59 fasilitas umumdan jarak terhadap keputusan migrasi sirkuler ke Kota
Medan
5.2 Saran
1. Bahwa variabel usia, fasifitas dan jenis pekerjaan sosial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan seseorang untuk melakukan migrasi sirkuler. Mengingat saat seseorang merasa telah mampu untuk
bekerja maka ia akan mencari pekerjaan yang lebih bisa meningkatkan standar hidup keluarga di daerah asal maka ia akan melakukan migrasi
sirkuler keluar daerah. Sedangkan untuk fasilitas sosial yang lebih lengkap tersedia dikota juga sebaiknya di daerah asal responden yang melakukan
migrasi sirkuler diperbanyak dan dilengkapi sehingga masyarakat dapat merasakan pembangunan yang merata.
2. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan untuk menambah variabel lain yang
dapat dijadikan indikator dalam penelitian lanjutan. Hal ini karena masih adanya variabel-variabel yang belum ditemukan penulis yang masih
memiliki hubungan yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi minat seseorang untuk melakukan migrasi sirkuler.
Universitas Sumatera Utara
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep dan Defenisi Migrasi
Migrasi merupakan salah satu dari komponen demografi yang juga mempengaruhi dinamika penduduk disamping fertilitas dan mortalitas. Para
dikenal dengan teori LFR Lewis-Fei-Rannis menyatakan bahwa pada perpindahan penduduk pada dasarnya terjadi karena adanya perbedaan antara
sektor kota yang modern dan sektor desa yang tradisional Subri,2006. Menurut Rozy Munir dalam buku Dasar-Dasar Demografi, migrasiadalah
perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas politik atau negara atau batas administrative atau batas bagian
dalam suatu negara. Migrasi sering diartikan sebagaiperpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain. Ada 2dimensi penting yang perlu
ditinjau dalam penelaahan migrasi, yaitudimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi waktu, ukuran yangpasti tidak ada karena sulit untuk menentukan
berapa lama seseorangpindah tempat tinggal untuk dapat dianggap sebagai seorang migran, tetapibiasanya digunakan definisi yang ditentukan dalam sensus
penduduk. Menurut Rusli Syafe’i,2007, seseorang dikatakan melakukan migrasi
apabila ia melakukan pindah tempat tinggal secara permanen atau relatif permanen untuk jangka waktu minimal tertentu dengan menempuh jarak
minimal tertentu , atau pindah dari satu unit geografis lainnya , atau adalah suatu
Universitas Sumatera Utara
7 bentuk gerak penduduk geografis, spasial atau territorial antara unit-unit geografis
yang melibatkan peubahan tempat tinggal yaitu dari tempat asal ke tempat tujuan. Untuk dimensi daerah secara garis besarnya dibedakanperpindahan antar
negara yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara kenegara lain yang disebut migrasi internasional dan perpindahan pendudukyang terjadi dalam satu negara
misalnya antar propinsi, kota atau kesatuanadministratif lainnya yang dikenal dengan migrasi intern. Perpindahanlokal yaitu perpindahan dari satu alamat ke
alamat lain atau dari satu kota ke kota lain tapi masih dalam batas bagian dalam suatu negara misalnyadalam satu Propinsi.
Dalam arti luas, definisi tentang migrasi adalah tempat tinggal mobilitas penduduk secara geografis yang meliputi semua gerakan movement penduduk
yang melintasi batas wilayah tertentu dalam periode tertentu pula Mantra, 1980: 20 dalam puspitasari.
Definisi migran menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa : ”a migrantis a person who changes his place of residence from one political or aadministrative
area to another.” pengertian ini dikaitkan dengan pindahtempat tinggal secara permanen sebab selain itu dikenal pula ”mover”yaitu orang yang pindah dari satu
alamat ke alamat lain dan dari saturumah ke rumah lain dalam batas satu daerah kesatuan politik atauadministratif, misalnya pindah dalam satu Propinsi. Beberapa
bentukperpindahan tempat mobilitas :
Universitas Sumatera Utara
8 1.
Perubahan tempat yang bersifat rutin, misalnya orang yang pulang balik kerja Recurrent Movement.
