Pengaruh gaya kepemimpinan atasan terhadap loyalitas karyawan studi kasus pada PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta Jl. Karangsari 16 B, Yogyakarta.

(1)

xv

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

Studi Kasus pada PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta Pius Bob Herman Jayanto

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer garis pertama pada perusahaan, pengaruh gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer garis pertama perusahaan pada loyalitas karyawan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 60 orang responden. Penulis menggunakan teknik wawancara dan kuesioner untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Teknik analisis data untuk masalah pertama adalah deskriptif yaitu dengan menggolongkan jumlah skor gaya kepemimpinan manajer garis pertama ke dalam kelompok gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis. Sedangkan untuk masalah keduamenggunakan teknik analisis regresi sederhana.

Hasil dari analisis masalah pertama menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer garis pertama di PT. Guna Adi Graha adalah gaya kepemimpinan otoriter. Hasil untuk masalah kedua menunjukkan bahwa ada pengaruh positif signifikan gaya kepemimpinan atasan terhadap loyalitas karyawan.


(2)

xvi

ABSTRACT

THE INFLUENCES OF THE MANAGER’S LEADERSHIP STYLE TO THE EMPLOYEES’ LOYALTY

A Case Study at PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta Pius Bob Herman Jayanto

Sanata Dharma University Yogyakarta 2014

This research aims to discover the leadership style the first line manager

use in the company, and the influences of the first line manager’s leadership style on the employees’ loyalty.

It is a case study with 60 respondents as the research sample. The (questionnaire and interview using ) researcher. Collects data needed for this research. The data analysis technique used to analysis the first problem is

descriptive statistics analysis to identify the first Line manager’s leadership style

( authoritative and democratic styles ). The simple regression analysis technique is used to analyze the second research problem.

The result of the first problem analysis shows that the manager’s

leadership style used by the first line manager at PT. Guna Adi Graha is authoritative style. While the result of the regression analysis for the second

problem shows that there is a positive and significant influence of manager’s leadership style on the employees’ loyalty.


(3)

i

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

Studi Kasus pada PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta Jl. Karangsari 16 B, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh: Pius Bob Herman Jayanto

NIM : 092214043

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Jangan Selalu Menunda-nunda pekerjaamu

karena itu akan menjadi penghambat untuk

meraih cita-citamu

Penulis

Saat Anak Panah Tidak Mengenai Sasaran, Sang Pemanah

Menyalahkan Diri Sendiri, Bukan Orang Lain. Orang Bijak Berperilaku

Serupa

KONFUSIUS

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Bunda Maria dan Yesus Kristus Sang Juru Selamat

Ayah dan Ibu tercinta Kakak Y.Indra Santoso dan T.Andre Prakoso G.Reyneldis wahyu handayani

V.Indar Setiawan, Andika,

Bramantio,Peter Gunawan


(7)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Yang bertanda tangan dibawah ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

Studi kasus pada PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta Jl. Karangsari 16 B, Yogyakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 27 agustus 2014 adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya,

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia mnerima sanksi, yaitu skripsi saya digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 27 Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

Pius Bob Herman Jayanto NIM: 092214043


(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Pius Bob Herman Jayanto

Nomor Mahasiswa : 09 2114 043

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

Studi Kasus pada PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta Jl. Karangsari 16 B, Yogyakarta

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 27 Agustus 2014 Yang menyatakan


(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh gaya kepemimpinan

atasan terhadap loyalitas karyawan : Studi Kasus pada “PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta Jl. Karangsari 16 B, Yogyakarta“. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., MBA, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Ibu Dra. Diah Utari B.R.,M.Si., selaku dosen pembimbing I yang yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.

4. Bapak Drs. Th. Sutadi , MBA, selaku dosen pembimbing II yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

5. Ibu Dra. Yuliana Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen penguji atau dosen tamu ujian pendadaran.

6. Bayuadhi Setiyawan,SH selaku pemilik PT. Guna Adi Graha yang telah memberikan saya tempat untuk melakukan penelitian.

7. Seluruh karyawan PT. Guna Adi Graha yang sudah membantu dan membimbing penulis dalam melakukan penelitian.

8. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.


(10)

viii

9. Kepada Ayah dan Ibu saya yang selalu memberikan dukungan baik secara moril dan materiil.

10. Nadia, Yunike, Prita, Vincent, Putri, Vida, Defvy, Felisitas, Gaby, Kori, Natalis, Aconk, Andi, indar, peter dan Doni yang selalu membantu saya selama perjalanan saya you’re my best friends.

11. Seluruh teman-teman manajemen angkatan 2009 yang telah memberikan warna dalam perjalanan studi saya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 27 Agustus 2014

Penulis

Pius Bob Herman Jayanto


(11)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ……… vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN ABSTRAK ... xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 7


(12)

x

2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 11

3. Pengertian Kepemimpinan ... 13

4. Pengertian Gaya Kepemimpinan... 15

5. Pengertian Loyalitas Karyawan ... 19

B. Penelitian Sebelumnya ... 20

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 21

D. Hipotesis ... 22

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 23

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 23

D. Variabel Penelitian ... 24

1. Identifikasi Variabel ... 24

2. Definisi Variabel ... 24

3. Pengukuran Variabel ... 26

E. Definisi Operasional... 25

F. Populasi dan Sampel ... 26

G. Teknik Pengambilan Sampel... 27

H. Teknik Pengumpulan Data ... 28

I. Sumber Data ... 28

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 29

1. Uji Validitas ... 29


(13)

xi

K. Tehnik Analisis Data ... 31

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Perusahaan... .. 35

B. Manajemen Perusahaan... . 36

C. Struktur Perusahaan ... 37

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Kevalidan Data ... 42

1. Validitas ... 42

2. Reliabilitas ... 44

B. Deskripsi Variabel Penelitian ... 44

1. Jenis Kelamin ... 45

2. Umur Responden ... 45

3. Tingkat Pendidikan ... 46

4. Lama Bekerja... . 46

C. Hasil Penelitian ... 47

1. Gaya Kepemimpinan Supervisor (X) ... 47

2. Loyalitas Karyawan Cleaning Service (Y) ... 48

D. Analisis Kuantitatif ... 49

E. Hasil Analisis Regresi ... 49

F. Pembahasan ... 54

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55


(14)

xii

DAFTARA PUSTAKA ... 57

LAMPIRAN KUESIONER ……… 58

LAMPIRAN DATA RESPONDEN ……….. 63


(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel V.1 Rangkuman tes validitas ... 43

Tabel V.2 Rangkuman hasil uji reliabilitas ... 44

Tabel V.3 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ... 45

Tabel V.4 Karakteristik responden berdasarkan umur responden ... 45

Tabel V.5 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 46

Tabel V.6 Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja ... 46

Tabel V.7 Deskripsi Gaya kepemimpinan supervisor (X1) ... 47

Tabel V. 8 Deskripsi Loyalitas karyawan cleaning service (Y) ... 48

Tabel V. 9 Uji Normalitas ... 60

Tabel V. 10 Korelasi Gaya kepemimpinan supervisor dan loyalitas karyawan cleaning service ... 62


(16)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Tingkatan manajemen dalam suatu organisasi ... 9

Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian ... 22


(17)

xv

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN

Studi Kasus pada PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta Pius Bob Herman Jayanto

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer garis pertama pada perusahaan, pengaruh gaya kepemimpinan yang digunakan oleh manajer garis pertama perusahaan pada loyalitas karyawan.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 60 orang responden. Penulis menggunakan teknik wawancara dan kuesioner untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Teknik analisis data untuk masalah pertama adalah deskriptif yaitu dengan menggolongkan jumlah skor gaya kepemimpinan manajer garis pertama ke dalam kelompok gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis. Sedangkan untuk masalah keduamenggunakan teknik analisis regresi sederhana.

Hasil dari analisis masalah pertama menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer garis pertama di PT. Guna Adi Graha adalah gaya kepemimpinan otoriter. Hasil untuk masalah kedua menunjukkan bahwa ada pengaruh positif signifikan gaya kepemimpinan atasan terhadap loyalitas karyawan.


(18)

xvi

ABSTRACT

THE INFLUENCES OF THE MANAGER’S LEADERSHIP STYLE TO THE EMPLOYEES’ LOYALTY

A Case Study at PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta Pius Bob Herman Jayanto

Sanata Dharma University Yogyakarta 2014

This research aims to discover the leadership style the first line manager use in the company, and the influences of the first line manager’s leadership style on the employees’ loyalty.

