63
ilmu pengetahuan selain matematika memegang peranan penting dalam pengajaran.
Dari pendapat tersebut peneliti menyajikan materi sesuai dengan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari siswa yaitu pada tes yang
diberikan siswa dalam bentuk cerita yang pernah dialami siswa LKS-3, hal ini bertujuan membantu menumbuhkan minat kreatifitas siswa dalam
penyelesaian masalah. Tindakan selanjutnya peneliti bersama dua orang teman sejawat
berkolaborasi dan berdiskusi dalam menyusun rencana pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan menitikberatkan metode penemuan
terbimbing berbasis realistik, mengecek pemahaman siswa dengan memberikan informasi yang diperlukan dan memperbaiki kekurangan
pada siklus II.
b. Proses Pelaksanaan Tindakan
Proses pelaksanaan pembelajaran siklus III dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Juni 2009.
1. Tujuan
Pembelajaran a. Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat
menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan. b. Siswa dapat menyelesaikan masalah sehari-hari yang berhubungan
dengan pecahan. 2. Alokasi waktu 2 X 40 menit 2 jam pelajaran .
3. Tempat pembelajaran ruang kelas IV SD Gayamsari 05 Semarang.
64
4. Uraian
tindakan.
Kegiatan Awal
Pada awal kegiatan guru melakukan tanya jawab tentang materi pecahan pada pertemuan sebelumnya, kemudian guru dengan alat
peraga buah semangka, melakukan apersepsi cerita tentang satu buah semangka yang harus diberikan kepada beberapa siswanya. Satu buah
semangka dipotong menjadi 10 bagian sama besar, kemudian guru memberikan 4 potong semangka itu kepada 4 siswa masing-masing 1
potong, namun karena salah satu siswa tersebut tidak suka buah semangka, ia mengembalikan buah tersebut kepada guru, selanjutnya
guru menanyakan berapa bagian semangka yang masih dimiliki guru. Satu siswa maju ke papan tulis dengan bimbingan guru mengaplikasikan
cerita dalam bentuk kalimat matematika sebagai berikut : 1- 10
4 +
10 1
= n. Siswa yang lain mengamati sisa buah semangka di meja guru dan
berusaha menyelesaikan soal yang ada di papan tulis. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan soal tersebut. Hal ini
dilakukan sebagai awal apersepsi yang nantinya untuk diarahkan dalam materi pelajaran yaitu pengerjaan hitung campuran pecahan.
Kegiatan inti
Kegiatan selanjutnya guru membagi siswa dalam kelompok kecil dan memberikan penjelasan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan.
Seperti tindakan siklus sebelumnya guru menempatkan satu siswa yang
65
pandai untuk membantu memimpin diskusi. Masing-masing kelompok mendapatkan Lembar Kerja Siswa LKS-3, yang telah dipersiapkan.
Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk memecahkan masalah. Langkah berikutnya yaitu pembahasan hasil kerja diskusi kelompok:
1. Guru menunjuk salah satu kelompok untuk melaporkan hasil
pekerjaannya atau mempresentasikan di depan kelas, kemudian kelompok yang lain mengoreksi dan menanggapi jika menemukan
jawaban yang kurang tepat. 2.
Guru mengungkap kembali penyelesaian soal tersebut dan membacakan hasilnya untuk diadakan koreksi seperlunya.
3. Masing-masing kelompok diskusi mengoreksi jawabannya dan
memperbaiki jawaban yang salah untuk dipahami. 4.
Untuk menguji kemampuan individu, guru menunjuk siswa secara acak untuk mengerjakan soal di papan tulis.
5. Guru bersama siswa mengoreksi pekerjaan temannya di papan tulis.
6. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada masing-masing
siswa untuk menanyakan hal-hal yang dirasa belum jelas. Kegiatan selanjutnya guru membagikan tes formatif kepada masing-
masing siswa sebagai umpan balik untuk mengetahui keberhasilan dari pembelajaran yang telah diajarkan.
66
Kegiatan Akhir
Guru menyimpulkan materi pelajaran dan memberikan tugas pekerjaar rumah kepada semua siswa sebagai tindak lanjut.
c. Proses Observasi Tindakan