mulai muncul hasrat seksual dalam diri mereka.Di usia 14-17, wajar bagi para remaja untuk mulai berpasang-pasangan dan berhubungan
lebih intim dengan lawan jenis.
3. Tugas-tugas Perkembangan Remaja
Tugas-tugas perkembangan remaja dapat diartikan sebagai sebuah petunjuk yang membuat seorang remaja mengerti dan
memahami apa yang menjadi tuntutan masyarakat dan lingkungan kepada remaja. Tugas perkembangan juga dapat diartikan sebagai
petunjuk bagi seseorang untuk menuntun mereka menghadapi masa depan. Mappiare, 1982.
Menurut Havinghurst dalam Mappiare 1982, tugas-tugas yang dimiliki oleh remaja antara lain :
a. Menerima keadaan psikisnya dan menerima peranannya sebagai pria
atau wanita b.
Menjalin hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya baik sesama jenis maupun lain jenis kelamin.
c. Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan
orang-orang dewasa lain. d.
Memperoleh kepastian dalam hal kebebasan pengaturan ekonomi. e.
Memilih dan mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan atau jabatan.
f. Mengembangkan
keterampilan-keterampilan konsep-konsep
intelektual yang diperlukan dalam hidup sebagai warganegara yang terpuji.
g. Menginginkan dan dapat berperilaku yang diperbolehkan oleh
masyarakat. h.
Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga. i.
Menyusun nilai-nilai kata hati yang sesuai dengan gambaran dunia, yang diperoleh dari ilmu pengetahuan yang cukup.
Selanjutnya 6 tugas perkembangan menurut Garrison dalam Mappiare 1982 mengatakan :
a. Remaja dapat menerima keadaan jasmani yang berarti ketika periode
pubertas anak remaja diharapkan berkembang pula citra dan sikap diri. Hal ini dikarenakan karena umumnya mereka memiliki
kekhawatiran jika keadaan dirinya tidak sebagusseindah teman- teman sebayanya.
b. Memperoleh hubungan baru dan lebih matang dengan teman-teman
sebaya antara dua jenis kelamin. Akibat dari adanya kematangan seksual, remaja mulai memulai hubungan terutama antara dua jenis
kelamin yang berbeda. Sangat penting bahwa remaja harus mendapat penerimaan dari kelompok teman sebaya lawan jenis maupun
sesama jenis agar ia merasa dibutuhkan dan berharga. c.
Menerima keadaan sesuai jenis kelaminnya dan belajar hidup seperti kaumnya. Hal ini berarti bahwa remaja diharapkan mampu
menerima keadaan diri sebagai pria atau wanita dengan sifat dan tanggung jawab kaumnya masing-masing.
d. Memperoleh kebebasan emosional dari orang tua dan orang dewasa
lainnya. Mengartikan bahwa mereka dituntut untuk tidak lagi mengalami perasaan bergantung secara emosi dengan keluarga
mereka seperti contohnya sewaktu anak-anak mereka akan ikut menangis jika orang tua mereka menangis.
e. Memperoleh kesanggupan berdiri sendiri dalam hal-hal yang
bersangkutan dengan ekonomi atau keuangan. Remaja diharapkan sedikit demi sedikit untuk tidak bergantung dari bantuan ekonomi
keluarga dengan mendapatkan pekerjaan jangka pendek dan mulai mempersiapkan diri memasuki lapangan kerja. Selanjutnya remaja
diharapkan punya keterampilan dalam pengaturan pengeluaran uang belanja, memprioritaskan apa yang akan dibelanjakan dan mengatur
penggunaan barang yang dibeli. f.
Mendapatkan perangkat nilai-nilai hidup dan falsafah hidup. Berarti bahwa remaja diharapkan punya standar dalam berpikir, sikap dan
perasaan juga perilaku yang dapat menuntun dan mewarnai berbagai aspek kehidupannya di masa dewasa nanti.
Tugas perkembangan adalah panduan untuk membantu seseorang mengerti dan memahami tanggung jawabnya di dalam masyarakat dan
lingkungan dengan usia yang dimiliki seseorang. Tugas tersebut meliputi penerimaan diri secara fisik, memiliki kebebasan dalam hal emosi,
sanggup mandiri dalam ekonomi, menjalin relasi dengan lawan jenis, memiliki prinsip hidup sendiri dan mengembangkan konsep intelektual
yang didapatkan dari sekolah. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa remaja ialah masa
dimana seseorang menuju ke arah kedewasaan. Seseorang dikatakan masuk dalam masa remaja ketika ia berusia 10-23 tahun. di usia 14-17
wajar bagi mereka untuk mulai berpasang-pasangan dengan lawan jenis. Proses ini diawali dengan dimulainya pubertas, matangnya fungsi organ
reproduksi, berkembangnya fisik dan berkembangnya relasi dengan lawan jenis serta berkembangnya konsep-konsep intelektual yang dimiliki.
B. PERILAKU SEKSUAL
1. Perilaku Seksual
Perilaku seksual adalah berbagai macam bentuk kegiatan yang berhubungan dengan aktifitas sosial yang bertujuan untuk
menyalurkan hasrat seksual. Biasanya dilakukan oleh dua orang yang berbeda jenis kelamin Sarwono, 1989.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Impett Tolman 2006 perilaku seksual yang biasa diteliti ialah mengenai perilaku
seksual laki-laki namun pada remaja perempuan jarang diteliti dan dilihat sampai dampak dari perilaku seksualnya terlihat seperti
kehamilan dan juga penyakit seksual. Banyak penelitian menunjukkan bahwa disaat para remaja menyelesaikan pendidikannya di SMA,