BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpukan bahwa : 1.
Kayu bakau dapat diolah menjadi karbon aktif dan karbon aktif yang dihasilkan dari kayu bakau telah memenuhi standar SNI No. 06-3730-1995 untuk
parameter-parameter kadar air 4,25 standar SNI No. 06-3730-1995 maksimum 4,5 , kadar zat mudah menguap 9,88 standar SNI No. 06-3730-
1995 maksimum 15 , kadar abu 2,44 standar SNI No. 06-3730-1995 maksimum 2,5 , kadar karbon 87,68 standar SNI No. 06-3730-1995
minimum 80 . 2.
Pengujian karakteristik kadar air, kadar zat mudah menguap, kadar abu, kadar karbon untuk karbon aktif kayu bakau yang besarnya nilai mendekati
SNI Nomor 06-3730-1995 diperoleh pada suhu aktivasi
500
o
C. Sehingga dapat tarik kesimpulan bahwa suhu aktivasi optimum karbon aktif kayu bakau diperoleh
pada suhu 500
o
C. 3.
Air sungai Tamiang yang dijernihkan dengan menggunakan filter karbon aktif kayu bakau hasil ujinya untuk parameter-parameter suhu 27,8
o
C, TDS 75 mgL, kekeruhan 1 NTU, warna 6,5 TCU, bau, rasa, pH 7,07, kandungan Fe 0,04
mgL, kandungan Al 0,09 mgL telah sesuai dan memenuhi standar air bersih dan air minum.
4. Air sungai Tamiang yang dijernihkan dengan proses elektrokoagulasi dan filter
karbon aktif kayu bakau hasil ujinya untuk parameter-parameter suhu 28,2
o
C, TDS 70 mgL, kekeruhan 1 NTU, warna 3,7 TCU, bau, rasa, pH 7,26,
kandungan Fe 0,026 mgL, kandungan Al 0,131 mgL telah sesuai dan memenuhi standar air bersih dan air minum. Penjernihan air sungai dengan
Universitas Sumatera Utara
proses elektrokoagulasi dan filter karbon aktif kayu bakau ini menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan penjernihan air sungai dengan menggunakan filter
karbon aktif kayu bakau saja.
5.2 Saran
Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya yaitu : 1.
Melakukan pengujian ketahanan filter karbon aktif kayu bakau dalam penjernihan air.
2. Melakukan penelitian tentang pembuatan dan karakterisasi karbon aktif dari kayu
bakau dengan aktivasi fisika melalui variasi waktu aktivasi atau waktu karbonisasi.
3. Melakukan pengujian parameter-parameter karbon aktif kayu bakau yang belum
diuji dalam penelitian ini, misalnya pengujian daya serap terhadap larutan I
2
, daya serap terhadap benzene dan daya serap terhadap biru metilen sesuai dengan
ketentuan Arang Aktif Teknis SNI 06-3730-1995.
4. Melakukan pengujian parameter-parameter lain yang belum diuji dalam
penelitian penjernihan air dengan menggunakan filter karbon aktif kayu bakau, misalnya pengujian mikrobiologi serta kandungan logam berat lainnya selain Fe
dan Al sesuai standar Air Bersih dan Air Minum.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA Achmad Ardiles. 2011. Pembuatan, Pencirian, dan Uji daya Adsorpsi Arang
Aktif Dari Kayu Meranti Merah shorea sp. IPB Bogor
Andre G. Kalensun1, Audy D. Wuntu1 dan Vanda S. Kamu. 2012. Isoterm Adsorpsi Toluena Pada Arang Aktif Strobilus Pinus,
Jurnal Ilmiah Sains Vol. 12 No.2. hal. 100-104.
Anomim. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
. Presiden Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 1972. Mutu Arang Aktif Kulit Kayu A. Mangium Wild. Pada Dua Cara Pengeringan.
Farmakope Indonesia. Edisi kedua. ISBN : 1749406705. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Anonim. 1979. Standar Kualitas Arang Aktif Menurut SII. 0258-79. Departemen
Perindustrian. Jakarta
Anonim. 1990. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990 Tentang : Pengendalian Pencemaran Air
. Presiden Republik Indonesia. Jakarta.
Anonim. 1995. Arang Aktif Teknis SNI 06 – 3730 – 1995. Badan Standardisasi
Nasional. Jakarta
Anonim. 1995. Arang Aktif Teknis SNI 06 – 3730 – 1995, Badan Standardisasi
Nasional, Jakarta
Anonim. 2012. Aceh Tamiang Dalam Angka. Badan Pusat Statistik dan Bappeda
Kabupaten Aceh Tamiang
Anonim. 1991. Teknik Pengambilan Sampel Air Sungai Menurut SNI 06-242.
Badan Standarisasi. Jakarta
Anonim. 2010. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2010 Tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air
. Menteri Lingkungan Hidup. Jakarta.
Universitas Sumatera Utara
Anton P, Ahmad Y. dan Rini NA, 2011, Adsorpsi Metilen Blue Pada Karbon Aktif Dari Ban bekas Dengan Variasi Konsentrasi NaCl Pada Suhu
Pengaktifan 600
o
C dan 650
o
C AOAC. 1971. Official Methods of Analysis of The Association of The Official
Analytic Chemist . Association of the official analytical chemist washington
D.Cerbe.
Ario A,B. 2008. Perancangan Cigarette Smoke. Fakultas Teknik UI. Ashari M. Yusuf dan Siti Tjahjani. 2013. Adsorpsi Ion Cr VI Oleh Arang Aktif
Sekam Padi Adsorption Ions of Cr VI By Active Rice Husk Charcoal ,
Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Negeri Surabaya. Unesa Journal of Chemistry Vol. 2, 1 Januari 2013. hal 84-88
Asmadi, Khayan dan Heru SB, 2011, Teknologi Pengolahan Air Minum, Edisi
Pertama, Gosyen Publishing, Yogyakarta, Hal : 16-31
Awaluddin N. 2007. Teknologi Pengoahan Air Tanah Sebagai Sumber Air Minum Pada Skala Rumah Tangga
, Seminar “ Pekan Mahasiswa Dalam Aplikasi Keteknikan Menuju Globalisasi Teknologi” Pekan Apresiasi
Mahasiswa LEM-FTSP Universitas Islam Indonesia 17-18 Desember 2007. Kelompok Rancang bangun Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-UII.
Cheremisinoff, DN. Ellerbusch F. 1978. CarbonAdsorption Handbook. An
Arbon Science, New York
Departemen Kehutanan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. 1994.
Jakarta Departemen
Kesehatan, Peraturan
Menteri Kesehatan
RI, nomor
: 492menkesperIV2010
tentang persyaratan
kualitas air
minum, http:www.slideshare.netmetrosanitapermenkes-492-tahun-2010tentang-
persyaratan-kualitas-air-minum, diakses tanggal 16 November 2012
Djatmiko B, S. Ketaren dan S. Setyahartini.1985. Pengolahan Arang dan Kegunaanya
Agro Industri Press, JurusanTeknologi Industri Pertanian. Fateta IPB, Bogor.
Universitas Sumatera Utara
Kordi H. K. Ghufran M. 2012. Ekosistem Mangrove. Cetakan I. Jakarta : Rineka
Cipta.
