95 di sekolah. Hal tersebut didukung oleh pernyataan guru dan wali siswa
sebagai berikut. “Pengajian setiap selapan, minggu apa ya lupa aku.”
G2Et-2228-03-2016 “Pengajian itu rutin.”
G5Pb-2228-03-2016
Pernyataan tersebut diperkuat oleh pernyataan wali siswa saat peneliti mengajukan pertanyaan tentang kegiatan sekolah bersama
wali sebagai berikut. “Nika selapan sepidah pengajian rutin ahad pagi.”
W2Pa-202-05-2016 “Yang rutin itu pengajian dan pertemuan wali murid.”
W3Rt-225-04-2016
Peneliti tidak menemukan dokumentasi terkait dengan kegiatan pengajian, peneliti hanya menemukan undangan untuk wali siswa.
Gambar 37. Undangan pengajian
4. Evaluasi dari Implementasi Pendidikan Karakter Disiplin dan
Tanggung Jawab
Evaluasi secara keseluruhan dilaksanakan saat rapat untuk memecahkan masalah bersama, dan melibatkan wali siswa bila diperlukan.
Hal tersebut sesuai dengan pernyataan kepala sekolah sebagai berikut. “Kalau ada permasalahan di selesaikan dulu oleh guru kalau guru
tidak bisa menyelesaikan dilaporkan ke kepala sekolah kemudian ke orang tua.”
96 KSUf-2211-06-2016
Sedangkan evaluasi di dalam pembelajaran melalui penilaian sikap oleh masing-masing guru. Hal tersebut diperkuat oleh studi dokumentasi
RPP pada lampiran 19, guru mencantumkan contoh penilaian sikap. Data ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan guru sebagai berikut.
“Kalau rapat itu kan biasanya langsung dibahas permasalahan dari siswa ada apa.”
G1Wr-2429-03-2016 “Di penilaian sikap itu penilaian sikap sudah ada jadi udah masuk
range ada wadah buat penilaian sikap.” G5Pb-2428-03-2016
Sekolah juga melibatkan wali siswa dalam melakukan evaluasi untuk memecahkan masalah bersama. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan wali
siswa sebagai berikut. “Salah satu bentuk kedisiplinan kita sebagai orang tua pernah
dipanggil kalau ada pelanggaran, tidak menaati.” W5Ve-403-04-2016
Evaluasi digunakan untuk menentukan keberhasilan dari implementasi pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab. Berdasarkan hasil
wawancara dengan kepala sekolah diperoleh data bahwa keberhasilannya sudah terlihat terkait dengan prestasi siswa baik akademik maupun non
akademik, akan tetapi masih perlu bimbingan. Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan guru dan wali siswa ketika peneliti mengajukan
pertanyaan tentang keberhasilan implementasi sebagai sebagai berikut. “Masih perlu dievaluasi lagi, masih ada siswa yang belum.”
G2Et-2528-03-2016 “Keberhasilan itu 84 karena gini kita kan sudah mendidik anak-anak di
sekolah kan tapi keluarga itu sangat m emberi dampak.”
G5Pb-2528-03-2016
97 “Kalau dikatakan menilai diri sendiri tentunya kita sudah maksimal
tetapi belum 100.” G7Bk-2528-03-2016
Pernyataan guru tersebut sesuai dengan pernyataan wali siswa saat peneliti mengajukan pertanyaan tentang keberhasilan implementasi sebagai
berikut. “Menurut saya kalau untuk kedisiplinan ya masih belum bisa 90
karena kalau kedisiplinan kan tetap dimulai dari keluarga ya mbak.” W4Si-525-04-2016
“Kalau menurut saya sih sudah berhasil mbak, tinggal beberapa anak saja yang biasa to ada yang, tapi sebagian besar sudah bisa.”
W6Yu-525-04-2016
Melalui evaluasi akan ditemukan faktor pendukung dan penghambat dari implementasi tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
sekolah, sekolah memperoleh dukungan dari berbagai pihak dalam implementasi karakter disiplin dan tanggung jawab karena pada dasarnya itu
baik untuk siswa, yaitu wali siswa. Selain itu juga merupakan himbauan dari pemerintah dan Kemendikbud. Hal tersebut diperkuat dengan hasil
wawancara dengan guru sebagai berikut. “Wali siswa kalau untuk melatih kedisiplinan sangat setuju sekali.”
G8En-3028-03-2016 “Orang tua siswa mendukung, dari BPOM meneliti yang ada di kantin
nah itu terus anak-anak harus jajan di kantin tidak boleh di luar, itu kan disiplin.”
G1Wr-3029-03-2016 “Orang tua siswa mendukung, dukungan dari pihak lain misalnya dari
pemerintah dari dinas pendidikan yang terkait dengan kurikulum 2013.”
G4Im-3029-03-2016 “Orang tua mendukung, pasti ada masukan, selalu ada masukan
kadang kan
parentingnya tuh
yang berbeda,
orang tua
menanamkannya bagaimana di sekolah bagaimana.” G5Pb-3028-03-2016
98 Untuk mengkonfirmasi pernyataan dari guru, peneliti melakukan
wawancara kepada wali siswa dan diperoleh data bahwa wali siswa mendukung implementasi pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab
di SD Negeri 1 Bantul, sebagai berikut. “Mboten, tetep setuju.”
W2Pa-602-05-2016 “Saya setuju sekali, dan saya lihat follow up nya juga bagus
maksudnya kan beliau menanamkan untuk sholat baliau juga rajin untuk menanyakan, gimana atta tadi sholat tidak kan itu bentuk follow
up, tidak cuma memperkenalkan tetapi beliau juga memfollow up” W3Rt-625-04-2016
“Setuju aja karena menyangkut kemandirian siswanya.” W5Ve-603-05-2016
Selanjutnya, berdasarkan wawancara dengan kepala sekolah tidak
ditemukan faktor penghambat atau kendala dalam implementasi pendidikan karakter disiplin dan tanggung jawab. Akan tetapi, pernyataan tersebut tidak
didukung oleh pernyataan guru sebagai berikut. “Kalau kendala itu tidak, tetapi harus senantiasa mengingatkan karena
masih anak-anak, masih harus dinasehati, cuma anak-anak kan belum optimal.”
G1Wr-2729-03-2016 “Kendalanya di siswa, masih ada siswa satu dua yang ngeyel satu
dua.” G2Et-2728-03-2016
“Yang menjadi kendala seorang guru itu kadang di sekolah dan di rumah ada yang tidak sinkron.”
G4Im-2729-03-2016 “Banyak kalau kendala, kan anak banyak wataknya, karakternya
berbeda-beda untuk menangani anak A itu berbeda dengan B, orang tua,
keluarga, lingkungan sekitar sangat berpengaruh.” G5Pb-2728-03-2016
Kendala yang dihadapi guru ada pada siswa yang memiliki berbagai
karakter, berbagai parenting, dan berbagai lingkungan sehingga guru harus
99 senantiasa mengingatkan dan menasehati siswa, serta menjalin komunikasi
yang baik dengan wali siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian