2. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara mengeluarkan ijin kepada pengusaha atau koperasi untuk melakukan eksploitasi batubara dengan luasan
minimal 100 ha sd 2500 ha. Dalam implementasi kegiatan di lapangan lahan pasca tambang tidak dilakukan rehabilitasi.
3. Di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat banyak penambangan illegal. Waktu pelaksanaan penelitian mulai bulan Desember 2005 sampai dengan
Desember 2006.
3.2. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang akan dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder
3.2.1. Data Primer
Data primer dikumpulkan secara langsung melalui wawancara, pengisian kuesioner, pengukuran, pengamatan dan pengambilan contoh tanah lahan pasca
tambang yang tidak direklamasi.
a. Data Tanah
Data tanah di lahan pasca tambang yang tidak dilakukan reklamasi secara langsung diperoleh dari pengamatan dan pengambilan contoh tanah di lapangan.
Contoh tanah di lahan pasca tambang yang tidak dilakukan reklamasi, diambil berdasarkan lamanya waktu ditinggalkan, yaitu: lahan yang ditinggalkan 1 tahun,
3 tahun, 6 tahun dan 9 tahun. Penentuan kurun waktu tersebut berdasarkan hasil pengamatan di lapangan. Pada lahan yang ditinggalkan selama 1 dan 2 tahun
hampir tidak terdapat tanda-tanda perbedaan. Perubahan mulai terlihat pada lahan yang telah ditinggalkan selama 3 tahun. Begitu juga lahan yang telah ditinggalkan
3,4 dan 5 tahun kondisinya hampir sama. Perubahan mulai terlihat pada lahan yang telah ditinggalkan selama 6 tahun. Kondisi yang terlihat di lapangan hampir
tidak ada perbedaan antara lahan yang telah ditinggalkan selama 6, 7 dan 8 tahun. Perubahan terlihat pada lahan yang telah ditinggalkan selama 9 tahun. Contoh
tanah tersebut dianalisis sifat fisik tanahnya yang meliputi tekstur tanah pasir,debu,liat dan sifat kimia meliputi pH, C-organik, N-total, P-tersedia, K,
Ca, Mg, Na-tersedia, Al, Fe, Mn dan KTK. Teknik pengambilan contoh tanah dilakukan sebagai berikut : tanah di
setiap lokasi diambil sebagai sampel secara acak di 3 tempat, dengan cara komposit pada lapisan tanah sedalam 0 cm sd 25 cm.
b.Vegetasi
Pengamatan dan pengukuran vegetasi di lahan pasca tambang yang tidak dilakukan reklamasi ditujukan untuk memperoleh data mendapatkan
jumlah dan keragaman jenis vegetasi yang tumbuh pada tiap lahan pasca tambang yang tidak dilakukan reklamasi menurut lamanya waktu. Data vegetasi diperoleh
dengan melakukan pengamatan dan penghitungan jenis dan jumlah, dengan menggunakan metode garis berpetak yaitu suatu metode yang terdiri dari jalur
sepanjang 20 meter dan lebar 5 meter yang dianggap garis dalam luasan 1 ha, dan bagian di dalamnya dari berbagai ukuran merupakan petak-petak. Struktur
pengukuran dibagi seperti pada Gambar 16.
A D C B
A
Sumber: Indrawan, 2003
Gambar 16. Metode Pengukuran Vegetasi di Lahan Pasca Tambang Batubara
Rincian penggunaan petak seperti pada Gambar 16 dengan susunan sebagai berikut: untuk tegakan pohon yang berdiameter 35 cm dalam petak ukuran 20
m
2
x 20 m
2
A. Untuk tingkat tegakan yang berdiameter 10 cm sd 35 cm pada petak ukuran 10 m
2
x 10 m
2
B. Untuk tingkat pancang 1,5 cm s d 10 cm pada peta dengan ukuran 5 m
2
x 5 m
2
C, dan terahir untuk tumbuhan bawah yang diukur mulai kecambah sd ukuran 1,5 cm pada petak dengan ukuran 2 m
2
X 2 m
2
D.
c. Data Lereng