Rentang Usia Remaja Perkembangan Remaja dan Aspek-Aspeknya

33 berubah pada laki-laki.Lengan dan kaki mengalami pertumbuhan yang cepat sekali sehingga anak-anak menjadi canggung dan kaku.Kelenjar-kelenjar mulai tumbuh yang dapat menimbulkan gangguan psikis anak. Perubahan rohani juga timbul remaja telah mulai berfikir abstrak, ingatan logis makin lama makin melemah. Pertumbuhan fungsi-fungsi psikis yang satu dengan yang lain tidak dalam keadaan seimbang akibatnya anak sering mengalami pertentangan batin dan gangguan, yang biasa disebut gangguan integrasi. Kehidupan sosial anak remaja juga berkembang menjadi sangat luas. Akibatnya anak berusaha melepaskan diri darikekangan orang tua untuk mendapatkan kebebasan, meskipun di sisi lain masih tergantung pada orang tua. Disinilahterjadi pertentangan antara hasrat kebebasan dan perasaan tergantung. Pada masa remaja akhir umumnya telah mulai menemukan nilai-nilai hidup, cinta, persahabatan, agama, kesusilaan, kebenaran dan kebaikan. Masa ini biasa disebut masa pembentukan dan penentuan nilai dan cita-cita. Selainitu mulai berfikir tentang tanggung jawab sosial, agama moral, anak mulai berpandangan realistik, mulai mengarahkan perhatian pada teman hidupnya kelak, kematangan jasmani dan rohani, memiliki keyakinan dan pendirian yang tetap serta berusaha mengabdikan diri dimasyarakat juga ciri remaja yang menonjol, tetapi hanya remaja yang sudah hampir masuk dewasayang memiliki pemikiran demikianMustaqim dan Wahid, 1991 49:50.

2.4.3. Rentang Usia Remaja

Witherington membagi masa remaja menjadi dua fase, yaitu masa remaja awal puber, yang berkisar antara 12-15 tahun, dan masa remaja akhir late 34 adolescence, yang berkisar antara 15-18 tahun. Sedangkan menurutGilmer mengelompokkannya ke dalam tiga fase, yaitu: a. Masa pra remaja puber : 10-13 tahun b. Masa remaja : 13-17 tahun c. Masa remaja akhir : 18-21 tahun Pendapat yang sedikit berbeda menyebutkan, yaitu bahwa masa remaja awal berlangsung dari 13-16 dan masa remaja akhir berlangsung dari 16-18 tahun. Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas dan melihat fakta yang ada di masyarakat Indonesia, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masa remaja berlangsung pada usia sekitar 12-21 tahun Sulaeman, 1995:143-145.

