commit to user
36
pelaksanaan yang tepat pada taraf kecakapan itu dan latihan untuk mempertinggi kecepatan.
3 Belajar berdasarkan menghafal Belajar yang bersifat hafalan ini yang paling banyak digunakan di sekolah,
baik di sekolah dasar maupun di sekolah yang lebih tinggi sebab belajar adalah menempuh ujian dan untuk itu di perlukan penguasaan sejumlah
pengetahuan.
4 Belajar berdasarkan pemecahan masalah Metode pemecahan masalah dapat digunakan untuk memecahkan masalah-
masalah dalam
berbagai mata
pelajaran seperti
matematika,fisika,sejarah,biologi dan sebagainya. Selain itu, metode pemecahan masalah ini diperlukan juga untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. 5 Belajar berdasarkan emosi
Segi-segi pribadi seperti ketekunan, ketabahan menghadapi masalah, ketelitian, kebersihan, kecakapan dalam bergaul dengan orang lain dan
sering dipelajari dalam setiap pelajaran sebab selalu tersimpul didalamnya, akan tetapi belajar berdasarkan emosi ini sangat kurang mendapat
perhatian pendidik karena belajar jenis ini sukar sifatnya dan pelaksanaan yang tidak mudah.
d. Prinsip-prinsip belajar
commit to user
37
Ada beberapa prinsip belajar yang berlaku umum yang dipakai sebagai dasar dalam upaya pembelajaran baik bagi siswa yang perlu meningkatkan
upaya belajarnya maupun bagi guru dalam upaya meningkatkan mengajarnya Dimyati dan Mudjiono 1999:42, prinsip-prinsip itu antara
lain : 1 Perhatian dan motivasi
Perhatian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila
bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-
hari akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. 2 Keaktifan
Belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif mengalami sendiri. John Dewey misalnya mengemukakan bahwa belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa itu sendiri, guru sekadar
pembimbing dan pengarah John Dewey, 1916 dalam Davies, 1973:31 3 Keterlibatan langsung atau pengalaman
Keterlibatan siswa di dalam belajar jangan diartikan keterlibatan fisik semata namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental
emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan juga pada saat
mengadakan latihan-latihan dalam pembentukan ketrampilan.
commit to user
38
4 Tantangan Agar pada siswa timbul motif yang kuat mengatasi hambatan dengan
baik, maka bahan belajar haruslah menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bergairah untuk mengatasinya.
Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Pelajaran
yang memberi kesempatan pada siswa untuk menemukan konsep- konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi akan menyebabkan siswa
berusaha mencari dan menemukan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan generalisasi prinsip-prinsip tersebut.
5 Balikan dan penguatan Siswa akan belajar lebih semangat apabila mendapatkan hasil yang
baik. Hasil yang baik akan merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik pada usaha belajar selanjutnya.
Format sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan merupakan cara belajar mengajar yang memungkinkan
terjadinya balikan dan penguatan. Balikan yang segera diperoleh siswa setelah belajar melalui penggunaan metode-metode ini akan membuat
siswa terdorong untuk lebih giat dan bersemangat. 6 Perbedaan individual
Siswa merupakan individual yang unik artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memiliki perbedaan satu dengan
yang lain. Perbedaan itu terdapat pada karakteristik psikis, kepribadian
commit to user
39
dan sifat-sifatnya. Karenanya, perbedaaan individual perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran.
e. Tujuan Belajar