Latar Belakang Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman dalam era globalisasi seperti sekarang ini, segalanya cepat berubah dan berkembang sejalan dengan tuntutan zaman dan majunya teknologi maka dari hari ke hari mobilitas masyarakat semakin banyak dan dituntut cepat. Menjawab semua itu, dunia perusahaan khususnya mengenai tenaga kerja sekarang ini sudah sangat dipersulit oleh karena teknologi yang bertambah maju. Jasa tenaga kerja salah satunya yang menjadi tulang punggung perusahaan dan pembangunan nasional telah banyak diganti dengan semakin canggihnya alat-alat yang dipergunakan untuk pengganti tenaga kerja. Walaupun demikian tenaga kerja merupakan salah satu yang diharuskan ada dalam masyarakat Indonesia untuk mempersempit adanya pengangguran di segala bidang usaha. Apabila berbicara mengenai masalah ketenagakerjaan, maka penelaahannya akan dapat ditinjau dari berbagai faktor dan makna. Karena kenyataan telah membuktikan bahwa faktor ketenagakerjaan sebagai Sumber Daya Manusia, di masa Pembangunan Nasional sekarang merupakan faktor yag teramat penting bagi terselenggaranya Pembangunan Nasional di Negara kita Republik Indonesia. Bahkan faktor tenaga kerja merupakan sarana sangat dominan di dalam kehidupan 1 Universitas Sumatera Utara suatu bangsa, karena itu ia merupakan faktor penentu bagi mati dan hidupnya suatu bangsa. Salah satu keberhasilan pembangunan nasional adalah kualitas manusia Indonesia,yang menentukan berhasil tidaknya usaha untuk memenuhi tahap tinggal landas. Peningkatan kualitas manusia tidak mungkin tercapai tanpa adanya jaminan hidup yang pasti untuk didapatkannya, dan peningkatan kualitas tenaga kerja serta perlindungan terhadap tenaga kerja harus disesuaikan dengan harkat dan martabat manusia. 4 Sasaran utama Pembangunan Nasional tersebut adalah peningkatan kesejahteraan bangsa secara merata bagi semua golongan tingkatan masyarakat. Oleh sebab itu, menjadi cita-cita pula untuk meratakan hasil pembangunan secara bertahap yang akan dicapai nanti, tanpa kerjasama maka tidak akan tercapai apa sebenarnya yang dicita-citakan oleh pembangunan disektor ketenagakerjaan. Sejalan dengan perkembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat, pemerintah Orde Baru mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan guna mengganti ketentuan lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman dan untuk memperbaiki kondisi ketenagakerjaan di Indonesia dalam rangka memberikan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan kepada warga Negara, pada saat itu 4 Abdul Khakim, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia.Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2003 hal. ix Universitas Sumatera Utara masih digunakan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok mengenai Ketenagakerjaan. 5 Hukum ketenagakerjaan dengan segala problema dan implikasi tertentu sangat menarik untuk dibahas. Apalagi setelah reformasi banyak menutut banyak perubahan dan penyempurnaan secara signifikan, sehingga diperlukan suatu kajian dan pemahaman tersendiri dan juga menuntut akan terealisasinya Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 setelah mempunyai banyak perubahan dari undang-undang lain dan peraturan-peraturan pelaksanaan sebelumnya. Pembangunan ketenagakerjaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya untuk meningkatkan harkat, martabat, dan harga diri tenaga kerja serta mewujudkan masyarakat sejahtera, adil, makmur dan merata, baik materiil maupun spiritual penjelasan umun atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan. 6 Kepedulian terhadap pembangunan merupakan usaha yang komprehensif, antara lain mencakup pengembangan sumber daya manusia, peningkatan produktifitas daya saing tenaga kerja Indonesia, upaya perluasan kesempatan kerja, pelayanan penempatan kerja dan pembinaan hubungan industrial. 