Analisis Bauran Pemasaran Dalam Orientasi Perilaku Konsumen (Studi Kasus Pada Brem Merek Rumah Joglo, Desa Kaliabu, Caruban – Madiun).

(1)

Diajukan Oleh :

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jatim CHIYA NINGRUM

1024010043

Kepada Fakultas Pertanian


(2)

(3)

ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM ORIENTASI PERILAKU

KONSUMEN (STUDI KASUS PADA BREM RUMAH JOGLO, DESA

KALIABU, CARUBAN – MADIUN)

marketing mix analysis of consumer behavior in orientation (case studies

on brand brem rumah joglo, Kaliabu, caruban - madiun)

Chiya Ningrum

ABSTRAK

Perilaku konsumen terhadap suatu produk dapat bervariasi

bergantung pada apa orientasinya. Berkenaan dengan perilaku ini,

pemasar dapat mengidentifikasi segmen konsumen berdasarkan manfaat

produk yang diinginkan konsumen. Dengan mengetahui perilaku

konsumen juga dapat mengembangkan strategi produk, strategi promosi,

penentuan harga, dan sistem distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengetahuan dan selera konsumen terhadap brem rumah

joglo, perilaku konsumen, dan factor bauran pemasaran yang

memepngaruhi minat konsumen dalam membeli brem rumah joglo. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa banyak yang belum mengetahui brem

rumah joglo. Hal ini disebabkan karena kurangnya distribusi dan promosi.

Perilaku konsumen sebelum membeli, waktu pembelian umumnya adalah

pada hari libur. Dan konsumen membeli secara langsung datang ke toko.

Perilaku saat membeli, jumlah pembelian paling dominan adalah 1 – 10

pack setiap kali pembelian. Selain itu konsumen dominan mencicipi tester,

membaca label, bertanya harga, dan tidak menawar harga saat membeli.

Perilaku setelah membeli, kegunaan produk dominan untuk oleh-oleh.

Selain itu konsumen merasa puas dan akan tetap melakukan pembelian

ulang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat

antara unsur-unsur bauran pemasaran (harga, produk, tempat dan

promosi) dengan keputusan pembelian konsumen


(4)

ABSTRACT

Consumer behavior towards a product can vary depending on what

orientation . With regard to this behavior , the marketer can identify

consumer segments based on product benefits the customer wants . By

knowing consumer behavior can also develop the product strategy ,

promotion strategy , pricing , and distribution systems . This study aimed

to determine the knowledge and consumer appetite for brem joglo ,

consumer behavior , and marketing mix factors memepngaruhi consumer

interest in buying brem joglo . The results showed that many who do not

know brem joglo . This is due to a lack of distribution and promotion .

Consumer behavior before buying , buying time generally is on holiday .

And consumers buy directly come to the store . Behavior when buying ,

the most dominant purchase amount is 1-10 pack every time a purchase .

Besides the dominant consumer taste tester , reading labels , asking price

, and bargain prices when buying . Behavior after purchasing , the

dominant product usability for a souvenir . In addition, consumers are

satisfied and will continue to re-purchase . The results also show that there

is a strong relationship between the elements of the marketing mix ( price ,

product , place and promotion ) with the purchasing decisions of

consumers


(5)

Chiya Ningrum. 1024010043. Analisis Bauran Pemasaran Dalam Orientasi

Perilaku Konsumen (Studi Kasus Pada Brem Rumah Joglo, Desa Kaliabu,

Caruban – Madiun). Pembimbing Utama : Dr. Ir. Sudiyarto, MMA.

Pembimbing Pendambing : Ir. Setyo Parsudi, MP.

RINGKASAN

Pemasaran yang berorientasi pada konsumen akan selalu

mempelajari dan mencermati perilaku konsumen, karena kunci

keberhasilan dunia pemasaran modern sangat ditentukan oleh

kemampuan perusahaan menyelami persepsi para konsumen.

Pengukuran perilaku konsumen bagi pemasar merupakan hal yang sangat

penting. Dengan mengetahui perilaku, pemasar dapat mengidentifiikasi

segmen manfaat, mengembangkan produk baru, Penetapan harga,

Sistem Distribusi, dan memformulasikan serta evaluasi strategi promosi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan selera

konsumen terhadap brem rumah joglo, perilaku konsumen, dan factor

bauran pemasaran yang memepngaruhi minat konsumen dalam membeli

brem rumah joglo.

Hasil Pembahasan, Konsumen yang mengetahui brem rumah

joglo masih sedikit, yaitu hanya sebesar 30 persen. Hal ini dikarenakan

yang pertama, saluran distribusi yang masih sangat sedikit yaitu, untuk di

daerah Madiun hanya terdapat dua saluran distribusi. Satu dari dua

saluran tersebut tidak didistribusikan dengan kemasan dan merek dari

rumah joglo namun dengan merek dan kemasan dari toko tersebut. Yang

kedua, kurangnya promosi yang dilakukan oleh rumah joglo. Selama ini

promosi hanya dilakukan melalui spanduk dan kemasan brem saja.

Sedangkan yang menyukai brem rumah joglo sangat banyak yaitu 85

persen. Karena kualitas dari brem yang baik dengan berbagai variasi rasa,

kemasan, dan tempat yang menarik. Dalam penelitian ini perlaku

pembelian konsumen yang diteliti yaitu, perilaku sebelum membeli, saat

membeli dan sesudah membeli. Perilaku sebelum membeli, waktu

pembelian umumnya adalah pada hari libur. Dan konsumen membeli

secara langsung datang ke toko. Perilaku saat membeli, jumlah

pembelianpaling dominan adalah 1 – 10 pack setiap kali pembelian.

Selain itu konsumen dominan mencicipi tester, membaca label, bertanya

harga, dan tidak menawar harga saat membeli. Perilaku setelah membeli,

kegunaan produk dominan untuk oleh-oleh. Selain itu konsumen merasa

puas dan akan tetap melakukan pembelian ulang.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang

kuat antara unsur-unsur bauran pemasaran (harga, produk, tempat dan

promosi) dengan keputusan pembelian konsumen. Dapat disimpulkan

bahwa harga, produk, tempat dan promosi bersama-sma dan secara

independen mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Hasil ini

didukung Kotler, (2005) yang menemukan bahwa unsur-unsur bauran

pemasaran telah menjadi alat bisnis utama bagi perusahaan untuk

mengejar tujuan pemasarannya.


(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdullilahirobbil’alamin, berkat rahmat dan ridho Allah SWT yang diberikan kepada penulis, sehingga pada akhirnya dapat menyelesaikan laporan skripsi berjudul “ANALISIS BAURAN PEMASARAN BREM MEREK RUMAH JOGLO DALAM ORIENTASI PERLAKU KONSUMEN MADIUN”. Penulis skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pertanian dari jurusan Agribisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Dalam hal ini penulis menyadari bahwa segala keberhasilan dan kesuksesan tidak terlepas dari sang khaliq dan juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam menyelesaikan penelitian laporan proposal skripsi ini, terutama kepada pembimbing pertama Dr. Ir. Sudiyarto, MMA dan pembimbing pendamping Dr. Ir. Setyo Parsudi, MP yang telah banyak memberikan banyak pengarahan, motivasi, masukan serta meluangkan waktu dan tenaganya dengan penuh kesabran dan keikhlasan untuk membimbing penulis menyelesaikan skripsi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Keluarga besarku terutama Ibu tercinta, Kasmini dan almarhum Ayah

Samiyun, serta Kakak-kakakku Suprapto dan Yudiono yang selalu memberikan dukungan doa, nasehat dan semangat.

2. Bapak Yahya dan Ibu Budiarti selaku pemilik home industri Brem Rumah Joglo.


(7)

3. Dr. Ir. Eko Nurhadi, MS selaku ketua Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Dr. Ir. Ramdan Hidayat, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Teman-teman sekaligus keluarga besar AGRIBISNIS 10 yang selalu menghadirkan tawa disetiap detik tiap harinya.

6. Kepada seluruh konsumen Brem yang berada di Madiun yang telah bersedia menjadi responden saya dengan meluangkan waktu dan memberikan informasi demi tersusunnya penelitian ini.

Namun demikian penulis menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis harapkan kepada pembaca, kritik dan saran yang membangun demi perubahan dan kesempurnaan laporan skripsi ini. Akhir kata, penulis mengharapan semoga laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

Surabaya, Januari 2014


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakarang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Penelitian Terdahulu ... 7

B. Landasan Teori ... 11

C. Kerangka Penelitian ... 38

III. METODE PENELITIAN ... 42

A. Lokasi dan Objek Penelitian ... 42

B. Penentuan Sampel/ Responden ... 42

C. Teknik Pengumpulan Data ... 43

D. Definisi dan Pengukuran Variabel ... 44

E. Analisis Data ... 46

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Gambaran Umum Lokasi Penleitian ... 51


(9)

