Tabel 5.8 Distribusi persentase kepuasan mahasiswa dalam pembelajaran pada mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Keperawatan
USU.
Kepuasan Frekuensi f
Persentase Tidak puas
Cukup puas Puas
Sangat puas
9 102
118
4
3,9 43,8
50,6 1,7
5.2 Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasa puas dengan kinerja dosen dalam pembelajaran. Lebih dari setengah jumlah responden
penelitian berada pada rentang puas. Akan tetapi masih sangat sedikit mahasiswa yang merasa sangat puas tentang kinerja dosen dalam pembelajaran yaitu sebesar
1,7. Hasil penelitian kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran berdasarkan lima dimensi tingkat kepuasan mayoritas mahasiswa
merasa puas kecuali pada dimensi responsiveness yang berada pada tingkat cukup puas. Hasil kepuasan mahasiswa pada dimensi tangible, assurance, dan empathy
yang mayoritas berada pada tingkat puas. Dan dua dimensi lainnya mayoritas berada pada rentang cukup puas. Hasil penelitian ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfa 2013 dengan hasil seluruh dimensi tingkat kepuasan mayoritas mahasiswa merasa puas yaitu
dimensi tangible 57, reliability 54, responsiveness 53, assurance 50, dan empathy 46.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rangkuti 2007 di Fakultas Keperawatan USU diperoleh hasil ada 2 dimensi yang mayoritas berada
Universitas Sumatera Utara
pada tingkat tidak puas yaitu dimensi reliability 40,2 dan dimensi responsiveness 48,9. Sedangkan tiga dimensi lainnya berada pada tingkat puas
yaitu dimensi assurance 74, empathy 43,9, dan tangible 72,3. Berdasarkan hasil penelitian Rangkuti dapat disimpulkan bahwa kepuasan
mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran di Fakultas Keperawatan USU mengalami peningkatan, hal ini tampak pada dimensi reliability yang
awalnya berada pada tingkat tidak puas berubah menjadi cukup puas dan dimensi responsiveness yang berada pada tingkat tidak puas berubah menjadi cukup puas.
Kinerja dosen dapat ditingkatkan dengan cara memberikan pekerjaan seseorang sesuai dengan bidang kemampuannya, kepuasan kerja, dan peningkatan
pemanfaatan teknologi informasi Rachmawati Daryanto 2013. Pernyataan ini sesuai dengan keadaan yang ada di Fakultas Keperawatan USU, dosen
melaksanakan tugasnya ketika memberikan materi pembelajaran sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Dalam hal teknologi informasi, di Fakultas
Keperawatan USU juga sudah tersedia jaringan WiFi yang dapat digunakan dosen untuk mengakses informasi materi perkuliahan sebagai bahan dan panduan
sebelum memulai perkuliahan. Pada dimensi tangible pernyataan kelengkapan konten BRP mayoritas
mahasiswa merasa puas yaitu sebanyak 99 orang 42,5. Dalam tahap perencanaan pembelajaran, kemampuan dosen dapat dilihat dari cara atau proses
penyusunan program kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh dosen Rachmawati Daryanto, 2013. Komponen yang ada didalam BRP sangat
penting diketahui oleh mahasiswa sebelum perkuliahan berlangsung agar mereka
Universitas Sumatera Utara
mengetahui materi yang akan mereka terima ketika perkuliahan berlangsung dan mahasiswa bisa mempelajari terlebih dahulu sebelum mengikuti perkuliahan.
Komponen-komponen yang ada didalam BRP meliputi: tujuan umum, tujuan khusus, pokok bahasan, sub pokok bahasan, daftar rujukan, dan jadwal
perkuliahan Tim punyusun, 2012. Pentingnya komponen yang ada didalam BRP membuat harapan mahasiswa akan kelengkapan konten BRP sangat tinggi dan
jika kelengkapan konten itu sesuai dengan yang diharapkan mahasiswa maka mahasiswa akan merasa puas. Hal ini sesuai dengan pernyataan Simamora 2012,
kepuasan adalah tingkat kepuasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.
Mayoritas mahasiswa merasa cukup puas 48,5 dalam hal kemenarikan media yang digunakan dosen setiap perkuliahan. Media merupakan suatu alat
perantara yang digunakan oleh pendidik untuk mengantarkan pesan yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan anak didik dalam
meningkatkan proses belajar mengajar yang berfungsi untuk memudahkan dan membuat menarik pesan kurikulum sehingga dapat memotivasi belajar anak didik
Nurhidayah, 2009. Menarik perhatian dan menimbulkan motivasi mahasiswa merupakan komponen penting dari membuka pembelajaran, dan cara yang dapat
dilakukan dosen untuk menarik perhatian mahasiswa dalam belajar yaitu dengan cara menggunakan gaya mengajar yang bervariasi dan menggunakan berbagai
media mengajar Suryosubroto, 2009. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa media sangat penting diperhatikan dalam kegiatan belajar mengajar dan dosen
Universitas Sumatera Utara
harus menggunakan media yang bervariasi agar mahasiswa dapat termotivasi dalam belajar.
Pernyataan kejelasan suara volume, intonasi dosen saat menjelaskan materi perkuliahan mayoritas mahasiswa merasa puas yaitu sebanyak 93 orang
39,9, akan tetapi masih banyak mahasiswa yang merasa tidak puas yaitu sebanyak 42 orang 18,1. Gangguan volume dosen saat mengajar diakibatkan
oleh jumlah mahasiswa yang terlalu besar dalam satu ruangan. Berdasarkan data mahasiswa yang diperoleh dari Fakultas Keperawatan USU, jumlah mahasiswa
dalam satu ruangan lebih dari 100 mahasiswa. Menurut Suryosubroto 2009, apabila jumlah mahasiswa dalam satu ruangan sangat besar maka metode
pembelajaran yang tepat dipakai adalah metode ceramah, akan tetapi metode ini memiliki kekurangan yaitu mahasiswa kurang perhatian kepada dosen, mahasiswa
sangat ramai, bercakap-cakap sendiri, dan memperhatikan hal lain diluar materi pembelajaran. Hal ini akan menimbulkan volume dosen ketika mengajar akan
terasa mengecil akibat volume mahasiswa melebihi volume dosen. Berdasarkan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi SNPT pasal 21, jumlah mahasiswa dalam satu ruangan untuk program sarjana paling banyak adalah 40 mahasiswa. Hal ini
bertujuan untuk memungkinkan interaksi yang baik antara mahasiswa dengan dosen untuk memenuhi pencapaian pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan peneliti di Fakultas Keperawatan USU, jumlah mahasiswa dalam satu ruangan melebihi standar yang telah ditetapkan. Jumlah
mahasiswa yang berlebih dalam satu ruangan dapat menimbulkan dampak negatif
Universitas Sumatera Utara
ketika perkuliahan berlangsung. Dampak itu meliputi, gangguan yang dirasakan mahasiswa ketika mendengarkan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan,
gangguan ketika mahasiswa melihat slide perkuliahan, dan menimbulkan suasana perkuliahan yang kurang nyaman akibat suara yang dihasilakan mahasiswa sangat
besar. Dampak negatif ini akan membuat mahasiswa kurang termotivasi untuk mengikuti perkuliahan.
