Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian

untuk dijadikan bahan baku pembuatan karbon aktif. Sembiring 2003, karbon aktif bisa dibuat dari tongkol jagung, ampas penggilingan tebu, ampas pembuatan kertas, tempurung kelapa, sabut kelapa, sekam padi, serbuk gergaji, kayu keras dan batubara. Proses penjernihan air dilakukan dengan filter karbon aktif kayu bakau melalui proses elektrokoagulasi. Metode elektrokoagulasi digunakan pada proses penjernihan air karena dapat mereduksi kadar logam yang terkandung di dalam air, Susilawati, 2010. Karbon aktif kayu bakau akan menyerap kontaminan-kontaminan yang terkandung di dalam air. Diharapkan proses penjernihan air sederhana ini dapat menjadi alternatif untuk menghasilkan air bersih sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Air Bersih serta Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 Tentang Air Minum.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah kayu bakau dapat diolah menjadi karbon aktif yang memenuhi syarat mutu arang aktif teknis SNI No. 06-3730-1995. 2. Pada suhu aktivasi berapakah diperoleh karbon aktif kayu bakau yang optimal. 3. Apakah air sungai Tamiang yang dijernihkan menggunakan filter karbon aktif kayu bakau melalui proses elektrokoagulasi dapat memenuhi standar air bersih berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Air Bersih dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 Tentang Air Minum. Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini masalah dibatasi pada : 1. Karbon aktif dibuat dari kayu bakau jenis Rizhopora Mucronata yang berasal dari Kampung Lubuk Damar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh. 2. Suhu aktivasi karbon aktif 500 o C, 600 o C, 700 o C, 800 o C dan 900 o C. 3. Sampel air adalah air dari sungai Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang Provinsi Aceh. 4. Karakterisasi karbon aktif kayu bakau sebagai filter dengan parameter, kadar air, kadar zat mudah menguap ZMM, kadar abu, kadar karbon dan daya serap air. 5. Pengujian hasil pengolahan air akan diuji berdasarkan parameter fisik yaitu suhu, TDS, kekeruhan, warna, bau, dan rasa, dan parameter kimia yaitu pH, kandungan Besi Fe dan Aluminium Al. 6. Elektroda yang digunakan pada proses elektrokoagulasi adalah plat Aluminium.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Membuat dan mengkarakterisasi karbon aktif dari kayu bakau. 2. Mengetahui suhu aktivasi fisika terbaik yang memenuhi syarat mutu arang aktif teknis SNI Nomor 06-3730-1995. 3. Untuk mengetahui apakah air hasil proses penjernihan menggunakan filter karbon aktif kayu bakau melalui proses elektrokoagulasi dapat memenuhi standar kualitas Air Bersih dan Air Minum. Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian