PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016
44
2
Untuk dapat mewujudkan sebuah lingkungan belajar yang sesuai harapan, maka lingkungan belajar tersebut perlu dikembangkan pada prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a. Merefleksikan Selera Anak Child’s Tastes
Secara sederhana maksudnya adalah bahwa lingkungan belajar harus menarik bagi anak.Oleh karena itu dalam penyediaan dan pengemasan
lingkungan belajar tersebut harus dipertimbangkan karakteristik, perasaan, minat, dan dinamika belajar anak. Artinya, lingkungan belajar yang diciptakan
perlu diselaraskan dengan tahapan-tahapan perkembangan dan cara - cara khas belajar anak TK developmentally appropriate learning environment.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru baik dari sudut aktivitas yang disediakan maupun dari sudut dukungan fasilitas.
1 Sudut Aktivitas yang Disediakan
Aktivitas yang disukai anak adalah aktivitas belajar melalui bermain atau dengan bantuan permainan. Suasana yang diciptakan dapat merujuk
kepada suasana seperti di rumah, sehngga anak-anak menikmatinya dengan rasa santai dan terhindar dari berbagai tekanan yang dapat
menyebabkan stres. Aktivitas yang dilakukan anak akan berhasil jika di dukung oleh guru yang memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik
dengan anak-anak, serta memiliki rasa empati dan kesabaran yang memadai. Namun perlu diingat bahwa segala aktivitas yang dirancang
bukan hanya untuk kegiatan belajar, melainkan juga untuk kebutuhan istirahat, makan bahkan untuk keperluan tidur siang bagi sekolah yang
memiliki jam belajar cukup panjang.
2 Sudut Dukungan Fasilitas
Terdapat sejumlah saran agar dukungan fasilitas lingkungan belajar dapat sesuai dengan selera anak, dengan memperhatikan:
a Pilihan Warna
Anak-anak sangat menyukai warna-warna yang kontras dan mencolok karena lingkungan belajar itu disediakan untuk anak, maka pilihan
warna hendaklah mendahulukan selera anak. Sebaiknya warna dinding kelas, warna berbagai media dan ruangan sumber belajar
menggunakan warna-warna yang tepat. b Pilihan Bentuk
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016
45
Bentuk-bentuk yang khas sangat menarik bagi anak di samping dikemas melalui warna. Para pendidik hendaklah kreatif dalam
mencari bentuk dan menciptakan karakter tokoh-tokoh yang ingin disediakan pada lingkungan belajar. Perlu diperhatikan juga bahwa
kemampuan tokoh dan bentuk mewakili pesan-pesan pembelajaran yang diharapkan, sehingga tokoh dan bentuk yang dipilih harus
diseleksi berdasarkan kriteria yang tepat. c Pilihan Ukuran
Ukuran biasanya berhubungan dengan panjang, pendek, tinggi dan rendah. Para pendidik hendaknya mampu memilih atau membuat
segala fasilitas yang ukurannya menarik bagi anak. Pertimbangkan perasaan, emosi dan kemampuan fisik-motorik serta latar belakang
anak. Misalnya pada permainan menaiki tangga, jika terlalu tinggi, anak akan cenderung merasa khawatir celaka, tetapi jika terlalu
rendah anak akan cenderung tidak mau melakukannya karena terlalu mudah, sebaiknya sediakan yang berukuran sedang sesuai dengan
ukuran anak. Bagi pendidik yang penting adalah pertimbangkan kemampuan anak untuk mampu terlibat dengan fasilitas yang
disediakan. d Pilihan Bobot
Anak-anak akan menghindari suatu fasilitas belajar yang terlalu berat bagi mereka. Begitu pula sebaliknya, anak-anak akan meninggalkan
fasilitas belajar yang terlalu ringan. Misalnya jika benda ditujukan untuk melatih motorik kasarhalus, sebaiknya dipertimbangkan bobotnya
sesuai dengan kemampuan anak. Sebagai contoh anak ingin diajak menyiram bunga, maka isilah ember sekiranya anak dapat
membawanya. e Variasi Pilihan
Adanya variasi kondisi dan fasilitas berupa area-area belajar maupun kelengkapan sarananya akan sangat baik dalam mengundang selera
anak. Fasilitas belajar yang kaya dan bervariasi akan lebih memungkinkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan anak.
b. Prinsip Berorientasi pada Optimalisasi Perkembangan dan Belajar Anak