Organisasi yang sifatnya permanen, demikratis, dibentuk secara sukarela, oleh dari dan untuk buruh dengan tujuan untuk :
1 Melindungi hak dan kepentingan kaum buruh;
2 Meningkatkan derajat dan martabat kaum buruh;
Meningkatlkan kedudukan dan partisipasi dan tanggung jawab kaum buruh dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara dalam usaha-usaha pembangunan.
B. Sejarah Serikat BuruhSerikat Pekerja
Kita mengetahui, bahwa buruh itu sifatnya lemah, baik dari segi ekonomi maupun dari segi kedudukan dan pengaruhnya terhadap majikan.
Oleh karena itu, maka akibatnya buruh-buruh tersebut tidak mungkin memperjuangkan hak-haknya maupun tujuannya dengan perorangan tanpa
mengorganisir dirinya dalam suatu wadah yang dapat membantu mereka untuk mencapai tujuan itu. Wadah yang dimaksudkan itu sekarang ini disebut dengan
Serikat Pekerja Seluruh Indonesia SPSI.
38
Namun sebelum kita berbicara lebih lanjut tentang apa dan bagaimana SPSI itu, tidak ada salahnya kalau sedikit dibicarakan mengenai sejarah pergerakan
organisasi buruh sejak zaman kemerdekaan sampai saat sekarang ini. Sebulan setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada tanggal 19 September
1945 dibentuklah Barisan Buruh Indonesia BBI, yang bertujuan untuk ikut serta
38
Seokarno, MPA; Pembaharuan Gerakan Buruh di Indonesia dan Hubungan Perburuhan Pancasila, Cet. I Alumni-Bandung, Tahun 1980, hlm. 3
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Karena tujuan yang bersifat umum ini, di samping itu juga karena BBI ini terpengaruh oleh gerakan politik
yang ada pada waktu itu, maka akibatnya timbul pro dan kontra di antara para anggotanya. Yang pro menghendaki BBI tetap menggabungkan diri dengan
politik yang kontra ingin memisahkan dirinya dari pengaruh politik. Akibatnya, perpecahan tidak bisa dihindari. Dalam kongresnya di Solo
tanggal 7 November 1945 BBI pecah menjadi 2 dua yaitu : 1.
Mereka yang setuju gerakan buruh disatukan dengan gerakan politik mendirikan Partai Buruh Indonesia PBI.
2. Sedang yang lain, tanggal 21 Mei 1946 mendirikan GABSI Gabungan
Serikat Buruh Indonesia yang hanya bergerak dibidang social ekonomi. Pada tanggal 29 November 1946 GABSI kemudian menggabungkan
dirinya dengan GSBV Gabungan Serikat Buruh Vertikal dengan mengubah namanya menjadi Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia
SOBSI. SOBSI pada konggresnya di Malang bulan Mei 1947 memastikan diri berkiblat ke kiri komunis samapai terlibatnya organisasi
ini dalam pemberontakan PKI Muso tahun 1948, dan kemudian tahun 1965 di bawah pimpinan DN Aidit.
39
Setelah Pemberontakan G.30.SPKI tahun 1965 dapat dibubarkan memasuki era Orde Baru, sejalan dengan bermunculannya berbagai Partai
Politik 9 Parpol bermunculan pula berates-ratus buruh yang bertujuan politik
39
H. Zainal Asikin, S.H., S.U. dkk, op. cit., hlm. 46
Universitas Sumatera Utara
maupun social ekonomi. Berdasarkan catatan Departemen Perburuhan Tahun 1967 ada 244 Serikat Buruh yang tergabung dalam 17 induk organisasi buruh.
40
Kemudian setelah Pemilihan Umum tahun 1971 Partai Politik yang sedemikian banyaknya itu difusikanmemfusikan menggabungkan diri menjadi 2
dua Parpol, yaitu PDI dan PPP. Akibatnya maka organisasi buruh yang tadinya berafiliasi atau bernaung di bawah partai-partai politik tersebut menjadi
kehilangan pegangan, dan akibatnya tak berfungsi sama sekali. Saat-saat itulah dipergunakan oleh pemimpin-pemimpin Organisasi Buruh
sebagai momentum atau tonggak awal yang baik untuk merealisasikan cita-cita Persatuan Organisasi Buruh yang telah lama diidam-idamkan, dan yang selalu
terhambat oleh situasi politik yang tak menentu. Maka setelah konsepsi persatuan ini dikemukakan, baik kepada wakil-wakil
masyarakat maupun pemerintah, dikeluarkanlah suatu Deklarasi yang disebut “Deklarasi Persatuan Buruh Indonesia” yang ditandatagani tanggal 20 Februari
1973. Deklarasi Persatuan Buruh Indonesia itu pada intinya berisikan kebulatan
tekad kaum buruh Indonesia untuk mempersatukan diri dalam suatu wadah, yag kemudian wadah ini disebut dengan Federasi Buruh Seluruh Indonesia FBSI,
FBSI dinyatakan berdiri pada tanggal 20 Februari 1973, diakui oleh Pemerintah tanggal
11 Maret
1974 dengan
Surat Menteri
Transkop Nomor
286aDDDphk1974 tentang Pengakuan Organisasi Buruh FBSI, didaftarkan
40
Imam Soepomo, op. cit., hlm. 35
Universitas Sumatera Utara
tanggal 27 November 1975 sesuai dengan SK.Mentranskop Nomor Kep. 2236DP1975 tentang Pendaftaran Federasi Buruh Seluruh Indonesia.
Kemudian sejalan dengan digantinya istilah Buruh menjadi istilah Pekerja oleh Mantan Menteri Tenaga Kerja Seodomo, maka pada tahun 1985 FBSI diganti
menjadi SPSI Serikat Pekerja Seluruh Indonesia.
C. Tujuan Serikat BuruhSerikat Pekerja