FASILITAS AQUAVENTURE DI TAMAN MARGASATWA MEDAN
52
BAB III ELABORASI TEMA
3.1 Latar Belakang Tema
Pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik. Terbukti pada tahun 2012 lalu, perkonomian Indonesia tetap stabil meskipun gejolak ekonomi melanda negara-
negara eropa
1
. Pertumbuhan ekonomi yang membaik, akan meningkatkan minat investasi. Investasi merupakan awal dari pembangunan. Maka semakin banyak
investasi, pembangunan pun akan semakin meningkat. Peningkatan pembangunan ini juga terjadi di Medan. Banyak bangunan yang
dibangun dengan fungsi yang beragam. Namun peningkatan pembangunan ini memiliki dampak buruk, yaitu meningkatnya kerusakan lingkungan dan konsumsi
energi. Penggunaan penghawaan buatan, yang banyak digunakan dalam bangunan, meningkatkan senyawa CFC chlorofluorocarbon dalam udara. Senyawa ini dapat
merusak lapisan atmosfer sehingga mengakibatkan sinar ultraviolet memasuki atmosfir akibatnya mengurangi produksi pangan dan dapat menimbulkan resiko
penyakit kanker kulit dan mata. Selain itu, energi yang diperlukan untuk menyalakan penghawaan buatan tersebut tidak sedikit.
Kebutuhan energi untuk satu bangunan beragam, mulai dari penerangan, peralatan elektronik, sanitasi, penghawaan buatan, dan sebagainya. Semakin banyak
bangunan, maka kebutuhan energi yang akan disalurkan ke bangunan-bangunan tersebut semakin meningkat. Arsitek, sebagai perancang bangunan, memiliki andil
besar untuk berkontribusi dalam gerakan melestarikan lingkungan. Merancang bangunan dengan tema arsitektur hijau green architecture merupakan salah satu
bentuk kontribusi arsitek. Lokasi proyek merupakan daerah RTH, yaitu hutan kota Medan. Karena itu,
sebagai „ganti‟ dari pembangunan proyek yang akan memakai lahan hijau, maka perancangan proyek sebaiknya dapat meminimalkan penggunaan energi dan sebisa
mungkin dapat mempertahankan area hijau yang dianggap memungkinkan tanggap terhadap kondisi lingkungan sekitar.
1
www.kompas.com
Universitas Sumatera Utara
FASILITAS AQUAVENTURE DI TAMAN MARGASATWA MEDAN
53
3.2 Pengertian Tema