Instrumen Sumber Informasi Responden Tentang Penyakit Diare Sumber Informasi Responden Tentang Cara Penanganan Diare

d. Teman adalah orang-orang yang memiliki hubungan dekat dengan responden tetapi tidak ada hubungan darah yang mendukung responden dalam cara melakukan penanganan diare secara dini pada balita. 6. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui responden mengenai penangan diare secara dini pada balita. 7. Sikap adalah pandangan responden mengenai penangan diare secara dini pada balita. 8. Tindakan adalah hal-hal yang dilakukan responden dalam menangani diare secara dini pada balita .

3.6 Instrumen dan Aspek Pengukuran

3.6.1 Instrumen

Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari data karakteristik responden, sumber informasi dan data perilaku yang terdiri dari pengetahuan, sikap dan tindakan responden dalam upaya melakukan pencegahan diare pada balita.

3.6.2 Aspek Pengukuran

Menurut Arikunto 2002, aspek pengukuran dengan kategori baik, sedang, kurang terlebih dahulu menentukan kriteria tolak ukur yang akan dijadikan penentuan. Untuk mengukur pengetahuan, dan tindakan dalam penelitian ini digunakan skala Thurstone dan untuk mengukur sikap digunakan skala Likert. Skala yang disusun menurut metode Thurstone disusun sedemikian rupa sehingga interval antar urutan dalam skala mendekati interval yang sama Universitas Sumatera Utara besarnya, karena itulah skala ini sering juga disebut equal-appearing interval atau equal-interval scale skala interval sama. Skala Likert adalah mengunakan teknik konstruksi test yang lain yaitu masing-masing responden diminta melakukan agreement atau disagreement untuk masing-masing item dalam skala yang terdiri dari 5 poin. Dengan demikian ukuran yang dihasilkan oleh skala ini hampir- hampir mendekati ukuran interval sehingga dapat digunakan analisa statistik. Pada penelitian ini, kuesioner terdiri dari 41 pertanyaan yang terdiri dari 5 pertanyaan mengenai sumber informasi, 11 pertanyaan pengetahuan, 12 pertanyaan tentang sikap dan 13 pertanyaan tentang tindakan.

1. Pengukuran Sumber Informasi

Sumber informasi diukur melalui 5 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone. Skala pengukuran sumber informasi berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Untuk pertanyaan no 5 nilai tertingginya 1, sedangkan untuk pertanyaan nomor 1, 2, 3 dan 4 nilai tertingginya 3, sehingga didapatkan total nilai 13. Berdasarkan Arikunto 2002, aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori: a Sumber informasi baik, apabila nilai yang diperoleh 76 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 13 yaitu 10 b Sumber informasi sedang, apabila nilai yang diperoleh 56-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 13 yaitu 7 - 10 c Sumber informasi kurang, apabila nilai yang diperoleh 56 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 13 yaitu 7 Universitas Sumatera Utara

2. Pengukuran Pengetahuan

Pengetahuan diukur melalui 11 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone. Skala pengukuran pengetahuan, berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan nilai tertingginya adalah 2 sehingga total nilai sebesar 22. Berdasarkan Arikunto 2002, aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori: 1. Tingkat pengetahuan baik, apabila nilai yang diperoleh 76 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 22 yaitu 17 2. Tingkat pengetahuan sedang, apabila nilai yang diperoleh 56-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 22 yaitu 12 - 17 3. Tingkat pengetahuan kurang, apabila nilai yang diperoleh 56 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 22 yaitu 12

3. Pengukuran Sikap

Sikap diukur melalui 12 pertanyaan dengan menggunakan skala Likert 1932. Skala pengukuran sikap berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah 4 sehingga total nilainya adalah sebesar 48 dimana untuk pertanyaan no 1, 2, 3, 8, 9 san 12 nilai tertinggi 4 dengan pilihan jawaban sangat setuju SS dan pertanyaan no 4, 5, 6, 7 dan 11 nilai tertinggi 4 untuk pilihan jawaban sangat tidak setuju STS. Berdasarkan Arikunto 2002, aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: Universitas Sumatera Utara a Sikap baik, apabila nilai yang diperoleh 76 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 48 yaitu 46 b Sikap sedang, apabila nilai yang diperoleh 56-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 48 yaitu 34 - 46 c Sikap kurang, apabila nilai yang diperoleh 56 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 48 yaitu 34

4. Pengukuran Tindakan

Tindakan diukur melalui 13 pertanyaan dengan menggunakan skala Thurstone. Skala pengukuran tindakan berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi dari seluruh pertanyaan adalah 2, sehingga total nilainya adalah sebesar 26 dimana untuk pertanyaan no 2, 4, 7, 8,10 dan 11 nilai tertinggi 1 dengan pilihan jawaban Ya dan pertanyaan no 1, 3, 5, 6, 9 dan 13 nilai tertinggi 1 untuk pilihan jawaban Tidak. sehingga total nilainya adalah: Berdasarkan Arikunto 2002, aspek pengukuran dengan kategori dari jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 kategori yaitu: a. Tindakan baik, apabila nilai yang diperoleh 76 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 26 yaitu 10 b. Tindakan sedang, apabila nilai yang diperoleh 56-75 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total 26 yaitu 7 - 10 c. Tindakan kurang, apabila nilai yang diperoleh 56 dari nilai tertinggi seluruh pertanyaan dengan total nilai 26 yaitu 7 Universitas Sumatera Utara

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dan proses komputerisasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing pengeditan

Pengeditan dilakukan dengan memeriksa kelengkapan isi kuesioner dengan tujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar, sehingga pengolahan data memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.

2. Coding pengkodean

Setelah data diperoleh dan melakukan pengeditan maka peneliti melakukan pengkodean pada setiap jawaban responden untuk mempermudah analisis data yang telah dikumpulkan.

3. Entry pemasukan

Kegiatan memasukan data ke dalam program komputer untuk pengambilan hasil dan kesimpulan. 3.7.2 Analisis Data Data yang telah diperoleh dari kuesioner mengenai gambaran perilaku ibu dalam mencegah diare pada balita kemudian diolah dengan program komputer, dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Kemudian data dianalisis secara deskriftif. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

UPTD Puskesmas Gunungsitoli Utara Kecamatan Gunungsitoli Utara pada dulunya Puskesmas tersebut dalam status sebagai Puskesmas pembantu wilayah puskesmas Hiliduho yang terletak di kompleks pesantren sekarang, setelah pemekaran Kecamatan maka Puskesmas Pembantu tersebut menjadi wilayah Puskesmas Gunungsitoli Kabupaten Nias. Setelah itu terjadi pemekaran Kabupaten Kota pada tahun 2009 dan selanjutnya pemekaran Kecamatan wilayah kota, maka Puskesmas Olora menjadi Wilayah kecamatan Gunungsitoli Utara sampai sekarang. Letak geografis UPTD Puskesmas Gunungsitoli Utara Kecamatan Gunungsitoli Utara terletak pada garis lintang utara 10,5 Km dari Ibu Kota Gunungsitoli dengan batas Sebelah Utara berbatasan dengan desa Awa’ai Kecamatan Sitolu Ori Kabupaten Nias Utara. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bawodesolo Kecamatan Gunungsitoli Kota Gunungsitoli. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Niko’otano Dao Kecamatan Gunungsitoli Alo’oa Kota Gunungsitoli. Sebelah Timur berbatasan dengan lautan Indonesia. UPTD Puskesmas Gunungsitoli Utara Kecamatan Gunungsitoli Utara mempunyai 10 Desa Wilayah kerja yaitu: Desa Olora, Desa Hilimbowo Olora, Desa Gawu- Gawu Bouso, Desa Loloana’a Lolomoyo, Desa Afia, Desa Tetehosi Afia, Desa Teluk Belukar, Desa Hambawa, Desa Lasara Sowu dan Desa Hiligodu Ulu. Universitas Sumatera Utara UPTD Puskesmas Gunungsitoli Utara Kecamatan Gunungsitoli Utara mempunyai Satelit Pembantu antara lain yaitu 2 dua Puskesmas pembantu, 7 tujuh Poskesdes dan 1 satu Posyandu Plus. Karena terbatasnya informasi dan jarak yang jauh ke pelayanan kesehatan menjadi alasan masyarakat untuk tidak datang ke pelayanan kesehatan. 4.2 Karakteristik Responden Distribusi karakteristik responden yang terdiri dari umur dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan median yang didapatkan yaitu 26 sehingga dibuat menjadi ≤26 tahun dan 26 tahun, pendidikan dibagi menjadi 6 kategori yaitu Tidak Sekolah, Tidak Lulus SD, Lulus SD, Lulus SMP, Lulus SMA dan D3S1. Jumlah anak dibagi menjadi 2 kategori berdasarkan median yang didapatkan yaitu 2 sehingga dibuat menjadi ≤2 orang dan 2 orang. Maka karakteristik responden ibu pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Ibu Pada Balita Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara Tahun 2015 Karakteristik Responden Jumlah n Umur ≤ 19 tahun 20-29 tahun 30-39 tahun 40 tahun 1 46 27 1,4 62,2 36,5 0,0 Total 74 100 Pendidikan Tidak Sekolah Tidak Lulus SD Lulus SD Lulus SMP Lulus SMA D3S1 4 5 23 33 9 0,0 5,4 6,8 31,1 44,6 12,2 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Lanjutan Karakteristik Responden Jumlah n Total 74 100 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Pedagang PNS BuruhPRT Lainnya 43 18 7 5 1 58,1 24,3 9,5 6,8 1,4 Total 74 100 Jumlah Anak ≤ 2 orang 2 orang 47 27 63,5 36,5 Total 74 100 Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak adalah responden pada kelompok umur 20 –29 tahun sebesar 46 orang 62,2, sedangkan kelompok umur yang paling sedikit adalah umur 19 tahun sebanyak 1 orang 1,4. Responden yang memiliki tingkat pendidikan paling banyak adalah Lulus SMA sebanyak 33 orang 4 4,6 dan paling sedikit responden yang tidak lulus SD sebanyak 4 orang 5,4. Pekerjaan responden paling banyak sebagai IRT sebanyak 43 orang 58,1, sedangkan yang paling sedikit bekerja sebagai pekerjaan lainnya seperti wiraswasta, pegawai swasta dan lain-lain sebanyak 1 orang 1,4. Responden yang memiliki anak ≤2 orang sebanyak 47 orang 63,5 sedangkan yang memiliki anak 2 orang anak sebanyak 27 orang 36,5.

4.3 Sumber Informasi Responden

Adapun yang menjadi sumber informasi responden terhadap upaya penanganan diare secara dini pada balita di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015 dibagi berdasarkan dari mana Universitas Sumatera Utara responden mendapatkan informasi tentang penyakit diare, cara penanganan diare secara dini, cara pengobatan diare, siapa yang paling rentan terkena penyakit diare dan media apa yang paling baik untuk menyampaikan informasi tentang diare.

4.3.1 Sumber Informasi Responden Tentang Penyakit Diare

Sumber informasi tentang penyakit diare diperoleh responden dari petugas kesehatan, TV, media cetak, radio, keluarga, teman dan lainnya seperti pada tabel berikut: Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Penyakit Diare Sumber Informasi Ya Tidak Total n n Petugas Kesehatan 50 67,6 24 32,4 74 100 TV 50 67,6 24 32,4 74 100 Media Cetak 25 33,8 49 66,2 74 100 Radio 12 16,2 62 83,8 74 100 Keluarga 51 68,9 23 31,1 74 100 Teman 53 71,6 21 28,4 74 100 Lainnya 0,0 74 100 74 100 Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat sumber informasi responden mengenai penyakit diare paling banyak diperoleh melalui teman yaitu 53 orang 71,6, selanjutnya melalui keluarga yaitu 51 orang 68,9, kemudian melalui petugas kesehatan yaitu 50 orang 67,6, melalui TV yaitu 50 orang 67,6 dan informasi paling sedikit diperoleh melalui media cetak yaitu 25 orang 33,8, dan radio sebanyak 12 orang 16,2.

4.3.2 Sumber Informasi Responden Tentang Cara Penanganan Diare

Secara Dini Sumber informasi tentang cara penanganan diare secara dini diperoleh responden dari petugas kesehatan, TV, media cetak, radio, keluarga, teman dan lainnya seperti pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Penanganan Diare Secara Dini Sumber Informasi Ya Tidak Total n n Petugas Kesehatan 35 47,3 39 52,7 74 100 TV 44 59,5 30 40,5 74 100 Media Cetak 22 29,7 52 70,3 74 100 Radio 12 16,2 62 83,8 74 100 Keluarga 45 60,8 29 39,2 74 100 Teman 41 55,4 33 44,6 74 100 Lainnya 2 2,7 72 97,3 74 100 Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat sumber informasi responden mengenai penanganan diare secara dini paling banyak diperoleh melalui keluarga yaitu 45 orang 60,8, selanjutnya melalui TV yaitu 44 orang 59,5, kemudian melalui teman yaitu 41 orang 55,4, melalui petugas kesehatan yaitu 35 orang 47,3 dan informasi paling sedikit diperoleh melalui media cetak yaitu 22 orang 29,7, radio sebanyak 12 orang 16,2 dan lainnya sebanyak 2 orang 2,7.

4.3.3 Sumber Informasi Responden Tentang Cara Pengobatan Diare

Dokumen yang terkait

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Ibu Yang Memiliki Balita Terhadap Penyakit Diare Di RW.03 Kelurahan Sukawarna Wilayah Kerja Puskesmas Sukawarna Kota Bandung Tahun 2007.

3 14 27

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Pencegahan dan Penaggulangan Secara Dini Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Hegarmanah Jatinangor.

0 1 1

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

0 0 17

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

0 0 2

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

0 0 11

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

0 0 34

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

0 0 3

Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Terhadap Upaya Penanganan Diare secara Dini pada Balita di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kecamatan Gunungsitoli Utara tahun 2015

0 0 33

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP IBU DAN KETERSEDIAAN FASILITAS TERHADAP UPAYA IBU DALAM PENCEGAHAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BETAET KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2015 - Repositori Universitas Andalas

0 0 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PENANGANAN BALITA DIARE DI RUMAH PADA WILAYAH PUSKESMAS KALIMANAH PURBALINGGA

0 0 13