan ke-2
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
Indikator Pertemuan
ke-1 Indikator
Pertemuan ke-2
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 19
20 21
22 23
Keterangan :
: Kegiatan yang tertera pada indikator terlaksana
: Kegiatan yang tertera pada indikator tidak terlaksana Berdasarkan tabel 4.3, adapun rincian perhitungan keterlaksanaan
RPP, sebagai berikut : a.
Pertemuan Pertama Skor terlaksana yang diperoleh
= 16 Skor terlaksana keseluruhan
= 17 Sehingga keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama adalah
b. Pertemuan Kedua
Skor terlaksana yang diperoleh = 14
Skor terlaksana keseluruhan = 23
Sehingga keterlaksanaan RPP pada pertemuan kedua adalah
Berdasarkan perhitungan
keterlaksanaan RPP
pada pertemuan pertama dan kedua, maka diperoleh keterlaksanaan
secara keseluruhan sebagai berikut:
Persentase keterlaksanaan RPP secara keseluruhan sebesar dan berdasarkan tabel 3.10 pada Bab III termasuk kriteria
keterlaksanaan “Sangat Baik SB”. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran matematika secara keseluruhan
yang dirincikan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP telah terlaksana dengan
“Sangat Baik SB” di kelas X
Akuntansi dan X Administrasi Perkantoran SMK Sanjaya Pakem Tahun Ajaran 20162017.
3. Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Teams Games Tournaments
TGT Berbantuan Alat Peraga
Observasi keterlaksanaan model pembelajaran
Teams Games Tournaments
TGT dilakukan
selama proses
pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
matematika berlangsung. Observasi dilakukan oleh tiga orang
observer
dengan masing-masing
observer
membawa lembar observasi keterlaksanaan RPP dan memberikan tanda
pada kolom „Ya’ untuk kegiatan yang terlaksana dan memberikan tanda
– pada kolom „Tidak’ untuk kegiatan yang tidak terlaksana.
Berikut tabel 4.4 data hasil pengamatan keterlaksanaan model pembelajaran TGT yang dirangkum dari 3
observer
pada tiap pertemuannya.
Tabel 4.4 Hasil Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran TGT Berbantuan Alat Peraga
Indikator Pertemuan
ke-1 Indikator
Pertemuan ke-2
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 9
10
Keterangan :
: Kegiatan yang tertera pada indikator terlaksana
: Kegiatan yang tertera pada indikator tidak terlaksana
Berdasarkan tabel 4.4, rincian perhitungan keterlaksanaan model pembelajaran TGT berbantuan alat peraga, sebagai berikut :
a. Pertemuan Pertama
Skor terlaksana yang diperoleh = 9
Skor terlaksana keseluruhan = 10
Sehingga keterlaksanaan model pembelajaran TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan pertama adalah
b. Pertemuan Kedua
Skor terlaksana yang diperoleh = 6
Skor terlaksana keseluruhan = 7
Sehingga keterlaksanaan model pembelajaran TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan kedua adalah
Berdasarkan perhitungan
keterlaksanaan model
pembelajaran TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan pertama dan kedua, maka diperoleh keterlaksanaan secara
keseluruhan sebagai berikut:
Persentase keterlaksanaan model pembelajaran TGT berbantuan alat peraga secara keseluruhan sebesar
dan berdasarkan tabel 3.11 pada Bab III termasuk kriteria
ket erlaksanaan “Sangat Baik SB”, sehingga, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran matematika melalui model pembelajaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga telah terlaksana dengan
“Sangat Baik SB” di kelas X Akuntansi dan X
Administrasi Perkantoran SMK Sanjaya Pakem Tahun Ajaran 20162017.
4. Observasi Aktivitas Siswa
Observasi aktivitas siswa bertujuan untuk mengamati aktivitas setiap siswa selama pembelajaran. Lembar observasi ini diisi oleh tiga
observer. Observer akan mengamati dan mencatat berapa sering siswa melakukan aktivitas sesuai dengan jenis aktivitas yang ada pada
lembar observasi. Untuk mengukur aktivitas siswa, pengamat akan mengakumulasikan banyaknya aktivitas yang dilakukan siswa dan
persentasenya akan dikonversikan dalam bentuk kualifikasi. Berikut tabel 4.5 dan 4.6 data hasil pengamatan aktivitas siswa
yang dirangkum dari 3
observer
pada tiap pertemuan.
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama
KODE SISWA
BANYAKNYA JENIS
KUALIFIKASI
1 4
67 T
2 -
- -
3 5
83 ST
4 5
83 ST
5 4
67 T
6 5
83 ST
7 5
83 ST
8 3
50 C
9 4
67 T
10 5
83 ST
11 5
83 ST
12 4
67 T
13 5
83 ST
14 -
- -
KODE SISWA
BANYAKNYA JENIS
KUALIFIKASI
15 5
83 ST
16 5
83 ST
17 5
83 ST
18 5
83 ST
19 5
83 ST
20 5
83 ST
21 5
83 ST
22 -
- -
23 5
83 ST
24 4
67 T
25 4
67 T
26 3
50 C
27 4
67 T
28 5
83 ST
29 3
50 C
30 4
67 T
Keterangan : ST : Sangat Tinggi T : Tinggi
C : Cukup
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua
KODE SISWA
BANYAKNYA JENIS
KUALIFIKASI
1 4
100 ST
2 2
50 C
3 4
100 ST
4 4
100 ST
5 4
100 ST
6 -
- -
7 4
100 ST
8 3
75 T
9 4
100 ST
10 4
100 ST
11 4
100 ST
12 4
100 ST
13 4
100 ST
14 -
- -
15 4
100 ST
16 4
100 ST
17 4
100 ST
18 4
100 ST
19 4
100 ST
20 4
100 ST
21 4
100 ST
22 3
75 T
KODE SISWA
BANYAKNYA JENIS
KUALIFIKASI
23 4
100 ST
24 4
100 ST
25 4
100 ST
26 4
100 ST
27 4
100 ST
28 4
100 ST
29 4
100 ST
30 3
75 T
Keterangan : ST : Sangat Tinggi T : Tinggi
C : Cukup
Data pada tabel 4.5 dan 4.6 di atas dirangkum dengan mengelompokan berdasarkan kriteria sejenis. Kemudian dihitung
persentase banyaknya siswa dalam setiap kriteria sejenis. Hasilnya ditampilkan pada tabel 4.7 di bawah ini.
Tabel 4.7 Tabel Persentase Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama
No. Kriteria Aktivitas Siswa
Banyak Siswa Persentase
1. Sangat Tinggi
16 2.
Tinggi 8
3. Cukup
3 4.
Rendah 5.
Sangat Rendah
Tabel 4.8 Tabel Persentase Aktivitas Seluruh Siswa Pertemuan Pertama
Jumlah Persentase yang Memperoleh Nilai Kualifikasi
ST ST+T
ST+T+C ST+T+C+
R ST+T+C+R+
SR Tinggi
Hasil analisis aktivitas siswa pada pertemuan pertama, dimana jumlah siswa yang hadir sebanyak 27 orang dan siswa yang tidak
hadir sebanyak 3 orang. Jadi, analisis aktivitas siswa hanya dilakukan untuk 27 orang. Pada tabel 4.8 terlihat bahwa jumlah
persentase aktivitas belajar siswa untuk kriteria Sangat Tinggi ST
adalah dimana sehingga tidak masuk dalam kriteria
“Sangat Tinggi” dan untuk jumlah persentase ST+T adalah
dimana sehingga masuk dalam kriteria “Tinggi”. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan pertama adalah
“Tinggi”. Tabel 4.9 Tabel Persentase Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua
No. Kriteria Aktivitas Siswa
Banyak Siswa Persentase
1. Sangat Tinggi
24 2.
