Pola Kerukunan Umat Beragama Dikabupaten Aceh Singkil Pola Sosial Hubungan Keagamaan

menurutnya,bukan la realitas yang terpisah dari hidup sehari-hari penganutnya melaikan justru memberi arah dan makna pada apa manusia yang lakukan pada hidup sehari-harinya. Dalam ajaran beliau, pada perinsipnya beliau megatakan kerukunan umat beragama, “ kami menyakini apa yang kami imani dan kami tidak mehakimi apa yang m ereka imani “. Artinya menjalakan apa yang kami yakini, dan mereka menjalakan apa yang di yakini, tampa harus menghakimi ajaran yang mereka percayai. wawancara penulis dengan seseorang pendeta : “ kalo saya pribadi selama menjadi pendeta di kecamatan ini menurut saya islam dan Kristen sangat harmonis,sangat jarang ada perselisihan yang terjadi di antara kami. Mungkin kami yang memiliki keagaman yang berbeda tidak harus megelompokan diri malah kami berbaur dengan orang islam lainnya seperci bekerja bersama dan terkadang bebicara tentang nasip akan kehidupan yang kami jalani di kematan ini. Tidak lepas dari itu juga kami disini sering melakukan kegiatan-kegiatan sosial seperti membersihkan paret-paret yang airnya tidak jalan lancer dan kadang membantu pembers ihan rumah warga”. Penyampaian urusan Agama Katolik, Sihar Petrus Simbolon megucapkan terimakasih atas kerja keras semua unsure aparatur Negara. Saya merasa bahagia karena masalah pendirian rumah ibadah sudah kondusif. Saya perlu juga menyampaikan bagi umat katolik, ada kewajiban berdoa dalam rumah ibadat seperti hari minggu, hari natal, dan hari lain yang disamakan dengan hari minggu. Selain itu tolog dipahami umat katolik kadang melaksanakan ibadat di rumah umat secara bergantian, seperti ibadat arwah, doa lingkungan, acara keluarga dan lain sebagainya. Mohon pemerintah daerah mensosialisasikan agar tidak terkesan umat menjadikan rumah tinggal sebagai rumah ibadat.

3.5 Pola Kerukunan Umat Beragama Dikabupaten Aceh Singkil

Kondisi aktual dalam kehidupan sehari-hari masyarakat kabupaten aceh singkil terlihat pada semua suasana kehidupan sosial sehari-harinya. Mereka hidup rukun dan saling Universitas Sumatera Utara berdampingan satu dan yang lainya walaupun mereka berdoa berbeda agama. Dalam kaitannya dengan pola kerukunan umat beragama, masyarakat di camatan rimo secara umum mempunyai kerukunan yang sangat dinamik. Hal ini terlihat pada pola hubungan sosial keagaman,pola hubungan sosial kemasyarakatan dan pola hubungan adat perkawinan campur yang mana dari hal tersebut akan menjelaskan bagai mana polo kerukunan umat beragama yang terjadi di kematan rimo. Wawancara penulis dengan tokoh agama islam, ”dapat kita lihat didaerah ini atau di kecamatan ini,bagai mana perbedaan agama yang ada disini tidak memisahkan kami di berbagai acara seperti acara perkawinan, seperti yang kita lihat apa bila orang islam melakukan suatu acara seperti pernikahan maka bagi masyarakat kristen di desa ini juga datang berpartisipasi dalam membantu seperti, memarut kelapa, megupas buah nangka dan mebersihkan halaman yang berantakan”. Penyampain tokoh Kristen”tidak ubah dengan kami melakukan suatu acar perkawinan masyarat muslim disisni juga ada yang datang sekedar membantu apa yang bisa di kerjakan oleh masyarakat muslim tersebut, dan pada hari acara pun banyak masyarakat muslim yang datang, dan kami umat Kristen menyediakan makan yang halal selayaknya makan umat islam sehari-harinya jadi kami membedakan masakan untuk tamu muslim dan Kristen

3.6 Pola Sosial Hubungan Keagamaan

Masing-masing umat beragama yang ada di kabupaten aceh singkil menjalankan menjalakan ajaran agama yang telah di gariskan oleh agamanya masing-masing baik ajaran ritual perorangan, kelompok maupun dalam kehidupan sehari-harinya. Pola sosial keagamaan yang nyata membentuk interaksi sosial yang harmonis serta komunikasi sosial yang terjadi antara pemeluk agama yang berbeda. Masyarakat di kabupaten aceh singkil memandang bahwa perbedaan faham keagamaan adalah urusan individu dengan tuhan. Keyakinan yang mereka pegang dan masalah keimanan tidak bisa di lihat oleh orang lain. Wawancara tokoh muslim, ”kami yang berbeda agama disini tidak pernah menganggu atau megobrak-gabrik agama yang kami yakini,Kristen dengan ajarannya mereka laksanakan Universitas Sumatera Utara dengan baik, kami dengan keislaman kami menjalankan ajaran dengan yang kami ketahui,kami tidak pernah mengangu dan mereka tidak pernah menganggu kami. Karna kami yakin perbedaan yang ada pada kami bukan suatu hambatan untuk kami menjaga kerukunan di desa ini. Dari penemuan penulis di lapangan dapat di lihat adanya hubungan dan kerjasama sosial keagaman di masyarakat singkil dapat di lihat dalam kehidupan sehari-harinya dalam pembentukan nilai yang harmonis. Hal ini bisa terlihat ketika salah satu agama sedang merayakan hari besar keagamaan atau salah seorang sedang melakukan syukuran yang bersifat ritual keagamaan. Dalam hal ini mereka turut memeriahkan dan berpatisipasi dalam acara yang sedang di langsukan salah satu pemeluk agama manapun tampa membeda-bedakan agama yang mereka yakini. Contoh sederhana ketika umat islam melaksanakan hari raya idul fitri, tradisi umat islam selalu menyajikan segala jenis makan yang kering dan yang basah dan selalu membagi-bagikannya kepada siapapun entah itu kerabat, tetangga tampa membedakan agama yang mereka yakini. Begitu juga sebaliknya ketika Kristen dan agama lainnya sedang melaksanakan kegiatan hari besar keagamaan, sikap orang islam menghormati apa yang sedang di rayakan oleh agam lain. Pola sosial hubungan keagamaan yang terjadi di kabupaten aceh singkil juga dapat kita lihat dari fonomena yang berkembang di masyarakat seperti halnya upacara kematian, tradisi masyarakat singkil berta‟jiah atau dalam bahasa singkil menjaguk,biasa ya masyarakat akan membawak beras atau gula untuk di berikan kepada keluarga yang kemalangan.

3.7 Pola Hubungan Kemasyarkatan