49
BAB III METODE PENELITIAN
A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 26 Semarang, mengingat peneliti saat ini aktif sebagai guru di SMP Negeri 26 Semarang. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Semarang Tahun Ajaran 20072008.
Kelas VIII terdiri dari 6 kelas paralel yaitu kelas VIII-A sampai dengan VIII-F , dimana tiap-tiap kelas berjumlah 39 atau 40 siswa. Pembagian kelas yang
dilakukan pada awal tahun ajaran berdasarkan pada pemerataan kemampuan berdasar jumlah nilai rapor kelas VII dengan memperhatikan masukan-masukan
dari guru mata pelajaran dan guru konseling yang mengajar pada kelas VII jenjang sebelumnya..
2. Sampel
Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster random sampling
, yaitu dari 6 kelas yang memiliki tingkat homogenitas sama, dipilih secara acak dua kelas yakni satu kelas eksperimen, dan satu kelas kontrol.
Pada penelitian ini terpilih Kelas VIII-D sebagai kelas eksperimen yang akan diberikan treatment berupa pembelajaran menggunakan strategi kooperatif
tipe STAD berbantuan CD pembelajaran dan Kelas VIII-C sebagai kelas kontrol yang akan diberi pembelajaran dengan strategi konvensional.
Dalam penentuan sampel, dilakukan :
50
a. Uji Normalitas
Langkah awal untuk menganalisis data pada kelas eksperimen adalah dengan menguji kenormalan distribusi sampel. Untuk keperluan
pengujian diadakan penghitungan frekuensi teoritik E
i
dan hasil pengamatan O
i
yang didapat dari sampel, masing-masing menyatakan frekuensi dalam kelas interval. Harga E
i
didapat dari hasil kali antara n dengan perluasan atau luas di bawah kurva normal untuk interval yang
bersangkutan. Hipotesis yang akan diuji H sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal, dan H
1
sampel berasal tidak dari populasi berdistribusi normal.
Selanjutnya
2
χ dihitung dengan rumus:
2 1
1 1
2
∑
=
− =
k I
I I
E E
O χ
Sudjana, 2002:
273 Keterangan:
O
i
= frekuensi pengamatan E
i
= hasil yang diharapkan Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika
1 1
2 2
− −
K
α
χ χ
dengan taraf
signifikansi α = 0,05 Sebelum dilakukan uji lebih lanjut, terlebih dahulu
dilakukan uji normalitas data hasil belajar siswa. Uji normalitas data
dilakukan pada variabel dependent hasil belajar.
Hipotesis pengujian normalitas data adalah
51
Ho : Variabel adalah normal Ha : Variabel adalah tidak normal
Dengan kriteria terima Ho jika nilai signifikansi 5 . Hasil uji normalitas data hasil belajar ini menjadi dasar bagi pengujian
hipotesis selanjutnya dengan menggunakan statistik parametrik.
b. Uji Kesamaan Varians
Untuk menguji asumsi bahwa sampel berangkat dari kondisi yang sama, digunakan uji kesamaan varians mean dari kedua kelompok. Dengan
Ho adalah tidak ada perbedaan yang signifikan di antara kedua kelompok sampel.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
k N
S n
S
k i
i i
p
− −
=
∑
=1 2
2
1
Walpole 1986:400
Kriteria pengujian adalah Ho
:
2 3
2 2
2 1
. σ
σ σ
= =
HA = tidak semua
2 i
σ sama i = 1,2,3 Uji homogenitas untuk menguji apakah sampel mempunyai varian
yang sama. Hipotesis untuk mengetahui pengujian apabila : H
: kedua varians sampel tidak berbeda H
a
: kedua varians sampel berbeda.
52
Sebelum dilaksanakan kegiatan penelitian lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan analisis data terkait kondisi awal sampel. Dalam hal ini
dilakukan uji homogenitas, untuk mengetahui bahwa sampel memiliki kondisi awal yang relatif homogen sebelum dilakukannya tindakan
penelitian. Untuk keperluan analisis data awal, peneliti menggunakan data nilai murni ulangan akhir semester ganjil mata pelajaran matematika tahun
ajaran 2007 2008 sebagai data kemampuan awal siswa. Dari analisis kondisi awal siswa kelas VIII-C dan kelas VIII-D dengan mengunakan
program SPSS versi 15 diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 3.1. dan Tabel 3.2. berikut.
Tabel 3.1. Hasil Analisis Data Kondisi Awal
Group Statistics
39 55,8205
13,35521 2,13855
39 53,8718
15,96572 2,55656
kode KELAS EKSPERIME
KELAS KONTROL KEMAMPUAN
AWAL SISWA N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean
Tabel 3.2. Hasil Uji Homogenitas Sampel
Independent Samples Test
1,616 ,207
,585 76
,561 1,94872 3,33307 4,68967 8,58711 ,585 73,700
,561 1,94872 3,33307 4,69303 8,59046 Equal varianc
assumed Equal varianc
not assumed KEMAMPUA
AWAL SISW F
Sig. Levenes Test for
quality of Variance t
df Sig. 2-tailed
Mean Difference
Std. Error Difference Lower
Upper 95 Confidence
Interval of the Difference
t-test for Equality of Means
Dari data Tabel 3.2 di atas diperoleh harga F
hitung
= 1,616 dengan signifikansi sebesar 0,207. Dengan nilai probabilitas 0,207 atau sebesar 20,7
5 tersebut menunjukkan bahwa kedua kelas kelas VIIIC dan VIIID
53
memiliki varians yang sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kedua kelas homogen. Oleh karena kedua kelas memiliki varians yang sama
maka dapat kita lihat dari perhitungan di atas harga t pada Equal variances assumed
sebesar 0,585 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,561 0,05. Data tersebut menunjukan bahwa kedua kelas kelas VIIIC dan VIIID
memiliki rata-rata yang sama. Ini berarti bahwa kedua kelas berangkat dari kemampuan awal yang relatif sama, sehingga bila diberi perlakuan yang
berbeda-beda maka akan timbul perbedaan sebagai akibat dari perlakuan- perlakuan tersebut.
B. Variabel Penelitian