commit to user 33
kompetisi yang sehat antara siswakelompok siswa satu dengan siswakelompok siswa lain. Dalam pendekatan kompetisi ini juga dapat metupakan media untuk
pembelajaran bagi para siswakelompok siswa untuk secara ikhlas menerima kekalahan dan mau mengkui bahwa siswakelompok siswa lain lebih baik dari
dirikelompoknya, dan sekaligus memotivasi siswakelompok siswa kalah untuk berusaha secara maksimal berupaya memperbaiki kemampuan gerak dan
kerjasamanya. Sebaliknya, bagi siswakelompok siswa pemenangnya diajarkan untuk tetap rendah hati akan kemenangan yang diperolehnya, dan mau
memberikan motivasi kepada siswakelompok siswa kalah untuk lebih keras dan serius dalam berlatihbelajar.
Bentuk konkrit dari pendekatan kompetisi dalam pembelajaran atletik ini yaitu dengan cara memperlombakan bentuk dan model pembelajaran yang telah
diajarkan kepada semua siswa dalam atmosfer pembelajaran yang kondusif dan menarik Namun demikian harus dipertimbangkan tentang keseimbangan antara
siswakelompok siswa yang berlomba, supaya iklim kompetisi teta sejuk tanpa timbul kekecewaan siswa.
2. Pendekatan Teknik
Pendekatan teknik dalam pembelajaran atletik merupakan cara pembelajaran teknik-teknik dasar atletik, baik teknik dasar jalan, lari, lempar, dan
lompat secara berulang-ulang dalam bentuk tata urutan pelaksanaan yang tetap sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya. Pembelajaran atletik dengan
pendekatan teknik ini menekankan pada penguasaan ketrampilan atau teknik dasar sebagai sub aspek bahasan dari atletik, sehingga pembelajaran dengan pendekatan
ini mengarah pada tuntutan prestasi. Pembelajaran dengan pendekatan teknik ini mempunyai manfaat
mengenalkan kepada siswa tenik-tenik gerak atletik yang benar dan dapat mendukung penampilan siswa dalam gerak atletik. Dengan dikuasainya
ketrampilan teknik atleti, maka penampilan gerak siswa menjadi lebih baik. Dalam pendekatan ini selalu terjadi pengulangan gerak yang sering, disertai
dengan koreksi atas kesalahan teknik gerak atletik yang dilakukan siswa. Sehingga siswa akan cepat merasa bosan karena siswa diharuskan mengulang-
commit to user 34
ulang gerak yang sama dengan cara yang benar sesuai dengan tuntutan teknik gerak yang ditetapkan. Bagi siswa yang memang sudah memiliki bakat dan
senang dalam atletik, biasanya tidak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari teknik-teknik dasar gerak atlrtik ini, namun bagi siswa yang tidak
berbakat dalam atletik biasanya kesulitan untuk melakukannya. Kondisi ini diperparah apabila siswa yang tidak memenuhi tuntutan penguasaan teknik atletik
menjadi semakin tidak senang terhadap atletik, dan akhirnya menjadi apatis terhadap pembelajaran dengan matri atletik.
Pembelajaran atletik dengan pendekatan teknik ini kurang sesua dengan sifat dasar manusia yang gemar bermainan. Pendektan teknik ini seringkali
membatasi hasrat gerak siswa, sehingga kebebasan untuk bergerak sangat kurang karena gerak siswa diatur dengan keinginan dan tingkat penguasaan kemampuan
dan perbedaan individu siswa juga berkurang dan bahkan hilang sama sekali. Untuk mengetahui kebosanan dalam pembelajaran atletik dengan pendekatan
teknik ini, dapat diupayakan dengan pengenalan dan pengayaan teknik-teknik dasar gerak melalui model pembelajaran yang menarik.
7. Pendekatan Pembelajaran Bermain