2. Struktur Organisasi ... 56

3. Visi dan Misi ... 57

B. Gambaran Umum Konsumen Brem Rumah Joglo di Madiun ... 57

1. Konsumen Berdasarkan Usia ... 58

2. Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

3. Konsumen Berdasarkan Pendidikan ... 59

C. Pengetahuan dan Selera Konsumen Terhadap Brem Rumah Joglo 60 1. Pengetahuan Konsumen Terhadap Brem Rumah Joglo ... 60

2. Selera Konsumen Terhadap Brem Rumah Joglo ... 64

D. Perilaku Pembelian Konsumen Terhadap Brem Rumah Joglo ... 67

1. Sebelum Membeli ... 67

2. Saat Membeli ... 74

3. Setelah Membeli ... 76

E. Faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi minat konsumen dalam membeli brem rumah joglo ... 67

1. Regresi Linier Berganda ... 67

2. Pengaruh Produk Terhadap konsumen Dalam Membeli ... 84

3. Pengaruh Harga Terhadap konsumen Dalam Membeli ... 86

4. Pengaruh Promosi Terhadap konsumen Dalam Membeli ... 87

5. Pengaruh Tempat Terhadap konsumen Dalam Membeli ... 88

6. Hubungan Bauran Pemasaran dengan Perilaku Konsumen . 89 V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

JUDUL

1. Skala Citra Terhadap Merek Brem Rumah Joglo ... 47

2. Skala Kesukaan Terhadap Merek Brem Rumah Joglo ... 48

3. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia ... 58

4. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin ... 59

5. Karakteristik Konsumen Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 60

6. Pengetahuan Konsumen tentang Brem Rumah Joglo ... 62

7. Lama Waktu Konsumen Mengetahui Brem Rumah Joglo ... 64

8. Kesukaan Konsumen Terhadap Brem Rumah Joglo ... 64

9. Asal Informasi Konsumen Brem Rumah Joglo ... 68

10. Waktu Pembelian Brem Rumah Joglo ... 69

11. Kesengajaan Pembelian Konsumen ... 70

12. Jumlah Pembelian Konsumen Brem Rumah Joglo ... 72

13. Jumlah Uang yang Dibayarkan ... 73

14. Kegiatan Saat Pembelian Brem Rumah Joglo ... 74

15. Kegunaan Produk Setelah Pembelian ... 77

16. Kepuasaan Konsumen Terhadap Brem Rumah Joglo ... 78

17. Uji F ... 80

18. Uji T ... 81


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

JUDUL


(12)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Industri makanan oleh merupakan industri yang banyak memberikan peluang besar yang menjanjikan, karena kebutuhan manusia akan pangan tak terbatas. Beberapa dari perilaku industri makanan olahan selalu menyajikan produk yang inovatif dan berbeda untuk menarik minat konsumen. Selain itu juga untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya di dunia industri. Begitu juga dengan makanan olahan khas daerah yang seiring dengan perkembangan zaman an pergeseran selera konsumen, namun masih bertahan serta sampai sekarang masih diminati oleh konsumen.

Makanan khas daerah di Indonesia sangat banyak. Indonesia terdiri atas ribuan pulau yang membentang dari Sabang sampai Merauke yang dihuni ratusan suku bangsa dan etnis. Keragaman geografis dan suku bangsa inilah yang menjadikan Indonesia kaya akan keragaman budaya, termasuk budaya kuliner atau makanan khas daerah (Anneahira, 2013).

Seiring dengan perkembangan industri makanan khas daerah, ilmu pengetahuan dan teknologi juga selalu berkembang dan mengalami kemajuan setiap waktu, perubahan lingkungan baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merubah pemikiran konsumen dalam membuat keputusan konsumen sangat dipengaruhi oleh budaya, sosial dan keluarga, pengaruh juga datang dari demografis dan karakteristik psikologis individu yang diterimanya melalui informasi, pribadi dan pengalaman. Dalam menganalisis perilaku konsumen akan lebih berhasil bila dapat memahamii aspek psikologis individu secara menyeluruh dalam menyelami kebutuhannya. Dan dengan demikian pula,


(13)

pemasar dalam memasarkan produk akan membawa kepuasan untuk konsumen dan dirinya (Garudeya, 2013).

Pemasaran yang berorientasi pada konsumen akan selalu mempelajari dan mencermati perilaku konsumen, karena kunci keberhasilan dunia pemasaranmodern sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan menyelami persepsi para konsumen. Pengukuran perilaku konsumen bagi pemasar merupakan hal yang sangat penting. Dengan mengetahui perilaku, pemasar dapat mengidentifiikasi segmen manfaat, mengembangkan produk baru dan memformulasikan serta evaluasi strategi promosional.

Perilaku konsumen terhadap suatu produk dapat bervariasi bergantung pada apa orientasinya. Berkenaan dengan perilaku ini, pemasar dapat mengidentifikasi segmen konsumen berdasarkan manfaat produk yang diinginkan konsumen. Dengan mengetahui perilaku konsumen juga dapat mengembangkan strategi promosi, penentuan harga, dan sistem distribusi.

Zaman yang semakin maju dan modern seperti sekarang ini, pemahaman terhadap perilaku konsumen sangatlah penting bagi pemasar untuk mengembangkan usahanya agar terus bertahan di dunis industri. Di Indonesia saat ini tingkat persaingan dunia usaha sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Sehingga sering kali berbagai usaha dilakukan perusahaan agar tetap bertahan dalam dunia usaha. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tercapai.

Persaingan usaha juga terjadi pada usaha jajanan tradisional brem. Brem adalah makanan yang berasal dari sari ketabn yang dimasak dan dikeringkan,


(14)

hasil dari fermentasi ketan yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam. Brem merupakan jajanan khas daerah Madiun, tepatnya di Desa Kaliabu dan Bancong. Dimana desa tersebut menjadi sentra pembuatan brem. Karena merupakan serta, maka banyak home industri yang memproduksi brem.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa Kaliabu, jumlah home indutri brem di Desa Kaliabu sebanyak 55 pengusaha. Seringkali diantara home industri terjadi persaingan baik dari segi produk, kalitas, maupun harga. Selain itu merek juga kadang kalu menjadi persaingan yang sangat utama. Di Madiun merek brem ada berbagai macam, namun yang paling terkenal dan disukai adalah brem merek suling. Karena brem merek suling sudah sejak dahulu diproduksi dan pemasarannya luas, sehingga seringkali yang ditemui di toko-toko maupun pedagang asongan adalah brem merek suling. Namun brem merek suling ini sekarang sudah banyak yang memalsukan. Banyak dipasaran brem-brem yang bermerek suling namun rasa dan kualitasnya tidak seperti merek brem suling aslinya.

Sebenarnya merek brem tidak hanya suling saja tetapi ada banyak merek brem lain, seperti merek brem Rumah Joglo. Brem Rumah Joglo bahkan sudah lebih inovatif jika dibandingkan dengan brem merek suling. Karena produk Brem Rumah Joglo sudah mempunyai rasa yang bervariasi dan juga kemasan yang menarik dan praktis. Namun pada kenyataannya brem merek Rumah Joglo masih perlu mencari dan menerapkan bauran pemasaran dalam dunia usahanya. Sehingga membutuhkan penelitian guna menganalisis bauran pemasaran dari sudut pandang perilaku konsumen. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini diberi judul “Analisis Bauran Pemasaran Dalam Orientasi Perilaku


(15)

Konsumen (Studi Kasus Pada Brem Merek Rumah Joglo Madiun, Desa Kaliabu, Caruban – Madiun)”.

B. Perumusan Masalah

Home industri brem Rumah Joglo di dalam pemasarannya masih mempunyai saluran distribusi yang sedikit serta sempitnya daerah pemasaran. Hal ini disebabkan karena beberapa alasan, antara lain kurangnya promosi, adanya persaingan harga, dan kurangnya saluran distribusi. Dengan pemasaran yang belum merata, baik di dalam kota maupun luar kota menyebabkan kurangnya pengetahuan konsumen terhadap produk Brem Rumah Joglo, sehingga merek Brem Rumah Joglo ini kurang dikenal dan disukai oleh konsumen.

Selain masalah produk yang belum dikenal dan bahkan belum diketahui oleh banyak konsumen, masalah pergeseran selera konsumen juga menjadi faktor yang menyebabkan semitnya pemasaran produk Brem Rumah Joglo. Sekarang ini selera konsumen lebih condong ke jajanan modern dari pada jajanan tradisional seperti brem. Maka dari itu pemahaman terhadap selera konsumen menjadi hal yang sangat penting.

Umumnya pengetahuan produsen tentang selera konsumen masih terbatas. Pada hal memehami apa yang diinginkan konsumen menjadi poin penting dalam pemasaran usaha. Karena dengan mengetahui selera konsumen kita bisa memasarkan produk tepat sasaran, inovasi produk dengan tepat, penetapan harga yang sesuai,dan promosi produk yang tepat pula. Untuk itu penerapan bauran pemasaran disini menjadi penting dalam mengembangkan usaha. Namun kebanyakan pengetahuan dan penerapan bauran pemasaran yang dilakukan oleh produsen masih sangat kurang.


(16)

Mengatasi hal tersebut di atas dapat dilakukan usaha bauran pemasaran dengan mempertimbangkan perilaku konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi brem. Apa yang dirasakan dan dipikirkan konsumen menjadi poin yang penting dalam memasarkan produk. Antara lain dapat ditentukan segmentasi pasar, promosi, harga, dan inovasi produknya.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang akan dibahas disini adalah :

1. Bagaimanakah pengetahuan dan selera konsumen terhadap produk Brem Rumah Joglo?

2. Bagaimanakah perilaku pembelian konsumen terhadap Brem Rumah Joglo? 3. Faktor-faktor bauran pemasaran apa saja yang mempengaruhi konsumen

dalam mengambil keputusan membeli Brem Merek Rumah Joglo? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Menganalisis pengetahuan dan selera konsumen terhadap produk Brem Rumah Joglo.

b. Menganalisis perilaku pembelian konsumen terhadap produk Brem Rumah Joglo.

c. Mengidentifikasi faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan membeli brem.


(17)

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Pengetahuan

Penyusunan skripsi ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikirannya bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat menjadi bahan studi perbandingan bagi penulis dimasa yang akan datang.

b. Bagi Penulis

Penyusunan skripsi ini diharapkan mendapat manfaat yaitu sebagai penerapan dan perbandingan teori-teori yang pernah penulis terima dibangku kuliah terhadap kenyataan yang sebenarnya.

c. Bagi Perguruan Tinggi

Dengan disusunnya skripsi ini diharapkan dapat menambah bahan pustaka (literature) di perpustakaan.

d. Bagi Produsen

Berdasarkan penelitian yang dilakukan diharapkan skripsi ini menjadi sumber pendukung bagi produsen untuk memperoleh informasi tentang penerapanbauran pemasaran yang efektif sesuai dengan selera konsumen.


