Evaluasi Construct Reliability Dan Variance Extracted Evaluasi Normalitas

4.3.3. Evaluasi Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini : Tabel 4.10. Validitas Data Konstrak Indikator Faktor Loading 1 2 3 4 Advertisement X11 0.586 X12 0.860 X13 0.875 Product Attraction X21 0.876 X22 0.880 X23 0.822 Purchase Intention Y1 0.847 Y2 0.721 Y3 0.692 Y4 0.258 Sumber Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing-masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct seluruhnya ≥ 0,5, sehingga butir -butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya baik. : Lampiran

4.3.4. Evaluasi Construct Reliability Dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha , perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted . Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama Purwanto, 2003. Variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. Hasil perhitungan construct reliability dan variance extracted dapat dilihat dalam tabel berikut ini : Tabel 4.11. Construct Reliability Dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated Advertisement X11 0.586 0.343 0.657 0.824 0.616 X12 0.860 0.740 0.260 X13 0.875 0.766 0.234 Product Attraction X21 0.876 0.767 0.233 0.895 0.739 X22 0.880 0.774 0.226 X23 0.822 0.676 0.324 Purchase Intention Y1 0.847 0.717 0.283 0.741 0.446 Y2 0.721 0.520 0.480 Y3 0.692 0.479 0.521 Y4 0.258 0.067 0.933 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliable, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7. Meskipun demikian angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory, maka nilai di bawah 0,70 pun masih dapat diterima sepanjang disertai alasan-alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi. Dan variance extracted direkomendasikan pada tingkat 0,50. : Lampiran

4.3.5. Evaluasi Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai – Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara ± 2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.12. Normalitas Data Sumber Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtosis Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut Z-value. Bila nilai- Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat : Lampiran Variable Min max kurtosis c.r. X11 4 7 -0.213 -0.434 X12 4 7 -0.140 -0.286 X13 4 7 -0.350 -0.714 X21 3 7 -0.472 -0.963 X22 4 7 -0.395 -0.806 X23 4 7 -0.672 -1.371 Y1 3 7 0.109 0.223 Y2 4 7 -0.597 -1.219 Y3 4 7 0.242 0.494 Y4 4 7 -0.286 -0.584 Multivariate -4.725 -1.525 Batas Normal ± 2,58 signifikansi 0,01 [1] yaitu sebesar ± 2,58. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau distribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3.6. Stuctural Equation Modeling SEM