Corsario Bucanero International Maritime Bureau IMB

pengawasan oleh petugas keamanan pelabuhan. Para perompak disini umumnya tertarik pada harta kekayaan para awak atau perlengkapan yang ada di kapal. 36 2 Medium level armed assault and robbery, yakni tipe bajak laut berskala menengah yang beroperasi di perairan laut lepas maupun teritorial. Biasanya mereka sudah terorganisasi organized piracy; 3 Major criminal hijack, yaitu kegiatan bajak laut paling tinggi dan memiliki modal yang sangat besar dan lebih terorganisir dengan melibatkan organisasi kejahatan internasional yang sudah terlatih menggunakan senjata api. Motif dari pembajakan di laut ini umumnya tidak hanya sekedar motif ekonomi, dapat juga berlatar motif politis atau terorisme. 37 Sejalan dengan UNCLOS 1982 dan IMO, IMB juga menekankan penegakan hukum kepada para pelaku perompakan kapada negara -negara yang memiliki kepentingan dalam hal pemberantasan pembajakan. IMB tidak memiliki aturan secara khusus tentang pemidanaan para perompak, tatapi IMB memiliki Pusat Pelaporan Pembajakan yang bertugas untuk memberikan informasi kepada negara pemilik kapal agar dapat melakukan penegakan hukum terhadap aksi tersebut. Jenis jenis bajak laut pada umumnya terbagi tiga, yaitu : 38

a. Corsario

Kapal corsario corsair adalah kapal yang berlaut atas perintah dari 36 Bantekas, lias. and Susan Nash, International Criminal Law, London: Cavendish Publishing, 2003 , hlm. 94. 37 Ariadno, Melda Kamil. Hukum Internasional Hukum yang Hidup, Jakarta: Penerbit Diadit Media, 2007, hlm.169 38 http:id.wikipedia.orgwikiPerompakan diakses pada 09 Juni 2015 Universitas Sumatera Utara seorang raja untuk berperang melawan kepentingan kerajaan musuh yang memiliki dokumen-dokumen yang memberikan kuasa kepada kapal yang dikendalikannya untuk berbuat aksi-aksi perang tersebut, dinamakan Letter of marque atau Patente de Corso. Batasan-batasan yang digariskan pada dokumen tersebut tidak jelas dan yang menentukan adalah kapten-kapten corsario dan tripulasinya. Pada periode peperangan, delegasi corsario sering dipakai dalam ekspedisi-ekspedisi untuk melawan kepentingan musuh yang berpotensi dan harta rampasannya diwajibkan diserahkan semua kepada kerajaan kecuali sebagian kecil yang mungkin bisa seperlima atau lebih. Ketika kapal-kapal corsair tidak menjadi bagian dari suatu misi kerajaan, mereka menyerang kapal apa saja selama tidak berbendera sama dengan kerajaan dari mana mereka berasal dan harta rampasan menjadi milik mereka secara utuh. Mereka beraksi layaknya bajak laut yang menyimpan hak-hak berlaut yang bersifat corso dilindungi oleh satu kerajaan. Kapal-kapal corsair aman bagi mereka yang berasal dari negarakerajaan yang sama. Para corsair tak dapat dihukum gantung dengan alasan pembajakan karena mereka mempunyai izin kuasa hukum corso yang dikeluarkan oleh kerajaan. Kenyataannya jelas seorang corsair yang dikejar oleh musuh, tidak dapat mempercayai hal ini, karena ada kebiasaan menghukum gantung corsair musuh.

b. Bucanero

Mereka mendapatkan nama bucaneros buccaneers, berasal dari kata Indian, bucan, yang merujuk pada tempat di mana daging diasapkan. Para Universitas Sumatera Utara bucanero hidup dalam alam bebas, tidak ada seorangpun yang memerintah atau menguasai mereka. Ini mengundang segala jenis orang yang diusir, buronan, budak, Indian pemberontak, dan orang-orang yang dikejar oleh agama. Jumlah bucanero ini bertambah dan pada tahun 1620 mereka mulai dikejar oleh orang- orang Spanyol. Mereka memutuskan untuk berbuat perampokan kecil di laut dan mendirikan pangkalan operasi di pulau Tortuga, dekat dengan koloni Spanyol. Pengakuan akan keberadaan mereka oleh Le Vasseur sebagai pemerintah pulau itu dan berangkat dari kepentingan riilnya, membawa mereka untuk berasosiasi dalam Hermandad de la Costa atau “persaudaraan daratan pantai ” yang akan memunculkan asal dari filibusteros.

c. Filibustero