(18)

Peneliti memberikan referensi dari beberapa penelitian yang terdahulu, antara lain :

1. Owomoyela, (2013). Dengan judul “Investigating The Impact Of Marketing Mix Elements On Consumer Loyalty : An Emprical Study On Nigerian Breweries Plc”. Dalam penelitian ini hasil penelitiannya adalah :

Penelitian ini telah meneliti dampak dari unsur-unsur bauran pemasaran terhadap loyalitas konsumen dengan referensi khusus untuk pabrik Nigeria Plc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara unsur-unsur bauran pemasaran (harga, produk, tempat, dan promosi) dengan loyalitas konsumen. Berdasarkan temuan penelitian ini, dapay disimpulkan bahwa harga, produk, tempat dan promosi yang bersama-sama dan secara independen mempengaruhi loyalitas konsumen. Hasil ini didukung Kotler, (2005) yang menemukan bahwa unsur-unsur bauran pemasaran telah menjadi alat bisnis utama bagi perusahaan untuk mengejar tujuan pemasarannya. Dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Oleh karena itu, manajemen pabrik Nigeria harus menghasilkan produk unggulan, biaya harga yang kompetitif, posisi tepat, mempromosikan secara luas, dan memberikan manfaat lainnya khusus untuk konsumen. Mereka juga perlu lebih memperhatikan pelanggan mereka dalam rangka untuk memahami kebutuhan dan harapan mereka juga dan untuk tetap berhubungan dengan mereka. Penelitian kepuasaan


(19)

pelanggan harus dilakukan secara sistematis dan terus jalan. Penelitian ini menggunakan analisis regresi yaitu :

CL = α + β1 x 1 + β2 x 2 + β3 x 3 + β4 x 4 + e Dimana,

CL = Loyalitas Konsumen X1 = Harga

X2 = Produk X3 = Tempat X4 = Promosi

Dan α konstan dan β1, β2, β3, β4 adalah koefisien regresi, dan e adalah istilah kesalahan.

2. Ari (2011) dengan judul “Strategi Pengembangan Sentra Industri Brem di Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri” dalam penelitian ini hasil penelitiannya adalah :

a) Perkembangan sentra industri brem di Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Wonogiri mengalami peningkatan dan prospektif untuk dikembangkan.

b) Faktor-faktor strategis dalam pengembangan sentra brem meliputi : Kekuatan : terdapat paguyupan pengrajin dan bakul, pengusaha

berpengalaman, serta terdapat komunitas agen.

Kelemahan : Pengusaha kurang inovatif, promosi kurang, dan kemasan kurang menarik.

Peluang : Permintaan tinggi, bahan baku terjamin, dan


(20)

Ancaman : Fluktuasi harga bahan baku, inovasi produk dan promosi pesaing sejenis, dan cuaca.

c) Alternatif strategi yang dapat diterapkan :

Strategi S-O : Memanfaatkan bantuan pemerintah untuk memperbaiki kualitas SDm dan permodalan dan memperkuat jaringan pemasaran.

Strategi W-O : Meningkatkan promosi dan memperbaiki kualitas produk.

Strategi S-T : Menetapkan standar kualitas produk dan menciptakan spesialisasi produk.

Strategi W-T : Meningkatkan kerjasama antar pengusaha dan melakukan promosi, inovasi, dan menghimpun dana usaha mandiri.

d) Strategi prioritas yang harus diterapkan dan dikembangkan adalah dengan memanfaatkan bantuan teknis dan keuangan lembaga pemerintah untuk memperbaiki kualitas SDM dan mempererat permodalan serta guna memperkuat produksi.

3. Zulfikar, M W (2011), dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Minat Konsumen dalam membeli (Studi Pada Oase Batik Pekalongan)”. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan rumus sebagai berikut :

Y = α + β1 x 1 + β2 x 2 + β3 x 3 + β4 + 4 + e Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian X 1 = Produk


(21)

X2 = Harga X3 = Promosi X4 = Distribusi

α = Konstanta

β1 = Koefisien regresi variabel produk

β2 = Koefisien regresi variabel harga

β3 = Koefisien regresi variabel promosi

β4 = Koefisien regresi variabel distribusi e = Pengganggu (error)

4. Andy (2009), dengan judul penelitian “Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Buah Jambu air Complong (Sampang-Madura) di dunia buah HOKKY Surabaya”. Penelitian ini menggunakan analisis chi square dengan hasil penelitian :

a. Faktor karakteristik individu pembeli pendapatan dan jumlah anggota keluarga yang mempunyai hubungan signifikan dengan konsumen untuk membeli buah jambu air camplong adalah pendapatan.

b. Faktor lingkungan konsumen teman sejawat dan kebutuhan keluarga memiliki hubungan signifikan dengan perilaku konsumen dalam membeli buah jambu air camplong di dunia buah “HOKKY”.

c. Faktor yang berhubungan dalam menentukan keputusan konsumen dalam membeli buah jambu air camplong adalah mutu dan kesegaran.

d. Ada peningkatan penjualan buah jambu air camplong setelah dilakukan optimal untuk memilih jambu air camplong yang berkualitas.


(22)

5. Prima (2006), dengan judul “Perilaku Konsumen dalam Pembelian Gula Pasir (Studi Kasus di Kelurahan Gunung Anyar Surabaya)”. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan chi square dengan hasil penelitian sebagai berikut :

a. Konsumen lebih menyukai gula pasir yang berkualitas baik, harga murah, kemasan menarik, serta merek terkenal.

b. Hubungan jumlah pembelian dengan harga, jumlah pembelian dengan kualitas, jumlah pembelian dengan kemasan, frekuensi pembelian sangat erat hubungannya dengan harga, kualitas, kemasan, merek,dan terutama pendapatan.

B. Landasan Teori 1. Pemasaran

Pemasaran adalah aliran produk secara fisis dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Definisi lain menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu/ kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.

Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan memindahkan barang/ jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi pemasaran. Apabila pemasar melakukan pekerjaan dengan baik untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan


(23)

menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang tersebut.

Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Dengan adanya perkembangan jaman, kebutuhan berkembang menjadi suatu keinginan akan menciptakan permintaan spesifik terhadap suatu jenis produk. Seseorang dalam menentukan minat konsumen dalam membeli akan mempertimbangkan nilai dan kepuasaan yang akan didapat dari mengkonsumsi suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan kepuasan yang akan didapat, maka konsumen akan melakukan penukaran dan transaksi jual beli barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari terjadinya pasar.

Konsep pemasaran mengatakanbahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

Pemasaran, terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global (Anonim, 2012).

a) Konsep Produksi

Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.


(24)

b) Konsep Produk

Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performa dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri-ciri terbaik.

c) Konsep Penjualan

Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja. Organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.

d) Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran mengatakan bahwa fungsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.

e) Konsep Pemasaran Sosial

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

f) Konsep Pemasaran Global

Konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berusaha memahami semua faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. Tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.


(25)

Pemasaran dalam suatu usaha mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut : a) Fungsi Pertukaran

Pembeli dapat membeli produk dari produsen bauk dengan menukar uang dengan produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.

b) Fungsi Distribusi Fisik

Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat dan udara. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.

c) Fungsi Perantara

Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan melalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi/ penggolongan produk.

2. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan suatu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini ditunjukkan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih. Pada hakekatnya bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengelola unsur-unsur marketing mix supaya dapat mempengaruhi minat konsumen dalam membeli konsumen dengan tujuan dapat menghasilkan dan menjual produk dan jasa yang dapat memberikan kepuasan pada pelanggan dan konsumen.


(26)

Kotler (2000) mendefinisikan bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran di dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan. Kotler (2000) mempopulerkan sebuah klasifikasi empat unsur dari alat-alat bauran pemasaran yang dikenal dengan empat P (four PS) yaitu produk (product), harga (price), tempat/distribusi (place), promosi (promotion) (Muchilisin, 2013).

Gambar 2.1. Bauran Pemasaran a. Variabel-variabel Bauran Pemasaran

1) Produk (Product)

Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Dimana produk ini merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan. Kegiatan pemasaran dikatakan berhasil apabila perusahaan atau penjual mampu

Produk (Product) Keanekaragaman produk Kualitas Desain Bentuk Nama merek Ukuran Pelayanan Garansi Imbalan Bauran Pemasaran Harga (Price) Daftar harga Diskon Potongan harga Khusus Syarat kredit Periode pembayaran Promosi (Promotion) Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan kehumasan Pemasaran langsung Tempat (Place) Saluran pemasaran Cakupan pemasaran Pengelompokkan Lokasi Persediaan


(27)

membujuk konsumen dan akhirnya konsumen memutuskan untuk membeli produk yang ditawarkan.

Produk dapat didefinisikan sebagai apa saja yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan dalam hal penggunaan, konsumsi atau akuisisi. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Perencana produk harus memikirkan produk pada 3 tingkat :

a) Produk Inti

Jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari konsumen, ketika membeli suatu produk. Hal ini didasarkan pada pertanyaan : “Apa yang sebenarnya dibeli oleh pembeli”.

b) Produk Aktual

Bagian dari produk, yang meliputi tingkat mutu, sifat, rnacangan, nama merek dan pengemasan dan sifat lain yang digabungkan untuk memberikan manfaat produk inti.

c) Produk Tambahan

Tambahan servis/ pelayanan dan manfaat bagi konsumen yang diberikan di sekitar produk inti dan produk aktual.

a) Klasifikasi Produk

Secara tradisional, pemasar mengklasifikasikanproduk berdasarkan ciri-cirinya: daya tahan, wujud dan penggunaannya (konsumen atau industri). Setiap jenis produk memiliki strategi bauran pemasaran yang sesuai. Barang konsumen diklasifikasikan berdasarkan kebiasaan belanja produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk konsumsi pribadi dibagi atas empat produk, yaitu :


(28)

1. Produk sehari-hari (convenience product). Produk konsumen yang biasanya sering dibeli, seketika, hanya sedikit membanding-bandingkan dan usaha membelinya minimal, meliputi :

Produk kebutuhan pokok: produk yang dibeli konsumen secara teratur. Produk impuls: produk yang dibeli dengan sedikit perencanaan atau usaha untuk mencari.

Produk keadaan darurat: produk yang dibeli ketika konsumen membutuhkan. 2. Produk shopping (shopping product). Produk konsumen yang dalam proses memilih dan membeli ditandai dengan pembandingan kesesuaian mutu, harga dan gaya, meliputi :

Produk homogen : produk yang mempunyai mutu sama, tetapi harganya cukup berbeda.

Produk heterogen : produk yang mana konsumen memandang sifat produk lebih penting ketimbang harga.

3. Produk khusus (speciality product). Produk konsumen dengan karakteristik unik atau diidentifikasi merek yang dicari oleh kelompok besar pembeli, sehingga pembeli bersedia melakukan usaha khusus untuk membeli.

4. Produk yang tidak dicari. Produk konsumen yang keberadaannya tidak diketahui konsumen, atau kalaupun diketahui, biasanya tidak berpikir untuk membelinya.

b) Atribut Produk

Semua produk memiliki atribut yang berwujud seperti mutu, ciri-ciri dan model. Semua atribut produk terbentuk dalam proses realisasi produk yang akhirnya dibuat prototype product. Prototype product ini yang akhirnya menjadi brand merk karena sudah semakin diperbaiki mutu dan tampilannya. Sebagai


(29)

salah satu aspek penting dalammarketing mix, atribut produk melingkupi tiga unsur yaitu :

1. Mutu Produk

Mutu merupakan kemampuan yang bisa dinilai dari suatu merek dalam menjalankan fungsinya. Maka, mutu merupakan pengertian gabungan dari daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan pemeliharaan dan perbaikan segala atribut lainnya.

2. Ciri-ciri Produk

Produk apa pun dapat dipasarkan dengan ciri-ciri beragam. Perusahaan harus mengidentifikasi mana ciri-ciri pilihan yang optimal yang lebih sesuai dengan membidik pangsa pasar lebih besar jika perusahaan itu mampu memberikan inovasi pengembangan produk.

3. Product Mix dan Product Line

Product mix (bauran produk) adalah seluruh barang yang ditawarkan untuk dijual kepada konsumen oleh perusahaan. Product line (lini produk) adalah sekelompok barang-barang yang prinsipnya mempunyai fungsi yang sama dan memilki karakteristik bentuk yang sama.

Bauran produk lebih banyak membicarakan tentang kombinasi berbagai produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan untuk dapat menarik minat dan mendapatkan pelanggan setia dari produk yang dihasilkan.

c) Kendala-kendala Strategi Produk

Tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran merupakan kendala bagi strategi produk unit bisnis khususnya penetapan sasaran pasar dan penentuan posisi di pasar yang berdampak pada komposisi lini produk (line product) dan atribut dari produk-produk individual. Perkembangan waktu


(30)

mengubah lingkugan tempat unit bisnis bersaing, mendorong timbulnya perubahan didalam strategi produk, sehingga strategi produk juga dibatasi oleh daur hidup produk.

2) Harga (Price)

Harga merupakan faktor penting dalam menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan. Dari keempat faktor yang menentukan marketing mix, harga merupakan satu-satunya unsur yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan.

Menurut Bayu Swastha, harga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sebuah kombinasi dari barang beserta pelayanannya.

Harga adalah nilai suatu barang atau jasa yang diukur dengan sejumlah uang. Demi mendapatkan sebuah barang atau jasa yang diinginkannya seorang konsumen harus rela membayar sejumlah uang. Hal ini juga harus diperhatikan oleh perusahaan, jika perusahaan menetapkan harga yang tinggi dengan maksud untuk menjadikan barang atau jasa produksinya dalam kategori luxuries, maka harga yang semakin tinggi dapat menjadikan barang itu akan semakin dicari konsumen, akan tetapi akan berbeda jika bidikan barang yang digunakan untuk umum maka harga yang harus digunakanpun menyesuaikan dengan kemampuan pasar.

a) Tujuan penetapan harga. Catur dalam bukunya menyebutkan ada empat tujuan utama yang dapat diraih perusahaan melalui kebijakan harga, yaitu : 1. Bertahan hidup

Saat perusahaan menghadapi persaingan yang gencar, kapasitas produk yang berlebih atau terus perubahan keinginan konsumen, maka


(31)

perusahaan dapat menetapkan harga jual yang rendah agar pabrik dapat terus berproduksi dan persediaan bisa berputar. Perusahaan-perusahaan ini akan mampu bertahan hidup dalam bisnisnya sepanjang harga jualnya dapat menutup biaya variabel saja.

2. Mekanisme laba jangka pendek

Kebanyakan perusahaan akan menentukan harga pada tingkat yang nantinya akan menghasilkan keuntungan setinggi-tingginya. Mereka memperkirakan bahwa permintaan dan biaya ada hubungannya dengan tingkat harga sehingga menetapkan tingkat harga tertentu untuk memperoleh keuntungan maksimal dan arus kas. Dalam hal ini, perusahaan lebih menekankan keuntungan jangka pendek.

3. Ungul dalam bagian pasar

Perusahaan-perusahaan lain juga berusaha meraih pasar yang dominan. Perusahaan yang memiliki bagian pasar yang dominan akan menikmati struktur biaya yang rendah dan keuntungan jangka panjang yang tinggi. Perusahaan-perusahaan ini berusaha keras agar mendapat bagian pasar terbesar dengan cara menurunkan harga jual serendah mungkin.

4. Unggul dalam kualitas produk

Suatu perusahaan mungkin berkeinginan menjadi pemimpin dalam hal kualitas produk di pasarnya. Umumnya, perusahaan ini menetapkan harga jual yang lebih tinggi agar bisa menutup biaya penelitian dan pengembangan can biaya-biaya untuk menghasilkan mutu produk yang tinggi.


(32)

b) Strategi Harga

Harga merupakan salah satu komponen dalam marketing mix sebagai salah satu komponen yang penting, maka sebuah perusahaan harus dapat menentunkan strategi harga yang tepat bagi produk yang diproduksinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam menentukan harga produk. Karena kesalahan dalam menentukan harga produk dapat mengakibatkan produk itu semakin tiak laku atau bahkan tidak diperbolehkan untuk produksi lagi.

Strategi harga atas suatu produk, harus dipertimbangkan produksi produk di pasar persaingan, dan juga siklus kehidupan produk tersebut. Produk lain yang mempunyai target pasar sama dengan market leadernya tentu tidak akan bisa menyaingi harga standar terendah dari market leader, karena jika produk nomor dua itu mematok harga sama dengan yang dilakukan market leader, konsumen lebih memilih merk yang menjadi market leader.

c) Metode-metode Penetapan Harga

Perusahaan-perusahaan menentukan harga dasar mereka dan kemudian mengubahnya untuk memenuhi faktor-faktor yang selalu berubah dalam lingkungannya.metode penetapan harga yang didasarkan pada biaya yang paling sederhana adalah cost-plus pricing dan mark uppricing method.

1. Metode cost-plus pricing. Pada metode ini, produsen/ penjual akan menentukan harga jual untuk satu unit barang ditambah suatu jumlah tertentu untuk menutup laba yang diinginkan. Laba yang diinginkan dalam konsep ini disebut margin. Harga Jual = Biaya Total + Margin.


(33)

2. Metode mark up pricing. Metode mark up pricing ini hampir sama dengan metode cost-plus pricing. Hanya saja metode mark up pricing ini lebih cocok digunakan untuk pedagang/penjual, sedangkan merode cost-plus pricing cocok digunakan oleh produsen. Berdasarkan metode ini, penjual/pedagang menentukan harga jualnya dengan cara menambah harga jual produk dengan sejumlah mark up.

3. Mark up sendiri merupakan kelebihan harga jual diatas harga belinya. Dalam menentukan mark up juga perlu diperhatikan biaya penjualan, biaya penelitian, dan biaya lainnya karena biaya-biaya tersebut masuk dalam mark up. Harga Jual = Harga Beli + Mark Up.

4. Metode Harga Break Even (Break-even pricing). Penetapan dengan metode ini artinya harga jual produk adalah sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk. Suatu keadaan dikatakan break even penghasilan yang diterima adalah sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Berdasarkan metode ini, perusahaan dikatakan memperoleh laba jika jumlah penjualannya harus mempunyai anggapan-anggapan terhadap suatu kondisi agar produksinya tidak mengalami kesalahan.

5. Penetapan harga dalam hubungan dengan pasar. Dalam metode ini harga tidak ditentukan berdasarkan biaya produksi, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan. Harga atas suatu barang ditentukan dari melihat harga barang produksi lain yang ada di pasaran. Perusahaan akan menentukan harga sama dengan


(34)

perusahaan lain, lebih tinggi atau bahkan lebih rendah dari harga pesaingnya.

3) Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salahs atu variabel marketing mix yang sangat penting yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran. Sebagaimana Hurriyati mengatakan, promosi merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan an produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Pemasaran modern, produsen bukan saja bertanggung jawab menciptakan produk yang menarik akan tetapi produsen harus juga dapat berkomunikasi dengan konsumennya yang diharapkan nanti bisa menjadi konsumen tetap. Dalam hal ini dieprlukan yang namanya komunikasi pemasaran. Denganadanya komunikasi pemasaran, seorang produsen tidak akan kehilangan pangsa pasarnya sehingga dapat meningkatkan volume penjualan barang produksinya. Menurut Kotler, ada tiga tingkatan tanggapan khalayak sasaran atas informasi pemasaran yang disampaikan para komunikator pemasaran. Ketiga tingkatan tersebut adalah afektif, kognitif, dan keperilakuan.

Promosi juga mempunyai kombinasi dalam menunjang pemasaran suatu produk atau jasa seperti bauran pemasaran lainnya. Dalam hal ini kombinasi unsur promosi lebih dikenal dengan promotional mix atau bauran promosi yang meliputi periklanan, personal selling, publisitas dan promosi penjualan.