It is a case study with 60 respondents as the research sample. The (questionnaire and interview using ) researcher. Collects data needed for this research. The data analysis technique used to analysis the first problem is descriptive statistics analysis to identify the first Line manager’s leadership style ( authoritative and democratic styles ). The simple regression analysis technique is used to analyze the second research problem.

The result of the first problem analysis shows that the manager’s leadership style used by the first line manager at PT. Guna Adi Graha is authoritative style. While the result of the regression analysis for the second problem shows that there is a positive and significant influence of manager’s leadership style on the employees’ loyalty.


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi. Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya manusia sebagai pengelola sistem. Agar sistem ini berjalan dalam pengelolaanya harus diperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan, pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainya. Hal ini akan menjadikan manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.Sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital. Karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri. Oleh karena itu dituntut kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu sendiri. Sumber daya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia berada di dalamnya. Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut tentu manusia tersebut harus mempunyai nilai kompetensi, ada lima karakteristik kompentensi yaitu :


(20)

1. Motif (motive), apa yang secara konsisten dipikirkan atau keinginan-keinginan yang menyebabkan melakukan tindakan. Apa yang mendorong, perilaku yang mengarah dan dipilih terhadap kegiatanatau tujuan tertentu.

2. Sifat/ciri bawaan (trait), ciri fisik dan reaksi-reaksi yang bersifat konsisten terhadap situasi atau informasi.

3. Konsep diri (self concept), sikap, nilai dari orang-orang.

4. Pengetahuan (knowledge), yaitu suatu informasi yang dimiliki seseorang pada bidang yang spesifik.Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Biasanya tes pengetahuan mengukur kemampuan untuk memilih jawaban yang paling benar, tapi tidak bisa melihat apakah seseorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya itu.

5. Keterampilan (skill), kemampuan untuk mampu melaksanakan tugas-tugas fisik dan mental tertentu.

Menjamurnya bangunan perkantoran, pertokoan, hingga rumah mewah, mampu mendongkrak perkembangan usaha jasa layanan cleaning service. Usaha di bidang jasa kebersihan ini kerap dibutuhkan karena keterbatasan pemilik kantor atau rumah dalam hal membersihkan bangunan. Misalnya bangunan yang terlalu luas untuk dibersihkan sendiri, atau bangunan baru yang membutuhkan jasa kebersihan, hingga perawatan perabotannya. Saat ini memang sudah banyak pelaku usaha yang bergerak di bidang jasa cleaning service, khususnya di kota-kota besar. Namun hal


(21)

tersebut bukan hambatan untuk pelaku usaha lainnya yang ingin berkembang di usaha jasa ini, yang terpenting adalah komitmen dalam menjalankannya, mulai dari fokus dalam pemilihan segmen pasar, penggunaan perlengkapan dan peralatan kerja, hingga perekrutan karyawan

cleaning service.Konsumen yang biasanya membutuhkan jasa layanan ini kebanyakan dari kalangan kelas atas. Berhubung segmentasi lebih mengarah pada konsumen high class, maka promosi yang cocok biasanya melalui iklan di koran ataupun internet. Hal ini dikarenakan kedua media tersebut mampu membidik langsung kepada segmen kelas atas yang diyakini sudah melek informasi.Selain itu, untuk membangun pasar bisa juga mengawalinya dengan door to door, dengan mendatangi langsung perumahan-perumahan mewah atau gedung perkantoran. Di sana pelaku usaha bisa mempraktikkan cara kerja mereka.Tidak hanya cara kerja yang harus diperlihatkan, dalam melakukan promosi pelaku usaha juga harus menggunakan peralatan yang bersih dan canggih, agar calon konsumen bisa percaya dengan hasil akhir pelayanan perusahaan. Dengan adanya jaminan kualitas, maka bisa berlanjut menjadi promosi dari mulut ke mulut, yang biasanya promosi ini lebih efektif daripada cara promosi lainnya. Berhubung usaha jasa mementingkan kebersihan untuk hasil akhirnya, maka pelaku usaha harus mempertahankan bahkan meningkatkan kualitasnya, bisa dengan menggunakan peralatan yang canggih hingga mempekerjakan karyawan yang benar-benar terampil dan profesional. Karena hal tersebut bisa membuat pelaku usaha yang berkecimpung dalam usaha jasa cleaning


(22)

service mampu bertahan di tengah persaingan usaha yang saat ini semakin ketat.

Dengan mengidentifikasi dan meneliti berbagai faktor, diharapkan diperoleh gambaran tentang hal-hal yang berhubungan dengan peningkatan loyalitas karyawan. Penelitian ini mencoba melakukan kajian faktor-faktor tersebut yaitu pengaruh gaya kepemimpinan dalam meningkatkan loyalitas karyawan. Mengingat fatalnya resiko yang akan diperoleh bila karyawan ini tidak dikoordinir dengan baik akan mempengaruhi loyalitas karyawan dengan perusahaan. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan

judul : “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN

TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN” : Studi Kasus pada PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut “Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan atasan terhadap loyalitas karyawan PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta?”

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi pembahasan hanya pada penilaian loyalitas karyawan PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta yang berkaitan dengan pengaruh gaya kepemimpinan atasan.


(23)

D. Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan atasan terhadap loyalitas karyawan PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang positif bagi atasan dalam membantu mengevaluasi kepemimpinanya untuk menjaga kenyamanan dan kesetiaan karyawan terhadap perusahaan.

2. Bagi karyawan PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta.

Penelitian ini dapat membantu karyawan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang kondusif, lebih diperhatikan atau dekat dengan

supervisors dalam mewujudkan kenyamanan semua pihak sehingga semangat kerja dan motivasi karyawan lebih baik.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan perbandingan referensi untuk penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan .


(24)

Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana berlatih dan menerapkan teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan serta menambah pengetahuan mengenai pengelolaan sumber daya manusia.


(25)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen

a. Pengertian Manajemen

Menurut A. James Stoner dalam buku Handoko (2003:8), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi serta penggunaan sumber-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati.

Dari definisi di atas terlihat bahwa manajemen sebagai seni mengandung arti bahwa hal itu adalah kemampuan atau keterampilan pribadi. Manajemen didefinisikan sebagai proses karena semua manajer, tanpa memperdulikan kecakapan atau keterampilan khusus mereka, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan.

Proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Perencanaan berarti bahwa para manajer memikirkan kegiatan-kegiatan mereka sebelum dilaksanakan. Pengorganisasian berarti bahwa para manajer


(26)

mengkoordinasikan sumber daya-sumber daya manusia dan material organisasi. Selanjutnya, pengarahan berarti bahwa para manajer mengarahkan, memimpin, dan mempengaruhi para karyawan. Dan pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya.

Atas dasar uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).

b. Tingkatan Manajemen

Tingkatan manajemen dalam organisasi dibagi menjadi tiga golongan manajer, sebagai berikut (Handoko, 2003:17-18) : 1) Manajer lini – pertama

Tingkatan paling rendah dalam suatu organisasi yang memimpin dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Para manajer ini sering disebut dengan kepala atau pimpinan (leader), mandor (foremen), dan penyelia (supervisors).


(27)

2) Manajer menengah

Manajer menengah dapat meliputi beberapa tingkatan dalam suatu organisasi. Para manajer menengah membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya dan kadang-kadang juga karyawan operasional. Sebutan lain bagi manajer menengah adalah manajer departemen, kepada pengawas (superintendents), dan sebagainya.

3) Manajer puncak

Klasifikasi manajer tertinggi ini terdiri dari sekelompok kecil eksekutif. Manajemen puncak bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen organisasi. Sebutan khas bagi manajer puncak adalah direktur, presiden, kepala divisi, wakil presiden senior, dan sebagainya.

Tingkatan-tingkatan manajemen dalam suatu organisasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :


(28)

c. Fungsi Manajemen

Beberapa fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh banyak ahli adalah sebagai berikut :

1) Henry Fayol, meliputi : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.

2) Luther Gullick, meliputi : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Reporting, Controlling.

3) George Terry, meliputi : Planning, Organizing, Actuating,

Controlling.

4) William Newman, meliputi : Planning, Organizing, Asembling of resources, Directing, Controlling.

5) Dr. S. P. Siagian, MPA, meliputi : Planning, Organizing, Motivating, Controlling.

6) James A. F. Stoner, meliputi : Planning, Organizing, Leading, Controlling.