Dalam dimensi reliability yang menjadi perhatian khusus terletak pada pernyataan kesesuaian antara pelaksanaan perkuliahan dengan jadwal yang sudah
ditentukan, pada pernyataan ini mayoritas mahasiswa merasa cukup puas yaitu sebanyak 92 orang 39,5. Akan tetapi masih banyak mahasiswa yang merasa
tidak puas yaitu sebanyak 66 orang 28,3. Kesesuaian antara pelaksanaan perkuliahan dengan jadwal yang telah ditentukan di Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rangkuti 2007 dengan hasil
mayoritas mahasiswa merasa tidak puas yaitu sebesar 50,7, hal ini sesuai dengan kotak saran mahasiswa yang menyatakan bahwa kehadiran dosen yang
tidak tepat waktu dan dosen tidak konsisten dengan jadwal perkuliahan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Husnayetti 2012 juga menunjukkan adanya
keluhan mahasiswa tentang seringnya dosen tidak hadir dalam perkuliahan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu dan kadang-kadang membuat mahasiswa
merasa kecewa. Dari kedua penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
memiliki harapan yang besar terhadap kehadiran dosen yang tepat waktu dalam
Universitas Sumatera Utara
perkuliahan. Menurut Rachmawati Daryanto 2013, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam proses pembelajaran, dosen harus disiplin karena
kedisiplinan merupakan hal yang paling penting dan mampu memberikan dampak positif kepada mahasiswa. Dengan melaksanakan disiplin dalam pembelajaran,
seorang dosen mampu membelajarkan mahasiswa kearah yang lebih baik serta mampu memberi tauladan bagi mahasiswa bahwa disiplin sangat penting untuk
mencapai kesuksesan. Pada dimensi responsiveness, jawaban mahasiswa terdistribusi secara
merata pada semua pilihan jawaban, dan mayoritas mahasiswa merasa cukup puas pada seluruh pernyataan yang terdapat pada dimensi ini yaitu pernyataan
kesediaan mengulang materi perkuliahan sebanyak 106 orang 45,5, memberitahukan atau meminjamkan sumber belajar sebanyak 108 orang 46,4,
ketersediaan menerima mahasiswa konsultasi sebanyak 99 orang 42,5, ketersediaan mendengar masalah mahasiswa dan memberi solusi sebanyak 94
orang 40,3. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa para dosen sebagai pemberi jasa telah mampu melaksanakan tugas untuk membantu mahasiswa
dalam hal pembelajaran seperti memberikan informasi tentang sumber belajar, konsultasi, dan mengatasi masalah. Hasil penelitian ini lebih rendah jika
dibandingkan dengan hasil penelitian Ulfa 2013 yaitu mayoritas mahasiswa merasa puas pada dimensi responsiveness 53.
Masalah kesigapan dosen dalam merespon permasalahan mahasiswa juga ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Husyanetti 2012 yang
memperoleh hasil bahwa angka harapan mahasiswa tentang kesigapan dosen
Universitas Sumatera Utara
dalam menyelesaikan masalah mahasiswa lebih tinggi daripada kinerja yang ditampilkan oleh dosen, sehingga dapat disimpulkan bahwa kesigapan dosen
dalam merespon permasalahan mahasiswa tidak sesuai dengan keinginan mahasiswa yaitu dosen kurang merespon dan menanggapi permasalahan yang
dihadapi oleh mahasiswa. Dimensi responsiveness ketepatan dosen dalam membantu mahasiswa sangat perlu dilaksanakan dosen dalam proses
pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pernyataan Uno 2012 yaitu salah satu peranan dosen dalam pembelajaran adalah sebagai konselor yaitu seorang dosen
harus mampu merespon segala masalah tingkah laku mahasiswa yang terjadi dalam proses pembelajaran dan merespon segala masalah peserta didik dalam
memecahkan masalahnya. Hasil kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran
berdasarkan lima dimensi tingkat kepuasan, mayoritas mahasiswa merasa puas pada dimensi assurance yaitu sebesar 45,3 dan dari seluruh pernyataan yang
termasuk kedalam dimensi ini mahasiswa banyak yang merasa cukup puas dan puas. Tingkat kepuasan mahasiswa pada dimensi assurance ini sangat baik
bahkan hanya sedikit mahasiswa yang merasa tidak puas, hal ini tampak pada pernyataan pemahaman dosen tentang materi perkuliahan yang diajarkan didapat
hasil hanya 2 orang saja yang merasa tidak puas 0,9 dan 138 orang menyatakan puas 59,2. Dengan hasil penelitian ini dapat dikatakan bahwa
seluruh materi yang diajarkan oleh dosen telah dipahami oleh dosen tersebut dengan sangat baik. Menurut Rachmawati Daryanto 2013 kinerja dosen dapat
ditingkatkan dengan cara memberikan pekerjaan seseorang sesuai dengan bidang
Universitas Sumatera Utara
kemampuannya dan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dosen adalah kemampuan mengajar seorang dosen. Kemampuan mengajar yang harus dimiliki
oleh dosen meliputi kemampuan merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pembelajaran, menyajikan bahan pembelajaran, memberikan pertanyaan,
mengajarkan konsep, berkomunikasi, dan mengevaluasi. Hal ini sejalan dengan jawaban mahasiswa pada berbagai pernyataan yang mayoritas berada pada tingkat
puas yaitu meliputi kemampuan dosen dalam menyampaikan materi perkuliahan 52,4, kemampuan dosen menjawab pertanyaan mahasiswa tentang materi
perkuliahan 56,2, dan kemampuan dosen memberikan contoh dan ilustrasi terkait dengan materi yang diajarkan 48,9. Pada pernyataan kemampuan dosen
dalam mendorong mahasiswa untuk mengemukakan pendapat selama diskusi berlangsung mayoritas mahasiswa merasa cukup puas 45,9. Dari hasil ini
terlihat bahwa mahasiswa berharap dapat mengemukakan pendapat selama perkuliahan berlangsung. Hal ini sesuai dengan pendapat Nursalam Effendi
2008, orang dewasa mahasiswa akan belajar lebih baik apabila pendapat pribadinya dihormati dan akan lebih senang jika mereka bisa memberikan
pemikiran dan mengemukakan ideanya. Pada kemampuan dosen menciptakan suasana kelas yang menyenangkan
untuk memperlancar perkuliahan mayoritas mahasiswa merasa cukup puas yaitu sebanyak 106 orang 45,5, akan tetapi masih banyak yang merasa tidak puas
yaitu sebesar 41 orang 17,6. Hal ini disebabkan karena jumlah mahasiswa terlalu besar dalam satu kelas yaitu lebih dari 100 mahasiswa. Jumlah ini
membuat seorang dosen kesulitan dalam mengatur kelas. Hal ini sejalan dengan
Universitas Sumatera Utara
pernyataan yang termasuk kedalam dimensi empathy yaitu kemampuan dosen dalam mengenal beberapa nama mahasiswa dengan hasil sebanyak 62 orang
26,6 merasa tidak puas. Dengan banyaknya jumlah mahasiswa dalam satu kelas membuat dosen sulit mengenal mahasiswa. Pernyataan kemampuan dosen
memberikan pujian kepada mahasiswa yang mampu menjawab pertanyaan dosen mayoritas mahasiswa merasa puas yaitu 45,9. Pujian sangat bermanfaat untuk
meningkatkan motivasi mahasiswa dalam belajar dan memberikan kepuasan pada mahasiswa setelah mampu menjawab pertanyaan dari dosen. Menurut
Rachmawati Daryanto 2013 pemberian penguatan pujian bertujuan dalam membesarkan hati anak didik agar mereka lebih giat berpartisipasi dalam interaksi
pembelajaran, meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, memotivasi, dan meningkatkan kegiatan belajar.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, bab ini akan menguraikan kesimpulan dan saran mengenai kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam
pembelajaran pada mahasiswa program studi ilmu keperawatan di Fakultas Keperawatan USU.
6.1 Kesimpulan
Dari 233 sampel penelitian diperoleh data mayoritas responden berjenis kelamin perempuan 86,7 dan responden laki-laki sebanyak 13,3.
Responden yang beragama islam sebanyak 54,1 dan kristen sebanyak 45,9. Mayoritas responden berasal dari suku Batak Toba 39,9.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mahasiswa merasa puas tentang kinerja dosen dalam pembelajaran sebesar 50,6. Berdasarkan lima
dimensi tingkat kepuasan, kepuasan mahasiswa tentang kinerja dosen dalam pembelajaran didapat hasil bahwa dari kelima dimensi tingkat kepuasan ada 3
dimensi yang mayoritas mahasiswa merasa puas, dimensi itu meliputi: bukti langsung tangible sebesar 51,1, dimensi jaminan assurance sebesar 54,1,
dan dimensi empati empathy sebesar 55,8. Dan untuk dimensi keandalan reliability mayoritas mahasiswa merasa cukup puas yaitu sebesar 45,9, dan
untuk dimensi daya tanggap responsiveness mayoritas mahasiswa merasa cukup puas dengan jumlah presentase sebesar 40,8.
Universitas Sumatera Utara