(35)

a) Periklanan

Periklanan merupakan bentuk presentasi dalam promosi non pribadi tentang ide, barang dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.

b) Personal Selling

Personal selling merupakan presentasi lisan dan percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan penjualan.

c) Publisitas

Publisitas merupakan pemberitahuan secara komersial di media massa atau sponsor secara non pribadi dengan tujuan untuk mendorong permintaan atas produk, jasa, atau ide perusahaan.

d) Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatan pemasaran selain periklanan, personal selling, dan publisitas yang mendorong pembelian barang oleh konsumen. Kegiatan promosi penjualan di antaranya pameran, peragaan, demonstrasi dan sebagainya.

4) Tempat (Place)

Kombinasi bauran pemasaran yang mencakup empat komponen pemasaran salah satunya adalah unsur tempat atau dalam beberapa buku banyak disebutkan sebagai aspek distribusi. Hurriyati menjelaskan untuk produk industri manufaktur place diartikan sebagai saluran distribusi, sedangkan untuk produksi jasa place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa.

Perekonomian sekarang ini, produsen tidak langsung menjual hasil produksinya ke konsumen. Akan tetapi ddalam mengembangkan pangsa pasar, produsen banyak melalui tahapan perantara untuk memasarkan hasil produksinya.


(36)

Beberapa perantara seperti pedagang besar dan pengecer yang membeli dan menjual kembali barang dagangannya disebut pedagang perantara. Selain perantara-perantara ituada perantara lain guna menunjang pemasaran suatu produk diantaranya makelar, agen penjualan, dan lain sebagainya.

a) Saluran distribusi untuk barang konsumsi. Perantara yang melakukan fungsi penyaluran barang dari tangan konsumen ke tangan konsumen akhir ada tiga macam, yaitu agen, pedagang besar, dan pengecer. Ada lima macam kombinasi saluran distribusi barang konsumsi.

1) Saluran distribusi langsung. Saluran distribusi ini disebut sebagai saluran distribusi langsung karena sebagai produsen langsung mendatangi konsumen.

2) Saluran distribusi menggunakan satu eprantara. Bentuk saluran distribusi ini menggunakan satu perantara yaitu pengecer besar. Yang dimaksud dengan pengecer besar ini adalah pengecer yang melakukan pembelian pada produsen untuk kemudian menjualnya padakonsumen akhir.

3) Saluran distribusi tradisional. Dalam saluran distribusi semcam ini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada penjual besar saja an tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani oleh pengecer saja.

4) Produsen menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada pengecer. Agen yang terlibat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan.


(37)

5) Produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdaganganbesar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama kepada pengecer besar.

b) Manajemen saluran distribusi, saluran distribusi pada dasarnya merupakan sistem perilaku yang kompleks karena didalamnya terjadi interaksi antara manusia dan perushaan untuk mencapai tujuan pribadi an tujuan perusahaan. Oleh karenanya saluran distribusi inipun tidak tetap, tetapi dapat berubah sesuai dengan perubahan sistem.

c) Lokasi yang strategis, penentuan lokasi untuk pemasaran juga mempengaruhi jumlah volume penjualan produk yang dihasilkan sebuah perusahaan. Oleh karenanya, sebuah perusahaan akan mencari lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai lokasi produksi maupun lokasi distribusinya. Jika berdasarkan penelitian pasar, telah diketahui daerah-daerah strategis tempat para perantara membantu menyalurkan barang hingga sampai ke tangan konsumen (Muhammad, 2013).

3. Perilaku Konsumen

Pengertian perilaku konsumen menurut Engel et al. (1994), adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul dari tindakan ini.

Disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.


(38)

Selain itu merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa (Oktafiani Eka, 2010).

Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.

Sifat-sifat dari perilaku konsumen yaitu : a. Consumer Behavior Is Dynamic

perilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir, merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen, dan perhimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat yang dinamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain. Karena itu suatu perusahaan harus senantiasa melakukan inovasi-invasi secara berkala untuk meraih konsumennya.

b. Consumer Behavior Involves Interactions

Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan, dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen semakin baik perusahan tersbeut dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen serta memberikan value atau nilai bagi konsumen.

c. Consumer Behavior Involves Exchange

Perilaku konsumen melibatkan pertukaran antara manusia. Dalam kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pelanggan.faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi 2 bagian yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam


(39)

diri pribadi seorang konsumen dan faktor-faktor yang berasal dari lingkungan sekitar seorang konsumen.

a. Individual Determinants of Consumer Behavior 1) Demografis, psikografis, dan kepribadian

Demografis berhubungan dengan ukuran, struktur, dan pendistribusian populasi. Demografis berperan penting dalam pemasaran. Demografis membantu peramalan trend suatu produk bertahun-tahun mendatang serta perubahan permintaan dan pola konsumsi.

Psikografis adalah sebuah teknik operasional untuk mengukur gaya hidup. Dalam kata lain psikografis adlaah penelitian mengenai profil psikologi dari konsumen. Psikografis memberikan pengukuran secara kuantitatif maupun kualitatif.

Kepribadian dalam bidang pemasaran memiliki arti sebagai respon yang konsisten terhadap pengaruh lingkungan. Kepribadian adalah tampilan psikologi individu yang unik dimana mempengaruhi secara konsisten bagaimana seseorang merespon lingkungannya.

2) Motivasi konsumen

Dalam menjawab pertanayan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.

3) Pengetahuan konsumen

Pengetahuan konsumen dapat diartikan sebagai himpunan dari jumlah total atas informasi yang dimemori yang relevan dengan pembelian produk


(40)

dan penggunaan produk. Misalnya apakah makanan organik itu, kandungan nutrisi yang terdapat didalamnya, manfaatnya bagi kesehatan, dan lain-lain.

4) Intensi, sikap, kepercayaan, dan perasaan konsumen

Intensi adalah pendapat subjektif mengenai bagaimana seseorang bersikap di masa depan. Ada beberapa jenis intensi konsumen. Intensi pembelian adalah pendapat mengenai apa yang akan dibeli. Intensi pembelian kembali adalah apakah akan membeli barang yang sama dengan sebelumnya. Intensi pembelajaan adalah dimana konsumen akan merencanakan sebuah produk akan dibeli. Intensi pengeluaran adalah berapa banyak uang yang akan digunakan. Intensi pencarian mengindikasikan keinginan seseorang untuk terikat dalam aktifitas konsumsi adalah sikap mewakili apa yang disukai maupun tidak disukai oleh seseorang.

Sikap seorang konsumenmendorong konsumen untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa produk. Sehingga sikap terkadang diukur dalam bentuk preferensi atau pilihan konsumen. Preferensi itu sendiri dapat dikatakan sebaga suatu sikap terhadap sebuah objek dan relasinya terhadap objek lain. Kepercayaan dapat didefinisikan sebagai penilaian subjektif mengenai hubungan antara dua atau lebih benda. Suatu kepercayaan dibentuk dari pengetahuan. Apa yang telah seseorang pelajari mengenai suatu produk mendorong timbulnya kepercayaan tertentu mengenai produk tersebut. Perasaan adalah suatu keadaan yang memiliki pengaruh (seperti mood seseorang) atau reaksi. Perasaan dapat bersifat positif maupun negatif tergantung kepada setiap individu. Perasaan juga memiliki pengaruh terhadap penentuan sikap seorang konsumen.


(41)

b. Environmental Influences on Consumer Behavior 1) Budaya, etnisitas, dan kelas sosial

Budaya adalah kumpulan nilai, ide, artefak, dan simbol-simbol lain yang membantu seseorang untuk berkomunikasi, mengartikan, dan mengevaluasi sebagai bagian dari suatu lingkungan. Budaya terbagi menjadi dua yaitu abstrak dan elemen material yang memberikan kemampuan bagi seseorang untuk mendefinisikan, mengevaluasi, dan membedakan antar budaya. Elemen abstrak terdiri atas nilai-nilai, sikap, ide, tipe kepribadian, dan kesimpulan gagasan seperti agama atau politik. Material komponen terdiri atas benda-benda seperti buku, komputer, gedung, peralatan, dan lain-lain.

Etnisitas adalah suatu elemen penting dalam menentukan suatu bduaya dan memprediksi keinginan dan perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah suatu fungsi dari perasaan etnisitas sebagaimana dengan identitas budaya, keadaan sosial, dan tipe produk.

Kelas sosial dapat didefnisikan sebagai divisi yang bersifat relatif permanen dan homogenus dalam suatu kumpulan sosial dimana individual atau keluarga saling bertukar nilai, gaya hidup, ketertarikan, kekayaan, staus, pendidikan, posisi ekonomi, dan perilaku yang sama. penelitian pemasaran seringkali berfokus pada variabel-variabel kelas sosial karena penentuan produk apa yang akan dibeli oleh konsumen ditentukan oleh kelas sosial.

2) Keluarga dan pengaruh rumah tangga

Secara ilmiah keluarga dapat diartikan sebagai sekelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang berhubungan darah, pernikahan,


(42)

atau adopsi yang tinggal berdampingan. Sedangkan rumah tangga adalah semua orang, baik yang berelasi maupun tidak berelasi yang menempati sebuah unit rumah. Keluarga maupun pengaruh rumah tangga mempengaruhi sikap pembelian konsumen. Misalnya kelahiran anak mempengaruhi suatu keluarga untuk menambah perobatan, bahan makan bayi, dan lain-lain.

3) Kelompok dan pengaruh personal

Suatu perilaku konsumen tak lepas dari pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya. Reference group adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku individu secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik, kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga, reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah kelompok sosial (Setioutmo Prayoga, 2012).

