Deskripsi Data Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 5 Uji Normalitas Perilaku Seksual SMA Heterogen, One-
Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SMA Heterogen Kolmogorov-Smirnov Z
2,025 Asymp. Sig.
0,001
Berdasarkan tabel 5 tersebut, sebaran data penelitian tergolong tdak normal karena hasil uji normalitas pada nilai p
perilaku seksual remaja di sekolah heterogen = 0,001 atau lebih kecil dari 0,05
Terlihat data tersebut tidak normal. Uji normalitas dengan data yang normal merupakan syarat untuk dapat melakukan uji t
maka perlu
dilakukan penghitungan
menggunakan nonparametric test yaitu dengan Mann-
Whitney’s U Sufren Nathanael.
b. Uji Homogenitas
Pengujian ini menggunakan Levene’s Test for Equality of
Variances dalam SPSS versi 16. Uji homogenitas berfungsi untuk melihat apakah varian ada kesamaan varian dari dua populasi yang
diuji. Jika p lebih besar dari 0,05 maka kedua varian sama dan sebaliknya jika p lebih kecil dari 0,05 maka memiliki varian berbeda.
Dapat dilihat setelah melakukan uji homogenitas hasilnya adalah sebagai berikut :
Tabel 6 Uji Homogenitas di Sekolah Homogen dan Heterogen,
Levene’s Test for Equality of Variances
Remaja di Sekolah Homogen dan
Heterogen Levene’s Test for Equality
of Variances 0,000
Berdasarkan tabel 7 tersebut,varian pada data 2 kelompok tergolong tidak sama atau berbeda karena hasil uji homogenitas
pada nilai p remaja di Sekolah Heterogen dan Homogen = 0,000 atau lebih kecil dari 0,05
2. Uji Hipotesis
1. Nonparametric test, Mann-
Whitney’s U Analisis data untuk uji beda menggunakan Nonparametric
test, Mann- Whitney’s Udari SPSS versi 16. Syarat untuk dilakukan
uji Independent Sample T-Test adalah apabila populasi data sama dan sebaran data berdistribusi normal namun karena data tidak
normal maka digunakanlah Nonparametric test, Mann- Whitney’s U.
Dasar pengambilan keputusan Mann- Whitney’s U ialah jika p 0,05
maka tidak ada perbedaan pada kedua kelompok. Sebaliknya jika p 0,05 ada perbedaan pada kedua kelompok.
Sebelumnya uji homogenitas juga telah dilakukan. Setelah melakukan uji homogenitas untuk melihat persamaan varian ternyata
hasilnya tidak homogen karena p = 0,000. Kelompok banding tersebut kemudian dibandingkan menggunakan Equal Variance Not
Assumed Santoso, 2010. Terlihat bahwa t hitung sebesar 4,179 dengan probabilitas 0,000. Untuk uji 2 sisi, probabilitas menjadi
0,0012 = 0,0000 0,025 maka H ditolak atau rata-rata perilaku
seksual remaja di sekolah homogen benar-benar berbeda dengan rata-rata perilaku seksual remaja di sekolah heterogen. Dilihat dari
mean masing-masing kelompok, remaja laki-laki di sekolah heterogen memiliki nilai mean yang lebih tinggi dibandingkan
dengan siswa di sekolah homogen yaitu 13,03 : 5,74.
Tabel 7 Mann-
Whitney’s U Remaja di Sekolah Homogen dan Heterogen
Remaja di Sekolah Homogen dan
Heterogen Asymp. Sig.
0,000
Berdasarkan tabel 8 tersebut,terlihat bahwa p= 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 maka ada perbedaan pada perilaku seksual
remaja di sekolah homogen dan heterogen