Pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan wujud dan faktor penyebab sinonimi nomina dan adjektiva
dalam dialek Banyumasan.
3.2 Data dan Sumber Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka Arikunto 2010:161. Data dalam penelitian ini berupa tuturan masyarakat Desa
Sirau Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas pengguna dialek Banyumasan yang diduga mengandung sinonim baik nomina maupun adjektiva.
Sumber data adalah subjek dimana data dapat diperoleh Arikunto 2010:172. Sumber data dalam penelitian ini yaitu tuturan masyarakat desa Sirau.
Data lisan diperoleh dari tuturan masyarakat Desa Sirau Kecamatan Kemranjen
Kabupaten Banyumas.
3.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di daerah Kecamatan Kemranjen Kabupaten Banyumas yang difokuskan di Desa Sirau. Desa ini merupakan desa paling selatan
di Kabupaten Banyumas yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cilacap. Alasan terpilihnya desa tersebut adalah karena kosakata yang dimiliki lebih
bervariasi dibanding yang lain.
3.4 Metode Pemerolehan Data
Metode pemerolehan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah simak, catat dan rekam.
Dalam penelitian ini peneliti dalam mengumpulkan data menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap. Teknik sadap merupakan teknik dasar
yang digunakan karena pada hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan penyadapan, dimana peneliti dalam upaya mendapatkan data dilakukan dengan
menyadap penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang yang menjadi informan Mahsun 2005:92. Mula-mula peneliti menyalakan tape recorder atau
alat perekam lain yang disembunyikan, kemudian peneliti menyadap pembicaraan masyarakat. Ketika teknik sadap dimulai, dilakukan pula teknik rekam sekaligus.
Syamsudin dan Damajanti 2006:108 mengatakan teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non manusia. Sumber ini terdiri atas
dokumen dan rekaman. Dalam merekam dapat dipastikan bahwa nara sumber tidak menyadari dengan proses perekaman.
Dalam proses penyadapan, peneliti menggunakan teknik simak libat cakap dan simak bebas libat cakap. Teknik simak libat cakap yaitu teknik dimana
peneliti melakukan penyadapan dengan cara berpartisipasi sambil menyimak, berpartisipasi dalam pembicaraan, dan menyimak pembicaraan Mahsun
2005:93. Teknik simak bebas libat cakap merupakan teknik dimana peneliti hanya berperan sebagai pengamat penggunaan bahasa oleh para informan
Mahsun 2005:93. Dalam proses itu, peneliti terkadang ikut dalam percakapan dan terkadang pula hanya menyimak atau mendengarkan percakapan dari tuturan
masyarakat. Setelah proses penyadapan selesai, data yang berupa tuturan masyarakat data lisan dialih bahasakan menjadi data tulis dan dicatat ke dalam
kartu data. Contoh kartu data yang digunakan adalah sebagai berikut:
No. Data: Sumber Data:
Konteks tuturan:
Data tuturan dialek Banyumasan:
Tuturan yang diduga mengandung sinonim: Analisis:
Dalam proses pengambilan data, peneliti juga ikut menjadi nara sumber karena peneliti juga merupakan penutur asli masyarakat desa Sirau. Untuk
kevalidan data, peneliti menanyakan data sinonim kepada orang tua atau yang dianggap mumpuni atau menguasai bahasa dialek Banyumasan di desa Sirau.
3.5 Metode Analisis Data