14
5. Trial and error dengan mengadakan beberapa percobaan kita akan mendapat insight untuk memecahkan masalah.
2. Teori Belajar dalam proses Pembelajaran Matematika SD
a. Teori belajar menurut Brunner Brunner dalam Ruseffendi, 1996:177-178 mengatakan bahwa
belajar matematika akan lebih berhasil jika proses pengajaran diarahkan pada konsep dan struktur yang termuat dalam pokok bahasan yang
diajarkan. Belajar sebaiknya siswa diberi kesempatan memanipulasi benda-benda real sehingga siswa melihat secara langsung, bagaimana
keteraturan atau pola-pola yang terdapat dalam benda-benda yang sedang diamati.
Brunner membagi belajar siswa dalam 3 tahap: 1. Tahap enaktif atau tahap kegiatan
Pada tahap ini siswa secara langsung terlibat dalam memanipulasi obyek.
2. Tahap ikonik atau tahap gambar bayangan Pada tahap ini siswa melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan mental yang merupakan gambaran dari obyek-obyek yang dimanipulasinya.
3. Tahap simbolik Tahap dimana siswa memanipulasi simbol atau lambang obyek
tertentu, siswa sudah mampu menggunakan notasi tanpa ketergantungan obyek nyata.
15
b. Teori belajar menurut Skinner Skinner dalam Ruseffendi 1996:208 mengatakan bahwa ganjaran
atau penguatan mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Ganjaran merupakan respon yang sifatnya menggambarkan dan penguatan
merupakan respon yang sifatnya mengenali hal-hal yang dapat diukur dan diamati. Penguatan yang berbentuk hadiah atau pujian akan memotivasi
siswa untuk rajin belajar dan mempertahankan prestasi yang diraihnya, karena penguatan akan berbekas pada siswa. Penguatan yang diberikan
tentu harus ditujukan pada respon siswa. c. Teori belajar menurut W. Brownell
Menurut Brownell dalam Ruseffendi, 1996:189 mengemukakan bahwa belajar matematika merupakan belajar bermakna dan pengertian.
Siswa yang berhasil dalam mengikuti pelajaran pada waktu itu memiliki kemampuan berhitung. Dari penelitian abad 19 terdapat hasil yang
menunjukkan bahwa belajar tidak melalui hafalan dan mengasah otak, namun diperoleh siswa melalui bagaimana siswa berbuat dan berpikir, jadi
materi yang diajarkan berdasarkan prinsip bahwa materi tersebut benar, jelas penggunaannya.
Berdasarkan beberapa uraian teori belajar diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar matematika siswa diberi kesempatan
memanipulasi benda-benda real. Belajar akan lebih berhasil bila respon siswa terhadap stimulus diikuti rasa senang. Ganjaran dan penguatan
16
merupakan peranan yang penting dalam proses belajar bermakna dan pengertian.
C. Proses Pembelajaran Matematika