Hartanto, Singgih dan Ratnawati. 2010. Pembuatan Karbon Aktif dari Tempurung Kelapa Sawit dengan Metode Aktivasi Kimia
. Jurnal Sains Material Indonesia. Vol 12. No1. Oktober 2010. Hal 12-16. ISSN :1411-
1098
http:kualaclipping.wordpress.com20090606lingkungan-rusak-kekeruhan-air- sungai-tamiang-di-atas-ambang-batas
diakses 10 Januari 2013. http:marno.lecture.ub.ac.id201202sumber-mata-air-dan-pelestarian-manfaatnya.
diakses 10 Januari 2013 http:www.rakyataceh.comindex.php?open=viewnewsid=21980tit=Berita20La
lu202020Bapedal20Akui20Sungai20Tercemar20 Limbah
. diakses 10 Januari 2013.
http:www.suara-Tamiang.com201206krueng-tamiang-tercemar-limbah- industri.html diakses 10 Januari 2013
http:www.rakyataceh.comindex.php?open=viewnewsid=6676 .
diakses 10 Januari 2013
.
Kahayan,A dan Kasjono, H,S. 2011. Teknologi Pengolahan Air Minum. Gosyen
Publishing. Yogyakarta.
Klimenko.N.A. et al. 2011.Impact of Inorganic Water Impurities on Adsorption of Fulfic Acids by Activated Carbon. Khimya i Tekhnologiya Vody. Journal of
Water Chemistry and Technology. Vol.33, no 3, pp. 153-159
Kumalasari, F dan Satoto,Y. 2011. Teknik Praktis mengolah air kotor menjadi air bersih
. Laskar Aksara. Bandung.
Kumar,R,A. et al. 2010.Adsorption and Removal Kinetics of Phosphonate from Water Using Natural Adsorbents. ProQuest. Water Environment Research ;
January 2010;82 page 62
Kusmana, et al. 2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor.
Universitas Sumatera Utara
Kustanti Asihing. 2003. Manajemen Hutan Mangrove. PT. Penerbit IPB Press.
Kampus IPB Taman Kencana Bogor.
Mahanim,S.M.A et al. 2011.Production Of Activated Carbon From Industrial Bamboo Wastes. Frorest Research Institute Malaysia. Journal of Tropical
Forrest Science 23 24 : 417-424
Martin, A. 2010. Adsorpsi Isotermal Karbon Dioksida dan Metana Pada Karbon Aktif Berbahan Dasar Batubara Sub Bituminus Indonesia Untuk
Pemurnian Dan Penyimpangan Gas Alam . Desertasi Fakultas Teknik
Mesin. Universitas Indonesia.
Mifbakhudin. 2010. Pengaruh Ketebalan Karbon Aktif Sebagai Media Filter Terhadap Penurunan Kesadahan Air Sumur Artetis
. Eksplanasi Volume 2 Nomor 5 Edisi Oktober 2010.
Mollah, M.Y.A Schennach, R. Parga. J. R, and Cocke. D. L, 2001.
Electrocoagulation EC – Science and Aplications. Gill Chair of
Chemistry Chemical Engineering. Lamar University. Beaumont. TX 77710. USA.
Mollah. M.Y.A. Morkovsky. P. Gomes. J.A.G. Kesmez. M. Parga. J. Cocke D.L. 2004.
Fundamentals. Present
and Future
Prespectives of
Electrocoagulation . Journal of Hazardous Material. B114 : pp 199 -210
Onundi.Y.B, et al. 2010. Adsorption of Copper, Nickel and Lead Ions from Synthetic Semiconductor Industrial Wastewater by Palm Shell Activated
Carbon. Journal Environ Sci. Tech, 7 4, 751-758
Pari, G. 2002. Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu.
Makalah Falsafah Sains, Program Pasca Sarjana. IPB Bogor.
Pari, G. 2004. Kajian struktur Arang Aktif Dari Serbuk Gergaji Kayu Sebagai Adsorben Formaldehida Kayu Lapis.
Disertasi, Program Pasca Sarjana. IPB ; Bogor.
Purwanto, Djoko, 2011. Arang Dari Limbah Tempurung Kelapa Sawit. Jurnal
Penelitian Hasil Hutan Vol. 29 No. 1, Maret 2011. hal. 57-66, Bogor.
Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat. Departemen
Pendidikan Nasional. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Universitas Sumatera Utara
Rosita, I, Boni P.L, Yoga S.P, 2013, Pengaruh Suhu Aktivasi Terhadap Kualitas Karbon Aktif berbahan Dasar Tempurung Kelapa,
Prisma Fisika Vol I, No.1, hal : 50-55
Sandjaja B dan Heriyanto A, 2006. Panduan Penelitian edisi revisi. Jakarta. Prestasi
Pustaka Publisher.
Satriyani Siahaan, Melvha Hutapea, Rosdanelli Hasibuan. 2013. Penentuan Kondisi optimum Suhu dan Waktu Karbonisasi Pada Pembuatan arang Dari
Sekam Padi . Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, USU Medan.
Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 2 Nomor 1, hal 26-30
Sembiring M, dan Sinaga T.S, 2003. Arang Aktif Pengenalan dan Proses Pembuatannya
. Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.
Sudarja, Kuncoro Diharjo, J. Pramana Gentur Sutapa, 2007. Pengolahan Limbah Industri Sawit Sebagai Bahan Bakar Alternatif,
Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, Vol. 10 No. 1. hal. 69-81.
Sudrajat R, 1993. Penelitian Kayu Sebagai Bahan Energi. Diskusi Industri
Perkayuan. Proceeding. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan. Bogor.
Sudrajat R, dan A. Suryani. 2002. Pembuatan dan Pemanfaatan Arang aktif dari Ampas Daun Teh
. Buletin Penelitian Hasil Hutan. Bogor. hal. 1-11
Sutiyoso dan Edahwati Luluk. 2006. Pemanfaatan kulit Kemiri Untuk Pembuatan Karbon Aktif Dengan Cara Pirolisis
. Teknik Kimia FTI-UPN “Veteran”.
Jatim. Jurnal Penelitian Ilmu Teknik Vol. 6 nomor 2 Desember 2006 : 133- 140
Sutrisno, C,T. 2006. Teknologi Penyediaan Air bersih. Cetakan Keenam. Jakarta:
Rhineka Cipta.
Susilawati. 2010. Model Pengolahan Air Gambut Untuk Menghasilkan Air Bersih Dengan Metode Elektrokoagulasi
. Disertasi. USU. Medan.
Wibowo. Santio, Wasrin Syafii dan Gustan Pari. 2010. Karakteristik arang aktif Tempurung Biji Nyamplung.
Fakultas Kehutanan, IPB, Kampus IPB Darmaga, Bogor. Jurnal Penelitian Hasil Hutan Nomor 28 Vol. 1 Maret 2010
hal 43-54
Universitas Sumatera Utara
Widodo, E. 2012. Kajian Eksperimental Efektivitas Arang Aktif Mesh 40 dari Limbah Serbuk Penggergajian Kayu Jati Dalam Penyerapan Polutan
Limbah Cair Dari Industri Batik di Tamansari Yogyakarta . Teknik
Mesin. hal 1-11.
Yani, M. 2010. Studi Karakteristik Kimiawi Air Sungai Tamiang dan Pengolahan dengan
Zeolit-Polyaluminium Clorida Sebagai Sumber Air Bersih
. Tesis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN A
DATA HASIL PENGUJIAN KARBON AKTIF KAYU BAKAU
1. Kadar Air
Suhu
o
C Massa awal
gr Massa akhir gr
I II
III IV
V
500
5 4,77
4,82 4,80
4,79 4,80
600 4,64
4,63 4,64
4,65 4,64
700 4,53
4,54 4,53
4,53 4,54
800 4,40
4,41 4,41
4,42 4,42
900 4,30
4,35 4,30
4,32 4,31
Persamaan menghitung kadar air :
................................... 2.1
dimana : a = Sampel awal gram
b = Sampel hasil penyusutan gram
Perhitungan kadar air :
Suhu
o
C Kadar Air
SNI No. 06-3730-1995
I II
III IV
V Rata-rata
Universitas Sumatera Utara