4. Hubungan Perilaku Konsumen dengan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi. Biasanya strategi pemasaran diarahkan untuk meningkatkan kemungkinan atau frekuensi perilaku konsumen, seperti peningkatan kunjungan pada toko tertentu atau pembelian produk tertentu. Hal ini dapat dicapai dengan mengembangkan dan menyajikan bauran pemasaran terdiri dari elemen produk, promosi, distribusi, dan harga.


(43)

Strategi pemasaran, khususnya yang dikembangkan dan diterapkan oleh perusahaan yang berhasil, memiliki kekuatanbesar terhadap konsumen dan masyarakat luas. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai maacam tawaran pasar, serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk. Ini tidak berarti pemasaran adalah kegiatan yang tidak tepat atau tidak etis. Ini tidak berarti pemasaran adalah kegiatan yang tidak tepat atau tidak etis. Akan tetapi, kekuatan pemasaran serta kemampuan riset pemasaran dan analisis konsumen untuk mendapatkan pandangan tentang perilaku konsumen tidak perlu dikurangi atau disalahgunakan.

Menurut Setiadi (2003) hasil dari pembelajaran mengeni perilaku konsumen akan menjadi dasar yang sangat penting dalam manajemen pemasaran, diantaranya yaitu :

a. Merancang pemasaran b. Menetapkan segmentasi

c. Merumuskan positioning dan pembedaan produk d. Memformulasikan analisa lingkunganbisnis e. Mengembangkan riset pemasaran

Mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memehami apa yang dipikirkan konsumen, apa yang mereka rasarkan, apa yang mereka lakukan, serta apa kejadian apa yang mempengaruhi pimikirankonsumen. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan konsumen tentang diri mereka


(44)

sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk (Setiadi, 2003).

5. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pengambilan yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian.

Gambar 2.2. Proses Minat Konsumen dalam Membeli (Kotler, 1997) Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pengenalan kebutuhan

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh ransgangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang, yaitu rasa lapar dan dahaga meningkat hingga suatu tingkat tertentu dan berubah menjadi dorongan. Atau suatu kebutuhan dapat timbul karena disebabkan rangsangan eksternal seseorang yang melewati sebuah toko roti dan melihat roti yang baru selesai dibajar dapat merangsang rasa laparnya.

b. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan mendorong untuk mencari informasi lebih banyak. Kita dapat membedakan dua tingkat yaitu keadaan tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Proses mencari informasi secara aktif dimana ia

Mengenali kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Tingkah laku pasca


(45)

mencari bahan-bahan bacaan, menelpon teman-temannya, dan melakukan kegiatan-kegiatan mencari untuk mempelajari yang lain. Umumnya jumlah aktivitas pencarian konsumen akan meningkat bersamaan dengan konsumen berpindah dari situasi pemecahan masalah yang terbatas kepemecahan masalah yang ekstensif.

Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan membeli. Sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok :

1) Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2) Sumber komersil : iklan, tenaga penjualan, penyalur, kemasan, dan pameran.

3) Sumber umum : media massa, organisasi konsumen.

4) Sumber pengalaman : pernah menangani, menguji, menggunakan produk.

Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu produk dari sumber komersial, yaitu sumber yang didominasi oleh para pemasar. Pada sisi lain, informasi yang paling efektif justru berasal dari sumber pribadi. Setiap sumber informasi melaksanakan suatu fungsi yang agak berbeda dalam mempengaruhi keputusan membeli. Informai komersial umumnya melaksanakan fungsi memberitahu, sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi legitimasi dan atau evaluasi. Karena itu perusahaan harus menyusun strategi agar mereknya masuk ke perangkat pengenalan, perangkat pertimbangan dan perangkat pilihan dari calon pembeli. Bila tidak ia akan kehilangan peluang untuk menjual pada


(46)

pelanggan. Lebih jauh lagi, perusahaan harus mengidentifikasi merek lain yang ada di perangkat pilihaan dari konsumen sehingga perusahaan-perusahaan dapat merencanakan daya tarik produknya yan akan bersaing. c. Evaluasi alternatif

Proses evaluasi yang digunakan oleh konsumen tidak ada yang sederhana dan tunggal. Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari keputusan dari proses eveluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

Konsumen mungkin mengembangkan seperangkat kepercayaan merek tentang dimana setiap merek pada ciri masing-masing kepercayaan merek menimbulkan citra merek.

d. Keputusan membeli

Setiap evaluasi, konsumen membentuk preferensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal : (1) Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan (2) Motivasi konsumen untuk menuruti keingian orang lain tersebut. Semakin tinggi intensitas sikap negatif orang lain tersebut akan semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan tujuan pembeliannya.


(47)

Tujuan pembelian juga akan dipengaruhi oleh faktor keadaan yang tidak terduga mungkin timbul dan mengubah tujuan membeli.

e. Perilaku sesudah pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan akan mengalami beberapa kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian.

f. Kepuasan sesudah pembelian

Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin mendeteksi adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak akan mengingingkan produk cacat tersebut, yang lainnya akan bersifat netral dan beberapa bahkan mungkin melihat cacat itu sebagai sesuatu yang meningkatkan nilai dari produk.

g. Tindakan setelah pembelian

Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkat laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak puas tersebut akan berusaha mengurangi ketidakpuasannya, karena dengan kodrat manusia untuk menciptakan keserasian, konsistensi, dan keselarasan di antara pendapat, pengetahuan, dan nilai-nilai di dalam dirinya. Konsumen yang tidak puas akan mengambil satu atau dua tindakan. Mereka mungkin akan mengurangi ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau mengembalikan produk


(48)

tersebut, atau mereka mungkin akan berusaha mengurangi ketidakcocokannya dengan mencari informasi yang mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai tinggi.

Para pemasar haruslah menyadari terhadap kemungkinan yang dilakukan konsumen untuk mengatasi ketidakpuasan. Konsumen memiliki pilihan antara melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan. Tindakan bersama tersebut mengeluh kepada perusahaan, mendatangi pengacara, mengeluh kepada kelompok-kelompok lain yang mungkin dapat membantu mengurangi ketidakpuasan, seperti organisasi-organisasi usaha pribadi, atau pemerintah. Pembelian dapat menghentikan terhadap produk tersebut.

h. Penggunaan dan pembuangan sesudah pembelian

Para pemasar juga harus mengontrol bagaimana pembeli menggunakan dan membuang suatu produk. Bika konsumen menemukan cara pemakaian penggunaan baru, ini haruslah menarik minat pemasar karena pengguaan baru tersebut kurang memuaskan dan konsumen tidak akan menjelaskan hal-hal yang baik dari produk tersebut kepada orang lain. Bila mereka menjualk atau menukar produk, maka ini berarti penjualan produksi berikutnya akan menurun.

Mempelajari kebutuhan dan proses pembelian konsumen adalah sangat penting dalam membangun strategi pemasaran yang efektif. Dengan mengerti bagaimana pembeli melalui proses pengenalan masalah, pencarian informasi, mengevaluasi alternatif, memutuskan membeli, dan perilaku setelah membeli, para pemasar dapat mengambil isyarat-isyarat penting bagaimana memenuhi kebutuhan pembeli. Juga dengan mengerti berbagai partisipan dalam proses pembelian dan pengaruh-pengaruh utama dalam perilaku


(49)

membeli mereka, para pemasar dapat merancang program pemasaran yang lebih efektif bagi pemasaran mereka.

Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada tiap tahap tersebut. Pendirian orang lain, faktor situasi tidak diantisipasi, dan resiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan pembelian, demikian pula tingkat kepuasaan pasca pembelian konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian, pelanggan yang tidak puas akan menghentiukan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebar berita tersebut pada teman-teman mereka. Karena itu, perusahaan harus berusaha memastikan kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian.

C. Kerangka Pemikiran Penelitian

Perilaku konsumen di zaman sekarang cenderung berubah-ubah. Tentunya hal ini juga tidak lepas dari kemajuan ekonomi di negara-negara Asia, yang memberi dampak pada peningkatan pendapatan individual, sehingga konsumen di zaman sekarang lebih berorientasi pada jajanan modern daripada jajanan tradisional.

Menurut Sumarwan (2003), segencar apapun persaingan yang ada di pasar, konsumen tetaplah sebagai penentu dalam membuat keputusan pembelian. Pilihan-pilihan produk yang ditawarkan tentunya secara tidak langsung akan mempengaruhi pengambilan keputusan membeli bagi konsumen. Pasar hanya menyediakan berbagai pilihan produk dan merek yang bermacam-macam. Namun pada akhirnya, konsumen yang memiliki hak untuk bebas memilih apa dan bagaimana produk yang nantinya akan mereka konsumsi.


(50)

Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu konsumen. Untuk meraih keberhasilan tersebut, perusahaan harus memuaskan konsumennya dengansemua atribut yang ditawarka dari produk brem. Jika kepuasaan telah didapatkan akan sangat berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Dalam setiap konsumsinya,konsumen cenderung melalui beberapa tahapan proses pengambilankeputusan terlebih dahulu, antar lain pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan pasca pembelian.