2. Perubahan tempat yang tidak bersifat sementara sepertiperpindahan tempat
tinggal bagi para pekerja musiman. 3.
Perubahan tempat tinggal dengan tujuan menetap dan tidakkembali ke temapat semula Non Recurrent Movement.
Dalam sosiologi menurut sifatnya mobilitas dibedakan menjadidua, yaitu : 1.
Mobilitas vertikal yaitu perubahan status sosial dengan melihat kedudukan generasi, misalnya melihat status kedudukan ayah.
2. Mobilitas horisontal yaitu perpindahan penduduk secarateritorial, spasial atau
geografis. Jenis-jenis migrasi :
1. Migrasi Masuk In MigrationYaitu masuknya penduduk ke suatu daerah
tempat tujuan area of destination. 2.
Migrasi Keluar Out MigrationYaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asalarea of origin.
3. Migrasi Neto Net MigrationYaitu selisih antara jumlah migrasi masuk dengan
migrasikeluar. Bila migrasi yang masuk lebih besar dari pada migrasikeluar maka disebut mibgrasi neto positif. Sedangkan bilamigrasi keluar lebih besar
dari pada migrasi masuk disebutmigrasi neto negatif. 4.
Migrasi Bruto Gross MigrationYaitu jumlah migrasi masuk dan migrasi keluar.
Universitas Sumatera Utara
9 5.
Migrasi Total Total MigrationYaitu seluruh kejadian migrasi, mencakup migrasi semasahidup life time migration dan migrasi pulang
returnmigration. Atau dengan kata lain migrasi total adalah semuaorang yang pernah pindah.
6. Migrasi Internasional International MigrationMerupakan perpindahan
penduduk dari suatu negara ke Negara lain. Migrasi yang merupakan masuknya penduduk ke suatunegara disebut imigrasi immigration sedangkan
sebaliknyajika migrasi itu merupakan keluarnya penduduk dari suatunegara didebut emigrasi emigration.
7. Migrasi Internal Intern MigrationYaitu perpindahan yang terjadi dalam satu
negara, misalnyaantarpropinsi, antar kotakabupaten, migrasi perdesaan keperkotaan atau satuan administratif lainnya yang lebih rendahdaripada
tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan danseterusnya. Jenis migrasi yang terjadi antar unit administrative selama masih dalam satu negara. migrasi
sirkuler dan migrasicommuter 8.
Migrasi Sirkuler Sirkuler MigrationYaitu migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah tempattetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan,
mungkinhanya mendekati tempat pekerjaan. Mobilitas penduduk sirkuler dapat didefinisikan sebagai gerak penduduk yangmelintas batas administrasi suatu
daerah menuju ke daerah laindalam jangka waktu kurang enam bulan. 9.
Migrasi Ulang-alik CommuterYaitu orang yang setiap hari meninggalkan tempat tinggalnyapergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan
sebagainyatetapi pulang pada sore harinya.
Universitas Sumatera Utara
10 10.
Migrasi Semasa Hidup Life Time MigrationYaitu migrasi yang bedasarkan tempat kelahiran. Migrasisemasa hidup adalah mereka yang pada waktu
pencacahansensus bertempat tinggal di daerah yang berbeda dengan tempatkelahirannya.
11. Migrasi Risen Recent MigrationYaitu menyatakan bahwa seseorang
dikatakan sebagai migrant bila tempat tinggal waktu survei berbeda dengan tempat tinggallima tahun sebelum survei.
12. Migrasi Parsial Partial MigrationYaitu jumlah migrasi ke suatu daerah dari
satu daerah asal, ataudari daerah asal ke satu daerah tujuan. Migrasi itu merupakanukuran dari arus migrasi antara dua daerah asal dan tujuan.
13. Arus Migrasi Migration StreamYaitu jumlah atau banyaknya perpindahan
yang terjadi daridaerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu. 14.
Urbanisasi UrbanizationYaitu bertambahnya proporsi penduduk yang berdiam didaerah asal ke daerah tujuan dalam jangka waktu tertentu.
15. Transmigrasi TransmigrationYaitu pemidahan dan kepindahan penduduk
dari suatu daerahuntuk menetap ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayahRepublik Indonesia guna kepentingan pembangunan Negara atau
karena alasan yang dipandang perlu oleh Pemerintah. Mengingat bahwa skala penelitian itu bervariasi antara penelitiyang satu
dengan peneliti yang lain, sulit bagi peneliti mobilitas pendudukuntuk menggunakan batas wilayah dan waktu yang baik standart. Kalaudilihat dari ada
atau tidaknya niatan untuk menetap di daerah tujuan,mobilitas penduduk dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu mobilitaspenduduk permanen dan mobilitas
Universitas Sumatera Utara
11 penduduk non permanen. Jadi, migrasiadalah gerak penduduk yang melintasi
batas wilayah menuju ke wilayahlain dengan ada niatan untuk menetap di daerah tujuan. Sebaliknyamobilitas penduduk non permanen ialah gerak penduduk dari
satu wilayahke wilayah lain dengan tidak ada niatan untuk menetap di daerah tujuan.
Apabila seseorang menuju ke daerah lain dan sejak semula sudahbermaksud tidak menetap di daerah tujuan, orang tersebut
digolongkansebagai pelaku mobilitas non permanen walaupun bertempat tinggal didaerah tujuan dalam jangka waktu cukup lama Steele, 1983 dalam
vilantina,2008. Gerak penduduk non permanen sirkulasi : circulation ini dapatpula
dibagi menjadi dua yaitu ulang alik penglajucommuting dan dapatmenginapmondok di daerah tujuan. Ulang alik adalah gerak penduduk dari
daerah asal menuju ke daerah tujuan dalam batas waktu tertentukembali ke daerah asal pada hari itu juga. Pada umumnya penduduk yangmelakukan mobilitas ingin
kembali ke daerah secepatnya sehingga kalaudibandingkan frekuensi penduduk yang melakukan mobilitas ulang alik,menginapmondok, dan migrasi frekuensi
mobilitas penduduk yang ulangalik terbesar disusul oleh menginapmondok, dan migrasi. Secaraoperasional, macam-macam bentuk mobilitas penduduk tersebut
diukurberdasarkan konsep ruang dan waktu. Misalnya, mobilitas ulang alik,konsep waktunya diukur dengan enam jam atau lebih meninggalkandaerah
asal dan kembali pada hari yang sama, menginapmondok diukurdari meninggalkan daerah asal lebih dari satu hari tetapi kurang dari enambulan,
Universitas Sumatera Utara
12 sedangkan mobilitas permanen diukur dari lamanya meninggalkandaerah asal
enam bulan atau lebih kecuali orang yang sejak semula berniatmenetap di daerah tujuan, seperti seorang istri yang mengikuti suaminya.
Sifat dan perilaku migran sirkuler di daerah tujuan yang bekerjatidak mengenal waktu karena mereka berusaha mempergunakan waktuuntuk bekerja
sebanyak mungkin agar mendapatkan upah sebanyakmungkin untuk dikirim ke daerah asal. Di daerah tujuan mereka tidakdikenai kewajiban untuk kerja bakti,
ronda malam dan bergotong royongmemperbaiki prasarana jalan atau saluran irigasi. Jadi, di daerah tujuanmereka mempunyai kesempatan berusaha keras
untuk mendapatkan upahsebanyak-banyaknya. Pada umumnya, para migran sirkuler menuju ke kota terdorongoleh
adanya tekanan kondisi ekonomi pedesaan, dimana semakin sulitmencukupi nafkah keluarga. Dorongan ekonomi tersebut ternyata terutamaditimbulkan oleh
permasalahan sempitnya lahan pertanian di desa danhambatan dalam mengelolanya. Kondisi ekonomi penduduk pedesaanyang kembang kempis
tersebut jelas perlu adanya perbaikan. Oleh karenaitu, pelaksanaan mobilitas dengan tujuan ekonomis sebagai salah satuupaya untuk mengubah kondisi
ketertekanan ekonomi diatas.
2.2 Teori Migrasi