7) Marry Paker Follet, meliputi : Planning, Organizing, Leading, Controlling.

Beberapa pendapat tentang fungsi-fungsi manajemen di atas, penulis mengambil salah satu ahli yaitu Marry Paker Follet yang memberi penjelasan umum sebagai berikut :

1) Planning (Perencanaan)

Fungsi manajemen yang berkaitan dengan menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan,


(29)

memutuskan tugas, dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

2) Organizing (Pengorganisasian)

Fungsi manajemen berkaitan dengan penentuan dan pengelompokkan tugas dalam departemen, serta alokasi sumber daya ke dalam departemen.

3) Leading (Kepemimpinan)

Fungsi manajemen menggunakan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan sehingga mencapai tujuan organisasi.

4) Controlling (Pengendalian)

Fungsi manajemen berkaitan dengan pengawasan aktivitas karyawan, pertahanan organisasi pada jalur pemenuhan tujuan pengoreksian bila diperlukan.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Handoko (2001:3), manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat.

Menurut Sulistyani dkk (2003:10), manajemen sumber daya manusia merupakan pendekatan terhadap manusia. Pendekatan terhadap manajemen manusia tersebut berdasarkan pada nilai manusia dalam hubungannya dengan organisasi. Manusia merupakan sumber


(30)

daya yang penting dalam organisasi, di samping itu efektivitas organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber daya manusia.

Mathis dan Jackson (2006:3) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional.

Sedangkan menurut Simamora (2004:4), manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok karyawan. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya. Manajemen sumber daya manusia terdiri atas serangkaian keputusan yang integrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi efektivitas karyawan dan organisasi. Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif guna mencapai berbagai tujuan.


(31)

3. Kepemimpinan

a. Pengertian Kepemimpinan

Wirjana dan Supardo (2005:3) mendefinisikan kepemimpinan adalah suatu proses yang kompleks dimana seorang mempengaruhi orang-orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas, atau sasaran dan mengarahkan organisasi dengan cara yang membuatnya lebih kohesif dan lebih masuk akal.

Bernad Bass (dalam Wirjana dan Supardo, 2005:4) menyatakan bahwa ada tiga dasar untuk menjadi pemimpin : 1) Beberapa pembawaan kepribadian memungkinkan

seseorang secara alami mencapai peran kepemimpinan (teori pembawaan).

2) Suatu krisis atau kejadian yang penting menyebabkan seseorang muncul untuk menghadapinya, yang menampilkan kualitas-kualitas kepemimpinan yang luar biasa pada seseorang (teori kejadian).

3) Orang dapat memilih untuk menjadi pemimpin. Seseorang dapat mempelajari keterampilan-keterampilan kepemimpinan (teori kepemimpinan transformasional). b. Keterampilan-keterampilan Pemimpin

Sebagian besar seorang pemimpin menjadi pemimpin karena mempelajari keterampilan-keterampilan yang didapat dengan bekerja keras dan ulet dalam menghadapi situasi dimana


(32)

ia bekerja. Seorang pemimpin harus menguasai keterampilan-keterampilan sebagai berikut :

1) Keterampilan konseptual (conceptual Skill) adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.

2) Keterampilan kemanusiaan (human skill) adalah kemampuan untuk bekerja dengan memahami dan memotivasi orang lain baik sebagai individu maupun kelompok.

3) Keterampilan administrasi (administrative skill) adalah seluruh keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan kepegawaian, dan pengawasan.

4) Keterampilan teknik (techinical skill) adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur-prosedur, atau teknik-teknik dari suatu bidang tertentu, seperti akuntansi, produksi, atau penjualan dan sebagainya.

c. Sifat-sifat Seorang Pemimpin yang Baik

Menurut Kinth Davis (dalam Wahjosumidjo, 1987:46) pemimpin yang berhasil cenderung memiliki empat macam


(33)

kelebihan dari sifat pribadi dan idealnya memiliki suatu kombinasi dari kebanyakan sifat, sebagai berikut :

1) Inteligensi.

Umumnya para pemimpin memiliki kecerdasan yang relatif lebih tinggi daripada karyawannya.

2) Kematangan dan keluasan pandangan sosial.

Pemimpin harus lebih matang dan lebih luas dalam hal-hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan.

3) Mempunyai motivasi dan keinginan berprestasi yang datang dari dalam.

Seorang pemimpin diharapkan harus selalu mempunyai dorongan yang besar untuk dapat menyelesaikan sesuatu. 4) Mempunyai kemampuan mengadakan hubungan antar

manusia.

Seorang pemimpin lebih mengetahui situasi karyawannya, sebab dalam kehidupan organisasi diperlukan adanya kerjasama atau saling ketergantungan antara anggota-anggota kelompok.

4. Gaya Kepemimpinan

a. Pengertian Gaya Kepemimpinan

Menurut Wahjosumidjo (1987:63), gaya kepemimpinan adalah bagaimana pemimpin itu berhubungan dengan karyawan. Sedangkan menurut Handoko (2003:63), ada gaya dua gaya


(34)

kepemimpinan yaitu : gaya kepemimpinan orientasi tugas ialah manajer berorientasi tugas, mengarahkan, dan mengawasi karyawan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkan, dan yang kedua gaya berorientasi karyawan ialah mencoba untuk lebih memotivasi karyawan dibanding mengawasi mereka.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki pemimpin untuk mempengaruhi karyawannya supaya sasaran atau tujuan dapat tercapai. Pemimpin dalam menetapkan perilaku atau gaya kepemimpinan akan sangat diwarnai oleh seberapa jauh penguasaan dan pemahaman nilai-nilai moral serta sifat-sifat kepribadian yang ada pada diri pemimpin. Kegagalan perilaku yang sering dialami oleh para pemimpin dalam menggerakkan sumber daya dalam organisasi diakibatkan oleh ketidakmatangan pribadinya seperti harga diri, pengendalian diri, keteladanan, emosional, dan sebagainya waluapun pemimpin itu sendiri memiliki berbagai keterampilan.

Gaya kepemimpinan dari seorang manajer akan menjadi ukuran bagi sistem kerja karyawan pada saat dan kondisi tertentu. Diharapkan adanya suatu komunikasi timbal balik antara pemimpin dan karyawan agar tujuan organisasi dapat tercapai, maka karyawan akan termotivasi untuk melakukan


(35)

pekerjaannya penuh tanggung jawab karena karyawan tahu akan kepribadian yang terpancar dalam diri pemimpinnya.

b. Macam-macam Gaya Kepemimpinan

Menurut Ruky (2002:148), gaya kepemimpinan diidentifikasikan menjadi dua, yaitu :

1) Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas (otoriter)

Ciri-cirinya :

a) Pemimpin selalu memberikan pengarahan kepada karyawannya.

b) Pemimpin mengawasi secara ketat karyawan untuk menjamin tugas yang dilaksanakan secara memuaskan.

c) Pemimpin lebih mementingkan tugas itu terlaksana daripada pengembangan dan pertumbuhan karyawan.

2) Gaya kepemimpinan yang berorientasi pada karyawan (demokratis)

Ciri-cirinya :

a) Pemimpin lebih memotivasi daripada mensupervisi karyawan.

b) Pemimpin dalam mengambil keputusan juga mengikutsertakan karyawannya.


(36)

c) Pemimpin membina hubungan yang akrab, penuh kepercayaan dan penuh penghargaan dengan anggota kelompok.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan apapun yang dianut seorang manajer akan mempengaruhi sistem kerja karyawannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan adalah pimpinan sendiri dan dari karyawan dalam melaksanakan tugas organisasi. Dari pemimpin sendiri akan mempengaruhi sistem kerja yaitu dilihat dari cara memimpin dan mengkoordinasikan tugas pada karyawan. Hal ini akan mempengaruhi cara kerja dari karyawan sendiri dalam melakukan kerja di perusahaan tersebut. Faktor dari karyawan yaitu dilihat dari keadaan, kondisi karyawan dalam melakukan kerja. Di sini akan mempengaruhi gaya kepemimpinan manajer dalam memberikan perintah pada karyawan untuk mencapai tujuan kerja dalam suatu organisasi. Situasi dan kondisi perusahaan juga akan mendukung gaya kepemimpinan pada saat gaya kepemimpinan dipakai dalam perusahaan tersebut. Maka untuk mencapai tujuan diperlukan kerjasama yang terpadu antara atasan, karyawan, maupun situasi sebagai faktor dalam menentukan gaya kepemimpinan.