2.4.4. Perkembangan Remaja dan Aspek-Aspeknya

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Pematangan menyangkut adanya proses differensiasi, dari sel-sel tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya, termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkat laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan Jahja, 2011:28-29. Proses perkembangan individu manusia beberapa fase yang secara kronologis dapat diperkirakan batas waktunya. Setiap fase ditandai dengan ciri- ciri tingkah laku tertentu sebagai karakteristik dari fase tersebut yaitu sebagai berikut: a. Permulaan kehidupan konsepsi 35 b. Fase prenatal dalam kandungan c. Proses kelahiran 0-9 bulan d. Masa bayi 1-5 tahun e. Masa anak-anak 5-12 tahun f. Masa remaja 12-18 tahun g. Masa dewasa awal 18-25 tahun h. Masa dewasa 25-45 tahun i. Masa dewasa akhir 45-55 tahun j. Masa akhir kehidupan 55-tahun keatas. Masa remaja merupakan masa-masa sulit bagi remaja sendiri dan orangtua. Adapun sejumlah masalah untuk ini : a. Remaja mulai menyampaikan kebebasan dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Hal ini tidak dapat terhindarkan, ini dapat menciptakan ketegangan dan perselisihan serta dapat menjauhkannya dari keluarganya. b. Remaja lebih mudah dipengaruhi daripada daripada ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orang tua disini melemah. Remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan perilku dan kesenangan keluarga. c. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhan maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul dapat menakutkan, membingungkan, dan menjadi sumber perasaan salah dan frustasi. d. Remaja sering merasa terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan emosinya yang biasa meningkat, ini juga yang mengakibatkan remaja susah 36 menerima nasihat orang tua.Sehingga dalam hal ini remaja cenderung mengikuti kehendak hatinya saja. Adapun perkembangan-perkembangan yang dialami remaja adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan Fisik Memasuki masa puber individu mengalami percepatan pertumbuhan fisik yang luar biasa. Proses pertumbuhan fisik ini berlangsung secara tidak bersama-sama, artinya pada bagian-bagian tubuh tertentu mengalami percepatan lebih dahulu dibanding bagian tubuh yang lainnya. Kondisi ini menyebabkan individu harus menyesuaikan diri dengan kondisi fisiknya yang baru, dan bagi mereka hal tersebut bukan sesuatu yang mudah. Ketika mereka masih dibebani tugas untuk mengadakan penyesuaian dengan kondisi fisiknya yang baru, proses kematangan seksual mulai berlangsung, dengan segala efek yang mengikutinya. Situasi seperti ini penerimaan acceptance dan pengertian understanding dari lingkungan terdekat keluarga sangatlah didambakan. 2. Perkembangan psikologis remaja. Diantaranya yang pertama adalah pembentukan konsep diri artinya pemekaran diri sendiri extention of the self yang ditandai dengan kemampuan seseorang untuk menganggap orang atau hal lain sebagai bagian dari dirinya juga. Kemudian, kemampuan untuk melihat diri sendiri secara objektif self objectivication yang ditandai dengan kemampuan untuk mempunyai wawasan tentang diri sendiri self insight dan kemampuan utnuk menangkap humor termasuk yang menjadikan dirinya 37 sebagai sasaran yang terakhir adalah memiliki falsafah hidup tertentu dimana hal ini dapat dilakukan tanpa perlu merumuskannya dan mengucapkan dalam kata-kata. Kedua perkembangan inteligensi. Ketiga perkembangan peran sosial. Keempat Perkembangan peran gender. Kelima, perkembangan moral religi Sarwono, 2012:61-109. 3. Perkembangan Emosi Remaja Emosi merupakan salah satu aspek psikologis manusia dalam ranah efektif. Aspek psikologis ini sangat berperan penting dalam kehidupan manusia pada umumnya, dan dalam hubungannya dengan orang lain pada khususnya. Keseimbangan antar ketiga ranah psikologis sangat dibutuhkan sehingga manusia dapat berfungsi dengan tepat sesuai dengan stimulus yang dihadapinya. Individu di usia remaja berada dalam periode storm and stress badai dan tekanan dan sedang mengalami hightened emotionality kepekaan emosi yang meningkat, sehingga emosi individu di masa remaja cenderung unstabil labil dan sangat sensitif. Selain itu pola-pola emosi yang dialami remaja lebih banyak mengarah ke emosi tidak menyenangkan negatif, seperti: marah, jengkel, frustrasi, takut, cemburu, iri, duka cita, dan sebagainya. Sedangkan pola-pola emosi menyenangkan positif, seperti: afeksi, love, dan happiness relatif kurang begitu dirasakan. Padahal, idealnya antara emosi menyenangkan dan tidak menyenangkan harus lebih didominasi oleh emosi menyenangkan, agar remaja mudah mengadakan penyesuaian dengan dirinya sendiri, dan pada gilirannya akan mampu mencapai kematangan emosi. 38 Alat pengungkap emosi dasar manusia berupa foto-foto sebagai ekspresi wajah dari berbagai model dasar manusia yaitu: senang, sedih, terkejut, jijik, marah, takut dan malu.Pada masa remaja, ekspresi emosi yang nampak kadang-kadang tidak mengembangkan kondisi emosi yang sebenarnya, misalnya orang yang marah seribu bahasa. Ekspresi emosi sifatnya sangat individual atau subjektif, tergantung pada kondisi pribadi masing-masing orang. Manifestasi emosi yang sering muncul pada remaja termasuk higtened emotionality atau meningkatkan emosi yaitu kondisi emosinya berbeda dengan keadaan sebelumnya.Ekspresi meningkatnya emosi ini dapat berupa sikap binggung, emosi meledak-ledak, suka berkelahi, tidak ada nafsu makan, tidak punya gairah apapun, atau mungkin sebaliknya melarikan diri membaca buku.Disamping kondisi emosi yang meningkat, juga masih dijumpai beberapa emosi yang menonjol pada remaja termasuk khawatir, cemas, jengkel, frustasi cemburu, iri, rasa ingin tahu, dan afeksi, atau rasa kasih sayang dan perasaan bahagia. 4. Perkembangan Sosial Remaja Perkembangan sosial dapat diartikan sebagai lanjutan sequence dari perubahan perkesinambungan dalam perilaku individu untuk menjadi makhluk sosial. Diantaranya perubahan dalam perilaku sosial, pengelompokan sosial baru, nilai baru dalam penilaian sosial, minat sosial, dan perilaku sosial. Perkembangan fisik dan kematangan seksual remaja mengakibatkan perubahan dalam perkembangan sosialnya. Remaja mulai memperhatikan personal appearance penampilan diri, mulai 39 membandingkan atau menilai penanpilan dirinya terhadap lingkungan dan mengarahkan aktivitas sosialnya kearah teman-teman sebaya. Situasi seperti ini konformitas penyesuaian diri kepada teman-teman sebaya sangat mudah terjadi, terutama bila mereka merasa tidak at homedi rumah, sehingga apapun yang diperintahkan oleh kelompok peer-group akan dituruti. ada sejumlah kesulitan yang dialami kaum remaja yang betapapun menjemukan bagi mereka dan orangtua mereka, dan merupakan bagian yang normal bagi perkembangan ini. Kesulitan itu diantaranya adalah sebagai berikut: a. Variasi kondisi jiwa, dalam hal ini remaja disini terlihat pendiam, cemberut, periang, yakin dan berseri-seri. Perilaku yang sulit ditebak dan berubaha- ubah ini bukan abnormal. b. Rasa ingin tahu seksual dan coba-coba, hal ini normal dan sehat. Hal ini menunkjukkan bentuk-bentuk perilaku sosial. c. Membolos, seperti suka mengganggu, berbohong, kejam dan agresif. Sebabnya bermacam-macam dan banyak tergantung pada budayanya. Penyebab yang mendasar adalah pengaruh buruk teman dan kedisplinan yang salah dari orang tua terutama bila terlalu keras dan sering tidak ada sama sekali. d. Penyalahgunaan obat bius. Pada zaman sekarang ini banyak remaja yang suka mencoba-coba hal-hal baru yang mereka ketahui atau diberitahu oleh temannya atau bisa saja di lihat melalui media massa. e. Psikologis, bentuk psikis yang paling dikenal orang ialah skizofermia suatu gangguan mental atau kejiwaan yang dimana penderitanya mengalami 40 delusi, berhalusinasi, dan pikiran terganggu. Penyakit ini tidak memandang usia dan pada saat ini cenderung remaja.

2.5. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Remaja BermainGame-