Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua item pernyataan dari tiga variabel yang diteliti adalah reliabel karena mempunyai nilai Cronbach Alpha 0,60.

H. Teknik Analisis Data

Dalam menganalisis data pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Sugiyono 2006:142 mengatakan bahwa analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan objek yang diteliti melalui sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Terdapat tiga hal yang disajikan dalam analisis deskriptif yang meliputi: a. Analisis mengenai karakteristik dari responden yang terdiri dari jenis kelamin, pekerjaan, usia, uang sakupendapatan, tipe telepon seluler, dan harga telepon seluler di pasaran sesuai waktu penelitian. b. Penelitian ini memiliki empat data yaitu data variabel harga, kualitas produk, citra merek, dan loyalitas konsumen. Data ini kemudian diolah menggunakan analisis deskripsi statistik sehingga diperoleh nilai maksimal, nilai minimal, nilai mean Me, dan Standar Deviasi SD. c. Analisis ini juga menggambarkan jawaban responden dari kuesioner yang diajukan. Pada bagian ini penyusun akan menganalisa data tersebut satu persatu yang didasarkan pada jawaban responden yang dihimpun berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden selama penelitian berlangsung. Adapun berdasarkan kriteria yang dipakai pada kategori jawaban responden, maka untuk lebih memudahkan digunakan tiga kategori, yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Cara pengategorian data berdasarkan rumus dari Azwar, 2009:108 adalah sebagai berikut: Tinggi : X ≥ M + SD Sedang : M – SD ≤ X M + SD Rendah : X M – SD 2. Analisis Uji Prasyarat Uji prasyarat dilakukan karena penelitian ini termasuk dalam statistik parametrik, dimana pada statistik parametrik semua uji prasyarat analisis harus terpenuhi. Tujuannya agar data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat dipastikan memiliki kualitas data yang fit. Selain itu, apabila salah satu prasyarat analisis tidak terpenuhi maka uji regresi tidak dapat dilakukan, sehingga menyebabkan hasil penelitian bersifat trubus kurang bisa dipercaya. Analisis uji prasyarat antara lain adalah sebagai berikut: a. Uji Normalitas Pengujian normalitas menggunakan uji sample Kolmogrov- Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel skor yang diobservasi dengan suatu distribusi teoretis tertentu. Uji ini menetapkan suatu titik di mana teoretis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan besar, artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel acak dari distribusi teoretis. Tes Kolmogorov-Smirnov memusatkan pada penyimpangan deviasi terbesar. Harga F X – S n X terbesar dinamakan deviasi maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas adalah sebagai berikut Ghozali, 2002:35-36: D = maksimum | F X – S n X | Keterangan: D = Deviasi Maksimum F = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan S n X = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Selanjutnya untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi normal atau tidak dengan ketentuan, jika nilai asymtot signifikannya lebih besar dari α = 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, dan jika nilai asymtot signifikan lebih kecil dari α = 0,05 berarti distribusi tersebut tidak normal. b. Uji Linieritas Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Uji linieritas ini digunakan dengan analisis varians dengan menggunakan rumus F. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut Sudjana, 1989:332 S S G TG F 2 2 = Keterangan: F = Bilangan untuk linieritas S 2 TG = Varian tuna cocok S 2 G = Varian kekeliruan Kriteria pengujian linieritasnya yaitu: 1 Jika nilai f hitung lebih kecil dari f tabel pada taraf signifikasi 5 dengan derajat kebebasan dk = k-2 dan n-k maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear 2 Jika nilai f hitung lebih besar dari f tabel pada taraf signifikasi 5 dengan derajat kebebasan dk = k-2 dan n-k maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat tidak bersifat linear. c. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah situasi adanya hubungan variabel- variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini disebut variabel-variabel bebas tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasinya sama dengan nol. Apabila terdapat korelasi yang sempurna di antara sesama variabel-variabel bebas ini sama dengan satu, maka koefisien regresinya tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien menjadi tidak terhingga. Untuk mendeteksi multikolinieritas digunakan rumus korelasi. Adapun rumusnya sebagai berikut: ] ][ [ 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy ∑ − ∑ ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ = Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS diadakan analisis Collinearity Statistics. Dari analisis Collinearity Statistics akan diperoleh VIF Variance Inflation Factor. Untuk mengetahui terjadi tidaknya multikolinieritas, digunakan ketentuan sebagai berikut: • Jika VIF 5, maka terjadi multikolinieritas • Jika VIF 5, maka tidak terjadi multikolinieritas d. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel bebas Supranto, 2004:68. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji korelasi rank dari Spearman. Rumus korelasi dari Spearman didefinisikan sebagai berikut: = 1 − 6 ∑ − 1 Keterangan: d 1 = perbedaan pada rank yang diberikan kepada dua karakteristik yang berbeda dari individu atau fenomena ke-1 n = banyaknya individu atau fenomena yang diberikan kepada rank Selanjutnya dengan bantuan komputer program SPSS, untuk menentukan terjadi tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan ketentuan sebagai berikut: • Jika r s hitung r s tabel, maka terjadi heteroskedastisitas • Jika r s hitung r s tabel, maka tidak terjadi heteroskedastisitas 3. Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda merupakan pengembangan dari analisis regresi sederhana. Pada analisis ini, variabel independen X yang diperhitungkan jumlahnya lebih dari 2. Analisis ini digunakan untuk meneliti pengaruh dari beberapa variabel independen X terhadap variabel dependen Y Santoso, 2000. Dalam penelitian ini, digunakan model regresi linier berganda. Rumusnya adalah sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 +e Keterangan: Y = Loyalitas Konsumen a = Konstanta b 1 = Koefisien Regresi X 1 X 1 = Harga b 2 = Koefisien Regresi X 2 X 2 = Kualitas Produk b 3 = Koefisien Regresi X 3 X 3 = Citra Merek e = Variabel pengganggu standard error b. Uji F Uji F merupakan pengujian signifikansi persamaan yang digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dengan variabel independen X 1 , X 2 , X 3 , yaitu harga, kualitas produk, dan citra merek dapat mempengaruhi variabel dependen Y, yaitu loyalitas konsumen. Langkah-langkah yang digunakan dalam uji ini Santoso, 2000 adalah sebagai berikut: 1 Menggunakan rumus uji F = − − − Keterangan: R = Koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel bebas m = banyak prediktor N = jumlah anggota sampel 2 Menentukan formulasi Ho dan Ha. Ho = Model regresi dengan variabel bebas X harga, kualitas produk, dan citra merek tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat Y yaitu loyalitas konsumen. Ha = Model regresi dengan variabel bebas X harga, kualitas produk, dan citra merek dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat Y yaitu loyalitas konsumen Taraf nyata α = 95 persen. Derajat kebebasan F tabel α , k, n-k -1. Dimana, α = 0,05. k = Jumlah variabel bebas. n = Jumlah sampel. 3 Menguji hipotesis Kriteria pengujian hipotesis : • f hitung ≥ f tabel pada α 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti model regresi dengan variabel bebas X harga, kualitas produk, dan citra merek dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat Y yaitu loyalitas konsumen. • f hitung f tabel pada α 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti model regresi dengan variabel bebas X harga, kualitas produk, dan citra merek tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel terikat Y yaitu loyalitas konsumen. c. Uji T Uji T digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen yang meliputi harga, kualitas produk, dan citra merek terhadap variabel dependen yaitu loyalitas konsumen. 1 Menentukan formulasi Ho dan Ha. Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan harga X1, kualitas produk X2, dan citra merek X3 terhadap variabel terikat yaitu loyalitas konsumen Y. Ha = Ada pengaruh yang signifikan harga X1, kualitas produk X2, dan citra merek X3 terhadap variabel terikat yaitu loyalitas konsumen Y. 2 Menguji hipotesis Kriteria pengujian hipotesis: • t hitung ≥ t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan harga X1, kualitas produk X2, dan citra merek X3 terhadap variabel terikat yaitu loyalitas konsumen Y. • t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan harga X1, kualitas produk X2, dan citra merek X3 terhadap variabel terikat yaitu loyalitas konsumen Y. 67

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN