Uji Normalitas dan Linieritas Analisis Faktor dan Konfirmatori Uji Hipotesis

3.4.4. Uji Normalitas dan Linieritas

Sebaran data harus dianalisis untuk melihat apakah asumsi normalitas dipenuhi sehingga data dapat diolah lebih lanjut untuk pemodelan SEM ini. Normalitas dapat diuji dengan melihat gambar histogram data atau dapat diuji dengan metode-metode statistik.uji normalitas ini perlu dilakukan baik untuk normalitas terhadap data tunggal maupun normalitas multivariate dimana beberapa variabel digunakan sekaligus dalam analisis akhir. Uji linieritas dapat dilakukan dengan mengamati scatterplots dari data yaitu dengan memilih pasangan data dan dilihat pola penyebarannya untuk menduga ada tidaknya linieritas.

3.4.5. Analisis Faktor dan Konfirmatori

Salah satu teknik analisis multivariate adalah analisis faktor konfirmatori yang digunakan untuk menguji sebuah konsep yang dibangun dengan menggunakan beberapa indikator tertentu. Confirmatory factor analysis dapat dikembangkan untuk analisis terhadap lebih dari satu faktor atau variabel laten sekaligus baik untuk faktor-faktor yang diperlukan sebagai variabel laten independen maupun sebagai variabel dependen.

3.4.6. Uji Hipotesis

Dalam analisis SEM tidak ada alat uji statistik tunggal untuk mengukur atau menguji hipotesis mengenai model Hair et.al., 1995 ; Joreskog dan Sordom, 1989 : Long, 1983 ; Tabachnick dan Fidell, 1996. Umumnya terhadap berbagai jenis fit index yang digunakan untuk mengukur derajat kesesuaian anatara model yang dihipotesiskan dengan data yang disajikan, peneliti diharapkan untuk melakukan pengujian dengan menggunakan beberapa fit indeks untuk mengukur “kebenaran” model yang diajukan. Model yang dimaksud dalam penelitian ini terlihat pada gambar 2. berikut : Gambar 2.1. Structural Equation Model untuk Penelitian Analisis Variabel Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Dalam Membeli Ponsel MOTOROLA Studi Kasus Di Plaza Marina Surabaya DAYA TARIK PRODUK X2 X22 X21 X23 e e e d IKLAN X1 X12 X11 X13 e e e d MINAT BELI Y d e e e Y1 Y3 Y2 e Y4 Keterangan simbol-simbol di atas adalah sebagai berikut : Faktor konstruk laten variable unobserved variable yaitu variabel bentukan, yang dibentuk melalui indikator yang diamati dalam dunia nyata. Variabel terukur observed variable indicator variable yaitu variabel yang datanya harus dicari melalui observasi misalnya melalui instrument-instrumen survey. Garis dengan anak panah satu arah │→│ ═ garis yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan antara dua variabel yang dituju anak panah merupakan variabel dependen. Garis dengan anak panah dua arah │↔│═ garis yang menunjukkan hubungan yang tidak dapat dihipotesiskan antara dua variabel dimana kedua variabel berkorelasi. Keterangan gambar 2 : X1 = Variabel Iklan X2 = Variabel Daya Tarik Produk Y1 = Variabel Minat Beli X1.i = Indikator Iklan yang sudah di komposit X2.i = Indikator Daya Tarik Produk yang sudah di komposit Y1.i = Indikator Minat Beli yang sudah di komposit. e_i = Error terms masing-masing indikator yang sudah dikomposit. d_i = Disturbance error masing-masing variabel laten konstrain. Berikut ini disajikan beberapa indeks kesesuaian dan cut - off value nya untuk digunakan dalam menguji apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak. 1. GFI goodness of fit indeks Indeks kesesuaian fit indeks ini akan menghitung proporsi tertimbang dari varians dalam matriks kovarians sampel yang dijelaskan oleh matriks kovarians populasi yang terestimasikan Bentler, 1983 ; Tanaka dan Huba, 1989. 2. CMIN DF The minimum sample discrepancy function CMIN di bagi dengan degree of freedomnya akan menghasilkan indeks CMIN DF, yang umumnya dilaporkan oleh para peneliti sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat fitnya sebuah model dalam hal ini MIN DF tidak lain adalah statistic chi-square, χ 2 dibagi DFnya sehingga χ 2 relatif. Nilai χ 2 3. CIF Comparative Fit Indeks relatif kurang dari 20 atau bahkan kadang kurang dari 3,0 adalah indikasi dari acceptatable fit antara model dan data Arbuckle, 1997. Besaran indeks ini adalah pada rentang nilai sebesar 0-1, dimana semakin mendekati 1, mengindikasikan tingkat fit yang paling tinggi a very good fit Arbuckle, 1997. Nilai yang direkomendasikan adalah CFI ≥ 0,95. Keunggulan dari indeks ini adalah bahwa indeks ini besarannya tidak dipengaruhi oleh ukuran sampel karena itu sangat baik untuk mengukur tingkat penerimaan sebuah model Hulland et.al., 1996 ; Tanaka, 1993.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Ponsel Motorola

Motorola berperan sebagai pelopor dan pembaharu didalam komunikasi yang ditemukan oleh Galvin pada tahun 1928. Motorola telah datang melalui perjalanan yang panjang dan memperkenalkan produk awal yaitu Battery Eliminator. Lebih dari 15 tahun, Motorola telah membuktikan bahwa adalah seorang pemimpin global di dalam permobilan komunikasi teknologi dan beberapa produk elektronik dan telah menjadi suatu perusahaan yang telah dikenal dalam pengabdiannya pada praktek bisnis etis dan peran kepeloporannya di dalam inovasi yang penting bagi perkembangan teknologi. Motorola telah menjadi penyedia alat telekomunikasi yang sangat dibutuhkan bagi public, pemerintah, transportasi, perusahaan manufaktur seperti telegram digital, set-top terminal dan telegram modems yang dapat mengirimkan informasi dari satu rumah yang dapat dihubungkan sama halnya dengan televisi dan radio rumah. Pada tahun 1930 dan 1940 Motorola telah mengembangkan suatu produk Array Mikro Processor, yang mengedepankan kamera digital. Didalam komunikasi pribadi, Motorola telah merubah cara dunia berkomunikasi, dari pengenalan DynaTAC seluler system yang pertama.