Tinggi 3
3. Cukup
1 4.
Rendah 5.
Sangat Rendah
Tabel 4.10 Tabel Persentase Aktivitas Seluruh Siswa Pertemuan Kedua
Jumlah Persentase yang Memperoleh Nilai Kualifikasi
ST ST+T
ST+T+C ST+T+C+R
ST+T+C+R+SR Sangat Tinggi
Hasil analisis aktivitas siswa pada pertemuan kedua, dimana jumlah siswa yang hadir sebanyak 28 orang dan siswa yang tidak
hadir sebanyak 2 orang. Jadi, analisis aktivitas siswa hanya dilakukan untuk 28 orang. Pada tabel 4.10 terlihat bahwa jumlah persentase
aktivitas belajar siswa untuk kriteria Sangat Tinggi ST adalah
dimana sehingga masuk dalam kriteria “Sangat Tinggi”. Jadi, dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa selama
pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan alat peraga pada pertemuan kedua adalah “Sangat Tinggi”.
5. Proses Pembelajaran pada Tiap Pertemuan
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 Maret 2017, 7 Maret 2017, dan 10 Maret 2017 yang akan dilakukan di kelas X Akuntansi dan X
Administrasi Perkantoran. Dalam penelitian, peneliti berperan sebagai guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan model
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga pada pokok bahasan operasi pada matriks.
Penelitian dilaksanakan selama dua pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan
menit. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan kedua pembelajaran berlangsung dengan menggunakan
model
Teams Games Tournaments
TGT pada tahap presentasi kelas dan belajar kelompok
teams
dengan menyelesaikan Lembar Kegiatan Siswa LKS. Selanjutnya pada pertemuan kedua terdapat
games
yang akan diambil skornya sebagai hasil belajar siswa dan
tournaments
serta pengisian angket tanggapan siswa terhadap model pembelajaran TGT. Proses belajar mengajar pada tiap pertemuan akan
dijelaskan secara terperinci, sebagai berikut : a.
Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan hari Senin, 6 Maret 2017
pada pukul 10.30 – 12.00 WIB di kelas X Administrasi
Perkantoran dan pukul 12.15 – 13.45 WIB di kelas X Akuntansi.
Pertemuan pertama di kelas X Administrasi Perkantoran dihadiri oleh 15 siswa dan yang tidak hadir sebanyak 1 siswa dikarenakan
sakit. Pertemuan pertama di kelas X Akuntansi dihadiri oleh 12 siswa dan yang tidak hadir sebanyak 2 siswa dikarenakan ijin dan
sakit. Pada pertemuan pertama di kedua kelas, proses belajar dan
diskusi kelompok cukup berjalan dengan lancar dan baik karena masing-masing siswa antusias dan langsung menyelesaikan soal
di LKS berbantuan alat peraga yang telah dibagikan. Namun, ada siswa yang menyelesaikan soal di LKS secara individual dan ada
yang diam saja. Untuk presentasi hasil diskusi kelompok, ada siswa yang masih malu dan belum percaya diri untuk presentasi di
hadapan teman sekelasnya, walaupun pada akhirnya siswa mau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Selama proses
pembelajaran, siswa di kedua kelas sangat tenang dan tidak sibuk sendiri.
1 Kegiatan Awal
Proses pembelajaran
diawali dengan
guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa untuk
belajar. Guru memperkenalkan peneliti dan tujuan penelitian kepada siswa. Kemudian, guru mempersilahkan peneliti
untuk memulai proses belajar mengajar. Peneliti mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam kepada siswa dan
mempersiapkan daftar hadir, LKS, alat peraga, dan menampilkan
Power Point
PPT. Setelah itu, peneliti mulai menyampaikan tujuan pembelajaran dan hal-hal yang harus
dicapai oleh siswa dan membagi siswa ke dalam 2 kelompok secara heterogen berdasarkan pembagian kelompok bersama
guru sebelumnya. Untuk kelas X Administrasi Perkantoran masing-masing kelompok beranggotakan 8 orang. Guru
membagikan
number tag
, yang tidak lain adalah nomor absen siswa dan meminta siswa untuk mengenakan
number tag
tersebut. Daftar kelompok belajar ditunjukkan pada tabel 4.11 dan 4.12, sebagai berikut :
Tabel 4.11 Daftar Kelompok Belajar Kelas X Administrasi Perkantoran
Tim 1 Nomor Absen Tim 2 Nomor Absen
7 4
6 5
11 1
2 9
15 10
8 14
13 3
12 16
Tabel 4.12 Daftar Kelompok Belajar Kelas X Akuntansi
Tim 1 Nomor Absen Tim 2 Nomor Absen
12 3
6 9
11 10
13 5
2 4
8 14
7 1
2 Kegiatan Inti
Setelah siswa duduk dalam kelompok, guru mengajak siswa untuk mengulas kembali materi operasi pada matriks
yang telah dipelajari di pertemuan sebelumnya bersama guru matematikanya. Saat me
n
gulas materi siswa terlihat sangat
antusias, hal ini dilihat dari siswa yang langsung mengangkat tangannya untuk menjelaskan konsep operasi matriks tanpa
harus ditunjuk. Peneliti juga memberikan komentar terkait konsep yang telah dijelaskan siswa. Selanjutnya, siswa
menyelesaikan beberapa contoh soal yang diberikan peneliti menggunakan konsep operasi matriks yang telah dipelajari.
Setelah itu,
peneliti meminta
siswa untuk
mengerjakannya di papan tulis dan dengan antusias siswa maju dan menuliskan hasil kerja mereka tanpa harus ditunjuk.
Walaupun masih ada siswa yang acuh tak acuh. Selanjutnya, peneliti meminta siswa lain yang menjelaskan hasil pekerjaan
yang telah ditulis tersebut.
Peneliti dan siswa pun bersama-sama membahas hasil pekerjaan yang telah dituliskan siswa di papan tulis.
Peneliti membagikan alat peraga dan modul panduan penggunaan alat peraga ke tiap kelompok, dimana satu
kelompok mendapatkan empat alat peraga dan empat modul. Peneliti menjelaskan penggunaan alat peraga dan beberapa
contoh soal untuk operasi pada matriks menggunakan alat peraga. Setelah itu, peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa
LKS ke tiap kelompok dan mempersilahkan siswa untuk mengerjakan soal di LKS dengan menggunakan alat peraga.
Selama proses belajar kelompok, peneliti dan beberapa observer memonitoring dengan berkeliling dari kelompok ke
kelompok lain. Selama diskusi kelompok, siswa terlihat antusias mengerjakan soal di LKS dengan menggunakan alat
peraga, namun ada beberapa yang hanya diam dan melihat teman lain mengerjakan soal. Peneliti tidak diam saja melihat
hal ini, sehingga peneliti menghampirinya dan membimbing dalam pengerjaannya.
Lalu, siswa yang menjadi perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Pada awalnya,
siswa saling menolak untuk mempresentasi hasil diskusi di depan kelas, namun pada akhirnya siswa mau dan mampu
dalam menjelaskan hasil diskusi di hadapan teman-teman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kelas. Setelah presentasi, peneliti meminta tanggapan dari kelompok lain begitu pun seterusnya. Setelah presentasi dari
kedua kelompok,
peneliti meminta
beberapa siswa
menyimpulkan tentang pembelajaran pada pertemuan ini. 3
Kegiatan Akhir Pada akhir pembelajaran, peneliti mengarahkan
kembali tentang pertemuan selanjutnya, yaitu pelaksanaan
games
dan
tournaments.
Peneliti mengelompokkan lagi siswa dari kelompok belajar dalam tiga meja
games
yang homogen berdasarkan kemampuan. Peneliti membaca pembagian
kelompok
games
. Selanjutnya, peneliti mengucapkan salam penutup. Daftar kelompok
games
ditunjukkan pada tabel 4.13 dan 4.14, sebagai berikut :
Tabel 4.13 Daftar Kelompok
Games
Kelas X Administrasi Perkantoran
Meja TIM 1
Nomor Absen
Meja TIM 2
Nomor Absen
A1
7
A2
4 6
5
B1
11
B2
1
2 9
15 10
C1
8
C2
14 13
3 12
16
Tabel 4.14 Daftar Kelompok Games Kelas X Akuntansi
Meja TIM 1
Nomor Absen
Meja TIM 2
Nomor Absen
A1
12
A2
3 6
9
B1 11
B2 10
Meja TIM 1
Nomor Absen
Meja TIM 2
Nomor Absen
13 5
C1
2
C2
4 8
14 7
1
Keterangan : A1 dan A2 : Siswa berkemampuan tinggi B1 dan B2 : Siswa berkemampuan sedang
C1 dan C2 : Siswa berkemampuan rendah
b. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan hari Selasa, 7 Maret 2017 pada pukul 11.15
– 13.00 WIB di kelas X Administrasi Perkantoran yang dihadiri oleh 16 siswa dan hari Jumat, 10 Maret
2017 pada pukul 10.00 – 11.30 WIB di kelas X Akuntansi yang
dihadiri oleh 12 siswa dan yang tidak hadir sebanyak 2 siswa dikarenakan sakit dan ijin. Pada pertemuan kedua, yang pada
awalnya dilaksanakan
games
saja, karena permintaan dari guru matematika maka pertemuan kedua ini digunakan untuk
games
dan juga
tournaments
. Padahal rencana awalnya,
tournaments
akan dilakukan pada pertemuan ketiga. Sehingga, pertemuan kedua ini, kegiatannya adalah
games
dan
tournaments
. Pada pertemuan kedua di kelas X Administrasi Perkantoran
terdapat beberapa hambatan dimana ada satu siswa yang tidak hadir saat pertemuan pertama, sehingga siswa belum mengetahui
cara penggunaan alat peraga. Namun, peneliti tetap menempatkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa tersebut dalam meja
games
tetapi peneliti tidak memperhitungkan hasil belajarnya dan selama
games
peneliti tetap memfasilitator siswa tersebut dalam arti menjelaskan cara
menggunakan alat peraga dengan berusaha untuk tidak mengganggu siswa lain yang berada di meja
games
. Pada pertemuan kedua di kelas X Akuntansi pun sama
terdapat beberapa hambatan, dimana ada satu siswa yang tidak hadir saat pertemuan pertama, sehingga siswa belum mengetahui
cara penggunaan alat peraga. Namun, peneliti tetap menempatkan siswa tersebut dalam meja
games
tetapi peneliti tidak memperhitungkan hasil belajarnya dan selama
games
peneliti tetap memfasilitator siswa tersebut dalam arti menjelaskan cara
menggunakan alat peraga dengan berusaha untuk tidak mengganggu siswa lain yang berada di meja
games
. Hambatan lain yaitu satu siswa yang hadir saat pertemuan pertama, tetapi
tidak hadir saat pertemuan kedua dan satu siswa yang memang tidak hadir dari pertemuan pertama sampai pertemuan kedua ini.
Hal inilah yang membuat peneliti untuk mengukur hasil belajar siswa yang pada awalnya hasil belajar dari 30 siswa
menjadi 26 siswa saja. 1
Kegiatan Awal Proses pembelajaran diawali dengan mengucapkan
salam dan mengkondisikan siswa untuk belajar. Peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menanyakan siswa yang tidak hadir. Pada kegiatan awal ini, siswa sudah duduk di meja
games
masing-masing sesuai yang telah dibagikan pada pertemuan sebelumnya. Setelah
siswa duduk di meja
games
dan sudah siap, peneliti menjelaskan aturan
games,
dimana aturan
games
sebagai berikut;
a Siswa dalam satu meja mengerjakan soal yang telah
diberikan secara mandiri masing-masing dan tidak boleh bekerjasama dalam waktu 5 menit.
b Siswa yang telah menyelesaikan soal sebelum waktu
selesai boleh mengacungkan tangan. c
Hasil kerja siswa dikoreksi oleh siswa lain yang berada dalam meja yang sama.
d Setelah itu, peneliti akan bertanya kepada siswa yang
mengoreksi itu apakah jawaban temannya benar atau salah dan masih tetap dalam pengawasan beberapa observer.
Selanjutnya, guru akan menuliskan skornya dibantu oleh beberapa observer.
e Siswa yang memiliki skor tertinggi dalam mejanya akan
dipilih untuk mewakili meja tersebut dalam tournaments pada pertemuan selanjutnya.
Kemudian peneliti membagikan
name tag
dan alat peraga untuk setiap siswa dalam meja
games
. Pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pertemuan kedua ini, pada awalnya dalam aturan
games
siswa dalam meja yang sama akan saling mengoreksi hasil pekerjaan mereka, namun karena pada pertemuan kedua ini
games
dan
tournaments
dijadikan satu pertemuan dan karena perhitungan waktu maka peneliti memutuskan untuk peneliti
dan observer yang akan mengoreksi hasil pekerjaan siswa. 2
Kegiatan Inti Setelah peneliti dan observer mengamati siswa sudah
siap, peneliti menayangkan
slide
PPT untuk soal nomor 1 dan mempersilahkan siswa untuk mengerjakan dalam waktu 5
menit. Setelah waktu selesai, peneliti meminta siswa untuk berhenti mengerjakan soal tersebut dan mempersilahkan
ketiga observer mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan mencatat skor dan waktunya pada lembar penskoran. Setelah
semuanya selesai, peneliti melanjutkan untuk menayangkan
slide
soal nomor 2. Hal yang sama pun dilakukan, dimana siswa mengerjakan soal selama 5 menit dan ketika waktu
selesai ketiga observer akan mengoreksi dan mencatat skor dan waktunya pada lembar penskoran. Hal yang sama pun
akan berlaku untuk soal terakhir yaitu soal nomor 3. Setelah semuanya selesai, peneliti dan ketiga observer
akan menghitung skor total dari masing-masing siswa dalam meja
games
dan menetapkan siswa yang akan maju ke meja PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tournaments
. Adapun hasil skor
games
di kelas X Administrasi Perkantoran dan X Akuntansi, sebagai berikut :
Tabel 4.15 Lembar Penskoran Games Kelas X Administrasi Perkantoran
MEJA KODE
SISWA SKOR
TOTAL SKOR
Soal No.1
Waktu Soal
No.2 Waktu
Soal No.3
Waktu A1
7 8
4’ 22’’ 10
4’ 15’’ 10
3’ 02’’ 28
6 10
5’ 05’’ 10
4’ 49’’ 10
2’ 35’’ 30
A2 4
10 4’ 52’’
8 3’ 45’’
10 3’ 25’’
28
5 10
4’ 15’’ 4’ 57’’
10 2’ 52’’
20
B1 11
8 3’ 05’’
10 4’ 37’’
10 2’ 07’’
28
2 8
4’ 25’’ 10
2’45’’ 10
3’ 52’’ 28
15 8
3’ 01’’ 10
2’ 15’’ 10
2’ 05’’ 28
B2 1
8 4’ 53’’
10 4’ 05’’
10 4’ 21’’
28
9 8
4’ 13’’ 5’ 01’’
10 4’ 29’’
18
10 8
4’ 25’’ 10
4’ 35’’ 8
4’ 25’’ 26
C1 8
13 8
5’ 03’’ 10
4’ 25’’ 10
3’ 35’’ 28
12 10
4’ 29’’ 8
3’ 49’’ 8
5’ 15’’ 26
C2 14
10 3’ 15’’
8 2’ 58’’
10 2’ 45’’
28
3 10
4’ 52’’ 8
4’ 35’’ 10
2’ 58’’ 28
16
5’ 02’’ 4’ 58’’
10 3’ 05’’
10
Dari tabel 4.15 di atas, terlihat siswa yang mewakili meja masing-masing untuk lanjut ke meja
tournaments
adalah siswa yang bernomor absen 6 dan 4 untuk siswa yang berkemampuan tinggi, siswa yang bernomor absen 15 dan 1
untuk siswa yang berkemampuan sedang, dan siswa yang bernomor absen 13 dan 14 untuk siswa yang berkemampuan
rendah.
Tabel 4.16 Lembar Penskoran Games Kelas X Akuntansi
MEJA KODE
SISWA SKOR
TOTAL SKOR
Soal No.1
Waktu Soal
No.2 Waktu
Soal No.3
Waktu A1
12 10
4’ 29’’ 10
4’ 56’’ 10
3’ 15’’ 30
6 A2
3 10
3’ 59’’ 8
4’ 45’’ 10
4’ 47’’ 28
9 10
4’ 28’’ 8
3’ 56’’ 8
4’ 55’’ 26
B1 11
10 4’ 15’’
10 3’ 57’’
10 3’ 45’’
30
13 10
3’ 05’’ 5’ 05’’
10 2’ 59’’
20
B2 10
10 5’ 01’’
5’ 07’’ 10
3’ 01’’ 20
5
5’ 03’’ 10
5’ 15’’ 10
4’ 45’’ 20
C1 2
8
4’ 56’’ 8
3’ 25’’ 8
3’ 27’’ 16
7
10 3’ 59’’
8 4’ 15’’
10 4’ 05’’
28
C2 4
8 4’ 17’’
3’ 55’’ 10
4’ 32’’ 18
14 1
8 4’ 18’’
10 4’ 09’’
10 2’ 49’’
28
Dari tabel 4.16 di atas, terlihat siswa yang mewakili meja masing-masing untuk lanjut ke meja
tournaments
adalah siswa yang bernomor absen 12 dan 3 untuk siswa yang berkemampuan tinggi, siswa yang bernomor absen 11
dan 10 untuk siswa yang berkemampuan sedang, dan siswa yang bernomor absen 7 dan 1 untuk siswa yang
berkemampuan rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selanjutnya, siswa yang terpilih untuk mengikuti
tournaments
menduduki meja
tournaments
masing-masing. Siswa yang tidak mengikuti
tournaments
diminta untuk mengerjakan kembali soal
games
dan masih tetap dimonitoring oleh peneliti dan ketiga observer. Selanjutnya,
peneliti menjelaskan aturan
tournaments
, yaitu; a
Siswa dalam satu meja mengerjakan soal yang telah diberikan secara mandiri masing-masing dan tidak boleh
bekerjasama dalam waktu 5 menit. b
Siswa yang sudah menyelesaikan soal sebelum waktu habis boleh mengacungkan tangan untuk dikoreksi oleh
peneliti dan ketiga observer. c
Setelah waktu habis, siswa diminta untuk berhenti mengerjakan soal.
d Setelah itu, peneliti dan ketiga observer akan mengoreksi
hasil pekerjaan siswa dan mencatat skor dan waktunya di lembar penskoran.
e Siswa yang memiliki skor tertinggi akan dipilih sebagai
siswa terbaik. Setelah peneliti dan observer mengamati siswa sudah
siap, peneliti menayangkan
slide
PPT untuk soal nomor 1 dan mempersilahkan siswa untuk mengerjakan dalam waktu 5
menit. Setelah waktu selesai, peneliti meminta siswa untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berhenti mengerjakan soal tersebut dan mempersilahkan ketiga observer mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan
mencatat skor dan waktunya pada lembar penskoran. Setelah semuanya selesai, peneliti melanjutkan untuk menayangkan
slide
soal nomor 2. Hal yang sama pun dilakukan, dimana siswa mengerjakan soal selama 5 menit dan ketika waktu
selesai ketiga observer akan mengoreksi dan mencatat skor dan waktunya pada lembar penskoran. Hal yang sama pun
akan berlaku untuk soal terakhir yaitu soal nomor 3. Setelah semuanya selesai, peneliti dan ketiga observer
akan menghitung skor total dari masing-masing siswa dalam meja
tournaments
dan menetapkan siswa yang menjadi siswa terbaik. Adapun hasil skor
tournaments
di kelas X Administrasi Perkantoran dan X Akuntansi, sebagai berikut :
Tabel 4.17 Lembar Penskoran Tournaments Kelas X Administrasi Perkantoran
MEJA KODE
SISWA SKOR
TOTAL SKOR
Soal No.1
Waktu Soal
No.2 Waktu
Soal No.3
Waktu A1
6 10
4’ 35” 10
4’ 56” 10
3’ 49” 30
A2
4 10
4’ 27” 8
3’ 45” 10
3’ 52” 28
B1 15
8 4’ 56”
8 4’ 39”
10 2’ 15”
26
B2 1
10 4’ 17”
8 3’ 55”
10 3’ 59”
28
C1 13
3’ 14” 3’ 59”
10 4’ 05”
10
C2 14
10 3’ 58”
8 3’ 37”
10 2’ 57”
28
Dari tabel 4.17 di atas, terlihat siswa yang memiliki skor tertinggi dan menjadi siswa terbaik adalah siswa yang
bernomor absen 6 dari kelompok yang berkemampuan tinggi.
Tabel 4.18 Lembar Penskoran Tournaments Kelas X Akuntansi
Dari tabel 4.18 di atas, terlihat siswa yang memiliki skor tertinggi dan menjadi siswa terbaik adalah siswa yang
bernomor absen 10 dari kelompok yang berkemampuan sedang.
