BAB V PEMBAHASAN
Pembahasan ini akan difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu
terhadap upaya penanganan diare secara dini pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Gunungsitoli Utara Tahun 2015, dapat dilihat sebagai berikut:
5.1 Gambaran Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita yang berjumlah 74 orang karakteristik ibu dalam penanganan diare secara dini pada
balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Gunungsitoli Utara Tahun 2015. Pemilihan Responden pada penelitian ini dilakukan terhadap ibu yang pernah
membawa anaknya sebanyak 74 orang berobat ke Puskesmas kecamatan Gunungsitoli Utara karena terkena diare dalam kurun waktu 1 tahun pada tahun
2014.
5.1.1 Gambaran Umur Responden
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan pada tabel 4.1 bahwa sebagian besar responden pada kelompok umur 20
–29 tahun sebesar 46 orang 62,2, sedangkan kelompok umur yang paling sedikit adalah 19 tahun
sebanyak 1 orang 1,4. Abu Ahmadi 2001 mengemukakan bahwa daya ingat seseorang salah
satunya dipengaruhi oleh umur. Sejalan dengan pernyataan tersebut Hurlok dalam Amelia 2010 menyatakan bahwa usia 18-40 tahun merupakan usia produktif
yang membuat ibu pada usia tersebut aktif dalam mencari dan mendapatkan informasi sehingga ibu juga akan produktif dalam melakukan perawatan pada
Universitas Sumatera Utara
anaknya namun dengan bertambahnya usia maka akan mengurangi kemampuan untuk melihat dan mendengar yang akan mempengaruhi dirinya dalam
memperoleh pengetahuan.
5.1.2 Gambaran Pendidikan Responden
Dalam penelitian ini sebagaian responden memiliki tingkat pendidikan paling banyak adalah Lulus SMA sebanyak 33 orang 44,6 dan responden yang
tidak lulus SD sebanyak 4 orang 5,4. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk
menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi lebih banyak, baik dari orang lain maupun dari
media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang diterimanya Sudijono 2006.
Dalam Notoatmodjo 2007, pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang
tersebut akan semakin luas pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah
pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Hal ini sejalan dengan
pendapat diatas hasil penelitian Endah 2006 yang menyatakan seseorang dengan tingkat pendidikan formalnya yang tinggi biasanya akan mempunyai tingkat
pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.
Universitas Sumatera Utara
5.1.3 Gambaran Pekerjaan Responden