(37)

5. Loyalitas Karyawan

Loyalitas karyawan terhadap perusahaan memiliki makna kesediaan seseorang untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, jika perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Kesediaan karyawan untuk mempertahankan diri bekerja dalam organisasi adalah hal yang penting dalam menunjang komitmen karyawan terhadap perusahaan dimana mereka bekerja. Hal ini dapat diupayakan bila karyawan merasakan adanya keamanan dan kepuasan di dalam organisasi tempat ia bergabung untuk bekerja.

Nitisemito (1996:177) mengungkapkan bahwa kesetiaan/loyalitas para karyawan terhadap perusahaan akan dapat menimbulkan rasa tanggung jawab. Tanggung jawab dapat menciptakan kegairahan dan semangat kerja. Untuk dapat menimbulkan loyalitas para karyawan terhadap perusahaan, maka pihak pimpinan harus mengusahakan agar para karyawan merasa senasib dengan perusahaan. Dengan perasaan senasib, kemajuan dan kemunduran perusahaan akan dirasakan juga oleh karyawan. Dalam kenyataan pihak perusahaan biasanya mengusahakan agar karyawan dapat merasakan kemajuan perusahaan dengan cara membagikan laba perusahaan (membagikan bonus). Cara lain untuk menimbulkan perasaan loyal para karyawan terhadap perusahaan ialah dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut membeli saham


(38)

perusahaan, tetapi hal ini hanya dapat dilakukan jika perusahaan berbentuk perseroan terbatas. Sebenarnya loyalitas dapat juga ditimbulkan dengan cara pemberian gaji yang cukup, perhatian terhadap kebutuhan rohani, dan hal-hal positif lainnya. Dalam praktek memang sulit menimbulkan loyalitas semua karyawan terhadap perusahaan, apalagi jika jumlah karyawan terlalu banyak. Jika karyawan terlalu banyak maka titik beratnya adalah kepada para karyawan yang memegang posisi penting. Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa loyalitas karyawan dibentuk dan dibina oleh perusahaan melalui pemenuhan kebutuhan karyawannya.

B. Penelitian Terdahulu

Nugroho (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara

Persepsi Gaya Kepemimpinan Demokratis dengan Komitmen Organisasi” mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif antara persepsi gaya kepemimpinan demokratis dengan komitmen organisasi PT. Walser Automotive Textiles Indonesia. Hipotesis penelitian ini adalah : ada hubungan positif persepsi gaya kepemimpinan demokratis dengan komitmen organisasi pada PT. Walser Automotive Textiles Indonesia. Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan fungsi produksi PT. Walser Automotive Textiles Indonesia sejumlah 76 karyawan yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dari dua bagian di fungsi produksi yaitu cutting dan maintenance. Metode pengumpulan data dalam penelitian


(39)

ini menggunakan dua skala pengukuran model Likert, yaitu skala persepsi gaya kepemimpinan demokrasi dan skala komitmen organisasi. Uji coba skala dilakukan pada 93 karyawan bagian cutting dan maintenance yang menghasilkan koefisien reliabilitas pada skala persepsi gaya kepemimpinan demokratis sebesar 0,876 dan pada skala komitmen organisasi sebesar 0,877. Dari hasil penelitian yang dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara persepsi gaya kepemimpinan demokratis dengan komitmen organisasi pada karyawan PT. Walser Automotive Textiles Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi yang bernilai 0,789 (p=0,000) dengan probabilitas 1% (p>0,01).

Dari hasil penelitian tersebut, penulis kemudian tertarik untuk meneliti lebih lanjut apakah gaya kepemimpinan juga mempengaruhi loyalitas karyawan.

C. Kerangka Berpikir

Karyawan bekerja dengan mendapat pengawasan dari atasannya. Jika pemimpin tidak bisa menjaga hubungan baik dengan karyawannya, dan karyawan merasa tertekan dengan gaya kepemimpinan atasannya maka diduga tidak akan memiliki loyalitas kepada perusahaan. Dia akan berusaha berpindah kerja ke perusahaan yang memperlakukan karyawan dengan lebih baik. Hal ini berarti semakin baik gaya kepemimpinan atasan diduga akan semakin baik pula loyalitas karyawannya.


(40)

Dari uraian di atas, maka kerangka berpikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar II.2 : Kerangka Konseptual Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah. Hipotesis tersebut harus diuji atau dibuktikan kebenarannya lewat pengumpulan dan penganalisaan data. Berdasarkan perumusan masalah dan landasan teori, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Ho : Gaya kepemimpinan supervisor tidak berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan cleaning service.

Ha : Gaya kepemimpinan supervisor berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan cleaning service.

Gaya Kepemimpinan (X)

Cara pemimpin dalam mengambil keputusan Hubungan pemimpin dengan karyawan

Cara pemimpin dalam memperlakukan karyawan Cara pemimpin menghadapi masalah dalam organisasi

Loyalitas Karyawan (Y)

Kesetiaan pada perusahaan Tidak menerima tawaran perusahaan pesaing Yakin pada eksistensi perusahaan

Merasa senasib dengan perusahaan

Menjaga rahasia perusahaan Bertanggung jawab dalam pekerjaan


(41)

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini termasuk penelitian studi kasus. Penelitian ini termasuk penelitian studi kasus karena penelitian ini mengenai loyalitas karyawan PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta. Dengan demikian, kesimpulan yang ditarik dari penelitian ini hanya berlaku pada karyawan PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah karyawan PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan loyalitas karyawan PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian


(42)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta yang beralamat di Jalan Karangsari No. 16B Yogyakarta.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang dijadikan objek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti, sesuai dengan perumusan masalah yang ada, dalam penelitian ini maka yang menjadi variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut :

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah gaya kepemimpinan (X).

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas karyawan (Y).

2. Definisi Variabel

a. Gaya Kepemimpinan (X)

Gaya kepemimpinan merupakan perilaku seorang pemimpin dalam menggerakkan karyawannya sehingga mau bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.


(43)

b. Loyalitas Karyawan (Y)

Loyalitas karyawan kesetiaan karyawan pada perusahaan sehingga karyawan tersebut memiliki rasa tanggung jawab dan semangat kerja.

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan berikut : a. Sangat Tidak Setuju = skor 5

b. Tidak Setuju = skor 4 c. Netral/ragu-ragu = skor 3

d. Setuju = skor 2

e. Sangat Setuju = skor 1

E. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan perilaku seorang pemimpin dalam menggerakkan karyawannya sehingga mau bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan. Gaya kepemimpinan memiliki indikator antara lain:

1) Cara atasan dalam mengambil keputusan. 2) Hubungan atasan dengan karyawan.


(44)

3) Cara atasan dalam memperlakukan karyawan. 4) Cara atasan menghadapi masalah dalam perusahaan. b. Loyalitas Karyawan

Loyalitas karyawan kesetiaan karyawan pada perusahaan sehingga karyawan tersebut memiliki rasa tanggung jawab dan semangat kerja. Loyalitas karyawan memiliki indikator sebagai berikut :

1) Kesetiaan pada perusahaan.

2) Tidak menerima tawaran perusahaan pesaing. 3) Yakin pada eksistensi perusahaan.

4) Merasa senasib dengan perusahaan. 5) Menjaga rahasia perusahaan.

6) Bertanggung jawab dalam pekerjaan.

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek (individu) yang akan diteliti pada wilayah tertentu (Sugiyono, 2000:72). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta minimal 1 tahun yang berjumlah 70 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010 :73). Penulis akan


(45)

menentukan sampel berdasarkan rumus dari Slovin (Widayat dan Amirullah, 2002:60), dengan rumus sebagai berikut :

n

=

Keterangan :

n : Jumlah sampel N : Ukutan populasi e : Batas kesalahan

Jadi berdasarkan rumus di atas, populasinya berjumlah 70 orang dengan taraf signifikansi α = 5%, maka perhitungan sampel yang diambil untuk penelitian adalah :

n =

n = 59,58

Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampelnya adalah 59,58 orang dan kemudian dibulatkan menjadi 60 orang untuk dijadikan sampel dengan memiliki kriteria tertentu.

G. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sampel non probabilitas. Sampel non probabilitas berarti probabilitas masing-masing populasi tidak diketahui. Sedangkan teknik pengambilan sampel non probabilitas dalam penelitian ini yaitu convenience sampling. Convenience sampling adalah prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut


(46)

keinginan peneliti. Maksudnya, peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang akan dijadikan sebagai sampel asal itu anggota populasi. Metode ini digunakan untuk memperoleh jawaban atas daftar pertanyaan dalam jumlah besar dan lengkap secara cepat dan hemat (Kuncoro, 2003:118-120).

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan bertanya secara langsung kepada Manajer PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta untuk memperoleh data mengenai gambaran umum perusahaan. 2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi sesuai keadaan responden sebenarnya. Kuesioner ini berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data mengenai gaya kepemimpinan atasandan loyalitas karyawan.

I. Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Data primer merupakan data yang diperoleh dan digali dari sumber utamanya, baik berupa data kualitatif dan data kuantitatif (Wiyono, 2011:132), seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang


(47)

dilakukan dalam penelitian. Data primer yang digunakan ini diambil langsung dari karyawan perusahaan, yaitu data mengenai gaya kepemimpinan dan loyalitas karyawan.

J. Teknik Pengujian Instrumen

1. Pengujian Validitas

Instumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 172). Untuk mengukur validitas instrument pada penelitian ini digunakan formula validitas instrumen pada penelitian ini digunakan formula product moment.

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara X dan Y (product moment)

X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden

Y : Total butir dari jawaban responden ∑ X : Jumlah skor butir

∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y N : Banyaknya partisipan uji coba

Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut :


(48)

1) Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

2) Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95 %, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005: 57). Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama. Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha.

Rumus Cronbach’s Alpha (Sugiyono, 2010: 365):

Keterangan :

r 11 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal : Jumlah varian butir

: Varian total

Untuk menentukan instrumen itu reliabel atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut :


(49)

1) Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila mempunyai nilai cronbach alpha ≥ 0,6 (60%).

2) Suatu kuesioner dapat dikatakan tidak reliabel apabila mempunyai nilai cronbach alpha < 0,6 (60%).

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan profil responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan lama responden bekerja di perusahaan. Data akan dideskripsikan melalui perhitungan-perhitungan dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Selain deskripsi respinden, analisis deskriptif juga akan dilakukan terhadap variabel penelitian, yaitu variabel gaya kepemimpinan dan variabel terikatnya yaitu loyalitas karyawan. Untuk dapat mendeskripsikan variabel-variabel tersebut, maka peneliti akan membuat interpretasi-interpretasi dengan melakukan perhitungan dan menyajikannya dalam bentuk tabel yang disusun berdasarkan klasifikasi menurut kriteria yang ditentukan.

2. Uji Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau tidak. Bila berdistribusi normal maka analisis untuk menguji hipotesis


(50)

dapat dilakukan. Uji normalitas menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov sebagai berikut (Sugiyono, 2010:150) : D = maksimum [Sn1(X) –Sn2(X)]

Keterangan :

D = Deviasi atau penyimpangan maksimum

Sn1(X) = Distribusi frekuensi komulatif yang ditentukan (teoritis)

Sn2(X) = Distribusi frekuensi komulatif yang diobservasi Jika dari hasil uji yang dilakukan diperoleh probabilitas (asymtoticc significance) > 0,05, maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika diperoleh probabilitas (asymtoticc significance) < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Lineritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada sifat hubungan yang linier atau tidak antara variabel bebas dengan terikat. Rumus yang digunakan adalah rumus garis regresi dengan menghitung nilai F atau analisis varians untuk uji linieritas. Rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana, 2002:332):

F =

Keterangan :

F = Harga bilangan F untuk garis regresi


(51)

= Varians keluaran

Dalam hal ini, kita akan menolak hipotesis model regresi linier jika F > F (1-α)(k-2,n-k). Untuk distribusi F yang akan digunakan diambil jika pembilang = (k-2) dan jika penyebut = (n-k).

c. Pengujian Hipotesis

1) Untuk menguji hipotesis yang pertama digunakan analisis regresi linier dengan langkah-langkah sebagai berikut : (a) Ho : Gaya kepemimpinan supervisor tidak

berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan cleaning service.

(b) Ha : Gaya kepemimpinan supervisor

berpengaruh positif terhadap loyalitas karyawan cleaning service.

2) Mencari persamaan regresi linier dengan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Loyalitas karyawan

X = Variabel gaya kepemimpinan

b = koefisien regresi


(52)

(a) Menentukan koefisien korelasi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Penentuan koefisien korelasi dilakukan dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r = koefisien korelasi n = banyaknya sampel

X = variabel gaya kepemimpinan Y = variabel loyalitas karyawan

Penafsiran koefisien korelasi (r) adalah sebagai berikut : 0,80 – 1,00 : Sangat tinggi

0,60 – 0,79 : Tinggi

0,40 – 0,59 : Cukup atau sedang 0,20 – 0,39 : Rendah

0,00 – 0,19 : Sangat rendah

Koefisien korelasi berkisar antara -1,00 s/d 1,00 dengan: “ - “ berarti korelasinya negatif

“ + “ berarti korelasinya positif r = 0 berarti tidak ada korelasi

r = -1 atau 1 berarti ada korelasi negatif atau positif sempurna


(53)

Ho ditolak jika probabilitas < 0,05; dengan taraf signifikansi 5%.


(54)

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Perusahaan

PT. Guna Adi Graha Inc, Suatu perusahaan Outsourcing yang berdiri sejak tahun 1995 dengan pemilik Bayuadhi Setiawan, SH. Dan para pemegang saham Ir. Ibnu, Ir. Alfarika Setyowati, Ir. Moesdarjono.MSC, Ir Sudrajad.MBA.

PT. Guna ADI GRAHA Inc bergerak dibidang Cleaning Service, Yaitu jasa pelayanan dan perawatan kebersihan, pekerja maintence( Specialis Office Building, Shopping Centre, School, Plaza, atau Mall ) maupun General Cleaning atau pekerjaan insidentil, Perumahaan, Factory, Club House, Perkantoran dan lain – lain. Dengan Sumber Daya Manusia yang handal dan professional kami siap memberikan pelayanan yang terbaik untuk Cleaning Maintance maupun General Cleaning. Perusahaan dimana saya melakukan penelitian adalah di perusaahan PT. Guna Adi Graha cabang perusahaan Yogyakarta tepatnya di Jalan Karangsari 16 B, Yogyakarta. Secara demografis letak kantor cukup strategis dibelakang kebun binatang gembira loka, dimana kebun binatang sendiri bukan tempat yang asing bagi masyarakat Yogyakarta sehingga mudah untuk menemukan kantor PT. Guna Adi Graha cabang Yogyakarta. PT. Guna Adi Graha sudah banyak menjalin kerjasama khususnya dalam jasa cleaning service dengan beberapa Universitas dan


(55)

perusahaan swasta seperti Universitas Sanata Dharma,Universitas Negri Yogyakarta,rumah sakit Panti Rapih dan masih banyak lainnya.

B. Manajemen

Manajemen Cleaning Service, CV. Guna Adi Graha.Inc dilaksanakan berdasarkan “Konsep Total Customer Service“ yang kualitas hasilnya diukur berdasarkan “Derajat Kepuasan Pelanggan” Dengan Sumber Daya 5M +11 (

Man, Money, Material, Manchine, Methode, & Information ) dengan demikian diharapkan selalu peka terhadap informasi kebutuhan customer. Siklus Pekerjaan / Proses pekerjaan dalam manajemen Cleaning Service, CV. Guna Adi Graha.Inc dapat mengikuti P – D – C –A ( PlanDoChekAction ), sehingga setiap ada permasalahan selalu ada actionnya ( Tanggap dan Responsif ).


(56)

C. Sruktur Perusahaan

PRESKOM

KOMISARIS II KOMISARIS I KOMISARIS III

DIREKTUR

Chief Accout

Logistic Office Purchasing Officer

Marketing Manager Operation Manager

Personal & Traning Manager

Chief Training Officer Chief General Cleaning Chief Cleaning Service Cleaning Inspectors Chief Clening Service Chife Support Team

CLEANER /OFFICE BOY – OFFICE GIRL

Gambar IV.1

Struktur Organisasi PT. Guna Adi Graha Inc

Tugas dan wewenang: 1. Preskom

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menetapkan pedoman dan kebijakan operasi perusahaan. b. Menyetujui penambahan dan pengurangan modal.