3 Kegiatan Akhir
Pada akhir pembelajaran dilanjutkan dengan mengisi lembar kuesioner yang telah dibagikan oleh peneliti berkaitan
dengan tanggapan siswa selama mengikuti pembelajaran selama dua pertemuan. Selanjutnya, peneliti membaca nama
siswa yang menjadi siswa terbaik dan kelompok terbaik. Kelompok terbaik ditentukan dari hasil pengamatan selama
belajar kelompok pada pertemuan pertama.
MEJA KODE
SISWA SKOR
TOTAL SKOR
Soal No.1
Waktu Soal
No.2 Waktu
Soal No.3
Waktu A1
12 8
4’ 56” 10
4’ 37” 10
2 ’ 15”
28
A2 3
10 3
’ 59” 8
3’ 24” 8
4 ’ 46”
26
B1 11
4’ 59” 10
4’ 19” 10
3 ’ 36”
20
B2 10
10 3
’ 37” 10
4 ’ 15”
10 2
’ 45” 30
C1 7
8 4
’ 33” 10
3’ 57” 8
4’ 49” 26
C2
1 10
3’ 50” 10
2 ’ 55”
4 ’ 59”
20
Penghargaan pada pertemuan kedua belum diberikan dikarenakan siswa harus mengikuti pelajaran selanjutnya,
sehingga peneliti memberikan penghargaan di luar jam pelajaran. Selanjutnya, peneliti mengucapkan salam penutup.
Pelaksanaan
games
pada pertemuan kedua ini di kelas X Administrasi Perkantoran dan X Akuntansi, siswa
menyelesaikan soal dengan sungguh-sungguh dan tenang, walaupun terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan
dalam mengerjakan soal. Skor yang didapat pada saat
games
diambil sebagai hasil belajar siswa selama pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT. Adapun daftar nilai siswa kelas X Administrasi Perkantoran dan X Akuntansi, dimana
sebagai subjek penelitian, sebagai berikut :
Tabel 4.19 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa
No. Tim
Nama Siswa Butir Soal Item
Skor Total
Skor 1
2 3
1 C
Siswa 1 8
10 10
28 93
2 C
Siswa 2
TIDAK MASUK
3 A
Siswa 3 10
8 10
28 93
4 C
Siswa 4 8
10 18
60 5
B Siswa 5
10 10
20 67
6 A
Siswa 6
TIDAK MASUK
7 C
Siswa 7 10
8 10
28 93
8 C
Siswa 8 8
8 16
53 9
A Siswa 9
10 8
8 26
87 10
B Siswa 10
10 10
20 67
11 B
Siswa 11 10
10 10
30 100
12 A
Siswa 12 10
10 10
30 100
13 B
Siswa 13 10
10 20
67 14
C Siswa 14
TIDAK MASUK
No. Tim
Nama Siswa Butir Soal Item
Skor Total
Skor 1
2 3
15 B
Siswa 15 8
10 10
28 93
16 B
Siswa 16 8
10 10
28 93
17 C
Siswa 17 10
8 10
28 93
18 A
Siswa 18 10
8 10
28 93
19 A
Siswa 19 10
10 20
67 20
A Siswa 20
10 10
10 30
100 21
A Siswa 21
8 10
10 28
93 22
C Siswa 22
TIDAK MASUK
23 B
Siswa 23 8
10 18
60 24
B Siswa 24
8 10
8 26
87 25
B Siswa 25
8 10
10 28
93 26
C Siswa 26
10 8
8 26
87 27
C Siswa 27
8 10
10 28
93 28
C Siswa 28
10 8
10 28
93 29
B Siswa 29
8 10
10 28
93 30
C Siswa 30
10 10
33
Keterangan: Tim A
: Siswa berkemampuan tinggi Tim B
: Siswa berkemampuan sedang Tim C
: Siswa berkemampuan rendah Siswa 1 sd 14
: Siswa kelas X Akuntansi Siswa 15 sd 30 : Siswa kelas X Administrasi Perkantoran
Tabel 4.20 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Berkemampuan Tinggi Tim A
Nama Siswa Butir Soal Item
Skor Total
Skor Kualifikasi
1 2
3
Siswa 3 10
8 10
28 93
Sangat Tinggi Siswa 6
TIDAK MASUK
Siswa 9 10
8 8
26 87
Sangat Tinggi Siswa 12
10 10
10 30
100 Sangat Tinggi
Siswa 18 10
8 10
28 93
Sangat Tinggi Siswa 19
10 10
20 67
Tinggi Siswa 20
10 10
10 30
100 Sangat Tinggi
Siswa 21 8
10 10
28 93
Sangat Tinggi
Tabel 4.21 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Berkemampuan Sedang Tim B
Nama Siswa Butir Soal Item
Skor Total
Skor Kualifikasi
1 2
3
Siswa 5 10
10 20
67 Tinggi
Siswa 10 10
10 20
67 Tinggi
Siswa 11 10
10 10
30 100
Sangat Tinggi Siswa 13
10 10
20 67
Tinggi Siswa 15
8 10
10 28
93 Sangat Tinggi
Siswa 16 8
10 10
28 93
Sangat Tinggi Siswa 23
8 10
18 60
Cukup Siswa 24
8 10
8 26
87 Sangat Tinggi
Siswa 25 8
10 10
28 93
Sangat Tinggi Siswa 29
8 10
10 28
93 Sangat Tinggi
Tabel 4.22 Daftar Nilai Hasil Belajar Siswa Berkemampuan Rendah Tim C
Nama Siswa Butir Soal Item
Skor Total
Skor Kualifikasi
1 2
3
Siswa 1 8
10 10
28 93
Sangat Tinggi Siswa 2
TIDAK MASUK
Siswa 4 8
10 18
60 Cukup
Siswa 7 10
8 10
28 93
Sangat Tinggi Siswa 8
8 8
16 53
Rendah Siswa 14
TIDAK MASUK
Siswa 17 10
8 10
28 93
Sangat Tinggi Siswa 22
TIDAK MASUK
Siswa 26 10
8 8
26 87
Sangat Tinggi Siswa 27
8 10
10 28
93 Sangat Tinggi
Siswa 28 10
8 10
28 93
Sangat Tinggi Siswa 30
10 10
33 Sangat Rendah
Daftar hasil belajar siswa kemudian dianalisis masing- masing untuk setiap kemampuan berdasarkan kriteria yang
dikutip dari Jurnal Fr.Y.Kartika Budi, 2001:54 dan dimodifikasi. Hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif
dan kualitatif yang ditunjukkan pada tabel 4.23 sd 4.34 di bawah ini :
Tabel 4.23 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa Secara Kuantitatif Siswa Berkemampuan Tinggi Tim A
Kriteria Hasil Belajar
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Tinggi 6
Tinggi 1
Cukup Rendah
Sangat Rendah
Tabel 4.24 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa Berkemampuan Tinggi Tim A Secara Kuantitatif
Jumlah Persentase yang Memperoleh Nilai Kriteria
ST ST+T
ST+T+C ST+T+C+R
ST+T+C+R+SR Sangat Tinggi
Tabel 4.25 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa Secara Kualitatif Siswa Berkemampuan Tinggi Tim A
Interval Skor Nilai Jumlah Siswa
4 5
6 7
1 8
9 1
10 5
Tabel 4.26 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa Berkemampuan Tinggi Tim A Secara Kualitatif
Jumlah yang Memperoleh Nilai Kriteria
Sangat Tinggi
Dilihat dari tabel 4.23 dan 4.24 kriteria hasil belajar seluruh siswa berkemampuan tinggi secara kuantitatif, jumlah
persentase hasil belajar seluruh siswa untuk kriteria Sangat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tinggi ST adalah
dimana , sehingga masuk dalam kriteria
“Sangat Tinggi”. Dilihat dari tabel 4.25 dan
4.26 kriteria hasil belajar seluruh siswa berkemampuan tinggi secara kualitatif, jumlah persentase hasil belajar seluruh
siswa untuk kriteria Sangat Tinggi ST adalah
dimana
, sehingga masuk dalam kriteria “Sangat Tinggi”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kriteria hasil belajar siswa
berkemampuan tinggi
kelas X
Administrasi Perkantoran dan X Akuntansi pada pembelajaran matematika
melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga adalah
“Sangat Tinggi”.
Tabel 4.27 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa Secara Kuantitatif Siswa Berkemampuan Sedang Tim B
Kriteria Hasil Belajar
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Tinggi 6
Tinggi 3
Cukup 1
Rendah Sangat Rendah
Tabel 4.28 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa Berkemampuan Sedang Tim B Secara Kuantitatif
Jumlah Persentase yang Memperoleh Nilai Kriteria
ST ST+T
ST+T+C ST+T+C+R
ST+T+C+R+SR Tinggi
Tabel 4.29 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa Secara Kualitatif Siswa Berkemampuan Sedang Tim B
Interval Skor Nilai Jumlah Siswa
4 5
6 1
7 3
8 9
1 10
5
Tabel 4.30 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa Berkemampuan Sedang Tim B Secara Kualitatif
Jumlah yang Memperoleh Nilai Kriteria
Tinggi
Dilihat dari tabel 4.27 dan 4.28 kriteria hasil belajar seluruh siswa berkemampuan sedang secara kuantitatif,
jumlah persentase hasil belajar seluruh siswa untuk kriteria
Sangat Tinggi ST adalah
dimana sehingga tidak masuk dalam kriteria “Sangat Tinggi” dan untuk jumlah
persentase ST+T adalah
dimana sehingga masuk dalam kriteria
“Tinggi”. Dilihat dari tabel 4.29 dan
4.30 kriteria hasil belajar seluruh siswa berkemampuan sedang secara kualitatif, jumlah persentase hasil belajar
seluruh siswa untuk kriteria Sangat Tinggi ST adalah
dimana sehingga tidak masuk dalam kriteria “Sangat
Tinggi” dan untuk jumlah persentase ST+T adalah
dimana
sehingga masuk dalam kriteria “Tinggi”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kriteria hasil belajar siswa berkemampuan sedang kelas X Administrasi
Perkantoran dan X Akuntansi pada pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga adalah
“Tinggi”. Tabel 4.31 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa
Secara Kuantitatif Siswa Berkemampuan Rendah Tim C
Kriteria Hasil Belajar
Jumlah Siswa
Persentase
Sangat Tinggi 6
Tinggi Cukup
1 Rendah
1 Sangat Rendah
1
Tabel 4.32 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa Berkemampuan Rendah Tim C Secara Kuantitatif
Jumlah Persentase yang Memperoleh Nilai Kriteria
ST ST+T
ST+T+C ST+T+C+R
ST+T+C+R+SR Cukup
Tabel 4.33 Kriteria Penilaian Hasil Belajar Siswa Secara Kualitatif Siswa Berkemampuan Rendah Tim C
Interval Skor Nilai Jumlah Siswa
4 1
5 1
6 1
7 8
9 6
10
Tabel 4.34 Kriteria Hasil Belajar Seluruh Siswa Berkemampuan Rendah Tim C Secara Kualitatif
Jumlah yang Memperoleh Nilai Kriteria
Cukup
Dilihat dari tabel 4.31 dan 4.32 kriteria hasil belajar seluruh siswa berkemampuan rendah secara kuantitatif,
jumlah persentase hasil belajar seluruh siswa untuk kriteria
Sangat Tinggi ST adalah
dimana , sehingga tidak masuk dalam kriteria “Sangat Tinggi”. Jumlah
persentase ST+T adalah
dimana , sehingga tidak masuk dalam kriteria
“Tinggi” dan jumlah persentase ST+T+C adalah
dimana , sehingga masuk dalam kriteria
“Cukup”. Dilihat dari tabel 4.33 dan 4.34
kriteria hasil belajar seluruh siswa berkemampuan rendah secara kualitatif, jumlah persentase hasil belajar seluruh
siswa untuk kriteria Sangat Tinggi ST adalah
dimana , sehingga tidak masuk dalam kriteria “Sangat
Tinggi”. Jumlah persentase ST+T adalah dimana , sehingga tidak masuk dalam kriteria “Tinggi” dan
jumlah persentase ST+T+C adalah
dimana , sehingga masuk dalam kriteria
“Cukup”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kriteria hasil belajar siswa berkemampuan rendah kelas X
Administrasi Perkantoran dan X Akuntansi pada pembelajaran matematika
melalui model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga adalah
“Cukup”.
Untuk Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yang digunakan di SMK Sanjaya Pakem untuk mata pelajaran
matematika adalah 73. Siswa yang memperoleh nilai dinyatakan tuntas dan siswa yang memperoleh nilai
dinyatakan tidak tuntas. Adapun tabel 4.35 hasil ketuntasan belajar siswa, sebagai berikut :
Tabel 4.35 Hasil Ketuntasan Belajar Seluruh Siswa
Jumlah Siswa Kriteria
Persentase
18 Tuntas
8 Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 4.35, diperoleh siswa berhasil
memperoleh nilai yang memenuhi KKM, dan sebanyak siswa yang belum berhasil memperoleh nilai yang memenuhi
KKM, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh nilai di atas KKM
selama proses pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT.
Daftar skor angket kuesioner tanggapan siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif
tipe
Teams Games
Tournaments
TGT dapat dilihat pada lampiran 5c. Daftar hasil kuesioner tanggapan siswa kemudian
dianalisis berdasarkan kriteria tanggapan siswa sesuai uraian pada Bab III Tabel 3.18, 3.19 dan tabel 3.20, sehingga
menjadi : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.36 Data Tanggapan Setiap Siswa Selama Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan Alat
peraga
KODE SISWA
SKOR TOTAL
1 83
2 -
3 75
4 74
5 78
6 -
7 64
8 61
9 78
10 70
11 79
12 70
13 67
14 -
15 75
16 71
17 67
18 72
19 72
20 79
21 89
22 -
23 72
24 64
25 76
26 62
27 70
28 74
29 71
30 64
Keterangan : Kode Siswa Nomor 1 sd 14
: Siswa X AK Kode Siswa Nomor 15 sd 30
: Siswa X AP
Berdasarkan tabel 3.18, 3.19, dan 3.20 pada Bab III dan tabel 4.36, dilakukan analisis dengan menghitung skor total
dari semua item skor total dari semua item skor pada setiap PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Sehingga, diperoleh hasil pada tabel 4.37, sebagai berikut :
Tabel 4.37 Analisis Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Berbantuan
Alat Peraga
Kode Siswa
Total Skor Kualifikasi
1 83
SANGAT BAIK 2
- -
3 75
BAIK 4
74 BAIK
5 78
BAIK 6
- -
7 64
BAIK 8
61 BAIK
9 78
BAIK 10
70 BAIK
11 79
BAIK 12
70 BAIK
13 67
BAIK 14
- -
15 75
BAIK 16
71 BAIK
17 67
BAIK 18
72 BAIK
19 72
BAIK 20
79 BAIK
21 89
SANGAT BAIK 22
- -
23 72
BAIK 24
64 BAIK
25 76
BAIK 26
62 BAIK
27 70
BAIK 28
74 BAIK
29 71
BAIK 30
64 BAIK
Data di tabel 4.37 kemudian dirangkum dengan mengelompokkan berdasarkan kriteria sejenis. Kemudian
dihitung persentase banyaknya siswa dalam setiap kriteria PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sejenis. Adapun hasilnya ditampilkan pada tabel 4.38 dan 4.39 di bawah ini.
