40
C. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengambilan data dalam penelitian ini adalah wawancara sebagai metode utama dalam pengumpulan data disertai dengan observasi sebagai teknik
pendukung yang dilakukan pada saat wawancara. Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam in-depth interview. Banister
1994 menjelaskan bahwa wawancara mendalam adalah wawancara yang tetap menggunakan pedoman wawancara, namun penggunaannya tidak sekedar wawancara
terstruktur tetapi juga memungkinkan untuk mengembangkan topik baru yang lebih mendalam.
Proses wawancara dengan pedoman umum dilengkapi dengan isu-isu yang harus diliput. Wawancara mendalam memungkinkan peneliti dapat mengajukan
pertanyaan mengenai berbagai segi kehidupan responden secara utuh dan mendalam. Wawancara mendalam memberikan kesempatan yang maksimal untuk menggali
“background life” seseorang sehingga peneliti mendapatkan gambaran dan dinamika yang hendak diteliti dalam hal ini penyesuaian pada remaja yang memiliki saudara
autis ditinjau dari urutan kelahiran. Bentuk pertanyaan yang digunakan pada umumnya adalah pertanyaan terbuka
sehingga responden bebas mengekspresikan diri, menentukan jenis dan banyaknya informasi yang akan diberikan serta menyatakan apa yang mereka pikir penting dan
informasi penting yang mungkin tidak terpikir oleh peneliti. Pelaksanaan wawancara dalam penelitian ini disertai dengan teknik observasi. Observasi dalam penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
41
hanya sebagai alat tambahan untuk memperoleh gambaran tentang reaksi dan ekspresi partisipan saat pengambilan data dilakukan.
D. Alat Bantu Pengumpulan Data
Alat pengumpul data utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri Poerwandari, 2009. Peneliti menentukan topik, mengumpul data dan analisis.
Dalam proses wawancara sedapat mungkin direkam dan dibuat transkipnya secara verbatim. Hal ini ditujukan untuk mengantisipasi keterbatasan kapasitas memori
manusia. Untuk itu diperlukan alat bantu penelitian untuk membantu peneliti dalam pengumpulan data. Alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data adalah alat
perekam dan pedoman wawancara.
1. Alat Perekam
Alat perekam digunakan untuk mempermudah peneliti dalam mengulang dan mencatat hasil wawancara. Penggunaan alat perekam diharapkan tidak ada informasi
yang terlewatkan ketika dilakukan wawancara oleh peneliti. Alat perekam tentunya dapat digunakan dengan izin dan sepengetahuan responden. Selain itu, peneliti dapat
lebih mudah melakukan observasi selama wawancara berlangsung. Alat perekam yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah alat digital.
Sehingga data yang didapatkan bisa disimpan dan didokumentasikan kembali kedalam bentuk file .amr.
Universitas Sumatera Utara
42
2. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berkaitan dengan masalah yang ingin diungkapkan. Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai aspek-aspek
yang harus dibahas sekaligus menjadi daftar pengecek checklist apakah aspek-aspek relevan tersebut telah dibahas atau ditanyakan Poerwandari, 2007. Dengan
demikian wawancara bisa berjalan efektif dan tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pedoman wawancara juga digunakan sebagai alat bantu untuk
mengkategorikan jawaban responden dan untuk mempermudah dalam menganalisa data yang diperoleh. Pedoman wawancara berisi aspek-aspek tingkah laku, nilai dan
perasaan responden terkait dengan penyesuaian diri terhadap saudara autis. Pertanyaan dalam pedoman wawancara berupa open-ended question yang
dibuat berdasarkan teori-teori yang dibahas dalam Bab II. Hal ini dilakukan agar peneliti mempunyai kerangka berpikir tentang hal-hal yang ingin ditanyakan dan
tidak menyimpang dari kerangka teoritis yang ada. Pada pelaksanaannya pedoman wawancara ini tidak digunakan secara kaku. Tidak tertutup kemungkinan untuk
menanyakan hal lain yang masih berhubungan dengan topik penelitian agar wawancara tidak berjalan dengan kaku namun data yang didapatkan lebih lengkap
dan akurat Peneliti juga melakukan observasi terhadap reaksi responden, lingkungan
tempat wawancara berlangsung, tampilan responden dan hal-hal yang dapat memperkaya konteks wawancara. Informasi yang diperoleh hanya digunakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
43
alat perantara antara apa yang dilihat, didengar dan dirasakan dengan catatan yang diperoleh dari lapangan sebenarnya.
3. Alat Tulis dan Kertas
Alat tulis yang digunakan dalam membantu penelitian ini seperti kertas, pulpen atau pensil untuk mencacat hal-hal penting yang ditemukan selama proses
pengambilan data.
E. Kredibilitas Penelitian
Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mengganti konsep validitas, dimaksudkan untuk merangkum bahasan menyangkut
kualitas penelitian kualitatif Poerwandari, 2007. Adapun upaya peneliti untuk meningkatkan kredibilitas penelitian ini antara lain:
1. Menggunakan triangulasi data dalam penelitian.
Triangulasi data dilakukan dengan tujuan pengecekan keabsahan data dengan teknik pemeriksaan dan memanfaatkan hal lain diluar data tersebut sebagai
pembanding terhadap data yang didapatkan. Triangulasi data dalam penelitian ini dilakukan mengingat responden berada dalam tahapan remaja yang secara
konteks pembicaraan masih berada dalam peralihan pembicaraan egosentris. Untuk mengatasi hal ini, peneliti menggunakan triangulasi data. Triangulasi data
dalam penelitian terdiri dari 3 yaitu triangulasi sumber, teknik, dan triangulasi waktu. Peneliti hanya akan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi
Universitas Sumatera Utara
44
waktu. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan peneliti untuk melakukan triangulasi teknik yang menghabiskan terlalu banyak waktu.
a. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan mendapatkan data dari sumber yang berbeda yang saling terkait. Triangulasi sumber dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggali data dari informan yaitu melakukan wawancara dengan orang tua dari remaja yang memiliki saudara autis.
Orang tua dianggap sebagai figur penting yang mengetahui sikap dan perilaku anak yang dapat meyakinkan peneliti dengan data yang
ditemukan dari responden. Jika peneliti menemukan perbedaan data diantara keduanya maka peneliti akan mengkonfirmasi pertanyaan
tersebut sehingga ditemukan data terpercaya yang dapat diangkat dalam hasil penelitian.
b. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu dilakukan dengan cara mengumpulkan data pada waktu yang berbeda dengan pertanyaan yang sama. Hal ini ditujukan untuk
mendapatkan konsistensi jawaban dari responden penelitian. 2.
Memilih responden yang sesuai dengan karakteristik responden pada penelitian ini yaitu remaja rentang usia 12-21 tahun yang memiliki saudara autis.
3. Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori penyesuaian diri
Universitas Sumatera Utara
45
4. Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk mendapatkan
data yang akurat. Pernyataan responden yang ambigu atau kurang jelas akan ditanyakan kembali probing saat wawancara atau pertemuan berikutnya. Hal ini
dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. 5.
Mencatat secara bebas hal-hal penting dengan serinci dan sedetail mungkin tentang pengamatan objektif terhadap setting, responden atau hal-hal lain yang
terkait selama pengambilan data. 6.
Mengecek dan mengecek kembali checking and rechecking data yang terkumpul. Dalam hal ini peneliti mengembangkan pengujian-pengujian untuk
mengecek analisis, dengan mengaplikasikannya pada data, serta dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai data. Membaca kembali transkrip
wawancara sebelumnya dan merefleksikan hal yang perlu digali lebih dalam dari responden pada wawancara berikutnya.
7. Mendokumentasikan data-data yang telah terkumpul dengan rinci, lengkap dan
rapi. Data-data yang terkumpul berupa, data mentah berupa rekaman wawancara, transkrip wawancara, rekonstruksi data hasil wawancara, dan data hasil analisa
wawancara dengan responden.
Universitas Sumatera Utara
46
F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Penelitian