(57)

c. Menyetujui rencana kerja yang diajukan oleh direktur.

d. Mengangkat dan memberhentikan anggota dewan komisaris dan direktur.

e. Menetapkan ketentuan tentang besarnya gaji atau honorarium dan tunjangan bagi direktur dan komisaris.

2. Komisaris I, II dan III

Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Menentukan visi perusahaan.

b. Memberikan nasehat kepada direktur. c. Mengawasi dan menilai kinerja direktur. 3. Direktur

Tugas dan wewenang Direktur :

a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan.

c. Membuat peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan.

d. Memperbaiki dan menyempurnakan segenap segi penataan agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

e. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan oleh bawahan secara jelas


(58)

4. Chief Acounting

Tugas dan wewenang Chief Accounting :

a. Menyelesaikan administrasi pembukuan atas transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan.

b. Memeriksa penyelesaian buku induk, pos-pos material untuk penyelesaian neraca.

c. Menganalisa laporan keuangan untuk menilai apakah perusahaan mempunyai posisi keuangan yang baik.

5. Purchasing officer

Tugas dan wewenang Purchasing officer

a. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang (

inventory,material dll )

b. Melakukan pengelolaan pengadaan barang melalui perencanaan secara sistematis dan terkontrol ( FIFO atau ERP/ MRP )

c. Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria perusahaan

d. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran operasional perusahaan

e. Memastikan kesedian barang/material melalui mekanisme audit /

cotrol stock dll 6. Logistic Officer


(59)

a. Bertanggung jawab atas penyimpanan barang di gedung dan pengiriman barang.

b. Bertanggung jawab terhadap administrasi gudang dan transportasi c. Menentukan tempat penyimpanan bahan-bahan dan barang

d. Mengirim / mengambil barang pesanan berdasarkan order

7. Personal and Training manager

Tugas dan wewenang Personal and Training manager

8. Marketing manager

Tugas dan wewenang marketing manager

a. Membuat analisa terhadap pangsa pasar dan menentukan strategi penjualan terhadap konsumen atau pelanggan.

b. Memberikan pelayanan yang prima kepada setiap konsumen atau pelanggan.

c. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan penggunaan dana promosi

d. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh karyawan dibagian pemasaran

9. Operation manager

Tugas dan wewenang Operation manager

a. Mengawasi kegiatan operasional perusahaan.

b. Merencanakan, mengendalikan, dan mengawasi seluruh kegiatan operasi dalam pengembangan perusahaan sampai tuntas.


(60)

c. Mengadakan pembinaan, pelaksanaan kegiatan perusahaan di bidang pengembangan.

Operational Manager membawahi enam sub bagian yaitu : a. Chief training officer

b. Chief genereal cleaning c. Chief cleaning service d. Cleaning Inspector e. Chief Suport team

10. Cleaner/ Office Boy – Office girl

Tugas dan wewenang cleaner/ Office boy-office girl

a. menjaga kebersihan perusahaan,


(61)

43

BAB V ANALISIS DATA

A. Uji Kevalidan Data

Dalam penelitian ini digunakan program perhitungan computer (SPSS) untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas data yang diperoleh selama penelitian. yang dibutuhkan sebanyak 60 responden yang kemudian layak untuk diukur kevalidan datanya yang selanjutnya dapat dianalisis lebih lanjut. 1. Validitas

Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi product moment pearson. Dikatakan valid apabila hasil uji r hitung > r table dengan angka kritis 5%

Secara statistik nilai korelasi dari masing-masing butir atau atribut harus dibandingkan dengan nilai kritisnya pada nilai signifikasi 5% (0,05). Pengambilan kesimpulan dalam penelitian ini, jika koefisien korelasi < 0,05 maka data dikatakan valid. Begitu juga sebaliknya, jika koefisien korelasi > 0,05 maka data dikatakan tidak valid. Kriteria yang digunakan adalah bila nilai koefisien korelasi (rhitung) bernilai positif dan lebih besar dari rtabel, berarti item dinyatakan valid. Dengan N = 60 dan = 0,05 (uji satu sisi) diperoleh nilai rtabel sebesar 0,3610. Hasil pengujian validitas instrumen disajikan pada tabel V.1.


(62)

Tabel V.1

Rangkuman tes validitas

Variabel Indikator Butir r r tabel Status

Gaya

kepemimpinan

supervisor (X)

Cara atasan dalam mengambil

keputusan

1 0.668** 0,254 Valid 2 0.776** 0,254 Valid 3 0.478** 0,254 Valid 4 0.476** 0,254 Valid

Hubungan atasan dengan karyawan.

1 0.671** 0,254 Valid 2 0.757** 0,254 Valid 3 0.538** 0,254 Valid 4 0.780** 0,254 Valid

Cara atasan dalam memperlakukan

karyawan.

1 0.702** 0,254 Valid 2 0.678** 0,254 Valid 3 0.549** 0,254 Valid 4 0.602** 0,254 Valid 5 0.755** 0,254 Valid

Cara atasan menghadapi masalah dalam

perusahaan.

1 0.694** 0,254 Valid 2 0.815** 0,254 Valid 3 0.741** 0,254 Valid 4 0.764** 0,254 Valid

Loyalitas karyawan

cleaning service

(Y)

Kesetiaan pada perusahaan.

1 0.699** 0,254 Valid 2 0.654** 0,254 Valid 3 0.507** 0,254 Valid 4 0.743** 0,254 Valid

Tidak menerima tawaran perusahaan pesaing

1 0.614** 0,254 Valid 2 0.694** 0,254 Valid

Yakin pada eksistensi perusahaan

1 0.579** 0,254 Valid 2 0.692** 0,254 Valid

Merasa senasib dengan perusahaan.

1 0.627** 0,254 Valid 2 0.638** 0,254 Valid 3 0.401** 0,254 Valid

Menjaga rahasia perusahaan.

1 0.663** 0,254 Valid 2 0.754** 0,254 Valid

Bertanggung jawab pada perusahaan

1 0.696** 0,254 Valid 2 0.741** 0,254 Valid Sumber :Data Primer 2014 lampiran corelation

Berdasarkan Tabel V.1 hasil uji validitas instrumen pada Tabel , menunjukkan bahwa semua item memiliki koefisien korelasi (rhitung) bernilai positif dan lebih besar dari rtabel = 0,361 yang berarti valid.


(63)

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis Cronbach Alpha. Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila mempunyai

alpha ≥ 0,6. hasil uji reliabilitas disajikan pada Tabel V.2

Tabel V.2

Rangkuman hasil uji reliabilitas

Sumber Data Primer 2014 lampiran realibility

Dari Tabel V.2 dapat dilihat bahwa seluruh butir pertanyaan

mempunyai nilai alpha ≥ 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa alat ukur tersebut dinyatakan reliabel (Sekaran, 1992 : 287).

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Dalam mendeskripsikan variabel penelitian, nilai rata-rata masing-masing responden pada masing-masing variabel dikelompokkan (kategorisasi) dalam 5 kelas, berdasarkan norma yang telah dijelaskan pada Bab III.

Tujuan dari analisis deskriptif dalam penelitian ini yaitu untuk menganalisis data yang berhubungan dengan identitas responden yang meliputi jenis kelamin, usia, Tingkat Pendidikan

Variabel Alpha Status

Gaya kepemimpinan supervisor (X) 0.912 Reliabel Loyalitas karyawan cleaning service (Y) 0.890 Reliabel


(64)

1. Jenis Kelamin

Tabel V.3

Karakteristik Responden Berdasar Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Responden Dalam Angka

Jumlah Persentase

1 Laki-laki 38 63.3

2 Perempuan 22 36.7

Jumlah 60 100,0

Sumber : Data Primer 2014 lampiran data karakteristik responden

Berdasar Tabel V.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 60 responden yang dijadikan sampel terdapat 38 orang atau 63.3% responden laki-laki dan 22 orang atau 36.7% responden perempuan dari total responden.

2. Umur responden

Tabel V.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur responden

No Umur Jumlah Responden Dalam Angka

Jumlah Persentase

1 < 20 tahun 2 3.3

2 21 30 tahun 46 76.7

3 31 40 tahun 10 16.7

4 > 40 tahun 2 3.3

Jumlah 60 100,0

Sumber : Data Primer 2014 lampiran data karakteristik responden

Berdasarkan Tabel V.4 di atas dapat diketahui bahwa dari jumlah responden berdasarkan usia < 20 tahun sebanyak 2 orang atau 3.3% ,usia antara 21 – 30 tahun sebanyak 46 orang atau 76.7%, 31 – 40 tahun sebanyak 10 atau 16.7% dan usia > 40 tahun sebanyak 2 orang atau 3.3% dari total responden.