Penelitian ini terdapat tiga (3) masalah yang dikaji, yaitu pengetahuan dan selera konsumen terhdap produk Brem Rumah Joglo, perilaku pembelian konsumen terhadap Brem Rumah Joglo, dan faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian produk brem. Masing-masing dari masalah tersebut akan dianalisis dengan menggunakan alat analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji pengetahuan konsumen terhadap produk Brem Rumah Joglo dengan analisis familiarity scale dan untuk mengkaji selera konsumen menggunakan favorability scale. Selain itu analisis diskriptif juga digunakan untuk menganalisis perilaku pembelian Brem Rumah Joglo. Sedangkan analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Sesuai dengan Kotler (2000) bahwa variabel yang digunakan untuk mengidentifikasi bauran pemasaran adalah untuk produk menggunakan rasa, kualitas, ukuran, dan desaian. Hal ini karena produk Brem Rumah Joglo mempunyai rasa dan ukuran yang bervariasi, kualitas yang baik, serta desain kemasan yang menarik. Untuk harga menggunakan variabel diskon


(51)

dan potongan harga khusus. Variabel promosi yang digunakan adalah promosi penjualan dan periklanan. Sedangkan variabel tempat yang digunakanadalah kenyamanan, kebersihan, keamanan, dan saluran distribusi. Secara ringkas kerangka pemikiran dalam pembahasan dapat digambarkan dalam bentuk bagan seperti terlihat pada gambar berikut :


(52)

Gambar 2.3. Alur Kerangka Pemikiran Penelitian Aneka merek

brem

Pengetahuan dan selera konsumen Brem Rumah Joglo

Perilaku pembelian konsumen

Bauran Pemasaran (4P)

Product

• Kualitas • Rasa • Ukuran • Desain

Price

• Diskon • Potongan

harga khusus

Promotion

• Promosi penjualan • Periklanan

Place

• Kenyamanan • Kebersihan • Keamanan • Saluran

distribusi

Regresi Linier Berganda

Minat konsumen dalam membeli konsumen


(53)

Penelitian ini dilaksanakan di home industri Brem Rumah Joglo yang berlokasi di Desa Kaliabu Caruban Madiun. Alasan penulis memiliki lokasi tersebut adalah dengan pertimbangan bahwa penulis berdomisili pada kota yang sama yaitu di Madiun sehingga mempermudah perolehan data, serta waktu, tenaga dan biaya dapat digunakan seefisien mungkin. Objek yang diteliti adalah brem yang merupakan produk utama dari home industri Brem Rumah Joglo. B. Penentuan Sampel/Responden

Teknik pengambilan contoh dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan berdasarkan pertimbangan dan tujuan-tujuanb tertentu. Kriteria konsumen yang akan dijadikan responden adalah sebagai berikut :

1. Konsumen berdomisili di Madiun.

2. Konsumen sudah pernah melakukan pembelian Brem Rumah Joglo.

3. Konsumen yang diteliti adalah konsumen dewasa disebabkan konsumen dewasa diduga bisa memahami semua pertanyaan yang diajukan.

Menurut Soehartono (2000) pengambilan sampel paling minimum adalah 30 responden. Sehingga dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 40 orang dengan pertimbangan agar jumlah yang diambil tidak minimum dan jumlah responden tersebut benar-benar pembeli Brem Rumah Joglo.


(54)

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Obeservasi

Yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan penulis dengan pengamatan baik secara berhadapan langsung maupun secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab.

b. Wawancara

Yaitu penelitian yang mengadakan wawancara secara langsung dengan pimpinan home industri yang berhubungan dengan penelitian untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran yang selama ini sudah dilakukan.

c. Kuesioner

Merupakan suatu metode pengumpulan data dengan menyebar daftar pertanyaan kepada responden penelitian sehingga diketahui bagaimana pengetahuan konsumen tentang produk, selera dabn perilaku konsumen.

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan seperti data hasil wawancara dan penyebaran kuesioner, seperti data hasil identifikasi alasan konsumen membeli Brem Rumah Joglo. Kuesioner yang diberikan kepada responden berisikan pertanyaan tertutup dan terbuka, pertanyaan terbuka, yaitu responden bebas memberikan jawabannya. Data sekunder yaitu data yang sudah diolah oleh badan atau lembaga lain, seperti data banyaknya home industri yang ada di sentra industri brem Madiun.


(55)

D. Definisi dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional variabel adalah segala sesuatu yang dapat menjadi obyek pengamatan dalam suatu penelitian yang berdasarkan atas sifat-sifat atau hal-hal yang dapat didefinisikan, diamati, dan diobservasikan. 1. Bauran Pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan

Brem Rumah Joglo untuk mencapai tujuan pemasaran di dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran merupakan variabel-variabel terkendali yang dapat digunakan Brem Rumah Joglo untuk mempengaruhi konsumen dari segmen pasar tertentu yang dituju perusahaan. Variabel bauran pemasaran yang digunakan dalam penelitian ini adlaah produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan tempat (X4).

2. Produk (X1) adalah Brem merek Rumah Joglo yang dapat ditawarkan kepada pasar yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

3. Harga (X2) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh satu produk brem.

4. Promosi (X3) adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk Brem Rumah Joglo dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi home industri Rumah Joglo mengharapkan kenaikannya angka penjualan.

5. Tempat (X4) merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian kepada para konsumen dan dimana lokasi yang strategis. 6. Perilaku konsumen menurut Engel, Blackwell dan Minard (1995)


(56)

terhadap tindakan yang langsung dilakkan konsumen dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. 7. Citra produk merupakan persepsi masyarakat terhadap produk Brem

Rumah Joglo yang dihasilkan perusahaan. Citra produk dibangun agar menjadi positif di mata publik, baik publik yang telah menggunakan produk Brem Rumah Joglo maupun potensial konsumen yang hendak dibidik agar mengkonsumsi produk tersebut.

8. Bream adalah makanan yang berasal dari sari ketan yang dimasak dan dikeringkan, merupakan hasil dari fermentasi ketan yang diambil sarinya saja yang kemudian diendapkan dalam waktu sekitar sehari semalam. 9. Analisis deskriptif adalah analisis yang digunankan untuk mengolah data

yang diperoleh dengan cara menguraikan dalam bentuk kalimat,

10. Familiarity scale adalah skala pengenalan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan konsumen terhadap prodek Brem Rumah Joglo. 11. Favorability scale adalah skala kesukaan yang digunakan untuk

mengukur tingkat kesukaan responden yang telah mengenal produk Brem Rumah Joglo.

12. Regresi Linier Berganda adalah alat analisis yang digunakan untuk menganalisis faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan membeli Brem Rumah Joglo. 13. Konsumen adalah orang dewasa yang pernah membeli Brem Rumah


(57)

E. Analisis Data

Penelitian ini, untuk menjawab tujuan pertama yaitu, pengetahuan dan selera konsumen terhadap Brem Rumah Joglo menggunakan analisis deskriptif, selanjutnya dianalisis menggunajkan skala citra atau familiarity scale untuk menganalisis pengetahuan konsumen dan favority scale untuk menganalisis selera konsumen. Sedangkan menjawa tujuan kedua, yaitu perilaku pembelian konsumen terhadap produk Brem Rumah Joglo dengan menggunakan analisis deskriptif. Untuk mengidentifikasi tujuan ketiga yaitu, faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen dalam membeli rpduk brem menggunakan analisis regresilinier berganda.

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif mengolah data yang diperoleh dengan cara menguraikan dalam bentuk kalimat. Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengenalisis tujuan pertama dan kedua.

a. Tujuan Pertama

Tujuan pertama dari penelitian ini yaitu, menganalisis pengetahuan dan selera konsumen terhadap Brem merek Rumah Joglo. Tujuan ini dianalisis menggunakan analisis deskriptif guna dijadikan dasar mengidentifikasi apa alasan konsumen memilih Brem Rumah Joglo untuk dikonsumsi. Selanjutnya, dianalisis menggunakan skala citra untuk mengetahui pengetahuan konsumen tentang produk dan merek brem. Apabila responden sangat mengetahui banyak tentang produk Brem Rumah Joglo maka diberi nilai +2, hal ini berarti responden mempunyai pengetahuan sangat banyak terhadap Brem Rumah Joglo. Apbila responden tidak pernah mendengar maka akan diberi nilai -2, hal ini berarti


(58)

konsumen tidak pernah mendengar produk Brem merek Rumah Joglo, seperti pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Skala Citra Terhadap Merek Brem Rumah Joglo Banyak

mengetahui Mengetahui Netral

Mendengar saja

Tidak pernah mendengar

+2 +1 0 -1 -2

1) Ukuran dari jawaban banyak mengetahui adalah :

a) Responden mempunyai pengetahuan mengenai semua variasi rasa, ukuran, kualitas, kemasan, dan harga dari Brem Rumah Joglo.

b) Sudah berlangganan minimal selama satu tahun. c) Mengetahui sejarah Brem Rumah Joglo.

2) Ukuran dari jawaban mengetahui adalah:

a) Responden mengetahui sebagian variasi rasa, ukuran, kualitas, kemasan, dan harga dari Brem Rumah Joglo.

b) Sudah berlangganan minimal selama lima bulan. c) Mengetahui sedikit sejarah singkat Brem Rumah Joglo. 3) Ukuran dari jawaban netral adalah :

a) Responden hanya mengetahuan rasa dan harga.

b) Tidak berlangganan, hanya pernah membeli lebih dari satu kali. c) Tidak mengetahui sejarah.

4) Ukuran dari jawaban mendengar saja adalah : a) Tidak mengetahui wujud fisik Brem Rumah Joglo.

b) Responden tidak mempunyai pengetahuan mengenai rasa maupun harga.


(59)

5) Ukuran dari jawaban tidak pernah mendengar adalah :

a) Tidak pernah mendengar sama sekali Brem merek Rumah Joglo.

Setelah responden sudah mengetahui produk Brem Rumah Joglo, kemudian disampaikan bagaimana perasaannya terhadap produk Brem Rumah Joglo dengan skala kesukaan. Dari skala ini akan diberi nilai dari +2 untuk keterangan sangat suka sampai -2 untuk keterangan sangat tidak suka, seprti pada tabel 3.2. berikut.

Tabel 3.2 Skala Kesukaan Terhadap Merek Brem Rumah Joglo

Sangat

suka Suka

Tidak mempunyai

sikap

Tidak suka Sangat tidak

disukai

+2 +1 0 -1 -2

Selanjutnya responden yang menjawab sangat menyukai atau agak menyukai maka akan diidentifikasi apa alasan responden menyukai atau agak menyukai dan hal-hal apa saja yang menjadi faktor produk Brem Rumah Joglo tersebut sangat disukai atau agak disukai. Begitu pula apabila responden menjawab agak tidak menyukai dan sangat tidak menyukai akan diidentifikasi apa alasan responden tidak menyukai atau sangat tidak menyukai dan hal-hal apa saja yang menjadi faktor produk Brem Rumah Joglo tersebut tidak disukai ataus angat tidak disukai.

b. Tujuan Kedua

Analisis deskriptif juga digunakan untuk menjawab tujuankedua yaitu mendiskripsikan perilaku pembelian konsumen terhadap produk Brem Rumah Joglo. Selanjutnya dijelaskan perilaku pembelian konsumen pada saat sebelum membeli, saat membeli dianalisis kebutuhan responden terhadap produk Brem Rumah Joglo dan apa, darimana, dan bagaimana responden memperolh


(60)

informasi tentang produk Brem Rumah Joglo. Sedangkan perilaku konsumen setelah membeli dianalisis bagaimana perilaku dan sikap responden pasca pembelian.

