2.2.5. Landasan, Asas dan Tujuan Koperasi Indonesia
2.2.5.1. Landasan Koperasi
Landasan koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran serta kedudukan koperasi terhadap pelaku-pelaku ekonomi
lainya di dalam sistem perekonomian Indonesia Revrisond, 1997:43. Sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang No.25 Tahun 1992 tentang
Pokok-Pokok Perkoperasian. koperasi di Indonesia mempunyai landasan sebagai berikut :
1. Landasan Idiil
Sesuai dengan Bab II Undang-undang No.25 tahun 1995, landasan idiil koperasi adalah Pancasila.
2. Landasan Strukturil
Disamping menempatkan Pancasila sebagai landasan idiil koperasi Indonesia, Bab II Undang-undang No.25 Tahun 1992 menempatkan
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan strukturil. 3.
Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan kesadaran pribadi.
4. Landasan operasional adalah GBHN
2.2.5.2. Asas Koperasi Indonesia
Asas koperasi Indonesia adalah kekeluargaan dan gotong royong Undang- Undang No.25 Tahun 1992 Bab II bagian 1 pasal 2. Asas kekeluargaan dan
gotong rorong inilah yang memberi ciri watak sosial pada koperasi.
2.2.5.3. Tujuan Koperasi Indonesia
Tujuan Koperasi Indonesia dalam Undang-Undang No.25 Tahun 1992 pasal 3 adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat
pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2.2.6. Fungsi, Peranan dan Prinsip Koperasi Indonesia 2.2.6.1. Fungsi dan Peranan Koperasi Indonesia
Menurut Sudarsono 1994:80, fungsi koperasi adalah sebagai berikut : 1.
Alat perjuangan ekonomi untuk memperingati kesejahteraan rakyat 2.
Alat pendemokrasian nasional 3.
Sebagai salah satu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia 4.
Alat pembinaan insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata-laksana
perekonomian rakyat
2.2.6.2. Prinsip Koperasi Indonesia
Prinsip koperasi menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Bab III bagian 2 pasal 5 adalah :
1. Sifat keanggotaanya sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian SHU dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya
jasa usaha masing-masing anggota 4.
Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal 5.
Kemandirian Dalam mengembangkan koperasi, maka koperasi melaksanakan pula
prinsip koperasi sebagai berikut : 1.
Pendidikan Perkoperasian 2.
Kerja sama antar koperasi
2.2.7. Lapangan Usaha dan Permodalan Koperasi 2.2.7.1. Lapangan Usaha Koperasi
Lapangan usaha koperasi menurut Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Bab VIII pasal 43 adalah :
1. Usaha koperasi adalah usaha yang berkaitan langsung dengan kepentingan
anggota untuk meningkatkan usaha dan kesejahteraan anggota. 2.
Kelebihan kemampuan pelayanan koperasi dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi.
3. Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperan utama disegala bidang
kehidupan ekonomi rakyat. 4.
Koperasi dapat menghimpun dana dan menyalurkan melalui kegiatan usaha simpan pinjam dari dan untuk :
a. Anggota koperasi yang bersangkutan
b. Koperasi lain dari atau anggotanya
5. Kegiatan usaha simpan pinjam dapat dilaksanakan sebagai salah satu atau
satu-satunya kegiatan usaha koperasi. Pelaksanaan kegiatan usaha simpan pinjam oleh koperasi diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
2.2.7.2. Permodalan Koperasi
Undang-Undang No.25 Tahun 1992 Bab VII pasal 41, disebutkan bahwa modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri
dapat berasal dari Arifin, 2001:84 : 1.
Simpanan pokok Sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh
masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
2. Simpanan wajib
Sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada periode tertentu.
3. Dana cadangan
Sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha dan dicadangkan untuk menutup kerugian kperasi bila diperlukan.
4. Hibah
Sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban untuk
mengembalikannya.
sedangkan modal pinjaman dapat berasal dari : 1.
Anggota Yaitu pinjaman dari anggota ataupun calon anggota koperasi yang
bersangkutan. 2.
Koperasi lainnya dan atau anggotanya Pinjaman dari koperasi lainnya dan atau anggotanya yang didasari
dengan perjanjian kerja sama antara koperasi. 3.
Bank dan Lembaga Keuangannya Pinjaman dari bank dan lembaga keuangan lainnya yang dilakukan
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4.
Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya Dana yang diperoleh oleh penerbitan obligasi dan surat hutang
lainnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 5.
Sumber lain yang sah Pinjaman yang diperoleh dari bukan anggota yang dilakukan tanpa
melalui penawaran secara umum. Selain itu koperasi juga dapat melakukan pemupukan modal yang berasal
dari modal penyertaan yang diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
2.2.7.3. Keanggotaan Koperasi