(65)

3. Tingkat Pendidikan

Tabel V.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Pekerjaan Jumlah Responden

Dalam Angka

Jumlah Persentase

1 SD 2 3.3

2 SMP/SLTP 13 21.7

3 SMA/SLTA/MAN/STM/SMK 41 68.3

Jumlah 60 100,0

Sumber : Data Primer 2014 lampiran data karakteristik responden

Berdasarkan Tabel V.5 di atas dapat diketahui bahwa terdapat 2 orang atau 3.3% dari total responden yang tamat SD, SMP 13 orang atau 21.7% responden , dan SMA sebanyak 41 atau 68.3% dari total responden .

4. Lama Bekerja

Tabel V.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja No

Lama Bekerja Jumlah Responden

Dalam Angka

Jumlah Persentase

1 Kurang dari 1 tahun 18 30.0

2 Lebih dari 1 tahun 42 70.0

Jumlah 60 100,0

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan Tabel V.6, dapat dilihat bahwa mayoritas lama bekerja responden adalah lebih dari 1 tahun yaitu sebanyak 42 orang (70.0%), dan diikuti kurang dari 1 tahun sebanyak 18 orang (30.0%).


(66)

C. Hasil Penelitian

1. Gaya kepemimpinan supervisor (X1)

Variabel Gaya kepemimpinan supervisor (X1) diukur dengan 17 item pernyataan. Setelah ke 17 item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel Gaya kepemimpinan supervisor (X1) disajikan pada Tabel V.7

Tabel V.7

Deskripsi Variabel Gaya kepemimpinan supervisor (X1)

Interval Kategori Frekuensi Persentase(%)

1,00 – 2,30 Orientasi pada karyawan 0 0

2.31 – 3.69 Netral 15 25.0

3.70 – 5,00 Orientasi pada tugas 45 75.0

Jumlah 60 100,0

Rata-rata = 3.9137

Sumber: data primer di olah 2013 lampiran data responden

Berdasarkan Tabel V.7, dapat dilihat bahwa dari 60 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel Gaya kepemimpinan supervisor (X1), tidak ditemukan responden yang menilai bahwa supervisor (X1) masuk dalam kategori Gaya Kepemimpinan

Orientasi pada karyawan, 15 orang (25.0%) tergolong ”Netral”, dan 45 orang (75.0%) masuk dalam kategori “Orientasi pada tugas”. Nilai rata -rata diperoleh sebesar 3.9137. Nilai ini berada dalam rentang 3,40 – 4,19


(67)

supervisor (X1) di PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta tergolong

“Berorientasi pada tugas”.

2. Loyalitas karyawan cleaning service (Y)

Variabel Loyalitas karyawan cleaning service (Y) diukur dengan 15 item pernyataan. Setelah ke 15 item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel Loyalitas karyawan cleaning service (Y) disajikan pada Tabel V.8

Tabel V.8

Deskripsi Variabel Loyalitas karyawan cleaning service (Y)

Interval Kategori Frekuensi Persentase(%)

1,00 – 1,79 Sangat rendah 0 0

1,80 – 2,59 Rendah 0 0

2,60 – 3,39 Normal 18 30.0

3,40 – 4,19 Tinggi 42 70.0

4,20 – 5,00 Sangat tinggi 0 0

Jumlah 60 100,0

Rata-rata = 3.5144

Sumber: data primer di olah 2013 lampiran data responden

Berdasarkan Tabel V.8, dapat dilihat bahwa dari 60 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pernyataan variabel Loyalitas karyawan cleaning service (Y), ditemukan tidak ada responden (0%) yang memiliki Loyalitas (Y) tergolong “sangat rendah”, “Rendah” dan “Sangat

Tinggi”, 18 orang (30.0%) tergolong “Normal”, dan 42 orang (70.0%) tergolong “Tinggi”. Nilai rata-rata diperoleh sebesar 3.5144. Nilai ini berada dalam rentang 3,40 – 4,19 yang berarti “tinggi”. Ini menunjukkan


(68)

bahwa Loyalitas karyawan cleaning service (Y), di PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta tergolong Tinggi.

D. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif ditujukan untuk menguji hipotesis ada tidaknya pengaruh Gaya kepemimpinan supervisor (X1), terhadap Loyalitas karyawan

cleaning service (Y) di PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta. Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik analisis regresi linier sederhana menggunakan program komputer SPSS for Windows Release 19

E. Hasil Analisis Regresi

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap nilai total jawaban responden

menggunakan One Sample Kolmogorov- Smirnov Test dengan signifikan sebesar 5%

Tabel V.9 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gaya kepemimpinan

supervisor

Loyalitas karyawan

cleaning service

N 60 60

Normal Parametersa,b Mean 3.9137 3.5144 Std. Deviation .34985 .38544 Most Extreme

Differences

Absolute .164 .086

Positive .106 .072

Negative -.164 -.086

Kolmogorov-Smirnov Z 1.272 .668


(69)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Gaya kepemimpinan

supervisor

Loyalitas karyawan

cleaning service

N 60 60

Normal Parametersa,b Mean 3.9137 3.5144 Std. Deviation .34985 .38544 Most Extreme

Differences

Absolute .164 .086

Positive .106 .072

Negative -.164 -.086

Kolmogorov-Smirnov Z 1.272 .668

Asymp. Sig. (2-tailed) .078 .764

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengujian pada Tabel V.9, hasil pengujian One Sample Kolmogorov- Smirnov Test menghasilkan asymptotic significance

≥ 0.05. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi kenormalan.

2. Uji Lineritas

Ada korelasi Gaya kepemimpinan supervisor dengan loyalitas karyawan

cleaning service di PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta, digunakan teknik korelasi Product moment. Dengan bantuan computer program SPSS for windows ver 19.0 sebagai berikut (data terlampir)


(70)

Tabel V.10

Regresi Gaya kepemimpinan supervisor dan loyalitas karyawan cleaning

service

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig. 1 Regression 9.178 1 9.178 46.136 .000a

Residual 11.737 59 .199

Total 20.914 60

a. Predictors: (Constant), Gaya kepemimpinan supervisor

b. Dependent Variable: Loyalitas karyawan cleaning service

Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada Linearity sebesar 0.000. Karena signifikansi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa antara variabel kecemasan dan optimisme terdapat hubungan yang linear.

3. Uji Hipotesis

Setelah F hitung diketahui maka langkah selanjutnya adalah membandingkan Fhitung dengan Ftabel

Kriteria pengujian hipotesis

Jika Fhitung≤ Ftabel (α = 0.05 ; df = 58) maka h0 diterima dan Ha Ditolak Jika Fhitung > Ftabel (α = 0.05 ; df = 58) maka h0 ditolak dan Ha Diterima

Apabila Fhitung ≤ Ftabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan, sebaliknya jika Fhitung > Ftabel maka terdapat hubungan yang signifikan

Uji F dilakukan dengan menggunakan taraf sig 5% dan df = n-k-1 (60-1-1 = 25). Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung sebesar 46.136 sedangkan Ftabel sebesar 4.0069. Artinya Fhitung ≥ Ftabel (46.136 > 4.0069) hal ini menunjukan pengaruh yang signifikan antara Gaya kepemimpinan


(71)

supervisor (X1) terhadap loyalitas karyawan cleaning service (Y), dalam hal ini berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima

4. Persamaan regresi

Bedasarkan hasil analisis menggunakan SPSS maka diperoleh hasil analisisregresi sebagai berikut:

Tabel V.11

Hasil Regresi Linier Sederhana Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig B Std. Error Beta

1 (Constant) .987 .368 2.680 .010

Gaya kepemimpinan

supervisor

.642 .094 .662 6.792 .000

a. Dependent Variable: Loyalitas karyawan cleaning service

Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada Tabel V.11 diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0.987+ 0.642X 1) Konstanta (a)

Pada persamaan di atas nilai konstanta diperoleh sebesar 0.987 (positif) yang berarti bahwa jika skor pada Gaya kepemimpinan

supervisor sama dengan nol maka Loyalitas karyawan cleaning service akan sebesar 0.987


(72)

Gaya kepemimpinan supervisor pada persamaan di atas diperoleh sebesar 0.642 yang berarti positif searah dan jika skor pada variabel Gaya kepemimpinan supervisor meningkat 1 satuan maka Loyalitas karyawan cleaning service akan meningkat sebesar 0,642 satuan dan sebaliknya apabila skor variabel Gaya kepemimpinan supervisor turun maka Loyalitas karyawan cleaning service akan turun

5. Korelasi Gaya kepemimpinan supervisor dan Loyalitas karyawan cleaning service

Ada korelasi Gaya kepemimpinan supervisor dengan loyalitas karyawan

cleaning service di PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta digunakan teknik korelasi produk moment. Dengan bantuan komputerprogram SPSS for windows ver 19.0 sebagai berikut

Tabel V.12

Korelasi Gaya kepemimpinan supervisor dan Loyalitas karyawan

cleaning service Gaya kepemimpinan

supervisor

Loyalitas karyawan

cleaning service

Gaya kepemimpinan

supervisor

Pearson Correlation 1 .662**

Sig. (2-tailed) .000

N 61 61

Loyalitas karyawan

cleaning service

Pearson Correlation .662** 1 Sig. (2-tailed) .000

N 61 61


(73)

Setelah nilai r diketahui r = 0.662 Berati r terletak di antara 0.600 – 0.799 yang menyatakan adanya hubungan positif dan tingkat hubungan tinggi antara Gaya kepemimpinan supervisor dengan loyalitas karyawan

cleaning service di PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta.

F. Pembahasan

Menurut Handoko (2003:63), ada dua gaya kepemimpinan yaitu: gaya kepemimpinan orientasi tugas ialah manajer berorientasi tugas,mengarahkan, dan mengawasi karyawan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas dilaksanakan sesuai yang diinginkan, dan yang kedua gaya berorientasi karyawan ialah mencoba untuk lebih memotivasi karyawan dibanding mengawasi mereka.

Berdasarkan persepsi responden variabel Gaya Kepemimpinan didapatkan bahwa Gaya Kepimpinan Supervisor lebih berorientasi terhadap tugas, maka Loyalitas Karyawan terbentuk berdasarkan tugas yang dijalankan.Hal itu berdasarkan karakteristik karyawan cleaning service PT.Guna Adi Graha tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi.

Kebanyakan Karyawan cleaning service yang bekerja di PT.Guna Adi Graha berpendidikan SD,SMP, paling tinggi SMA dan SMK tidak lebih dari itu, sehingga yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini bermodalkan ketrampilan,kejujuran,ketelitian dan kedisiplinan sehingga pendidikan bukan menjadi salah satu syarat yang khusus dalam pekerjaan ini.


(74)

56

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis pada Bab V maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil analisis pada tabel V.7 halaman 47, didalam tabel tersebut menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan supervisor (X1) di PT. Guna Adi Graha Yogyakarta tergolong mengarah pada gaya kepemimpinan berorientasi pada tugas. Ini mengindikasikan bahwa kurang dilibatkanya karyawan dalam menentukan kebijakan, pemecahan masalah dalam perusahaan yang menunjukkan kurangnya komunikasi yang baek antara supervisor dengan karyawan. Sehingga perlu adanya perbaikan gaya kepemimpinan supervisor agar karyawan lebih nyaman dalam bekerja sehingga loyalitas karyawan terhadap perusahaanpun akan tetap terjaga.

2. Dikarenakan t hitung > dari t tabel (6.792 < 1.6706) dan nilai sig < 0.05 maka Gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap loyalitas karyawan secara signifikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan supervisor berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas karyawan cleaning service di PT. Guna Adi Graha, Yogyakarta.


(75)

B. Saran

Berdasarkan beberapa kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang dikemukakan penulis bagi perusahaan dan juga bagi peneliti selanjutnya sebagai berikut:

1. Bagi penelitian selanjutnya :

Karena peneliti hanya terpaku pada satu variabel yang mempengaruhi variabel loyalitas, maka dari itu pada penelitian selanjutnya dapat diteliti variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi loyalitas karyawan sehingga informasi dapat disajikan lebih banyak dan lebih luas lagi.

2. Bagi Perusahaan :

a. Seorang pemimpin harus mampu menjadi figur yang mampu membangun dan meningkatkan motivasi kerja karyawan.

b. Pemimpin harus meningkatkan komunikasi dengan karyawan, sehingga hubungan dengan karyawan terjalin dengan baik. Dengan semakin baiknya hubungan dengan karyawan secara otomatis akan meningkatkan loyalitas karyawan.

c. Pemimpin harus berupaya untuk memberikan pengertian tentang hasil yang didapat dalam menyelesaikan pekerjaan, sehingga karyawan akan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik dari sebelumnya.


(1)

RELIABILITY

/VARIABLES=X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.1.4 X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3 X1.3.4 X1.3.5 X1.4.1 X1.4.2 X1.4.3 X1.4.4

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 61 100.0

Excludeda 0 .0

Total 61 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.912 17

RELIABILITY

/VARIABLES=Y1.1.1 Y1.1.2 Y1.1.3 Y1.1.4 Y1.2.1 Y1.2.2 Y1.3.1 Y1.3.2 Y1.4.1 Y1.4.2 Y1.4.3 Y1.5.1 Y1.5.2 Y1.6.1 Y1.6.2

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL /MODEL=ALPHA.

Reliability


(2)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 61 100.0

Excludeda 0 .0

Total 61 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items


(3)

FREQUENCIES VARIABLES=Jenis Pendidikan Lama Umur /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Jenis kelamin Pendidikan Lama bekerja Umur

N Valid 60 60 60 60

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

Jenis kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki - laki 38 63.3 63.3 63.3

Perempuan 22 36.7 36.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4 6.7 6.7 6.7

SD 2 3.3 3.3 10.0

SMA/ 41 68.3 68.3 78.3

SMP/ 13 21.7 21.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Lama bekerja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang dari 1 tahun 18 30.0 30.0 30.0

Lebih dari 1 tahun 42 70.0 70.0 100.0


(4)

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid < 20 2 3.3 3.3 3.3

> 40 2 3.3 3.3 6.7

21 - 30 46 76.7 76.7 83.3

31 - 40 10 16.7 16.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

STRING a b (A20).

RECODE X Y (1.00 thru 1.79='Sangat Rendah') (1.80 thru 2.59='Rendah') (2.60 thru 3.39='Normal') (3.40 thru

4.19='Tinggi') (4.20 thru 5.00='Sangat Tinggi') INTO a b.

VARIABLE LABELS a 'Gaya kepemimpinan' /b 'Loyalitas karyawan'. EXECUTE.

FREQUENCIES VARIABLES=a b /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

Gaya kepemimpinan

Loyalitas karyawan

N Valid 60 60

Missing 0 0

Frequency Table

Gaya kepemimpinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 5 8.3 8.3 8.3

Sangat Tinggi 11 18.3 18.3 26.7

Tinggi 44 73.3 73.3 100.0


(5)

Loyalitas karyawan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 18 30.0 30.0 30.0

Tinggi 42 70.0 70.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

DESCRIPTIVES VARIABLES=X Y

/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX.

Descriptives

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Gaya kepemimpinan 60 3.18 4.71 3.9137 .34985

Loyalitas karyawan 60 2.73 4.13 3.5144 .38544

Valid N (listwise) 60

STRING c (A50).

RECODE X (1.00 thru 2.30='orientasi pada karyawan') (2.31 thru 3.69='Netral') (3.70 thru 5='orientasi pada tugas') INTO c.

VARIABLE LABELS c 'Gaya Kepemimpinan'. EXECUTE.

FREQUENCIES VARIABLES=c /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies Statistics Gaya Kepemimpinan

N Valid 60


(6)

Gaya Kepemimpinan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Netral 15 25.0 25.0 25.0

orientasi pada tugas 45 75.0 75.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

CORRELATIONS /VARIABLES=X Y /PRINT=TWOTAIL NOSIG /MISSING=PAIRWISE. Correlations Correlations Gaya kepemimpinan Loyalitas karyawan

Gaya kepemimpinan Pearson Correlation 1 .662**

Sig. (2-tailed) .000

N 61 61

Loyalitas karyawan Pearson Correlation .662** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 61 61

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

REGRESSION

/MISSING LISTWISE

/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)

/NOORIGIN /DEPENDENT Y /METHOD=ENTER X

/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED)

/RESIDUALS HISTOGRAM(ZRESID) NORMPROB(ZRESID).

Regression

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables

Removed Method

1 Gaya

kepemimpinan