5 Maimun, Hukum Ketenaga Kerjaan Suatu Pengantar, Jakarta : PT.Pradnya Paramita, 2004 hal. 8 6 Hardijan Rusli, Hukum Ketenaga Kerjaan 2003, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004 hal. 9 Universitas Sumatera Utara Tenaga kerja mempunyai peran dan arti yang sangat penting sebagai kelompok masyarakat produktivitas yang menunjang pelaksanaan pembangunan. Kedudukan tenaga kerja istilah umumnya dikatakan sebagai Buruh dalam berbagai macam aspek pembangunan semakin diperhitungkan, mengingat bahwa suksesnya pembangunan terletak pada manusia itu sendiri dalam mengelolanya sehingga manusia tersebut menjadi subyek pembangunan sekaligus menjadi obyek pembangunan. Memang diakui, bahwa jumlah penduduk yang besar apabila tidak diiringi dengan pertumbuhan produksi akan menjadi beban yang bisa menghambat lajunya pembangunan. Namun apabila jumlah penduduk itu digunakan, dibina dan dikerahkan sebagai tenaga kerja yang efektif akan menguntungkan bagi usaha pembangunan di segala bidang. Bila dilihat dari pandangan ahli ekonomi penduduk merupakan unsur : a Yang menciptakan dan mengembangkan teknologi b Yang mengorganisasi penggunaan diberbagai faktor produksi. 7 Walaupun semakin canggihnya alat-alat yag dipergunakan oleh perusahaan untuk tetap menjalankan roda kerja maka semua tidak lepas dari tenaga kerja manusia. Hal tersebut telah dibuktikan oleh mereka yang bekerja pada lapangan pekerjaan di perusahaan tempat mereka bekerja. Perlindungan tenaga kerja juga sangat mendapat perhatian dalam hukum ketenagakerjaan, salah satu tujuan pembangunan ketenagakerjaan, salah satu tujuan pembangunan ketenagakerjaan adalah memberikan perlindungan kepada 7 Sadono Sukimo, Ekonomi Pembangunan, Jakarta : Bima Grafika, 1982 hal. 174 Universitas Sumatera Utara tenaga kerja dalam mewujudkan kesejahteraan dan memilki kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan. Menurut Pasal 99 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan setiap pekerjaburuh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja. Dalam ketentuan tersebut Jamsostek merupakan suatu hak yang tidak hanya dimiliki oleh pekerja buruh tetapi juga keluarga. Pemberian hak kepada pekerja buruh ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan pelayanan bila ada anggota keluarga pekerja buruh mengalami sakit atau memerlukan bantuan medis lain seperti hamil dan melahirkan serta mereka yang mendapatkan kecelakaan kerja. 8 Kesejahteraan yang perlu dikembangkan bukan hanya bagi tenaga kerja sendiri, akan tetapi juga bagi keluarganya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam arti luas, yang harus tetap dipelihara termasuk pada saat tenaga kerja kehilangan sebahagian atau pun seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya resiko-resiko sosial antara lain kecelakaan kerja, sakit, meninggal dunia, cacat dan hari tua. Dalam keadaan hilang sama sekali, kehilangan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya dan keluarganya. Oleh karena resiko ini bersifat universal, maka perlu dipecahkan secara sistematis, terencana, bertahap serta berkelanjutan. Berdasarkan pemaparan di atas, perlu dibahas masalah Jaminan Sosial Tenaga Kerja di perusahaan PT.Perkebunan Nusantara IV khususnya pada Unit 8 Maimun, op. cit., hal. 86 Universitas Sumatera Utara Kebun Bah Jambi, dimana perlu diketahui bahwa perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV ini merupakan salah satu perusahaan BUMN yang terbesar di Sumatera Utara dan mempunyai banyak tenaga kerja, untuk itu ingin diketahui lebih mendetail berapa banyak kecelakaan kerja yang dihadapi oleh perusahaan ini dan apakah perusahaan itu mengikuti aturan yang berada pada Undang- Undang Ketenaga Kerjaan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Oleh karena itu untuk membahas hal tersebut dipilih judul skripsi yaitu “Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Kebun Bah Jambi,Pematang Siantar”.

B. Permasalahan

Dokumen yang terkait

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja Di PTPN – IV (Studi Kasus Di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

1 57 104

Analisis Kinerja Mutu Teh Hitam di PTPN IV Kebun Bah Butong

16 129 72

Studi Pemeliharaan Mesin Genset PTPN III Kebun Rambutan

4 47 64

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 10

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 1

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 24

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 26

Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja di PTPN-IV (Studi Kasus di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 2

BAB I PENDAHULUAN - Tinjauan Hukum Terhadap Pelaksanaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Atas Kecelakaan Kerja Di PTPN – IV (Studi Kasus Di PTPN – IV Unit Kebun Bah Jambi, Pematang Siantar)

0 0 24

TINJAUAN HUKUM TERHADAP PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA ATAS KECELAKAAN KERJA DI PTPN – IV (STUDI KASUS DI PTPN – IV UNIT KEBUN BAH JAMBI, PEMATANG SIANTAR) SKRIPSI

0 0 10