58
a. Predictors: Constant, DAK, DBH, DAU, PAD b. Dependent Variable: TKKD
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Berdasarkan uji autokorelasi pada Tabel 4. Diperoleh hasil bahwa nilai Durbin Watson DW sebesar 2,118. Penelitian ini tidak terjadi autokorelasi
karena du d 4 – du, dimana du pada penelitian ini sebesar 1,7223 dan d
sebesar 2,118 maka 1.7223 2,118 2,2777. Nilai Durbin Watson diantara nilai 1,7223 dan 2,2777.
4.2.3 Regresi Linear Berganda
Dalam hal ini model regresi diperlukan untuk melakukan pengujian hipotesis berdasarkan taksiran parameter maupun untuk proses peramalan.
Dengan menggunakan alat bantu komputer melalui program spss, maka nilai regresi linear berganda dapat dilihat dalam Tabel 4.14 Sebagai berikut
Tabel 4.14 Hasil Uji Autokorelasi
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
,999 ,228
4,375 ,000
PAD 1,065
,018 ,932
59,658 ,000
DAU -,232
,054 -,063
-4,295 ,000
DBH ,007
,016 ,004
,420 ,676
DAK -,042
,031 -,021
-1,361 ,179
a. Dependent Variable: TKKD
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Berdasarkan Tabel 4. Hasil uji regresi linier berganda diatas, maka dapat dilakukan spesifikasi model menjadi persamaan regresi linier berganda. Model
Universitas Sumatera Utara
59
tersebut menggunakan beta standardized coefficients dikarenakan satuan variabel- variabel berbeda. Model regresi berganda sebagai berikut:
Ln TKKD= 0,999+1,065LnX2-2,32LnX3+0,007LnX4-0,042LnX5+e 1.
Konstanta sebesar 0,999 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen PAD, DAU, DBH dan DAK = 0, maka tingkat kemandirian
keuangan daerah sebesar 0,999. 2. Koefisien regresi PADX
1
sebesar 1,065 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan DAK sebesar 1, dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan,
akan menaikkan tingkat kemandirian keuangan daerah sebesar 106,5. 3. Koefisien regresi DAUX
2
sebesar 0,232 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan DAK sebesar 1, dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan,
maka akan menaikkan tingkat kemandirian keuangan daerah sebesar 23,2. 4. .Koefisien regresi DBHX
3
sebesar 0,007 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan DAK sebesar 1, dengan asumsi variabel lainnya dianggap
konstan, maka akan menaikkan tingkat kemandirian keuangan daerah sebesar 7.
5. Koefisien regresi DAKX
2
sebesar 0,42 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan DAK sebesar 1, dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan,
maka akan menaikkan tingkat kemandirian keuangan daerah sebesar 23,2
.
Universitas Sumatera Utara
60
4.3. UJI HIPOTESIS 4.3.1 Uji-t
Uji-t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi hasil dan Dana Alokasi Khusus terhadap
tingkat kemndirian keuangan daerah . Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t adalah sebagai berikut`:
Tabel 4.15 Hasil Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
,999 ,228
4,375 ,000
PAD 1,065
,018 ,932
59,658 ,000
DAU -,232
,054 -,063
-4,295 ,000
DBH ,007
,016 ,004
,420 ,676
DAK -,042
,031 -,021
-1,361 ,179
a. Dependent Variable: TKKD
Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Kriteria pengambilan keputusan menggunakan taraf nyata 5 untuk uji dua arah α2 = 0,052 = 0,025 dengan derajat bebas df= n-k= 56-5= 51 adalah
2,008. Nilai t tabel dengan taraf nyata α2 = 0,025 dan df= 51 adalah 2,008
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan berikut: 1. Pengujian PAD X1 terhadap Tingkat Kemandirian Keuangan Daerah Y
menunjukkan signifikansi 0,000 α 0,05 dan adalah 59,658 dimana
59,658 2,008 maka
diterima dan ditolak. Artinya karena
tingkat signifikansi 0,05 dan t hitung bertanda positif, maka secara parsial PAD
Universitas Sumatera Utara