Alat dan Sumber Belajar Penilaian Tujuan Pembelajaran Materi Ajar

Dalam kegiatan elaborasi, c. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai operasi penjumlahan vektor di bidang secara geometri, mengenai operasi pengurangan vektor di bidang secara geometri, operasi penjumlahan vektor di bidang secara aljabar, operasi perkalian suatu vektor dengan sklaar di bidang, penentuan panjang vektor di bidang, sistem koordinat dalam ruang, vektor basis dalam ruang, operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suatu vektor dengan skalar di ruang, panjang vektor di ruang, dan mengenai rumus pembagian ruas garis dalam ruang, dalam bentuk vektor dan bentuk koordinat. d. Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suatu vektor dengan skalar di bidang secara geometri dan aljabar, penentuan panjang vektor di bidang, vektor unit dan vektor basis dalam bidang, sistem koordinat dalam ruang, vektor basis dalam ruang, operasi penjumlahan, pengurangan, dan perkalian suatu vektor dengan skalar di ruang, panjang vektor di ruang, dan penggunaan rumus pembagian ruas garis dalam ruang, dalam bentuk vektor dan bentuk koordinat, dari dalam buku paket sebagai tugas individu. e. Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal dari dalam buku paket. f. Peserta didik mengerjakan beberapa soal latihan dalam buku paket sebagai tugas individu.  Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa: a. Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui. b. Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. Penutup a. Peserta didik membuat rangkuman dari materi mengenai pengertian vektor, penentuan hasil operasi aljabar vektor: penjumlahan, pengurangan, perkalian suatu vektor dengan skalar, dan lawan suatu vektor, penjelasan sifat-sifat vektor secara aljabar dan geometri, penentuan panjang suatu vektor di bidang dan ruang, penjelasan vektor unit vektor satuan dan vektor basis dalam bidang dan ruang, dan penggunaan rumus perbandingan vektor di bidang dan ruang. b. Peserta didik dan guru melakukan refleksi. c. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah PR berkaitan dengan pengertian vektor, penentuan hasil operasi aljabar vektor: penjumlahan, pengurangan, perkalian suatu vektor dengan skalar, dan lawan suatu vektor, penjelasan sifat-sifat vektor secara aljabar dan geometri, penentuan panjang suatu vektor di bidang dan ruang, penjelasan vektor unit vektor satuan dan vektor basis dalam bidang dan ruang, dan penggunaan rumus perbandingan vektor di bidang dan ruang, dari soal-soal latihan dalam buku paket yang belum terselesaikan di kelas atau dari referensi lain.

E. Alat dan Sumber Belajar

Sumber : - Buku paket, yaitu buku Matematika SMA 3A Penerbit Erlangga - LKS Kreatif. Alat : - Spidol - Papan Tulis

F. Penilaian

Teknik : tugas individu. Bentuk Instrumen : uraian singkat. Contoh Instrumen :  Apakah yang dimaksud dengan vektor?  Diketahui k j i a     2 2     dan k j i b     2 6 3    . Hitunglah b a     Diketahui limas DABC dan E merupakan titik berat segitiga ABC, sedangkan F merupakan titik berat segitiga DBC. Tentukan koordinat titik E dan F Mengetahui, Kepala Sekolah ACHMAD JAENUDIN, S.Pd NIY. 201877 Kajen, 27 Juli 2015 Guru Mata Pelajaran Matematika MUSTOFA, S.Pd. NIY. 201903 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama Sekolah : SMA PGRI 2 Kajen Mata Pelajaran : Matematika Kelas Program : XII IPA Semester : Ganjil Standar Kompetensi : 3. Menggunakan konsep matriks, vektor, dan transformasi dalam pemecahan masalah. Kompetensi Dasar : 3.5. Menggunakan sifat-sifat dan operasi perkalian skalar dua vektor dalam pemecahan masalah. Indikator : 1. Menentukan hasil kali skalar dua vektor di bidang dan ruang. 2. Menjelaskan sifat-sifat perkalian skalar dua vektor. Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran 3 pertemuan.

A. Tujuan Pembelajaran

a. Peserta didik dapat menentukan hasil kali skalar dua vektor di bidang dan ruang. b. Peserta didik dapat menjelaskan sifat-sifat perkalian skalar dua vektor. c. Peserta didik dapat menentukan sudut antara dua vektor. d. Peserta didik dapat menentukan proyeksi suatu vektor dan panjang proyeksinya.  Karakter siswa yang diharapkan :  Rasa ingin tahu, Mandiri, Kreatif, Kerja keras. Demokratis.  Kewirausahaan Ekonomi Kreatif :  Berorientasi tugas dan hasil, Percaya diri,Keorisinilan.

B. Materi Ajar

a. Perkalian skalar dua vektor. Perkalian Skalar Dua Vektor Perkalian skalar antara vektor a dan vektor b dilambangkan dengan  dan didefinisikan:||ab|| = ||a|| ||b|| cos , dengan ||a|| dan ||b|| masing-masing menyatakan panjang vektor a dan b, sedangkan  menyatakan sudut lancip yang dibentuk oleh vektor a dan b Perkalian Skalar Dua Vektor dalam Bentuk Kolom Misalkan a = 1 1 x y       dan b = 2 2 x y       merupakan vektor-vektor di R-2 yang di nyatakan daalam bentuk vektor kolom. Perkalian skalar antara vektor a dan b ditentukan a  b = 1 1 x y        2 2 x y       = x 1 x 2 + y 1 y 2 perhatikan bahwa nilai atau hasil perkalian skalar vektor a dan b adalah jumlah perkalian komponen yang seletak pada vektor a dan b. Misalkan a = 1 1 1 x y z           dan b = 2 2 2 x y z           adalah vektor-vektor di R-3 yang dinyatakan dalam bentuk vektor kolom. Perkalian skalar antara vektor a dan vektor b ditentukan oleh rumus: a•b = 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 x x y y x x y y z z z z                       g Teorema Ortogonalitas Dua vektor yang tidak nol dikatakan saling tegak lurus ortogonal jika dan hanya jika perkalian skalar kedua vektor itu sama dengan nol. Jadi, vektor a dan b ||a||  0 dan ||b||  0 dikatakan saling tegak lurus ortogonal jika dan hanya jika a  b = 0 b. Sifat-sifat perkalian skalar dua vektor. Sifat-Sifat Perkalian Skalar Dua Vektor 1. Sifat Komulatif a • b dan b • a 2. Sifat Distributif a•b + c = a•b + a•c c. Besar sudut antara dua vektor. Misalkan a = 1 1 1 x y z           dan b = 2 2 2 x y z           adalah vektor-vektor di R-3 yang dinyatakan dalam bentuk vektor kolom. Jika sudut yang dibentuk oleh vektor a dan b adalah , maka besarnya cos  dapat ditentukan dengan rumus berikut 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 x x y y z z cos x y z x y z         d. Proyeksi ortogonal suatu vektor pada vektor lain. Dalam geometri bidang, kita telah mempelajari pengertian proyeksi ortogonal dari suatu ruas garis pada ruas garis yang lain. Proyeksi ortogonal dari ruas garis OA pada ruas garis OE adalah ruas garis OC, dengan panjang OC ditentukan oleh OC = OA cos . Pegertian proyeksi ortogonal pada geometri bidang ini dapat dipakai sebagai landasan untuk memahami pengertian proyeksi orrtogonal suatu vektor lain. Pada Gambar 1-19b, ruas-ruas garis berarah OA uuur dan OB uuur mewakili vektor-vektor a dan b, sedangkan  menyatakan sudut antara vektor a dan vektor b. Proyeksi dari titik A pada ruas garis berarah OB uuur adalah titik C, sehingga OC OA cos a cos     uuur Besaran OC = ||a|| cos  dinamakan proyeksi skalar ortogonal biasanya disingkat proyeksi skalar saja vektor a pada arah b. Nilai proyeksi skalar ortogonal OC = ||a|| cos  bisa positif, nol, atau negatif, tergantung dari besar sudut . 1 Untuk 0   90 , OC bernilai A C B A C B a c b a b 2 positif 3 Untuk  = 90 , OC bernilai nol 4 Untuk 90   180 , OC bernilai negatif A C B a a b a b B A b a b B C A c Perhatikan bahwa ruas garis berarah OC uuur mewakili vektor c, sehingga vektor c merupakan proyeksi vektor a pada arah vektor b. Vektor c ini dinamakan proyeksi vektor ortogonal biasanya disingkat dengan proyeksi vektor saja. Dengan menggunakan definisi perkalian skalar, selanjutnya dapat ditentukan bahwa : 1 Proyeksi skalar orrtogonal dari vektor a pada arah vektor b adalah l c l, dengan ||c|| dirumuskan oleh : a b c b   2 Proyeksi vektor ortogonal dari vektor a pada arah vektor b adalah c dirumuskan oleh : 2 a b c b b             Proyeksi vektor b pada arah vektor a dapat ditentukan dengan menggunakan analisis yang sama. Misalkan proyeksi vektor b pada arah vektor a adalah vektor d perhatikan Gambar, maka dapat disimpulkan bahwa 1 1 Proyeksi skalar ortogonal vektor b pada arah vektor a adalah ||d|| =  a b a 2 Proyeksi vektor ortogonal vektor b pada arah vektor a adalah 2             a b d a a D b B d a A

C. Metode Pembelajaran