2.4.3.1 Kadar air AOAC, 1971 dan SNI, 1995
Kadar air bahan ditentukan dengan cara pengeringan di dalam oven, sebanyak 5 gram sampel yang telah dihaluskan ditimbang dengan teliti dan ditempatkan dalam
cawan aluminium yang telah diketahui massanya, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 105
o
C selama 3 jam sampai bobot konstan, selanjutnya sampel didinginkan dalam eksikator selama 15 menit sebelum ditimbang massanya. Kadar
air dihitung berdasarkan persamaan 2.1.
..................................... 2.1
dengan, a = Sampel awal gram
b = Sampel hasil penyusutan gram
2.4.3.2 Kadar zat mudah menguap AOAC, 1971 dan SNI 1995
Pada prinsipnya metode ini mengandalkan penguapan zat – zat dalam arang
selain dari air. Caranya dengan menimbang sampel sebanyak 20 gram dan dipanaskan dalam tanur pada suhu 800-900
o
C selama 15 menit. Kemudian didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Kadar zat mudah menguap dihitung berdasarkan persamaan
2.2.
........................... 2.2
dengan : a = Massa sampel sebelum pemanasan gram
b = Massa sampel setelah pemanasan gram
Universitas Sumatera Utara
2.4.3.3 Kadar abu AOAC, 1971 dan SNI, 1995
Sampel kering sebanyak 5 gram dimasukkan ke dalam cawan porselen yang telah diketahui massa keringnya. Selanjutnya sampel dipanaskan dalam tanur pada
suhu 750
o
C selama 6 jam didinginkan dalam desikator selama 1 jam dan ditimbang. Kadar abu dihitung berdasarkan persamaan 2.3.
.....................
....................... 2.3 dengan :
M
t
= Massa abu total gram M
c
= Massa abu sampel gram
2.4.3.4 Kadar karbon Djatmiko et al, 1985 dan SNI, 1995
Fraksi karbon dalam arang aktif adalah hasil dari proses pengarangan selain abu, air dan zat
– zat yang mudah menguap. Penentuannya dapat dilakukan dengan persamaan 4.
– .................................... 2.4
dengan : A = Massa bahan awal gram
h = Massa arang yang telah diabukan gram c = Massa air yang diuapkan gram
d = Zat yang mudah menguap gram
Universitas Sumatera Utara
2.4.3.5 Daya Serap Air