Manfaat Penelitian Air METODOLOGI PENELITIAN

1.5 Manfaat Penelitian

Penilitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Tersedianya karbon aktif dari bahan kayu bakau yang dapat digunakan sebagai filter pada proses penjernihan air. 2. Memberikan informasi bahwa air sungai Tamiang dapat diproses menjadi air bersih dengan menggunakan filter karbon aktif kayu bakau melalaui proses elektrokoagulasi. 3. Membantu masyarakat dalam mengolah air sungai Tamiang menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Air Bersih dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492 Tahun 2010 Tentang Air Minum. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air adalah sumber alam yang sangat penting karena air merupakan sumber kehidupan manusia, hewan serta tumbuh-tumbuhan. Manusia membutuhkan air untuk minum, kebutuhan rumah tangga, perindustrian, pertanian, peternakan dan kebutuhan lainnya. Ketersediaan air di dunia sangat berlimpah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia sangatlah sedikit. Padahal semakin meningkatnya populasi maka semakin besar pula kebutuhan akan air. Peningkatan penggunaan air ternyata tidak berbanding lurus dengan ketersediaan air yang semakin menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan lebih parah lagi menjelang tahun 2025 nanti, karena 1,8 milyar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air secara pasti. Kumalasari F dan Satoto Yogi, 2011. Air merupakan sumber daya yang terbatas, konsumsi air telah meningkat dua kali lipat dalam jangka 50 tahun terakhir, sementara itu kita gagal mencegah terjadinya penurunan mutu air. Pada saat yang sama, jurang antara tingkat pemakaian air di negara-negara kaya dan negara-negara miskin semakin dalam. Dewasa ini 1,8 milyar penduduk dunia tidak mempunyai akses ke air bersih dan hampir dua kali dari jumlah itu tidak mempunyai fasilitas sanitasi dasar yang memadai. Asmadi, dkk, 2011. Universitas Sumatera Utara Air dapat diperoleh dari sumber-sumber alam dan dari air tanah. Air tanah dapat dibagi menjadi : a. Air tanah dangkal ; terjadi karena daya proses peresapan air oleh tanah. Pada proses peresapan lumpur akan tertahan, begitu juga dengan sebagian dari bakteri tetapi banyak mengandung zat kimia garam-garam yang terlarut karena air dari permukaan tanah meresap melewati lapisan-lapisan tanah yang mengandung unsur-unsur kimia tertentu. Pada keadaan ini lapisan tanah berfungsi sebagai penyaring sehingga air tanah akan menjadi lebih jernih. Air tanah dangkal ini terdapat pada kedalaman 15 meter. Kualitas air tanah dangkal ini agak lebih baik, tetapi kuantitasnya kurang mencukupi karena debit airnya cenderung bergantung pada musim. b. Air tanah dalam ; terdapat setelah lapisan rapat yang pertama. Pengambilan air tanah dalam tidak semudah pada air tanah dangkal. Kualitas air tanah dalam lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebas dari bakteri. c. Mata air ; adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim. Kualitas dan kuantitas airnya sama dengan keadaan air tanah dalam. d. Air hujan ; terjadi karena penguapan, terutama air permukaan laut yang naik ke atmosfer dan mengalami pendinginan kemudian jatuh kepermukaan bumi. Proses penguapan tersebut terus berlangsung, misalnya pada saat butiran hujan jatuh ke permukaan bumi, sebahagian akan menguap sebelum mencapai permukaan bumi. Sebahagian lagi akan tertahan tanaman-tanaman dan diuapkan kembali menuju atmosfer oleh panas matahari. Air hujan yang sampai ke permukaan bumi akan mengisi cekungan, kubangan dan sebahagian mengalir di permukaan bumi. http:marno.lectur.ub.ac.id Berdasarkan analisis kualitas air dapat digolongkan dalam 3 tiga kategori, yaitu : air bersih, air minum dan air kotor atau limbah. Sutrisno, 2006. Universitas Sumatera Utara

a. Air Bersih