5. Tanggungjawab Terhadap Informasi Perseroan. DataInformasi merupakan salah satu asset terpenting
Perseroan. Oleh karena itu, Karyawan harus ikut memelihara dan melindungi asset tersebut.
5. SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN
Sistem Pelaporan Pelanggaran SPP merupakan suatu mekanisme pengungkapan atas tindakan pelanggaran,
yang dilakukan secara rahasia. Yang dimaksud dengan pelanggaran dapat meliputi perbuatan melawan hukum,
perbuatan tidak etis atau tidak bermoral atau perbuatan lainnya yang dapat merugikan perusahaan maupun
pemangku kepentingan yang dilakukan oleh karyawan atau pimpinan perusahaan. Pelaporan ditujukan kepada
pimpinan perusahaan atau kelembagaan lainnya yang dapat mengambil tindakan atas pelanggaran tersebut.
Komitmen Direksi Perseroan untuk mendukung pelaksanaan SPP ditunjukan dalam SK Direksi No. 001
LGLSK-DIRIV2010 tanggal 1 April 2010 tentang Kebijakan Penanganan Pengaduan Karyawan. Komite Audit bertugas
sebagai administrator SPP dan bertugas menangani berbagai keluhanlaporan mengenai penyimpangan
dan kecurangan terkait etika bisnis, Pedoman Perilaku, Peraturan Perusahaan, kepatuhan hukum, Anggaran
Dasar, perjanjian kontrak, kerahasiaan perusahaan, benturan kepentingan dan kejadian penting lainnya yang
relevan.
Pelapor menyampaikan laporan dalam bentuk surat tertulis dengan disertai dokumen pendukung yang diperlukan.
6. TRANSPARANSI DAN PENGUNGKAPAN
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi setiap awal tahun membuat
Surat Pernyataan Kepemilikan Saham. Surat tersebut menyatakan jumlah lembar saham yang dimiliki anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi.
Berikut ini adalah daftar kepemilikan saham oleh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan per 31
Desember 2016: 5. Responsibility towards Company’s Information
Data Information is he Company’s one of most valuable assets therefore the Employee shall keep and
proctect those asset.
5. WHISTLE BLOWER SYSTEM
A Whistle Blower System WBS is a disclosure mechanism for any indicative infringement or ofensive action that
is delivered in a conidential manner. The deinition of the action includes any ofense or breach of the law,
unethical or immoral actions or any other acts detrimental to The Company andor stakeholders, committed by the
employee or management. The report or disclosure should be delivered to management or other organizational leader
or institution who can take action on such infringement.
Commitment of The Company’s Directors to support the implementation of WBS is relected in the Directors’
decree No. 001LGLSK-DIRIV2010 dated 1 April 2010 on the Whistleblower Policy. Audit Committee
acts as WBS Administrator and is in charge of handling various grievancesreports on abuse and dishonest
conducts associated with business ethics, the Code of Conduct, Company Regulation, legal compliance,
Article of Association, agreementscontracts, corporate conidentiality, conlict of interest policy and other major
relevant events.
The informants should submit reports in form of a written letter completed with necessary supporting documents.
6. TRANSPARENCY AND DISCLOSURE