Tabel 4.38 Persentase Kriteria Tanggapan Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Berbantuan Alat Peraga
No. Kriteria Tanggapan Siswa
Banyak Siswa
Persentase
1. Sangat Baik
2 2.
Baik 24
3. Cukup Baik
4. Kurang Baik
5. Tidak Baik
Tabel 4.39 Persentase Tanggapan Seluruh Siswa Terhadap Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Berbantuan Alat Peraga
Jumlah Persentase yang Memperoleh Nilai Kriteria
SB SB+B
SB+B+CB SB+B+
CB+KB SB+B+CB+
KB+TB Baik
Hasil analisis kuesioner tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif TGT berbantuan alat peraga
seperti yang terlihat pada tabel 4.39, jumlah persentase untuk
kriteria Sangat Baik SB adalah
dimana sehingga tidak masuk dalam kriteria “Sangat Baik”, dan
untuk jumlah persentase SB+B adalah
dimana sehingga masuk dalam kriteria “Baik”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanggapan siswa terhadap model pembelajaran kooperatif
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga adalah
“Baik”.
Hal ini, juga didukung dengan perubahan yang dialami siswa selama dua pertemuan, seperti siswa yang bisa
dikondisikan untuk mengikuti proses pembelajaran, berani untuk bertanya dan mengungkapkan pendapat, bisa menjadi
tutor teman sejawat selama belajar kelompok, memiliki sikap kompetitif, dan percaya diri untuk maju menjelaskan hasil
diskusi di hadapan teman kelas selama belajar kelompok.
6. Data Hasil Wawancara Peneliti dengan Siswa
Setelah kegiatan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Teams Games Tournaments
TGT berbantuan alat peraga, peneliti melakukan wawancara dengan siswa.
Pelaksanaan wawancara dilaksanakan di luar jam pelajaran. Wawancara dilakukan kepada siswa yang dipilih berdasarkan
perolehan hasil belajar skor tertinggi pada saat
games
atau
tournaments
, siswa dari kategori tinggi, sedang, dan rendah, dan perolehan hasil dari kuesioner, maka dapat ditentukan siswa yang
akan diwawancarai, antara lain :
Tabel 4.40 Daftar Nama Siswa yang Diwawancara
No. Kode
Siswa Kategori
1. 21
Tinggi 2.
20 Tinggi
3. 10
Sedang 4.
12 Tinggi
5. 8
Rendah 6.
26 Rendah
Transkip wawancara dengan siswa, dapat dilihat pada lampiran 9b sd 9g. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa
siswa yang terpilih, maka dapat dianalisis informasi-informasi yang diperoleh, sebagai berikut :
a. Analisis Hasil Wawancara dengan Siswa 1 :
Pada umumnya, siswa 1 merasa senang belajar matematika. Hal ini berawal saat siswa 1 belajar materi logaritma, dimana
menurutnya belajar logaritma menyenangkan sehingga membuat siswa
1 menyukai
materi-materi lainnya
pembelajaran matematika. Namun, siswa 1 kurang menyukai untuk materi
pemfaktoran. Siswa 1 merasa senang saat belajar kelompok dan siswa 1 sering membantu menjelaskan materi yang belum
dipahami oleh temannya dan sebaliknya bertanya saat siswa 1 belum memahami materi kepada temannya. Siswa 1 tidak sampai
ke tahap
tournaments
karena kurang teliti dan kesalahan menggunakan alat peraga. Namun, secara keseluruhan siswa 1
merasa senang diadakannya
games
dan
tournaments
. Pada saat presentasi kelas dimana peneliti menjelaskan seperti apa alat
peraga “ Papan Operasi Matriks POM”, siswa 1 benar-benar memperhatikan, walaupun awalnya siswa 1 kurang mengerti,
tetapi saat diberikan contoh soal siswa 1 menjadi mengerti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut siswa 1 model
games
dan
tournaments
baik diterapkan pada mata pelajaran yang lain selain matematika,
dikarenakan model ini tidak terlalu membosankan. Selama
games
siswa 1 menyelesaikan soal tepat waktu. Bahkan sebelum waktu habis, siswa 1 sudah menyelesaikan soalnya. Selama
games
pun siswa 1 tidak memiliki rasa ingin bersaing dengan teman
mejanya. Menurut siswa 1 yang terpenting adalah siswa 1 mengerjakan soal tepat waktu dan benar.
Menurut siswa 1, adanya penghargaan dalam pembelajaran baik karena dengan begitu siswa bisa lebih giat belajar. Siswa 1
merasa senang saat belajar materi operasi pada matriks menggunakan alat peraga POM karena tidak membosankan dan
lebih mudah dipahami. Siswa 1 juga bisa menggunakan alat peraga POM dan menurut siswa 1 yang menarik dari alat peraga
POM adalah warnanya. b.
Analisis Hasil Wawancara dengan Siswa 2 : Pada umumnya, siswa 2 merasa senang belajar matematika.
Menurut siswa 2, dirinya akan merasa senang belajar matematika jika siswa 2 memahami materi yang dipelajari. Namun, siswa 2
pun terkadang merasa tidak senang belajar matematika jika dirinya tidak memahami materi yang dipelajari. Siswa 2
beranggapan bahwa belajar matematika merupakan sesuatu yang menantang. Siswa 2 merasa senang saat belajar kelompok dan
siswa 2 selalu membantu menjelaskan materi yang belum dipahami oleh temannya dan sebaliknya bertanya saat siswa 2
belum memahami materi kepada temannya. Di sisi lain, siswa 2 merasa senang bisa sampai ke tahap
tournaments
. Namun, secara keseluruhan siswa 2 merasa senang diadakannya
games
dan
tournaments
. Pada saat presentasi kelas dimana peneliti menjela
skan seperti apa alat peraga “ Papan Operasi Matriks POM”, siswa 2 pun benar-benar memperhatikan.
Menurut siswa 2 model
games
dan
tournaments
baik diterapkan pada mata pelajaran yang lain selain matematika,
dikarenakan model ini bisa membangkitkan semangat siswa dan kemauan untuk berlatih lagi. Selama
games
siswa 2 sempat menyelesaikan soal melebihi waktu yang ditentukan, tetapi
setelah itu siswa 2 menyelesaikan soal
games
lain sampai ke
tournaments
dengan tepat waktu, bahkan sebelum waktu habis siswa 2 sudah menyelesaikan soalnya.
Menurut siswa 2, adanya penghargaan dalam pembelajaran baik karena dengan begitu bisa memotivasi siswa dalam belajar.
