4.4.1. Areallahan, lokasi dan jenis tegakan yang tumbuh di atasnya
PT. Toba Pulp Lestari, Tbk yang dijadikan lokasi penelitian adalah perusahaan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan
Tanaman IUPHHK-HT. Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.30Menhut-II2009 pada Pasal 3, REDD salah satunya dapat dilakukan di Areal
kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman UPHHK-HT. Lokasi hutan tanaman yang terletak pada 9 wilayah administrasi kabupaten berarti
dapat digabung dalam 1 unit pengelolaan. Status kawasan yang telah jelas dengan diberikannya izin pengelolaan oleh Menteri Kehutanan berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan No. 493Kpts-II1992 dengan luas areal 269.060 ha merupakan salah satu perameter yang sangat mendukung untuk penerapan REDD.
Jenis tegakan yang dikaji untuk penerapan REDD adalah jenis Eucalyptus sp. Jenis ini sangat sesuai dengan pembangunan hutan tanaman karena termasuk
dalam jenis fast growing species dan memiliki riap tumbuh yang tinggi sehingga pembangunan dapat dilaksanakan dalam daur 5 tahun. Daur tanaman yang cepat
memungkinkan untuk kelestarian hasil yang lebih cepat dan berkesinambungan. Butar-butar 2009b mengemukakan tindakan silvikultur yang mempengaruhi
jumlahneraca karbon, dapat dilakukan dengan : a.
Pemilihan kelas manajemen hutan seumur dan tidak seumur. b.
Pemilihan jenis, jenis toleran lebih baik daripada intoleran. Selanjutnya dengan seleksi genetik yang dihasilkan melalui kegiatan pemuliaan pohon dan
bioteknologi akan lebih banyak menyerap karbon, terutama untuk jenis rotasi pendek.
c. Penempatan sisa penebangan supaya tetap di tanah.
Universitas Sumatera Utara
d. Penyiapan lahan tanpa terbuka dengan menggunakan tutupan sisa-sisa
tanaman mulsa. e.
Melakukan berbagai kegiatan yang dapat mempercepat regenerasi. f.
Kegiatan pemupukan. g.
Penjarangan dan pemanenan antara. h.
Memperpendek rotasi, karena rotasi yang lebih lama tidak baik. i.
Penghutanan kembali lahan tidak berhutan.
4.4.2. Data stok karbon dan penyerapan karbon dioksida