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Penelitian ini, untuk mengetahui besrnya faktor-faktor bauran pemasaran yang mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputuan membeli Brem Rumah Joglo maka menggunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut :

Y = b0 + b1 X1+ + b2 X2+ b3 X3+ b4 X4+ e

Y = Minat Konsumen dalam Membeli

b0 = Konstanta

b1 b2 b3 b4 = Koefisien regresi

X1 = Produk

X2 = Harga

X3 = Promosi

X4 = Tempat

e = Standar error

n = Jumlah sampel (40)

Penelitian ini terdapat empat variebl bebas atau variabel independen, yaitu : produk (X1), harga (X2), promosi (X3), tempat (X4). Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelan. Analisis regresi linier berganda yang digunakan menggunakan analisis skor, dimana skala yang digunakan adalah skala likert dengan skor adalah sebagai berikut :

a. Sangat setuju : 5


(61)

c. Kurang setuju : 3

d. Tidak setuju : 2

e. Sangat tidak setuju : 1

Penelitian ini, karena dianalisis menggunakan skala likert dengan skor maka dalam menginpretasikan hasil analisis tidk menggunakan angka koefisien regresi, jika variabel independen dinaikkan 1% maka variabel independen akan naik sebesar angka koefisien regresi tersebut. Namun dinterpretasikan menggunakan hasil perhitungan skor dengan SPSS, jika koefisien regresi menghasilkan angka yang posityif menunjukkan bahwa variabel independen (produk, harga, promosi, dan tempat) mempunyai arah pengaruh positif terhadap variabel independen (keputusan pembelian). Hal ini berarti apabila variabel produk, harga, promosi, dan tempat semakin tinggi, maka minat konsumen dalam membeli Brem Rumah Joglo akan semakin tinggi.


(1)

Owomoyela. 2013. Investigating The Impact Of Marketing Mix Elements On

Consumer Loyality: An Emprical Study On Nigerian Breweries Plc.

Institute of Interdisciplinary Business Research.

Prima. 2006. Perilaku Konsumen dalam Pembelian Gula Pasir (Studi Kasus di Kelurahan Gunung Anyar Surabaya. UPN “Veteran” Jawa Timur. Fakultas Pertanian. Jurusan Agribisnis. (Tidak dipublikasikan). Setiadi. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran. Prenada Media. Jakarta.

Setioutomo, P. 2012. Pengertian Perilaku Konsumen.

http://prayoga28.blogspot.com/2012/11/pengertian-peralkukonsumen.html. Diakses pada tanggal 27 September 2013. Sumarwan, U. 2002. Perilaku Konsumen. Ghalia Indonesia. Bogor.

Zulfikar, M W. 2011. Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat

Konsumen dalam Membeli (Studi pada Oase batik Pekalongan).

Universitas Dionegoro Semarang. Fakultas Ekonomi. (Tidak dipublikasikan).


(2)

Lampiran 1

KUESIONER BAGI :

KONSUMEN BREM RUMAH JOGLO KUESIONER INI DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

“ANALISIS BAURAN PEMASARAN DALAM ORIENTASI PERILAKU KONSUMEN (Studi Kasus di Brem Rumah Joglo Madiun)”

I. IDENTITAS RESPONDEN (ANAK-ANAK)

1. Nama Pengusaha : ………..

2. Umur : ……… tahun

3. Jenis Kelamin : a) Laki-laki ; b) Perempuan

4. Alamat rumah : ………..

……….. Di Kota : ……….. 5. Sekolah : a).TK ; b). SD ; c). SMP ; d). SLTA/SMA ; e). S1 ; f). S2 ; g). S3 Petunjuk pengisian kuesioner :

Berikan tanda silang (x) pada salah satu kolom pada setiap pertanyaan di bawah ini yang paling sesuai dengan persepsi anda.

A. Pertanyaan untuk Pngetahuan dan Selera Konsumen Terhadap Brem Rumah Joglo

Pertanyaan Banyak

mengetahui Mengetahui

Kurang mengetahui

Mendengar saja

Tidak pernah mendengar Apakah

anda mengetahui dan

mengenal brem merek Rumah Joglo


(3)

1. Apa saja yang anda ketahui tentang brem Rumah Joglo?

……….. ……….. 2. Sejak kapan anda mengetahui produk brem Rumah Joglo?

……….. Pertanyaan untuk selera konsumen terhadap brem Rumah Joglo

Pertanyaan Sangat suka Suka Kurang suka Tidak suka Sangat tidak suka Apakah

anda menyukai produk brem Rumah Joglo

+2 +1 0 -1 -2

Informasi konsumen

1. Kenapa anda sangat menyukai/kurang suka/tiak suka/sangat tidak suka merek brem Rumah Joglo?

a. Rasa?

Alasan : ………. b. Ukuran?

Alasan : ………. c. Kemasan?

Alasan : ………. d. Tekstur?

Alasan : ………. e. Harga?

Alasan : ………. f. Tempat penjualan/lokasi?


(4)

B. Pertanyaan Untuk Perilaku Pembelian Brem Rumah Joglo - Sebelum Membeli

1. Darimana anda mendapatkan informai tentang brem Rumah Joglo? a) teman b) keluarga c) spanduk d) lainnya : ……….. Alasan : ……… 2. Kapan anda biasa membeli brem Rumah Joglo?

a) hari libur b) hari aktif c) hari raya besar d) lainnya : …….. Alasan : ……… 3. Apakah anda datang khusus untuk membeli atau hanya mampir?

a) sengaja datang khusus b) hanya mampir

Alasan : ……… - Saat Membeli

4. Berapa Jumlah brem yang biasa anda beli?

Alasan : ……… 5. Apakah saat membeli brem Rumah Joglo anda selalu mencicipi tester

terlebih dahulu?

a) ya b) tidak

Alasan : ……… 6. Bagaimana kebiasaan anda saat memilih brem yang ingin anda beli?

a) memegang b) mencium c) membaca label d) lainnya : ….. Alasan : ……… 7. Apakah anda saat membeli brem Rumah Joglo selalu bertanya harga

terlebih dahulu?

a) ya b) tidak


(5)

8. Apakah anda saat membeli brem Rumah Joglo menawar harga terlebih dahulu?

a) ya b) tidak

Alasan : ……… - Setelah Membeli

9. Bagaimana penggunaan brem Rumah Joglo pasca pembelian?

a) dimakan sendiri b) untuk oleh-oleh c) dijual kembali d) lainnya : … Alasan : ……… 10. Apakah anda puas setelah membeli brem Rumah Joglo?

a) ya b) tidak

Alasan : ……… 11. Apakah anda bersedia menginformasikan kepada orang lain?

a) ya b) tidak

Alasan : ……… 12. Apakah anda punya keinginan untuk membeli lagi?

a) ya b) tidak

Alasan : ……… c. Pertanyaan Untuk Variabel Bauran Pemasaran

Keterangan :

a. SS = sangat setuju → 5

b. S = setuju → 4

c. KS = kurang setuju → 3 d. TS = tidak setuju → 2 e. STS = sangat tidak setuju → 1


(6)

No Pertanyaan SS S KS TS STS Pertanyaan untuk produk

1 Kualitas produk brem yang baik dari Rumah Joglo mempengaruhi anda dalam membeli brem?

2 Dalam melakukan pembelian brem Rumah Joglo kemasan dengan desain yang menarik anda anggap baik dan mempengaruhi keputusan anda dalam membeli brem?

3 Brem Rumah Joglo mempunyai beragam variasi rasa, apakah hal ini mempengaruhi keputusan anda dalam membeli brem?

4 Variasi ukuran brem dari kecil, sedang, dan besar apakah mempengaruhi anda dalam membeli produk brem?

Pertanyaan untuk Harga

5 Harga yang ditawarkan sesuai produk?

6 Penetapan harga Brem Rumah Joglo yang lebih tinggi dari perusahaan lain, apakah hal ini mempengaruhi keputusan anda dalam membeli brem?

7 Anda mengharapkan mendapat potongan harga karena anda pelanggan tetap?

8. Anda berharap ada diskon setiap sebulan sekali? Pertanyaan untuk Promosi

9 Bentuk periklanan Brem Rumah Joglo berupa spanduk dan brosur pada kemasan brem telah memberikan informai bagi anda untuk memutuskan pembelian? 10 Anda berharap iklan Brem Rumah Joglo dibuat

semenarik mungkin?

11 Anda berharap iklan Brem Rumah Joglo dibuat sesuai barang?

12 Anda ingin agar ditiap promosi produk baru dilakukan dengan pemberian diskon?

Pertanyaan untuk Tempat

13 Apakah semakin banyak ruang Brem Rumah Joglo ditemui di toko-toko mempengaruhi anda dalam membeli?

14 Apakah tata ruang Brem Rumah Joglo memudahkan anda dalam mencari barang yang anda butuhkan? 15 Apakah dekorasi toko menarik?

16 Apakah suasana toko nyaman, aman dan bersih? Varibel Y = minat konsumen dalam membeli brem 17 Anda terdorong untuk melakukan pembelian?

18 Anda merasa yakin dengan keputusan pembelian anda?

19 Anda merasa puas dengan produk yang dibeli?

20 Anda bersedia merekomendasikan Brem Rumah Joglo kepada orang lain?