Teknik Pengumpulan data METODOLOGI

ΣX = Jumlah nilai seluruh siswa N = Banyaknya siswa yang mengikuti test - Menentukan ketuntasan belajar secara individual Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat penguasaan tiap indikator dan kompetensi dasar dari tes yang diujikan. Rumus yang digunakan deskriptif prosentase yang menggambarkan besarnya tingkat penguasaan materi yaitu: TP = n N × 100 Keterangan: TP = Prosentase penguasaan materi n = Skor yang diperoleh responden N = Skor maksimal Dalam penelitian ini digunakan standar penguasaan 70 artinya siswa yang tingkat penguasaan materinya kurang dari 70 dikatakan belum tuntas. - Menentukan ketuntasan belajar secara klasikal Rumus yang digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebagai berikut: P = ∑ x 100 Keterangan: P = Nilai ketuntasan belajar Σn1 = Jumlah siswa tuntas belajar secara klasikal n = Jumlah total siswa b. Menentukan kekritisan siswa Tingkat kekritisan siswa dihitung dengan rumus: Nk = Jumlah Soal Betul x Nilai Tipe Soal Total Nilai Tipe Soal Dengan ketentuan : No Tipe Soal Lambang Tipe Soal Nilai Tipe Soal 1 Ingatan C 1 10 2 Pemahaman C 2 20 3 Aplikasi C 3 30 4 Analisis C 4 40 5 Sintesis C 5 50 6 Evaluasi C 6 60 Penentuan persentase kekritisan siswa dalam menyusun dan menjawab pertanyaan secara mandiri dihitung dengan ketentuan: C= Keterangan: C : tipe soal yang disusun C 1 , C 2 , C 3 , C 4 , C 5 , dan C 6 c. Lembar observasi siswa Daryanto, 2011 - Lembar observasi berfungsi untuk mengetahui perkembangan aspek afektif dan psikomotorik siswa secara klasikal. Untuk menghitung lembar observasi pengolahan pembelajaran dengan metode PQ4R digunakan rumus berikut: = x 100 dengan, X = Σ x = Point + Skor Keterangan: = Persentase lembar observasi X = Rerata Σ x = Jumlah rerata nilai pada setiap aspek P1 = Pengamat1 P2 = Pengamat 2 d. Lembar angket siswa Lembar angket siswa dianalisis secara deskriptif berdasarkan persentase yang diperoleh dari penilaian siswa.

E. Instrument penelitian

1. Instrumen pembelajaran yang digunakan dalam PTK ini adalah Silabus, RPP, dan LKS. 2. Instrumen pengumpulan datanya berupa pre-test dan post-test, LKS, lembar observasi perkembangan belajar pada aspek afektif-psikomotorik, dan lembar angket siswa. F. Indikator Pencapaian Variabel Data Indikator Pencapaian Aspek Kognitif Nilai pre-test dan post-test. - 50 anak memperoleh nilai di atas 70 pada siklus I. - 60 anak memperoleh nilai di atas 70 pada siklus II. Aspek Afektif Lembar observasi secara klasikal 70 rata-rata dari kelas, dengan kategori baik. Aspek Psikomotorik Lembar observasi secara klasikal 70 rata-rata dari kelas dengan kategori baik. Aspek Kekritisan Pengerjaan pre-test, post-test, dan LKS - 50 anak menperoleh nilai di atas 70 pada siklus I. - 60 anak memperoleh nilai di atas 70 pada siklus II. 50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan

Sebelum melakukan tindakan, siswa-siswi kelas VII dan kelas VIII pada tanggal 29 Mei 2012 sampai 4 Juni 2012, diminta untuk mengisi angket terkait penggunaan metode PQ4R dalam belajar. Hasil analisis angket menunjukkan beberapa hal seperti tingkat ketertarikan siswa-siswi terhadap kegiatan membaca reading mengenai materi IPA-Biologi masih rendah yaitu mencapai 91 pada kelas VII B. Berdasarkan taraf intensitas membaca materi Biologi, siswa-siswi kelas VII SMP Kanisius Kalasan memiliki keaktifan membaca yang baik karena tingkat sering membaca mencapai 53, walaupun tingkat sangat sering hanya 0. Perbedaaan 6 pada tingkat “jarangnya membaca dan sering” menunjukkan siswa memiliki minat yang kurang untuk model belajar dengan membaca. Tingkat membaca terendah pernah tapi jarang terdapat pada kelas VII B dengan total 17 orang. Tingkat intensitas bertanya mencapai 73 yang merupakan kategori “siswa-siswi pernah mengajukan pertanyaan namun jarang”. Dari data ini dapat dikatakan siswa-siswi masih kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan atas apa yang mereka baca. Terdapat 3 siswa-siswi yang tidak pernah mengajukan pertanyaan yang berasal dari kelas VII B. Dalam proses belajar secara mandiri siswa-siswi Kelas VII B memiliki kecenderungan untuk belajar secara langsung dari guru. Hal ini terbukti dari hasil pilihan siswa-siswi pada pilihan, “guru sebagai sumber informasi belajar” sebesar 22 orang untuk kelas VII A; 19 orang, kelas VII C; 17 orang. Sedangkan untuk tingkat materi yang sulit pada pelajaran IPA-Biologi, menurut siswa-siswi kelas VIII yang telah menempuh mata pelajaran Biologi secara penuh ialah materi sistem peredaran darah 25 siswa-i memilih option ini dan urutan kedua materi tersulit ialah materi sistem pencernaan sebanyak 21. Ketidak-pahaman akan materi ini dikarenakan materi ini sulit dipahami siswa 62. Hal ini terbukti dari hasil analisis data yang diperoleh dari 70 siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan. Berdasarkan hasil angket tersebut maka penerapan metode PQ4R cocok digunakan sebagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar dan kekritisan siswa-siswi kelas VII B yang akan naik ke kelas VIII B. Pada tanggal 17 September 2012, sebelum dimulai siklus I dilakukan pre-test pada kelas VIII B untuk melihat bagaimana tingkat kognitif dan kekritisan siswa-siswi dalam menjawab suatu pertanyaan. Pre-test diberikan dalam wujud test objektif yang berjumlah 20 soal. Setiap soal memiliki tipe yang berbeda, dan hasil yang diperoleh ialah sebagai berikut: Tabel 4.1 Pencapaian Nilai Kognitif dan Kekritisan Pre-test No. Nilai Frekuensi Kognitif siswa Frekuensi kekritisan siswa 1 diatas 81 2 6 2 70-80 9 8 3 59-69 12 12 4 48-58 7 6 5 dibawah 47 7 5 Berdasarkan data tabel di atas, dapat dikatakan bahwa tingkat kognitif siswa berada pada nilai minimal 70 terdapat 29,73 siswa, nilai ini belum mencapai ketuntasan minimal 50 target untuk siklus I dari kelas dengan KKM 70. Rentang nilai pada hasil pre-test berkisar dari 15-90. Hasil rerata pada kegiatan pre-test yang dilakukan menunjukkan tingkat kognitif siswa yaitu 60,20 sedangkan tingkat kekritisannya 65,66. Untuk tingkat kelulusan yang mencapai standar penguasaan 70 secara individu ialah 11 siswa-siswi yang tuntas dengan rentang nilai 70-90. Tingkat kekritisan siswa-siswi berada pada rentang nilai antara 12,12 sampai dengan 93,75 dimana terdapat satu siswa yang memperoleh nilai kekritisan 12,12 dan satu siswa memperoleh nilai 93,75. Jumlah siswa yang memperoleh nilai 70 sampai dengan 93,75 dan dinyatakan tuntas ialah 37,84 dari kelas, nilai ini belum mencapai ketuntasan minimal 50 dari kelas. Berdasarkan hasil penelitian pratindakan di atas dapat diketahui kemampuan kognitif dan kekritisan siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta secara umum belum mencapai standar indikator keberhasilan 50. Pencapaian rerata kelas yang diperoleh baik tingkat kognitif dan kekritisan masih rendah dibawah 70 yaitu hanya 60,20 kognitif dan 65,66 kekritisan.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Pelaksanaan siklus I dan siklus II dilaksanakan pada tanggal berikut: Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Tindakan dengan Metode PQ4R No Siklus Hari, Tanggal 1 Siklus I 17-25 September 2012 Pertemuan I Senin, 17 September 2012 Pertemuan II Selasa, 18 September 2012 Pertemuan III Senin, 24 September 2012 2 Siklus II 25 September – 1 Oktober 2012 Pertemuan I Selasa, 25 September 2012 Pertemuan II Senin, 1 Oktober 2012 1. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Peneliti berperan sekaligus sebagai pengajar yang memberikan bimbingan pembelajaran di kelas, maka sebelum melakukan kegiatan tindakan hal dasar yang disiapkan ialah RPP yang berisi rancangan pembelajaran yang akan berlangsung RPP tercantum di lampiran. Perencanaan RPP meliputi desain pembelajaran yang akan berlangsung dan pengalokasian waktu sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Untuk merekam proses pembelajaran yang berlangsung maka dilakukan peminjaman alat-alat digital seperti kamera dan handycame sehingga ini memudahkan dokumentasi proses pada siklus yang dilakukan. Pada siklus ini perencanaan utama ialah penyampaian proses belajar mengajar dengan PQ4R, karena metode ini masih baru bagi siswa-siswi selain itu berdasarkan hasil observasi, kelas siswa-siswi kelas VIII B memiliki kecendrungan tidak suka membaca, mencatat pertanyaan, dan menggali informasi dari buku lain. Hal ini tentunya akan mempersulit pelaksanaan PQ4R yang membutuhkan keterampilan tersebut. Guru merencanakan refleksi ulang pembelajaran yang dilakukan pada siklus I pada tiap pertemuan. Selain refleksi dari guru, siswa- siswi juga diminta untuk melakukan refleksi pembelajaran yang dilaksanakan.

Dokumen yang terkait

Penerapan metode pembelajaran PQ4R (Preview, question, Read, Reflect, Review) dalam meningkatkan hasil belajar siswa :penelitian tindkan kelas di SMPN 3 Tangerang Selatan

2 36 231

Kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta dalam diskusi kelompok pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel.

0 3 166

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VB pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 7 291

Peningkatan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IV pada materi KPK dan FPB melalui model pembelajaran kontekstual SD Kanisius Ganjuran.

0 15 303

Upaya meningkatkan kemampuan komunikasi dan hasil belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing pada materi kubus dan balok siswa kelas VIII B SMP Kanisius Gayam Yogyakarta.

0 0 319

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia.

0 1 241

Kemampuan komunikasi matematis siswa kelas VIII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta dalam diskusi kelompok pada materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel

0 1 164

Meningkatkan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VIII B SMP Kanisius Kalasan Sleman Yogyakarta pada materi ``Sistem Pencernaan Manusia`` melalui metode PQ4R

0 3 179

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia

0 4 239

PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MANUSIA KELAS VIII D SMP NEGERI 1 JAWAI KABUPATEN SAMBAS SKRIPSI

0 0 27