Siswa 2 merasa senang saat belajar materi operasi pada matriks menggunakan alat peraga POM karena mudah dipahami. Namun,
siswa 2 sempat mengalami kesulitan saat harus menulis angka- angka dan menempelkannya ke kotak berwarna. Siswa 2 juga bisa
menggunakan alat peraga POM dan menurut siswa 2 yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menarik dari alat peraga POM adalah caranya yang unik dengan permainan warna.
c. Analisis Hasil Wawancara dengan Siswa 3 :
Pada umumnya, siswa 3 merasa tidak terlalu senang belajar matematika. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran matematika
siswa 3 cukup banyak menemukan rumus. Siswa 3 merasa senang saat belajar kelompok dan siswa 3 membantu menjelaskan materi
yang belum dipahami oleh temannya dan sebaliknya bertanya saat siswa 3 belum memahami materi kepada temannya. Namun,
terkadang siswa 3 tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika jika ada materi yang tidak dipahami.
Siswa 3 pun sampai ke tahap
tournaments,
walaupun pada saat
games
siswa 3 sempat panik dalam mengerjakan soal. Pada saat presentasi kelas dimana peneliti menjelaskan seperti apa alat
peraga “ Papan Operasi Matriks POM”, siswa 3 benar-benar memperhatikan, walaupun awalnya siswa 3 kurang mengerti,
tetapi saat diberikan contoh soal siswa 3 menjadi mengerti. Menurut siswa 3 model
games
dan
tournaments
baik diterapkan pada mata pelajaran yang lain selain matematika,
dikarenakan model ini bisa melatih kekompakkan, menjadi tutor teman sejawat, dan adu kecepatan dalam mengerjakan soal.
Selama
games
siswa 3 sempat menyelesaikan tiga soal tidak tepat waktu karena panik. Namun, pada saat
tournaments
siswa 3 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berusaha untuk tenang dan alhasil siswa 3 menyelesaikan soal tepat waktu bahkan sebelum waktu habis, siswa 3 sudah
menyelesaikan soalnya. Menurut siswa 3, adanya penghargaan dalam pembelajaran
baik karena dengan begitu siswa bisa lebih semangat belajar. Akan tetapi, menurut siswa 3 dengan adanya penghargaan bisa
membuat siswa yang lain iri. Siswa 3 merasa senang saat belajar materi operasi pada matriks menggunakan alat peraga POM
karena menyenangkan dan lebih cepat memahami konsep operasi pada matriks. Siswa 3 juga cukup bisa menggunakan alat peraga
POM dan menurut siswa 3 yang menarik dari alat peraga POM adalah prosesnya yang singkat.
d. Analisis Hasil Wawancara dengan Siswa 4 :
Pada umumnya, siswa 4 merasa senang belajar matematika jika materinya dipahami, namun siswa 4 merasa tidak senang
belajar matematika jika materinya tidak dipahami. Siswa 4 merasa senang saat belajar kelompok dan siswa 4 membantu
menjelaskan materi yang belum dipahami oleh temannya dan sebaliknya bertanya saat siswa 4 belum memahami materi kepada
temannya. Siswa 4 pun sampai ke tahap
tournaments.
Pada saat presentasi kelas dimana peneliti menjelaskan seperti apa alat
peraga “ Papan Operasi Matriks POM”, siswa 4 benar-benar memperhatikan.
Menurut siswa 4 model
games
dan
tournaments
baik diterapkan pada mata pelajaran yang lain selain matematika.
Selama
games
siswa 4 selalu menyelesaikan soal tepat waktu. Menurut siswa 4, adanya penghargaan dalam pembelajaran
baik karena dengan begitu siswa bisa lebih semangat belajar. Siswa 4 merasa senang saat belajar materi operasi pada matriks
menggunakan alat peraga POM karena menyenangkan dan lebih cepat memahami konsep operasi pada matriks. Siswa 4 juga bisa
menggunakan alat peraga POM dan menurut siswa 4 yang menarik dari alat peraga POM adalah prosesnya yang lebih
singkat. e.
Analisis Hasil Wawancara dengan Siswa 5 : Pada umumnya, siswa 5 merasa senang belajar matematika,
tetapi karena siswa 5 banyak menemukan rumus dalam pembelajaran matematika alhasil membuat siswa 5 terkadang
kurang senang belajar matematika. Siswa 5 merasa senang saat belajar kelompok dan kebanyakan siswa 5 bertanya kepada teman
terkait materi yang belum dipahami dibandingkan siswa 5 yang menjelaskan kepada teman. Siswa 5 pun tidak sampai ke tahap
tournaments
karena sempat salah mengerjakan soal. Pada saat presentasi kelas dimana peneliti menjelaskan seperti apa alat
peraga “ Papan Operasi Matriks POM”, siswa 5 benar-benar memperhatikan.
Menurut siswa 5 model
games
dan
tournaments
baik diterapkan pada mata pelajaran yang lain selain matematika,
dikarenakan model ini bisa membuat siswa tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran. Selama
games
siswa 5 sempat menyelesaikan satu atau dua soal tidak tepat waktu.
Menurut siswa 5, adanya penghargaan dalam pembelajaran baik karena dengan begitu siswa bisa lebih semangat belajar.
Akan tetapi, menurut siswa 5 dalam pembelajaran tanpa penghargaan pun tidak jadi masalah. Siswa 5 merasa senang saat
belajar materi operasi pada matriks menggunakan alat peraga POM karena menyenangkan dan lebih cepat memahami konsep
operasi pada matriks. Siswa 5 yang pada awalnya tidak memahami materi operasi pada matriks menjadi paham. Siswa 5
pun bisa menggunakan alat peraga POM dan menurut siswa 5 yang menarik dari alat peraga POM adalah prosesnya yang
singkat dan warna-warnanya. f.
Analisis Hasil Wawancara dengan Siswa 6 : Pada umumnya, siswa 6 merasa tidak senang belajar
matematika. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran matematika banyak perhitungan yang sulit. Siswa 6 merasa senang saat
belajar kelompok dan siswa 6 selalu bertanya kepada teman terkait materi yang belum dipahami. Siswa 6 pun tidak sampai ke
tahap
tournaments.
Pada saat presentasi kelas dimana peneliti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menjelaskan seperti apa alat peraga “ Papan Operasi Matriks POM”, siswa 6 tidak benar-benar memperhatikan, dikarenakan
siswa 6 sibuk berbicara dengan temannya. Menurut siswa 6 model
games
dan
tournaments
baik diterapkan pada mata pelajaran yang lain selain matematika,
terutama diterapkan pada mata pelajaran yang disukainya, seperti bahasa inggris. Selama
games
siswa 6 selalu menyelesaikan soal melebihi waktu yang ditentukan.
Menurut siswa 6, adanya penghargaan dalam pembelajaran baik karena dengan begitu siswa bisa lebih termotivasi dalam
belajar. Siswa 6 merasa tidak senang saat belajar materi operasi pada matriks menggunakan alat peraga POM karena susah dalam
menggunakan alat peraganya, walaupun siswa 6 cukup bisa menggunakan alat peraga POM. Menurut siswa 6 yang menarik
dari alat peraga POM adalah warna-warnanya.
D. Hambatan pada Saat Melaksanakan Penelitian